OLeh : Maya Puspitasari, S.Pd.I
Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah platform yang mewadahi Calon Guru Penggerak (CGP) untuk dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Program ini akan berlangsung selama 9 bulan. CGP akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan Pengajar Praktik (PP) professional selama pelaksanaan program. Melalui program PGP ini, Kemendikbudristek memberikan kesempatan kepada para guru terbaik bangsa untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia. Peluang ini didapatkan oleh guru-guru yang telah memilih mendaftarkan dirinya sebagai guru penggerak.
Saat ini di Aceh Timur sedang berlangsung program PGP bagi CGP Angkatan 3, yang terdiri dari 44 CGP, 8 PP, 2 Fasilitator, dan beberapa Instruktur. Ada 3 paket modul yang harus dipelajari oleh guru dengan belajar mandiri di LMS (Learning Management System). Masing-masing modul terdiri dari pendahuluan, mulai dari diri, refleksi terbimbing, diskusi mandiri, kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi, koneksi antar materi, dan aksi nyata. Di akhir pekan guru harus mengisi jurnal mingguan, merencanakan aksi nyata, mendokumentasikannya, dan menunjukkan pada PP yang datang berkunjung 1×1 bulan. Pertemuan dengan Pengajar Praktik (PP) juga diadakan setiap awal bulan satu kali dalam bentuk Lokakarya. Di mana selama lokakarya berlangsung setiap CGP melakukan serangkaian aktivitas, mulai dari kesepakata kelas, disusul dengan Pengembangan Diri, Kompetensi Guru Penggerak, Posisi Diri, dan Rencana Pengembangan diri. Sedangkan pertemuan dengan Fasilitator dan Instruktur dilakukan secara daring menggunakan platform Zoom Meeting atau Google Meet untuk mendapatkan pendalaman materi dan diskusi terbimbing.
Di antara materi yang telah dipelajari oleh Calon Guru Penggerak, yaitu Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak, memberi warna tersendiri bagi CGP Angkatan 3. Pada bagian demonstrasi kontekstual guru diharuskan menuangkan pemahaman materi dalam bentuk sebuah karya (video pendek, komik, lagu, puisi, poster, infografis, ilustrasi gambar, dll). Di sini CGP dituntut untuk kreatif dan inovatif untuk menghasilkan karya terbaiknya. Lalu terkait nilai dan peran guru penggerak meliputi (MR.KIB) yaitu Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif dan Berpihak pada Murid. Dengan nilai-nilai tersebut seorang guru penggerak diharapkan mampu mengemban peran menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru yang lain, mendorong kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid.
Guru Penggerak sebagai agen perubahan merupakan pemimpin pembelajaran yang harus mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik sesuai dengan kodrat yang ada dalam dirinya. Ia juga diharapkan mampu secara aktif dan proaktif mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid, serta mampu menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan. Untuk mewujudkan “Merdeka Belajar” bahwa pendidikan harus berpusat pada murid, murid diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya, maka di sinilah peran serta nilai guru penggerak diharapkan mampu memberi pengaruh positif di lingkungan sekolahnya. Untuk itu guru perlu melakukan penguatan-penguatan yang mendukung peran serta nilai guru penggerak dengan strategi-strategi berikut: konsisten melakukan perubahan-perubahan dalam berinovasi dan berani mengambil resiko, telaten dalam membangun ruang kolaborasi dengan teman-teman guru/rekan sejawat yang lain, berdikusi dan merefleksi diri agar mampu berinovasi, memaksimalkan waktu belajar untuk meningkatkan kompetensi diri sehingga mampu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan diri, memotivasi diri dan melakukan evaluasi.
Selain strategi-strategi tersebut, juga sangat dibutuhkan dukungan pihak-pihak terkait yang akan berpengaruh besar terhadap ketercapaian dari program guru penggerak di dalam komunitas sekolah, seperti dukungan Kepala sekolah. Di mana kepala sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah memiliki peran paling tinggi untuk menggerakkan komunitas sekolah. Dengan dukungannya dalam merespon setiap gagasan-gagasan positif demi kemajuan sekolah, maka program-program yang telah dirancang oleh guru penggerak akan terlaksana dengan baik pula. Berikutnya adalah sokongan dari teman sejawat/rekan guru dalam membantu mewujudkan program-program yang telah direncanakan oleh CGP sangat diperlukan juga, sehingga terjadi percepatan realisasi yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.
Penulis merupakan Guru SMPN 3 Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur