close

Dekgam Dekgam

Berita Terkini

Momentum Hari Pendidikan, Aceh Harus Membentuk Generasi Berkualitas

https://www.jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh-Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan momentum Hari Pendidikan Aceh harus dimanfaatkan untuk membentuk generasi berkualitas sehingga akan mampu membawa perubahan menuju Aceh yang hebat. (Hari Pendidikan Aceh) bukan sekedar seremoni. Harus jadi momentum untuk mengevaluasi diri, sejauh mana pendidikan yang kita raih hari ini,

kata Nova saat upacara Hari Pendidikan Daerah ke 60 di Lapangan Tugu Darussalam,Selasa kemarin
Nova mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk bergerak bersama dan memiliki tekad yang sama dalam Membangun dan  melahirkan generasi muda yang cakap, Berkualitas, religius, pekerja keras dan memiliki karakter ke-Acehan.

Dan Juga harus punya tekad besar untuk mewujudkan generasi Aceh yang mampu bersaing dan mengukur prestasi. Upaya pemerintah Aceh melalui pelaksanaan pendidikan yang berkualitas mulai menunjukkan hasil yg bermaat untuk Bangsa dan Negara ini.

 

 

Sumber:dinaspendidikanaceh

read more
Artikel

Inilah 4 Cara Mengetahui Kemampuan Awal Siswa

Jaringanpelajaraceh.com. 4 Cara Mengetahui Kemampuan Awal Siswa dalam Pembelajaran_ Salah satu indikasi tercapainya suatu pembelajaran adalah dengan ketercapaian tujuan pembelajaran yang bisa diukur dengan menggunakan metode tes maupun tanya jawab. agar tujuan pembelajaran bisa dipahami oleh siswa/peserta didik maka ada banyak hal yang mesti dipersiapkan oleh guru, misalnya saja; perangkat pembelajaran (RPP, LKS. media dan buku bahan ajar). Selain itu hal yang tak kalah pentingnya untuk dilakukan oleh guru adalah mengukur pemahaman awal siswa terhadap pembelajaran.

Tujuan mengukur pemahaman awal siswa terhadap pembelajaran adalah untuk mengsinkronisasi (mengaitkan) pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan yang akan diajarkan pada saat proses pembelajaran. Selain itu dengan mengetahui pemahaman awal siswa terhadap pelajaran guru dapat menerapkan metode yang tepat dalam proses pembelajaran.

Pengetahuan yang diajarkan kepada peserta didik haruslah utuh (holisitk) harus ada kesinambungan yang bersikap vertical (keterhubungan dengan pengetahuan yang dipelajari di kelas sebelumnya) dan bersifat horizontal ( keterkaitan dengan berbagai ranah/dimensi pengetahuan lainnya).

Kembali ke topik pembahasan, bagaimana cara mengukur pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan? atau metode apa saja yang bisa diterapkan guna mengukur pengetahuan awal siswa? berikut ulasannya:

4 Cara Menegatahui Kemampuan Awal Siswa dalam Pembelajaran

1. Metode tanya jawab
Metode pertanya yang bisa anda lakukan untuk mengukur pengetahuan awal siswa adalah dengan menerapkan metode tanya jawab. Dengan metode tanya anda akan dengan mudah mengetahui samapai sejauh mana siswa memiliki pengetahuan terkait materi yang akan anda ajarkan.

Metode tanya jawab juga bisa mengeksplorasi pemahaman-pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan, serta cukup efektif dalam mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran yang anda bawakan di dalam kelas.

2. Memberikan test tertulis
Selanjutnya pemahaman siswa juga bisa diukur dengan memberikan test kepada peserta didik di awal pembelajaran, dengan memberikan test terkait materi yang akan diajarkan anda akan dengan mudah mengetahui sejauh mana tingkat kedalaman pemahaman siswa terhadapa materi yang akan diajarkan.

