Banyak orang yang secara teratur menyantap tuna, bahkan melakukannya setiap hari. Tapi sebaiknya ikan tuna dihindari terutama ketika hamil, terkait dengan laporan tingginya kadar merkuri dalam ikan tuna. Segelintir orang menduga hal itu hanya terjadi pada tuna bermutu rendah ada juga yang menduga laporan itu hanya melebih-lebihkan. Kenyataannya, tuna jauh lebih berbahaya daripada yang diduga. Tuna adalah salah satu ikan yang cukup besar dan menyantap cukup banyak ikan yang lebih kecil sehingga kadar merkuri dalam tubuhnya sendiri menjadi tinggi sekali. Padahal, jenis merkuri itu termasuk yang paling lama terbuang dari tubuh manusia.
Sejumlah orang yang mengaku menyantap tuna ketika hamil melaporkan kelahiran anak cacat atau masalah lain, misalnya keterbelakangan mental. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadari betapa bahayanya tuna bagi wanita hamil atau bahkan bagi orang biasa. Jadi, tidak disarankan menyantapnya terlalu sering. Memang masih rumit membuktikan bahwa merkuri dalam tuna menjadi penyebab cacat kelahiran sesungguhnya, tapi memang ada kemungkinan. Kenyataannya, ada banyak orang yang menduga merkuri dari vaksin sebagai penyebab autisme, padahal mungkin saja merkuri itu berasal dari ikan yang mereka santap. Merkuri dalam vaksin hanya dalam jumlah kecil dan dalam jenis yang cepat dibuang secara aman dari dalam tubuh. Jenis merkuri yang ada dalam tuna ada dalam jumlah besar dan menetap lebih lama dalam tubuh.