LANGSA – Persoalan dunia pendidikan di Aceh yang dihadapi saat ini adalah minimnya tenaga pendidik yang profesional dan terampil, serta kurangnya minat belajar para pelajar dan mahasiswa.
“Kedua kendala itu menjadi persoalan serius dalam meninggkatkan pendidikan di Aceh,” sebut anggota DPR Aceh, Nurzahri, pada acara seminar pendidikan berbasis online yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Rabu (17/5/2017) di aula kampus setempat.
Ia menyampaikan, untuk mengatasi persoalan tersebut Pemerintah Aceh terus berupaya melakukan langkah-langkah konkret agar dunia pendidikan di Aceh bisa terus mencapai hasil yang gemilang.
Salah satu langkahnya adalah membentuk Lembaga Pengembangan Sumber daya Masyarakat Aceh (LPSDMA), dimana pada lembaga tersebut juga disediakan berbagai program penunjang dan beasiswa agar pendidikan di Aceh tidak tertinggal pascakonflik berkepanjangan.
Selain itu, sambung Ketua Komisi II DPR Aceh ini, sebagai bukti bentuk keseriusan Pemerintah Aceh terhadap dunia pendidikan di Aceh yakni dengan mengalokasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan. Harapannya, semua program prioritas dapat terwujud. “Seperti pembangunan infrastruktur gedung sekolah dan fasilitas lain sebagai penunjang untuk memajukan pendidikan di Aceh,” ungkapnya. Presiden Mahasiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Dedek Ardiansyah, menyampaikan, seminar pendidikan berbasis online ini dilaksanakan sebagai dedikasi PEMA dalam mensinergikan cita-cita mahasiswa Langsa dalam mewujudkan pengembangan pendidikan. Membangun pendidikan, menurutnya, tidak harus berjumpa dengan guru akan tetapi bisa dengan sistem online. “Mudah-mudahan dengan adanya seminar ini, ke depan kita bisa bersama-sama bersinergi dengan pemerintah untuk membangun dunia pendidikan di Aceh,” pungkasnya
(Sumber: https://www.goaceh.co/berita/baca/2017/05/17/dunia-pendidikan-di-aceh-terkendala-minimnya-tenaga-profesional#sthash.XI22Wtxz.dpuf)