Tes tertulis tersebut bisa dalam bentuk soal-soal pertanyaan yang terdiri dari beberapa nomor, intinya hasil dari tes yang anda berikan bisa merefresentasikan kemampuan siswa/pemahaman awal siswa terkait materi yang akan dipelajari.

Namun kelemahan/kekurangan dari metode ini adalah anda harus meluangkan waktu untuk memeriksa final result test (hasil tes siswa) yang bisa jadi jumlahnya cukup banyak. Namun jika anda memang telah mengalokasikan waktu dalam RPP anda untuk melakukan tes awal pembelajaran maka hal tersebut bukan lagi  jadi masalah.

3. Mengajak/meminta siswa menceritakan pengalamannya terkait pengalamannya yang berkaitan dengan materi
Next langkah ampuh untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang akan anda ajarkan adalah dengan meminta siswa untuk menceritakan pengalamannya terkait materi anda. Misalnya saja jika materinya “Gotong royong” maka anda bisa bertanya kepada siswa seperti berikut, “siapa yang pernah melihat orang begotong royong? atau siapa yang pernah ikut bergotong royong, coba ceritakan pengalaman anda tentang kegiatan gotong-royong di depan teman-temannmu

4. Menggunakan metode mind mapping/peta konsep
terakhir cara yang bisa anda lakukan untuk mengetahui atau menganalisis kemampuan awal siswa anda adalah dengan menggunakan metode mind mapping (peta konsep). Misalnya saja tema pembelajaran anda adalah “Jenis Benda” maka anda bisa meminta siswa membuat peta konsep yang berhubungan dengan hal tersebut. berikut contoh mind mapping/peta konsep.

Demikianlah 4 Cara Mengetahui Kemampuan Awal Siswa dalam Pembelajaran, semoga  artikel ini bisa bermanfaat untuk anda.
read more
Berita Terkini

Pemkab Aceh Singkil Memperingati Hari Pendidikan Aceh

JARINGANPELAJARACEH.COM-SINGKIL-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Daerah Aceh ke-60, Senin (2/9/2019).

Upacara digelar di halaman kantor bupati Aceh Singkil, di Pulo Sarok, Singkil diikuti PNS, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, Perhubungan serta pelajar.

Peringatan Hari Pendidikan Daerah Aceh, turut dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda). Kemudian para kepala dinas serta undangan lainnya.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Pendidikan Daerah Aceh ke-60, Asisten I Setdakab Aceh Singkil, Junaidi.Saat membacakan sambutan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid mengatakan, peringatan Hari Pendidikan Daerah Aceh, merupakan momentum evaluasi dalam memajukan pendidikan.

Kemudia ia mengajak semua pihak terlibat secara terintegrasi dalam membangunan dunia pendidikan mari kita lebih bekerja keras lagi dalam meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.(Diskominfo)

 

 

sumber:https://aceh.tribunnews.com/

read more
Berita Terkini

MPA Menggelar Workshop Peningkatan kompetensi Guru Dalam Penilaian, Profesionalisme Kelompok Kerja Guru (KKG).

Jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh–Sekretariat Majelis Pendidikan Aceh (MPA) menggelar workshop peningkatan kompetensi guru dalam penilaian, dengan tema peningkat profesionalisme guru dalam penilaian melalui kelompok kerja guru (KKG).

Kegiatan workshop dibuka oleh Ketua MPA, Prof Dr Abdi A Wahab pada Selasa, (27/8) di Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Prof Abdi mengajak guru Sekolah Dasar (SD) di Aceh dapat membangkitkan bakat-bakat siswa.
Workshop ini penting dilakukan, sebagai bagian untuk meningkatkan kompetensi guru, supaya dapat membangkitkan bakat-bakat siswa di SD,” ujar Rektor Universitas Syiah Kuala periode 2002-2006.

Guru SD di Aceh harus menigkatkan kompetensinya, daya saing siswanya. Menurut Prof Abdi, Kelompok Kerja Guru (KKG) menjadi salah satu media untuk menunjang hal itu.

