close

Dekgam Dekgam

Berita Terkini

Ratusan Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Ikuti Seminar Nasional Kepemimpinan Islam

Jaringanpelajaraceh.com-Lhokseumawe (Kemenag)-Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Lhokseumawe menggelar Seminar Nasional Kepemimpinan Islam. Tidak kurang dari 400 mahasiswa bersama pimpinan organisas mahasiswa Aceh dan ormas kepemudaan memadati aula kampus IAIN Lhokseumawe, Aceh.

Tampil sebagai narasumber, Kepala Kesbanglinmas Pemprov Aceh Sudirman, Dewan Perwakilan Daerah RI dari Aceh Ismail, Dosen UIN Ar Raniry Banda Aceh yang juga Ketua Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan se-Indonesia Syamsul Rijal, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Lhokseumawe Bastiar.

Rektor IAIN Lhokseumawe Hafifuddin mengapresiasi inisiatif DEMA menggelar seminar nasional tentang kepemimpinan Islam. Menurutnya, seminar ini penting untuk berkontribusi pada kepemimpinan nasional. Apalagi, kampus IAIN Lhokseumawe dibangun agar seluruh civitas akademika mempunyai kepedulian pada pembangunan bangsa.

Kepemimpinan Islam dalam konteks yang luas adalah bagian mewujudkan peradaban bangsa. IAIN Lhokseumawe adalah kampus peradaban. Karenanya, saya berharap agar setiap mahasiswa menjadi agen peradaban,” tegas Rektor, Sabtu (11/11).

IAIN Lhoukseumawe kini memiliki lahan seluas 33 hektar. Sebanyak 27 hektar di antaranya adalah sumbangan dari Pemerintah Daerah Aceh. Tahun ini, IAIN Lhoukseumawe sedang membangun gedung perkuliahan dari anggaran SBSN. “Kita memiliki jurusan terbaru yaitu Falak atau Astronomi Islam, yang hanya ada di 4 PTKIN, yaitu: UIN Walisongo, UIN Sunan Ampel, UIN Alauddin Makasar, dan IAIN Lhokseumawe,” terang Hafifuddin.

Guru Besar UIN Ar Raniry Banda Aceh Syamsul Rijal menegaskan pentingnya generasi muda termasuk mahasiswa untuk mendalami ilmu pengetahuan untuk menugasai kehidupan termasuk bekal menjadi pemimpin. “Banyak rahasia Allah yang perlu diungkap dan itu perangkatnya dengan ilmu. Karenanya pemimpin berilmu amat penting agar membuka tabir-tabir kehidupan,” tegas Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Ar Raniry ini.

Sementara itu, Kasi Kemahasiswaan Ruchman Basori mengatakan Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam terus berupaya mengembangkan kebijakan dan program-program kepemimpinan mahasiswa, serta pengembangan karakter dan jati diri bangsa.

Di antara langkah yang dilakukan adalah merevitalisasi regulasi organisasi kemahasiswaan, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, kemitraan dengan kementerian dan lembaga untuk pembangunan karakter, serta kepemimpinan dan jati diri bangsa.

Kemenag juga telah memberikan bantuan kepada lembaga kemahasiswaan untuk mendukung peningkatan kapasitas mahasiswa di bidang kepemimpinan dan pembentukan karakter. “Tahun anggaran 2017 ini, kita memberikan bantuan lembaga kemahasiswaan kepada 80 lembaga dengan total anggaran 4 milyar,” tandasnya. (Pipo)

 

sumber:https://kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Evaluasi Program Indonesia Pintar Jadi Acuan Kinerja ke Depan

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta, Kemendikbud-Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Rapat Koordinasi (rakor) Capaian Kinerja Program Indonesia Pintar (PIP) SMA Tahun 2017. Moto yang diangkat dalam rakor tersebut adalah “Maju Bersama Hebat Semua”. Peserta rakor yang berasal dari 34 provinsi dibagi menjadi delapan kelompok. Kemudian hasil diskusi kelompok akan menjadi acuan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja dan pencapaian PIP selanjutnya.

