Jaringanpelajaraceh – JAKARTA, Tidak semua orang percaya jika mereka yang berhasil menembus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2014 adalah mereka yang memiliki kemampuan akademik luar biasa. Sebab, faktor keberuntungan seringkali dianggap memiliki andil dalam lolos tidaknya seorang peserta dalam seleksi lubang jarum itu.
Lesyana Dika Pratiwia, misalnya. Alumni SMAN 1 Lubuklinggau, Sumatera Selatan itu percaya jika faktor keberutungan juga berpengaruh dalam penerimaan mahasiswa baru yang menggunakan ujian tulis sebagai seleksi itu.
“Peluang saya untuk lolos belum tahu karena banyaknya pesaing. Selain itu juga tergantung unsur lucky. Karena sudah banyak teman-teman yang cerita kalau mereka pintar belum tentu lolos SBMPTN. Sementara adapula yang tidak terlalu pintar tapi bisa lolos. Itu kan bisa saja karena faktorlucky tadi,” kata Lesyana, Sabtu (7/6/2014).
Meski demikian, Lesyana tetap mempersiapkan dirinya dengan baik guna mengikuti ujian tulis pada 17 Juni mendatang. Memperdalam materi ujian pun dilakukannya dengan mengikuti bimbingan belajar serta ditambah belajar secara otodidak di rumah.
“Pelajaran yang paling susah itu Fisika. Makanya saya perdalam saat les maupun belajar sendiri. Untuk pilihan jurusan saya pilih Kedokteran di Universitas Bengkulu (Unib), serta Agribisnis dan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya (Unsri). Semua jurusan itu sepenuhnya keinginan sendiri,” paparnya.
Lesyana yakin, semua usaha yang dilakukannya secara 100 persen akan berbuah manis. Namun jika belum berhasil menembus SBMPTN dia berniat untuk mengikuti seleksi mandiri.
“Yakin 100 persen. Apa salahnya mencoba? Apapun hasilnya terima saja yang penting sudah nyoba. Kalau misalnya belum diterima lewat SBMPTN, saya akan ikut seleksi mandiri. Kalau belum diterima juga, daripada tidak kuliah, terpaksa kuliah di swasta. Tapi saat ini belum kepikiran mau ambil swasta apa,” urai Lesyana.
Sumber:okezone.com | Ilustrasi Google [rm]