Ia berharap, supaya guru-guru yang hadir bisa memanfaatkan workshop ini untuk menambah pengetahuannya, terutama menemukan masalah dan solusi bagi Pendidikan Aceh.

Majelis Pendidikan Aceh (MPA) sebagai lembaga keistimewaan Aceh, terus berupaya mengambil peran secara masif untuk menjaring berbagai informasi guna membantu pengambil kebijakan di Aceh.

Menurut Abdi, di Aceh banyak orang pintar, alokasi dana pendidikan juga cukup tersedia. Tapi kualitas Pendidikan Aceh selalu muncul masalah dalam perangkingan nasional.

Makanya, ia mengatakan MPA perlu menjaring informasi-informasi mengenai masalah-masalah dan menemukan solusi untuk kemajuan Pendidikan Aceh, supaya Gubernur Aceh dapat mengambil kebijakan yang terbaik untuk mencapai pendidikan Aceh yang hebat.

Pemerintah Aceh memiliki program Aceh Carong, hal ini menurutnya supaya anak-anak Aceh cerdas (caròng) yang mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional dapat dicapai melalui pendidikan yang berkualitas.

Begitu juga dengan program Aceh Meuadab (beradab), supaya mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi Mekkah melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sekolah,” ujarnya.

Adapun beberapa tokoh dan ahli turut hadir dalam kegiatan ini, yakni Dr Sofyan A Gani dari Majelis Pendidikan Aceh (MPA), Sri Elly dari PGRI, yang dipandu oleh Drs Syaiful Bahri dari Majelis Pendidikan Aceh (MPA). Dihadiri oleh 80 guru Sekolah Dasar (SD), juga ikut hadir sejumlah anggota Majelis Pendidikan Aceh (MPA), seperti Teuku Said Mustafa, Dr Nazamuddin, Drs Irhamuddin, Dr Mukhlisuddin Ilyas, Profesor Murniati, Dr Ismail, Dr Sulastri dan Profesor Husni Husin.

 

 

Sumber: acehsatu.com

read more
Artikel

Deddy Corbuzier: Generasi Milenial Pendidikan Tinggi, tetapi Bingung Mau Ngapain

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta- Pembawa acara Deddy Corbuzier berbicara tentang tipikal generasi X (42) dengan generasi Y alias milenial. Sebagai informasi, generasi X berada di rentang usia 1965-1980 dan generasi X alias milenial pada rentang 1981-1994. Deddy mengatakan, generasi X sebenarnya generasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi milenial yang tumbuh di era teknologi dan informasi yang pesat  .

Hal itu diungkapkan Deddy Cprbuzier saat menjadi narasumber dalam acara Lenovo Thinkbook CEO Club di Wisma BNI 46, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. Dalam acara itu, Deddy didapuk menjadi mentor bersama Putri Tanjung dan Dennis Adhiswara. “Kalau generasi X seperti saya edukasinya kebanyakan rendah, biasa saja, tetapi punya kreativitas tinggi. Generasi milenial pendidikan tinggi, punya misi, impact tinggi, enggak mengerti mau ngapain?” kata Deddy Corbuzier

Akhirnya, mereka sekolah S1, S2, S3, bukan karena mereka mau mengejar pendidikan, tetapi mereka post poning reality. Karena enggak tahu mau ngapain?” ujar Deddy. Deddy mengatakan, orang-orang kadang suka beranggapan bahwa dirinya merasa sempurna. Akhirnya, mereka terlalu percaya dengan dirinya sendiri.

Banyak milenial yang punya tujuan buat impact. Dia mau buat impact, tetapi enggak tahu impact itu apa? Mereka enggak punya branding dan enggak mengerti cara nge-branding diri sendiri,” kata Deddy Corbuzier. Lewat CEO Club ini, kata Deddy, sebagai mentor ia akan berbagi pengalaman kepada para peserta yang akan terlibat. “Saya di dunia entertainment sudah lebih dari 30 tahun. Bagaimana bisa bertahan di sebuah situasi atau bagaimana caranya bisa standout di sebuah tempat, kantor misalnya, dia harus punya branding dan branding itu harus terus berubah,” ujar Deddy

Saya akan mengajari cara membuat self branding biar stand out,” sambung Deddy Corbuzier.

 

Sumber:https://entertainment.kompas.com

read more
Artikel

Pendidikan Islami, Haruskah?

 

Jaringanpelajaraceh.com-Banda Aceh-Tulisan ini akan membahas tentang landasan yuridis implementasi pendidikan berbasis Syari‘at Islam.

Pendidikan yang dilaksanakan di Aceh merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Setiap perubahan kebijakan secara nasional, berimbas juga pada pendidikan di Aceh. Permendikbud tentang KTSP menjadi Kurikulum 2013 dan selanjutnya edisi revisi, yakni No 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2016 tentang Kurikulum 2013 yang direvisi, serta merta berlaku bagi sekolah di Aceh.

Dilain sisi, Aceh merupakan daerah otonomi khusus berdasarkan UU No. 18 Tahun 2001 dan selanjutnya UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. Kekhususan yang diberikan di antaranya sebagaimana tercantum pada  Pasal 16 Ayat 1f yang menyebutkan salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintahan Aceh dalam skala Aceh dan Pasal 17 Ayat 1f untuk Kabupaten/Kota di antaranya penyelenggaraan pendidikan.

Ayat 2c dari Pasal 16 dan 17 masing-masing secara berurut melimpahkan kewenangan kepada Pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan keistimewaan Aceh dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas serta menambah materi muatan lokal sesuai dengan syari‘at Islam. Ketetapan tersebut memberi landasan implementasi pendidikan berbasis syari‘at Islam.

Lebih lanjut, Qanun Aceh No. 7 Tahun 2015 tentang Pembagian urusan pemerintahan yang berkaitan dengan Syari’at Islam antara Pemerintahan Aceh dan Pemerintahan Kabupaten/Kota, Bab II tentang Kewenangan Urusan Pemerintahan Bidang Syari’at Islam Pasal 3 ayat 2f menyebutkan urusan pemerintahan bidang Syari’ah meliputi sub bidang diantaranya tarbiyah (pendidikan). Pemerintah Aceh juga menerbitkan Qanun No. 23 Tahun 2002, No. 5 Tahun 2008, No. 11 Tahun 2014, dan No. 9 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

Beberapa kabupaten/kota di provinsi Aceh, juga telah memiliki qanun pendidikan tersendiri. Di Kabupaten Aceh Utara, disahkan Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Di Kabupaten Aceh Besar lahir Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Di Kabupaten Pidie, Qanun Kabupaten Pidie Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Pidie.

Qanun-qanun tersebut sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam upaya implementasi syari‘at Islam dalam pendidikan. Maka pendidikan islami dengan demikian menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilaksanakan di Aceh.

 

 

Ujar Dr. Irhamni

 

read more
Berita Terkini

Sekjen Kemendikbud RI Buka O2SN di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh

Jaringanpelajaraceh.com-Banda aceh-Ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA/SMK , Senin (26/8/2019) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh

Ajang olahraga untuk siswa-siswi SMA/SMK akan dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Didik Suhardi Ph.D.

Pembukaan ini  diwarnai oleh tarian missal oleh ribuan penari, yang merupakan persembahan siswa-siswa berbagai sekolah di Aceh.

Tarian massal itu akan menampilkan kolaborasi berbagai tari budaya yang ada dan tumbuh di Aceh, seperti perpaduan Saman, Guel, Ratoh Jaroe, Seudati, hingga Rapai.

O2SN itu akan berlangsung 25-31 Agustus 2019. Lima cabang olahraga yang akan dipertandingkan yaitu cabang atletik, renang, pencak silat, bulu tangkis, dan karate

Sore tadi, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin M.Pd sudah meninjau persiapan pembukaan sekalius gladi bersih para penari massal di area dalam stadion.