Rakor dibuka oleh Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto di Jakarta, pada Selasa (31/10/2017). Peserta rakor adalah para kepala bidang SMA, petugas data PIP, dan kepala seksi SMA di dinas pendidikan dari 34 provinsi. Rakor ini juga dihadiri ketua Musawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat kabupaten/kota di tiap-tiap provinsi.

PIP (Program Indonesia Pintar) adalah program Kemendikbud untuk mengembalikan siswa yang putus sekolah karena ketidakmampuan biaya agar kembali bersekolah. Purwadi menjelaskan, salah satu yang menjadi permasalahan utama mengapa anak-anak bisa sampai putus sekolah adalah faktor ekonomi. Bukan karena tidak mau, tapi tidak mampu menyisihkan dana lebih untuk menunjang pendidikan.

Melalui program PIP pemerintah mengalokasikan dana bagi anak usia sekolah, 6 s/d 21 tahun dari keluarga tidak mampu agar dapat menyelesaikan sekolah hingga jenjang SMA, sehingga dapat mencegah dan mengurangi jumlah siswa yang putus sekolah. Melalui rakor ini, Purwadi berharap, ada solusi-solusi yang mempermudah anak dalam pencairan dana PIP.

Makanya, kita membuat terobosan baru, yaitu memperbanyak sasaran penerima dana bantuan. Program PIP ini bisa menjaga anak-anak usia sekolah agar tidak drop out. Harus dipantau betul, anak-anak pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) begitu lulus SD, harus juga mendapatkan KIP di jenjang SMP. Dan , begitu lulus SMP harus mendapat KIP di tingkat SMA. Harus dipastikan anak-anak ini tidak sampai putus sekolah,” katanya.

Ia menuturkan, rakor ini pun menjadi penting agar dana yang dialokasikan tersebut bisa tepat sampai sasaran. Selain berbagai evaluasi, diharapkan rakor ini bisa lebih memacu kerja sama antar pihak pusat, daerah dan sekolah bisa menjadi lebih baik, sejalan dengan semangat “Maju Bersama Hebat Semua”. Semua pihak bersama-sama memastikan penyaluran dana PIP bisa tepat sasaran, tepat guna dan tepat peruntukan gunanya, sehingga anak-anak Indonesia bisa hebat semua.

Diskusi kelompok menjadi agenda kerja terakhir dari seluruh rangkaian Rakor Capaian Kinerja PIP 2017. Setelah paparan pleno demi pleno di hari-hari sebelumnya, pada sesi terakhir peserta dibagi menjadi delapan kelompok diskusi untuk merumuskan solusi dan strategi terbaik, yang menjadi kesimpulan rakor ini. Sebelum memulai diskusi para peserta melakukan pengisian instrumen dan tanya jawab secara daring (online).

Diskusi kelompok pertama diisi oleh peserta dari wilayah Jawa Timur yang terdiri dari para Kabid SMA Provinsi, Penanggung jawab PIP provinsi, UPTD/MKKS SMA, tim fasilitator Direktorat PSMA, dan tim fasilitator BNI Kantor Cabang Tuban. Topik yang dibahas di kelompok ini adalah identifikasi capaian kinerja PIP di daerah dan strategi percepatan pencairan PIP SMA 2017.

Di Kelompok 2 yang diikuti oleh DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan fokus membahas 2 mekanisme pencairan dana, yaitu (1) Pencairan dana secara kolektif di mana pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak bank dan (2) Pencairan dana secara pribadi. Keberhasilan KIP/PIP ini tolok ukurnya adalah saat dana itu sampai kepada siswa yang tepat serta bisa dicairkan dan dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya, yaitu agar para siswa ini bisa melanjutkan sekolah minimal hingga jenjang SMA, Tujuan lainnya adalah mencegah siswa putus sekolah dan mengajak siswa yang drop out untuk bersekolah kembali.

Kelompok lain pun mendiskusikan masalah yang berbeda sesuai dengan kondisi di wilayahnya masing-masing. Hasil diskusi dari delapan kelompok tersebut akan menjadi acuan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja dan pencapaian PIP selanjutnya. Diharapkan, semangat kebersamaan dalam satu tujuan mulia ini, bisa mencapai satu solusi jitu guna mencerdaskan generasi masa depan bangsa. (Astrid/Desliana Maulipaksi)

 

 

sumber:https://www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Perempuan Keumala, Kisah Malahayati oleh Perempuan Jawa

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta -Tak lama setelah menjejakkan kaki di bumi Serambi Mekah pada 2005, Endang Moerdopo segera mencari tahu lokasi makam Laksamana Keumala Hayati (Malahayati) di Krueng Raya, Banda Aceh. Meski ditemani beberapa warga lokal, nyatanya staf Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh itu tak langsung dapat menemukannya. Barulah di hari kesekian, kompleks pemakaman yang dimaksud ia dapati.

“Kondisinya waktu itu cukup memprihatinkan. Warga yang mengungsi menjemur pakaian mereka di lokasi tersebut,” tutur Endang membuka cerita kepada detikcom, Kamis (9/11/2017).

Entah kenapa, ia melanjutkan, dari kunjungan pertama ke makam itu kemudian ada semacam tarikan untuk menziarahinya secara rutin di sela-sela tugas. Perempuan kelahiran Yogyakarta, 5 April 1968, itu juga banyak menggali cerita seputar Malahayati dari warga dan tokoh masyarakat yang ditemuinya. Referensi seputar Malahayati pun ia himpun. Padahal, selain untuk bekerja di BRR, kehadirannya di Aceh dalam rangka menulis tesis, bukan novel tentang Malahayati.

“Aku sampai mencari rujukan ke Malaysia. Idealnya sih ke Spanyol dan Belanda juga, tapi nggak kuat ongkosnya, ha-ha-ha…,” kata Endang.

Dalam novel setebal 350 halaman yang kemudian diberi judul ‘Perempuan Keumala’ itu, Endang memulai cerita biografis Malahayati sejak menjalani pendidikan di tempat belajar militer kerajaan, yaitu Mahad Baitul Maqdis, di Kutaraja. Tempat inilah yang mencetak para perwira tangguh yang memperkuat pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam. Di tempat belajar ini pula Malahayati bertemu dengan Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief, taruna senior yang kemudian menjadi suaminya. Saat sang suami menjadi Panglima Armada Selat Malaka, Malahayati menjadi Komandan Protokol Istana.

Kisah sepak terjang keberanian Malahayati di Kerajaan Darud Donya Darussalam berawal dari kematian Tuanku Mahmuddin dalam pertempuran di Teluk Haru. Derita itu disusul oleh cobaan lain, yakni putri semata wayangnya diculik oleh petinggi kerajaan sebagai bagian dari intrik keluarga kerajaan.

Masalah bertambah oleh kondisi di lapangan, ketika ada orang-orang kaya di Aceh yang bersekutu dengan Portugis demi keuntungan pribadi. Juga ada rencana kudeta oleh Sultan Muda, putra bungsu Baginda Sultansendiri.

Di tengah situasi yang serba menjepitnya, Malahayati mencoba bangkit. Posisinya sebagai Laksamana Laut berkewajiban menjaga Selat Malaka dari gangguan berbagai pihak. Dia, antara lain, membangun pasukan yang terdiri dari para janda korban perang, yang kemudian dikenal dengan sebutan Inong Balee (armada janda). Melatih mereka, para janda, tentu tak mudah. Nama Laksamana Malahayati semakin disegani setelah berhasil menikam Cornelis de Houtman dengan rencong sampai tewas di atas geladak kapalnya.

Dalam kata pengantar novel ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta menyatakan, bila diberi kesempatan untuk berpartisipasi dan mengambil keputusan, ternyata perempuan mampu memilih berjuang dengan gagah berani tanpa meninggalkan kasih sayang dan kelembutan hati seorang perempuan sejati.

“Laksamana Malahayati telah memilih untuk selalu setia kepada rajanya dan berjuang untuk membela negaranya,” tulis Meutia.

 

sumber:https://news.detik.com

 

read more
Berita Terkini

Kenang Laksamana Malayahati, Pangdam Tabur Bunga di Laut Aceh

Jaringanpelajaraceh.com-Guna memperingati Hari Pahlawan, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch Fachrudin menggelar kegiatan tabur bunga di tengah laut. Rombongan berangkat dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Gilimanuk 531.

KRI Gilimanuk berangkat dari Pelabuhan Malahayati menuju lokasi tabur bunga, Jumat (10/11/2017). Hadir dalam kegiatan ini selain Pangdam, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, keturunan Raja Aceh, prajurit TNI, dan lainnya. Rombongan berdiri di atas geladak kapal.

Kapal berjalan cepat menuju lokasi berjarak sekitar dua mil dari pelabuhan. Begitu sampai, pembawa acara memberi aba-aba. Prajurit TNI dari tiga angkatan serta polisi berbaris rapi. Upacara digelar dengan bertindak sebagai inspektur, Komandan Lanal Sabang Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie.

Pangdam selanjutnya melemparkan sebuah rangkaian bunga ke laut dan diikuti Danlanal. Di akhir acara, secara bergiliran dilakukan aksi tabur bunga ke laut. Setelah selesai, KRI kembali bersandar ke Pelabuhan Malayahati.

Ini bagian dari rangkaian kegiatan Hari Pahlawan. Tadi pagi kita sudah berziarah ke makam pahlawan, kemudian dilanjut dengan upacara dan ziarah ke makam Laksamana Malahayati,” kata Pangdam kepada wartawan di atas KRI.

Menurutnya, aksi tabur bunga untuk mengenang Laksamana Malahayati ini digelar setelah Danlanal menyiapkan KRI. Hal ini karena semasa hidupnya, Malahayati juga seorang anggota angkatan laut yang bertempur di Selat Malaka.

Malahayati adalah angkatan laut. Acara kita gelar di atas kapal. Sekarang kapalnya bagus dari besi. Dulu mungkin kapalnya lain,” jelas Fachruddin.

Hari Pahlawan di Medan

TNI AL bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sumatera Utara juga memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar upacara sekaligus menabur bunga di laut di sekitar Perairan Bouy I, Belawan.

Upacara tabur bunga di laut merupakan ziarah laut. Berdasarkan rasa hormat akan jasa almarhum dengan tujuan untuk membangkitkan, mengembangkan, dan mempertebal sifat kepahlawanan,” kata Kepala Dinas Penerangan Lantamal I Mayor Marinir Jayusman, Jumat (10/11/2017).

Ia menjelaskan kegiatan ini juga sekaligus mendoakan agar arwah para pahlawan diterima dan mendapatkan tempat yang terbaik.

Melaksanakan ziarah tabur bunga di laut dengan menggunakan KRI Perang-647 yang bertolak dari Dermaga Mako Lantamal I. Sebelumnya, ditandai dengan berbunyinya sirene (klakson kapal) serta dilanjutkan dengan pelarungan karangan bunga ke laut,” ujar Jayusman.
(asp/asp)

 

sumber:https://news.detik.com

read more
Berita Terkini

Sabang Juara Umum Anggar

KETUA Harian Ikasi Aceh, Darmawan berfoto bersama atlet peraih medali Pra-PORA cabang anggar di Aula SMK Negeri 2 Kota Langsa, kemarin.

BANDA ACEH – Kota Sabang keluar sebagai juara umum Prakualifikasi Pekan Olahraga Rakyat (Pra- PORA) cabang anggar di Aula SMK Negeri 2 Kota Langsa, kemarin. Mereka memastikan penguasa cabang anggar setelah merebut 5 medaliemas, 2 perak dan 2 perunggu. Hanya berbeda tipis dengan Kota Banda Acehyang berada di rangking dua dengan perolehan 4 emas, 5 perak dan 10 perunggu.
Sementara Aceh Utara beradadi urutan ketiga, dengan perolehan 3 emas, 1perak dan 6 perunggu. Ketua Umum KONI Langsa, Muhammad Zulfri dalam sambutan penutupanacara mengatakan, pihaknya selaku tuan rumah merasa bangga kompetisi menuju PORA 2018 tersebut berjalan lancar. “Selamat kepada para atlet yang berhasil lolos ke PORA,” kata Muhammad Zulfri.
Ketua Panitia Pra-PORA cabang anggar, Darmawan menyampaikan selamat kepada para atlet yang lolos kePORA 2018. Darmawan melaporkan 120 atlet yang lolos ke PORA akan bergabung bersama 24 atlet tuan rumah. “Kepada atlet yang meraih medali dan lolos ke PORA jangan berbanggadulu. Tetap giat berlatih dan jaga kondisi fisik. Di PORA nanti persaingan akan lebih ketat,” pesan Darmawan.

Kepada atlet yang gagalmeraih tiket, Darmawan selaku Ketua Harian Pengda IKASI Aceh berpesan kepada mereka untuk tak patah semangat. Masih banyakkompetisi lain yang akan digelar oleh Pengprov IKASI Aceh, dan kejuaraan nasional lainnya. Karena itu, kepada atlet yang tidak berhasil menuju PORA untuk lebihgiat lagi berlatih.(rel/ran)

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com/2017/11/06/sabang-juara-umum-anggar

read more
Berita Terkini

Wagub Buka Unsyiah Fair ke 12

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah membuka Unsyiah Fair ke 12 di gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Banda Aceh, Minggu 5 November 2017 malam.

Wagub yang datang bersama istri, Dyah Erti Idawati langsung disambut Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng.

Dalam sambutannya Wagub mengatakan, Unsyiah Fair ke-12 adalah sebuah kegiatan yang dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa Unsyiah dalam rangka mendekatkan Unsyiah — sebagai salah satu jantung pendidikan Aceh – kepada masyarakat.

Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, masyarakat semakin mengenal karya dan kualitas Unsyiah, dan terus mendorong kampus ini sebagai lembaga pendidikan kebanggaan Aceh,” ujar Wagub.

Wagub menjelaskan, Perguruan Tinggi memiliki tiga fungsi utama, yaitu: sebagai pusat pendidikan; sebagai lembaga penelitian, dan sebagai lembaga pengabdian. Ketiga fungsi tersebut ada kalanya berjalan sendiri-sendiri, adakalanya saling berkaitan.

Saya katakan berkaitan, sebab di satu sisi kegiatan itu mengandung nilai pendidikan, tapi di sisi lain bisa pula sebagai bentuk pengabdian,” kata Wagub.

Menurut Wagub, Unsyiah Fair bisa dikategorikan pendidikan karenamemberi pencerahan kepada publik tentang aktivitas yang dilakukan Unsyiah di Aceh.Di pihak lain, lanjut Wagub, kegiatan ini juga sebagai arena pengabdian, karena pada event ini, civitas akademika Unsyiah dapat melakukan interaksi dengan publik dengan menonjolkan visi keilmuan yang dimilikinya.

Yang lebih menarik, kegiatan ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tapi juga masyarakat. Inilah mengapa saya sebut Unsyiah Fair menyentuh tiga unsur Tri Dharma perguruan tinggi,” lanjut Wagub.

Dari event tersebut, Wagub berharap, publik akan lebih dekat dengan Unsyiah dan turut bangga dengan prestasi yang dicapai kampus ini.

Wagub juga mengatakan, fenomena global selama ini seakan membuat dunia tanpa batas.

Terkadang sebuah kreasi sederhana bisa memunculkan dampak luar biasa bagi dunia. Kita bisa melihat misalnya betapa besarnya pengaruh ‘Facebook’ bagi masyarakat dunia saat ini,” katanya.

Pengalaman itu, kata Wagub, menunjukkan kalau sebuah karya terkadang tidak hanya berbicara pada tataran harga, tapi ada nilai-nilai kreativitas di dalamnya.

Kalaupun karya itu bagus dan dijual dengan murah, tapi jika produknya monoton, ia tidak akan menarik bagi masyarakat.

Tapi jika karya itu unik, kreatif, baru, meski harganya mahal, niscaya ia pasti dilirik banyak orang.

“Ketika masyarakat global melihat karya itu sebagai sebuah inovasi yang cerdas, maka ia akan bisa menjadi sumber pundi-pundi keuangan bagi penemunya. Peluang menghasilkan karya-karya kreatif ini terkadang tidak hanya dari proses pendidikan yang ketat. Ia terkadang muncul dari ide-ide ‘unik’ dan aneh. Ide-ide ini hanya lahir dari kreativitas seorang innovator yang memiliki visi jauh ke depan.”

Untuk itu, Wagub mengatakan, ada tiga kunci yang menjadi dasarnya, yaitu, belajar dengan keras, memahami pengetahuan dengan baik, serta bisa membaca fenomena yang ada di masyarakat.

Kegiatan Unsyiah Fair ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara bagi mahasiswa untuk dapat membaca fenomena yang berkembang di masyarakat. Karena itu, melalui Unsyiah Fair ini, interaksi dunia kampus dan dunia luar akan dibuka lebar untuk berbagi karya, bertukar ide, sharing pengalaman,” ujar Wagub.

Untuk itu, Wagub mengatakan, Unsyiah fair tahun ini sangat tepat mengusung tema “Transformasi Indonesia menunju 2030

 

sumber:https://humas.acehprov.go.id/wagub-buka-unsyiah-fair-ke-12/

 

read more
Berita Terkini

Menristekdikti minta perguruan tinggi kembangkan riset

                                                                Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan

Jaringanpelajaraceh.com-Meulaboh- Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohammad Nasir meminta perguruan tinggi mengembangkan riset untuk mendukung peningkatan daya saing bangsa.

Potensi laut, pertanian di negara kita itu sangat besar, maka coba kembangkan dengan penelitian untuk peningkatan daya saing bangsa Indonesia,” katanya saat memberi kuliah umum di Universitas Teuku Umar (UTU) di Meulaboh, Minggu.

Penelitian-penelitian perguruan tinggi diperlukan untuk menumbuhkan inovasi dalam sektor pertanian maupun kelautan.

Termasuk proses penyimpanan ikan, coba lihat Maluku, mereka sudah bisa ekspor ikan hidup ke Jepang, Korea, China dan Arab Saudi dalam kondisi hidup. Coba UTU kembangkan itu biar menjadi pusat riset kemaritiman,” katanya.

“UTU saat ini punya 17 prodi dan beberapa fakultas yang cukup untuk menunjang penelitian-penelitian sektor Kelautan Perikana dan Pertanian. Satu lagi perlu disediakan yaitu pertambangan, saya lihat belum ada,” ia menambahkan.

Ia juga menyebut dua hal yang penting dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa, yakni sumber daya manusia berkualitas yang dihasilkan perguruan tinggi dan inovasi hasil riset-riset ilmiah.

Problem bangsa Indonesia saat ini, tidak ada yang menggunakan pola untuk melahirkan lulusan berkualifikasi dan inovasi berkenaan penelitian masih terbatas. Bila menginginkan daya saing bangsa kuat, maka kedua hal itu harus kita lakukan,” katanya.

read more
Berita Terkini

Wabup Buka Classic 2017 Di MAN-IC

jaringanpelajaraceh.com-IDI-Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Bin Syama’un, resmi membuka Classic 2017 di Madrasah Aliyah Negeri-Insan Cendikia (MAN-IC) Aceh Timur di Idi, Jumat 3 Nopember 2017. Even yang diikuti siswa/i SMP dan MTs dari lima kabupaten/kota berlangsung 3-4 November.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Aceh Timur mengapresiasi kegiatan yang digelar MAN-IC itu, apalagi peserta yang mengikuti siswa/i yang berasal dari lima kabupaten/kota dipesisir Pantai Timur Propinsi Aceh.

“Ini bukan hanya sebatas ajang mencari bakat dan adu kemampuan, tapi harapan kami even ini menjadi ajang silaturrahmi antara guru dengan guru dan antara siswa dengan siswa, sehingga terbina ukhwah islamiyah yang kokoh dimasa yang akan datang,” ujar Syahrul Bin Syama’un.

Diharapkan, kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu 4 November 2011 bermanfaat dan dapat meningkatkan kompetensi siswa/i serta menjadi modal untuk bersaing ke even yang lebih tinggi hingga ke even nasional dan Internasional. “Mari kita sama-sama sukseskan even Classic 2017. Selamat berlomba dan selamat bertanding,” ujar Syahrul Bin Syama’un.

Ketua Panitia Pelaksana Classic 2017 MAN-IC Aceh Timur, Shulfan, S.Pd, M.Pd, dalam laporannya menyebutkan, peserta yang ikut dalam even itu sebanyak 125 orang yang berasal dari SMP dan MTs dari kabupaten/kota yakni Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.

Katagori perlombaan antara lain cerdas cermat, olimpiade, syarhil qur’an, tenis meja dan singer. “Bahkan dalam Even Classic ini juga dimeriahkan Pameran Kuliner, Jelbab dan Accesoris,” ujar Shulfan.

 

sumber:https://humas.acehprov.go.id/wabup-buka-classic-2017-di-man-ic/

read more
Berita Terkini

Kalian Harus Tau : Arsip sebagai Bukti Penting Sebuah Karya Seni

Jaringanpelajaraceh.com-Tidak banyak seniman di Indonesia yang memahami pentingnya sebuah pengarsipan atas karya-karya yang sudah dibuat. Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang Basoeki Abdullah. Sang maestro seni lukis di Indonesia ini paham betul arti dari sebuah arsip atau dokumen yang relevan dengan karya-karyanya.

Meskipun sosok Basoeki Abdullah kini hanya tinggal kenangan, masyarakat masih dapat melihat jejak-jejak peninggalan karya beliau dari Pameran Arsip “Lacak” yang akan dilaksanakan pada 7 – 21 November 2017 di Museum Basoeki Abdullah.

Untuk menyambut pameran tersebut, Museum Basoeki Abdullah bekerja sama dengan Majalah Tempo mengadakan acara Ngobrol @Tempo “Arsip Seni Sebagai Warisan Budaya” di Museum Basoeki Abdullah, Jakarta, belum lama ini.

Acara yang diramaikan oleh berbagai komunitas seni dan mahasiswa ini menghadirkan Direktur Kesenian, Restu Gunawan sebagai Pembicara Kunci dan beberapa narasumber seperti Kritikus Seni, Agus Dermawan; Arkeolog UI, Agus Aris Munandar; Seniman Agung Hujatnikajennong; dan pengusaha serta kolektor benda seni, Ciputra.

Dalam pidato kuncinya, Restu Gunawan mengatakan arsip atau proses pendokumentasian perlu dilaksanakan oleh para seniman untuk menciptakan interaksi dengan pengunjung.

“Bentuk pengarsipan perlu dilakukan sebelum seniman menciptakan sebuah karya, seperti melakukan riset terlebih dahulu. Dengan itu akan tercipta sebuah narasi yang memudahkan pengunjung atau penikmat seni untuk berinteraksi dan memahami karya seni yang diciptakan oleh seniman,” ujar Restu Gunawan.

Hal senada juga disampaikan oleh Agung Hujatnikajennong. Kurator Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN). Ia mengatakan, arsip merupakan sebuah bukti penting yang harus dimiliki oleh para seniman.