Syaridin M.pd mengatakan, bahwa pembukaan 02SN akan dilakukan Senin (26/8/2019) pagi, yang akan dimeriahkan oleh tarian massal persembahan anak-anak Aceh.

Pembukaan akan dimeriahkan dengan tarian massal, selaku tuan rumah kita berharap acaranya sukses,” ujar Syaridin.

O2SN itu akan dihadiri oleh sekitar dua ribuan peserta dari berbagai provinsi seluruh Indonesia, mereka akan berkompetisi untuk memperebutkan medali.

Sementara lokasi tanding juga sudah disiapkan di berbagai venue yang tersedia, seperti Stadion Harapan Bangsa hingga Kolam Renang Raider Mata Ie.

Syaridin menambahkan, selaku tuan rumah, selain mempersiapkan akomodasi hingga lokasi pertandingan.

Pihaknya sudah menyiapkan kontingen Aceh dengan sangat matang supaya dapat bersaing dengan kontingen provinsi lain.

Ia berharap kali ini Aceh bisa meraih juara umum O2SN SMA/SMK tingkat nasional tersebut.

 

 

 

Sumber: https://aceh.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

Kemendikbud Siapkan Aturan Baku, Rotasi Guru Berdasar Zonasi

Jaringanpelajaraceh.com.Menyusul kebijakan zonasi saat penerimaan peserta didik baru (PPDB), pemerintah akan merotasi guru. Kemendikbud bakal membuat aturan baku. Dengan begitu, tak ada pemda yang tidak merotasi atau menunda-nunda dengan alasan tertentu.

Mendikbud Muhadjir Effendy menjelaskan, meski rotasi baru tahap rencana, beberapa daerah sudah mengawali.

Tujuan rotasi adalah pemerataan guru. “Sehingga tidak ada lagi sekolah yang isinya tumpukan guru PNS, sementara ada sekolah yang isinya tumpukan honorer,” terang dia di kompleks istana kepresidenan kemarin (14/8). Bahkan, kata dia, masih ada sekolah yang PNS-nya hanya kepala sekolah.

Muhadjir mengatakan, rotasi tersebut berbasis zonasi. Para guru tidak perlu resah karena perpindahan itu tidak jauh-jauh. Rotasi akan dilakukan by sistem yang terpusat di Kemendikbud. Bila sudah waktunya dirotasi, guru tinggal diberitahukan kepada kepala daerah.

Guru akan dirotasi berdasar masa kerja di sekolah masing-masing. ”Maksimal enam tahun lah,” tutur mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Sebagai contoh guru SD. Karena berbasis guru kelas, dia akan mendidik siswa yang sama sejak kelas I hingga VI. Begitu siswa kelas I naik tingkat, gurunya akan mengikuti.

Muhadjir mengungkapkan, pihaknya akan menggodok aturan tersebut sebelum diterapkan setidaknya pada 2020. Penerapan di Solo, Malang, dan Surabaya disebut sudah mendahului. ”Bahkan, kakaknya ibu negara juga kena rotasi,” ucap Muhadjir. Dia berprofesi guru SMP di Solo.

 

sumber:https://www.jawapos.com

read more
Berita Terkini

Pemerintah Fokus Pendidikan Kejuruan, Revitalisasi SMK Tunjukkan Dampak Positif

www.jaringanpelajaraceh.com-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan, fokus dunia pendidikan saat ini adalah untuk memberikan keterampilan kerja bagi generasi muda. Hal ini dalam rangka menyambut bonus demografi dan persaingan antarnegara yang semakin ketat. Pendidikan dan pelatihan vokasi/kejuruan akan semakin diperkuat seiring bergesernya strategi pembangunan dari pembangunan infrastruktur fisik, menjadi pembangunan manusia.

“Kita ingin pendidikan yang fokus pada keterampilan bekerja. Ini sangat penting,” pesan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).

Kunci bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam memenangkan persaingan terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Selain infrastruktur yang telah dibangun dalam empat tahun terakhir, peningkatan kualitas manusia menjadi prasyarat agar Indonesia tidak terjebak dalam perangkap pendapatan menengah (middle income trap). “Apabila kita bisa meng-upgrade secepat-cepatnya sehingga levelnya melebihi negara-negara di kanan-kiri kita, itulah namanya kemenangan kita dalam bersaing,” kata Presiden.

Memasuki tahun ketiga pelaksanaan revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK), sesuai dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, beberapa capaian positif mulai terlihat. Seiring dengan meningkatnya angka partisipasi kerja lulusan SMK pada tahun 2018, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK setiap tahunnya semakin menurun.

“Memang ini datanya dari sakernas (survei angkatan kerja nasional), yaitu (di bulan Februari) 2016 sebesar 9,84 persen dan pada tahun 2017 sebesar 9,27 persen. Sedangkan pada tahun 2018 sebesar 8,92 persen. Jadi sebenarnya trennya menurun,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.

Jumlah lulusan SMK yang bekerja mengalami tren kenaikan. Pada bulan Februari tahun 2016 tercatat sebanyak 12,37 juta, kemudian meningkat menjadi 13,53 juta pada 2017, dan sebanyak 14,54 juta orang pada tahun 2018. Mendikbud menyatakan optimismenya terhadap program Revitalisasi SMK yang secara efektif dimulai pada tahun 2017.

Penyesuaian Kurikulum dan Kerja Sama Industri
Untuk mengembangkan pendidikan kejuruan yang selaras dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan (link and match), maka Kemendikbud telah melakukan penyesuaian dan pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan. Jika sebelumnya menggunakan pendekatan dari supply-driven, maka saat ini kurikulum telah disesuaikan menjadi demand-driven agar dunia usaha dan dunia industri (DUDI) semakin aktif terlibat dalam proses pendidikan kejuruan di SMK.

“Jika selama ini SMK berjalan dengan berdasarkan persepsi dari sisi pendidikan saja, seakan nantinya akan dibutuhkan di dunia kerja. Sekarang SMK berjalan sesuai dengan permintaan dunia usaha dan industri. Yaitu dengan cara menyusun kurikulum dengan bekerja sama dengan DUDI. Bahkan DUDI diberi porsi untuk menentukan kurikulum sebesar 70 persen,” jelas Mendikbud.

Komitmen jangka panjang yang saling menguntungkan antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri juga terus diperkuat. “Sejak dilakukannya revitalisasi SMK itu, sudah ada 2700-an industri yang menjalin kerja sama dengan SMK. Dan itu kerja sama yang riil,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kebekerjaan lulusan SMK, Kemendikbud mendorong peningkatan kapasitas SMK menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1). Dirjen Dikdasmen menyampaikan bahwa berdasarkan data Direktorat Pembinaan SMK, saat ini terdapat 64 skema sertifikasi level 2 dan 3 yang digunakan oleh LSP-P1 SMK.

Sampai dengan awal tahun 2019, Kemendikbud bersama BNSP telah menyiapkan skema sertifikasi kualifikasi level II dan III untuk digunakan di LSP-P1 SMK dan diharapkan dapat meningkatkan akses sertifikasi kepada para siswa SMK. Dan sejak tahun 2016, tercatat 184.816 siswa SMK telah memperoleh sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sampai dengan awal tahun 2019, Kemendikbud bersama BNSP telah menyesuaikan 146 kompetensi keahlian pendidikan kejuruan di SMK. Dan sebanyak 1650 SMK telah melaksanakan sinkronisasi kurikulum.

Pemenuhan Guru Produktif
Presiden berharap semakin banyak guru sekolah menengah kejuruan (SMK) yang terampil dalam membimbing siswanya agar memiliki keterampilan dan kompetensi kerja yang baik. “Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru normatif,” pesannya.