“Arsip pada akhirnya menjadi bukti penting terhadap sebuah karya seni. Tidak lagi hanya dipandang sebagai aspek pendukung, arsip kini sudah menjadi objek utama pameran itu sendiri,” kata Agung.

Ngobrol @Tempo “Arsip Seni Sebagai Warisan Budaya” merupakan acara yang diselenggarakan untuk menyambut Pameran Arsip Basoeki Abdullah “Lacak” yang diselenggarakan 7 – 21 November 2017. Bukan hanya lukisan-lukisan karya Basoeki Abdullah yang akan dipamerkan, namun juga barang-barang pribadi milik Basoeki Abdullah serta artikel atau tulisan yang mengisahkan tentang perjalanan karir dan hidup sang maestro. (p/ab)

 

sumber:http://nusakini.com/news/arsip-sebagai-bukti-penting-sebuah-karya-seni

read more
Berita Terkini

Satukan Tekad untuk Terus Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini

Jaringanpelajaraceh.com-Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter sebagai landasan dalam membentuk karakter anak sejak usia dini melalui stimulasi yang tepat perlu terus didukung oleh berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ella Yulaelwati, M.A.,Ph.D saat menghadiri Puncak Acara Gebyar PAUD Tingkat Provinsi Riau di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, Riau

Beliau menyampaikan bahwa isi dari Perpres tersebut diantaranya: 1)Membangun dan membekali peserta didik termasuk peserta didik PAUD sebegai generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadai dinamuka perubahan di masa depan, 2)Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia, dan 3)Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter. “Untuk itu dalam forum yang berbahagia ini, kita satukan tekad untuk terus membangun karakter anak sejak usia dini”, ujar Ella.

Penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang ikut PAUD akan lebih bertahan belajar di jenjang-jenjang berikutnya daripada yang tidak ikut PAUD. Dengan demikian, mengikutsertakan anak di PAUD berkualitas merupakan awal kesuksesan masa depan anak. PAUD berkualitas akan menempatkan “bermain” sebagai wahana penting bagi anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan bahasa, kecakapan sosial – emosional dan kemampuan kognitif anak. Karena usia 0-5 tahun adalah usia perkembangan emas, saat fisik dan otak anak berada di masa pertumbuhan terbaiknya, dimana kemampuan otak menyerap informasi sangat tinggi. Di masa ini, stimulasi pendidikan yang positif sangat penting bagi perkembangan anak.

Puncak Acara gebyar PAUD yang dihadiri oleh Gubernur Riau, Bupati dan Walikota se Provinsi Riau, BUnda PAUD Provinsi dan Kebupaten, serta pemangku kebijakan dan pemerhati PAUD lainnya tersebut mendapatkan apresiasi dari Direktur Pembinaan PAUD. “Saya menyambut baik acara Gebyar PAUD Tingkat Provinsi Riau Tahun 2017 ini, melalui acara ini diharapkan kita semua dapat berperan dalam melayani anak usia dini, Bunda PAUD provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa dapat lebih aktif berperan dalam meningkatan kualitas PAUD. Kepada para praktisi dan pemerhati PAUD mari kita bersama-sama membangun pendidikan anak usia dini yang berkualitas sehingga layanan PAUD dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat”, ucap Ella.

“Acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan perhatian kita semua dalam pengasuhan dan pendidikan anak usia dini. Anak-anak ini suatu saat akan tumbuh menjadi seseorang yang dapat memenuhi cita-citanya, harapan orang tua dan akan menjadi bagian dari penerus generasi bangsa Indonesia yang berkarakter baik. Oleh karena itu kita semua yang hadir untuk bersungguh-sungguh dalam memberikan pelayanan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan bagi anak usia dini”, tambah Ella.

 

sumber:http://anggunpaud.kemdikbud.go.id

read more
1 22 23 24 25 26 39
Page 24 of 39