Saat ini Kemendikbud terus memperkuat guru-guru SMK melalui berbagai program pelatihan, kursus singkat, dan magang industri baik di dalam maupun luar negeri, serta program sertifikasi keahlian ganda. Hal ini untuk mendorong revitalisasi vokasi secara keseluruhan dan dapat menghasilkan lulusan yang bisa bersaing di dunia kerja. “Target guru berkeahlian ganda pada 2019 ini mencapai 40 ribu guru,” ujar Mendikbud.

Hingga akhir 2018, program Peningkatan Jumlah dan Kompetensi Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK yang telah terlaksana yaitu Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan. Capaiannya adalah 1) Penyiapan Sistem Pendataan Calon Peserta Uji Kompetensi Keahlian (UKK); 2) Identifikasi/Pemetaan calon Guru Sasaran Uji Kompetensi Keahlian di 219 SMK revitalisasi; 3) Diklat Guru Produktif, pada 104 guru produktif Bidang Teknologi dan Rekayasa, Energi dan Pertambangan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bisnis dan Manajemen, serta Seni dan Industri Kreatif.

Penumbuhan Minat Kewirausahaan
Pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa di era industri 4.0 menjadi salah satu fokus Kemendikbud. Materi Pengembangan muatan Revolusi Industri 4.0 menjadi muatan wajib bagi SMK penerima bantuan revitalisasi. Sembilan jenis muatan industri 4.0 tersebut di antaranya Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR), 3D Printing, Tourism Promotion, Game Development, Smart School, Internet of Things, E-Commerce, dan Kewirausahaan.

Selain bekerja di industri atau melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi, lulusan SMK juga didorong menjadi wirausaha kreatif. “Salah satu alternatif yang bagus ya mendorong anak-anak untuk menjadi wirausaha. Terutama anak-anak yang memiliki imajinasi yang kuat, punya mimpi besar, sebaiknya disiapkan untuk menjadi wirausaha,” kata Mendikbud.

Program SMK Pencetak Wirausaha mendorong pembelajaran tentang etika, nilai (value), kemampuan (ability) dan perilaku (attitude) dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang dihadapi. Pengembangan Pembelajaran Kewirausahaan di SMK telah diimplementasikan dalam berbagai bentuk pembelajaran berbasis produksi dan bisnis melalui beberapa pendekatan, di antaranya teaching factory, techno park, business center di sekolah.

Direktorat Pembinaan SMK dan The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Secretariat sudah menghasilkan 3.132 siswa wirausaha melalui program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) Batch 1 sampai dengan Batch III. Program ini telah diikuti 175 SMK di 34 Provinsi. Sebanyak 206 sertifikat telah dibagikan kepada para siswa yang mampu menghasilkan omzet Rp5 juta sampai dengan >Rp25 juta dalam 3 bulan.

Fitry Anita Rahman, siswi SMK Negeri 1 Cikalongkulon Cianjur, menjadi salah satu penerima sertifikat SPW dengan omzet Rp23 juta dalam 3 bulan. Siswi program Agribisnis Ternak Unggas ini mengaku tidak kesulitan membagi waktu antara berwirausaha dengan belajar. Sekolah memberikannya keleluasaan untuk bereksperimen melalui kelas khusus wirausaha. “Di sekolah aku, khusus sekolah pencetak wirausaha itu dikasih waktu bebas dua puluh jam seminggu. Kita bebas pakai untuk kegiatan wirausaha. Jadi gak kesulitan (membagi waktu),” ungkapnya.

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cikalongkulon Cianjur, Sumariyah, mengungkapkan bahwa sekolah berkomitmen mendorong minat dan bakat siswa dalam berwirausaha. Baginya, pembelajaran kewirausahaan siswa SMK sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri, serta menumbuhkan karakter positif siswa, seperti kreativitas, kemandirian, dan bekerja keras. (*)

Sumber : Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo

read more
Berita Terkini

Bingung Pilih Jurusan ? Kenalan Dulu dengan Diri Sendiri

www.jaringanpelajaraceh.com-Jakarta-UJIAN nasional sudah selesai, tapi bukan berarti kegalauan juga ikut selesai. Nah yang berikutnya adalah, mau kuliah di mana dan ambil jurusan apa? Dari tahun ke tahun, persoalan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi selalu membuat galau anak SMA. Bukan cuma pertimbangan antara memilih kuliah atau bekerja, kuliah di kampus dan kota mana, juga bingung dalam memilih jurusan.

Bingung harus memilih jurusan berdasarkan minat dan bakat memilih jurusan berdasarkan keinginan orang tua, atau bahkan memilih jurusan yang berpeluang diterima karena sepi peminat. Kebingungan dalam memilih jurusan juga pernah dialami Puti Maharani, yang kini kuliah di Universitas Bina Nusantara.

Dia bingung karena terlalu banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jurusan yang diinginkan. Dia tertarik masuk jurusan hubungan internasional, tapi dianggap tidak mampu oleh orang terdekatnya.

Diremehinnya bukan karena jurusannya, tapi lebih ke orangnya. Dianggap tidak mampu masuk HI Binus,” kata Maharani yang akhirnya berhasil masuk jurusan yang diinginkannya. Lain lagi dengan yang dialami Amalia Adila Melinda.

Dia sudah tahu ingin kuliah di STAN, tapi belum tahu jurusannya. “Yang gue tahu STAN cuma seputar akuntansi. Tapi, setelah googling, ternyata enggak,” kata Adila yang baru saja diwisuda pada Oktober lalu. Berbeda dengan Maharani dan Adila, Nauradina justru sudah mantap dengan jurusan yang akan dipilihnya.

Minatnya pada bahasa membuat Naura yakin memilih jurusan pendidikan bahasa Jerman. “Karena enggak banyak yang pelajarin secara mendalam gitu. Jadinya, aku pilih jurusan bahasa Jerman,” katanya. Nah , supaya kamu bisa semantap Naura dalam memilih jurusan, kamu harus tahu tips dan triknya.

Menurut pengajar, psikolog, sekaligus konsultan karier di binakarir.com, Fadilla MPsi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertama, evaluasi diri. Apa keinginan kamu pada masa depan? Kemampuan apa yang kamu miliki? Apakah keinginan dan kemampuan tersebut sejalan? Langkah berikutnya adalah mempelajari lapangan.

Mulailah melakukan survei pasar lapangan kerja. Profesi seperti apa dan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja? Apa profesi yang menjadi favorit? Seberapa banyak dan seberapa besar peluangmu untuk masuk dalam profesi tertentu? Ingat, berpikirlah jauh ke depan soal industri kerja karena kamu baru akan lulus 3-5 tahun ke depan.

Terakhir adalah memikirkan bridging , yaitu mencari tahu informasi yang berkaitan dengan profesi yang dicita-citakan dengan kemampuan yang kamu miliki saat ini. Tahap ini mengevaluasi strategi yang harus kamu ambil saat berkuliah nanti.

Nah, saat keinginan dan kemampuan tidak sejalan, bukan berarti dunia kamu akan kiamat. Kalau kamu tidak lolos masuk di kampus dan jurusan favorit, cobalah mendaftar di kampus yang passing grade-nya lebih rendah.

Atau, kamu perlu melihat lagi, siapa tahu kamu punya potensi tersembunyi yang sebenarnya lebih kuat. “Orang yang berhasil itu adalah orang yang ahli di suatu bidang dan itu bisa bidang apa saja asal diseriusin , bukan orang yang ikut-ikutan lingkungan,” kata Fadilla. Kalau masih bingung, cobalah berkonsultasi sebanyak mungkin dengan guru bimbingan konseling atau psikolog sekolah. Selamat memilih semogan sukses !

 

NUR KAMILAH-Universitas Negeri Jakarta 

 

read more
1 2 3 4 39
Page 2 of 39