close

Dekgam Dekgam

Berita Terkini

Gubernur Aceh Tinjau Dayah Perbatasan

Jaringanpelajaraceh.com-Kutacane-Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf meninjau Dayah Perbatasan Darul Amin di Kutacane Aceh Tenggara, Jumat 27 Oktober 2017. Irwandi menginginkan agar dayah itu bisa menjadi basis pendidikan agama Islam di pintu masuk Aceh.
Dayah Darul Amin dibangun oleh Irwandi Yusuf pada tahun 2008 lalu. Sekolah itu dibangun untuk mendukung pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, dan juga menjaga akidah para anak yang tinggal di perbatasan Aceh.
Muchlisin Deski, Pimpinan Dayah Perbatasan Darul Amin, mengatakan pasantren itu dikelilingi oleh perkampungan non muslim. Karena itu, keberadaan dayah tersebut sangat strategis untuk membina anak-anak di perbatasan.
Kita di sini, di kiri kanan adalah komunitas non muslim. Bisa dibilang ini adalah daerah penyangga dan penjaga gawang,” kata Muchlisin.
Kepada Irwandi, Muchlisin mengharapkan agar Pemerintah Aceh bisa memberikan perhatian kepada para santri di dayah perbatasan. Mereka, kata Muchlisin masih belum memiliki fasilitas kendaraan. Di mana, selama ini untuk mengantarkan santri yang sakit pihak dayah masih sangat kesulitan.
Kami jauh dari ibu kota. Kami mengharap dukungan gubernur agar bisa diberikan satu buah minibus,” kata Muchlisin.
Sebagai jawaban atas permintaan pihak dayah, Irwandi meminta kepada Kepala Badan Dayah, Bustami, untuk segera menyediakan permintaan tersebut. “Apa yang mereka minta beri semua,” kata Irwandi.
Dayah Perbatasan Darul Amin saat ini dihuni oleh 450 santri dengan kapasitas 42 pengajar. Dayah tersebut merupakan salah satu dari lima dayah prioritas pemerintah yang dibangun di perbatasan Aceh. Selain di Aceh Tenggara, Pemerintah Aceh juga membangun dayah serupa di Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tambang dan Dayah Ulumul Quran Pagar Air Banda Aceh.
Di Dayah Darul Aman, Pemerintah Aceh pada tahun anggaran 2017 membangun beberapa fasilitas penunjang. Di antaranya adalah dapur dan ruang makan santri, rehab ringan 3 unit gedung, pembangunan pagar lanjutan keliling sepanjang 284 meter, pembangunan sarana olahraga lapangan sepakbola, pembuatan pintu gerbang,
MCK dan tempat wudhu.
Dalam kunjungan kerjanya itu, gubernur Irwandi didampingi Kepala P2K APBA Takwallah, Kepala Badan Dayah Bustami serta Wakil Bupati Aceh Tenggara Bukhari serta beberapa pejabat daerah lainnya.
Kepada Bukhari, Gubernur Irwandi meminta agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara bisa memberikan tanah pembangunan dayah Darul Amin untuk bisa dikelola oleh Pemerintah Provinsi Aceh. Sementara Islamic Center yang berada di sisi dayah yang saat ini milik Pemerintah Aceh akan diberikan kepada Pemkab setempat.
Kalau setuju asetnya (Islamic Center) akan saya jadikan sekolah menghafal Quran di bawah pembiayaan pihak Turki. Gedung milik kita dan yang memfungsikan sebagai sekolah adalah mereka,” kata Irwandi Yusuf.
Menjawab hal itu, Bukhari menyebutkan ia akan melaporkan hal itu terlebih dahulu kepada bupati dan membicarakan kepada pihak DPR Kabupaten Aceh Tenggara.

 

 

sumber:humas.acehprov.go.id

read more
Berita Terkini

Perkuat Sinergi SMK dan Industri

Jaringanpelajaraceh.com-Pemerintah terus mendorong penguatan hubungan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi lulusan agar semakin sesuai dengan kebutuhan industri.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, menyebutkan pemerintah telah melakukan terobosan untuk meningkatkan kompetensi lulusan sekolah agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri. “Ada 3.574 kerja sama yang sudah dilakukan dengan industri terkait upaya revitalisasi vokasional SMK,” katanya, di Jakarta, Selasa (24/10).

Tidak hanya di jenjang SMK, peningkatan kompetensi juga dilakukan pada jalur vokasi di jenjang pendidikan tinggi. Peningkatan kompetensi dilakukan melalui pembangunan 4.493 ruang praktik.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengakui bahwa saat ini kompetensi lulusan perguruan tinggi masih sangat rendah. Bahkan saat di lapangan, kompetensi lulusan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. “Akibatnya, industri harus melakukan pelatihan, setidaknya delapan bulan,” ujar dia.

Nasir mengatakan peningkatan jumlah dan mutu politeknik secara drastis telah dilakukan untuk menambah kontribusi dunia industri di pendidikan tinggi. Dengan begitu, lulusan politeknik kompeten dan industri mendapat pasokan yang terampil.

Tercatat, jumlah mahasiswa yang memperoleh sertifikasi kompetensi juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2015, jumlahnya sebanyak 2.527 dan pada 2017 meningkat tajam menjadi 12.333 mahasiswa.

Diharapkan pada 2019 menjadi 15.600. Peningkatan jumlah juga tercatat atas dosen politeknik yang tersertifikasi. Tercatat, menurut Menristekdikti, dari angka 1.442 (2015) menjadi 3.836 dosen politeknik tersertifikasi pada 2017.

Asah Kompetensi

Dalam kesempatan terpisah Kepala Subdit Peserta Didik SMK Kemdikbud, Nur Widiyani, menambahkan, peningkatan kompetensi lulusan SMK juga dilakukan dengan mendorong siswanya untuk mengikuti ajang kompetensi bergengsi. “Salah satunya kami rutin ikut ajang World Skills Competition (WSC), tahun ini Tim SMK Indonesia berhasil meraih dua perak pada WSC,” kata Widiyani.

Ke depan, kerja sama dengan pihak industri yang tengah digencarkan juga akan dimanfaatkan untuk menjadi tempat latihan agar raihan di WSC berikutnya dapat meningkat. Dari dua perak diraih, kategori Restaurant Service dipersembahkan oleh Andre Gilitasha dari SMKN 3 Malang dan untuk Kategori Prototipe Modeling oleh Rizki Dwi Afrianto dari SMKN 1 Purworejo.

Indonesia juga meraih 12 Medallion for Excellence yang menandakan bakat pelajar SMK sudah tingkat dunia. “Dengan perolehan medali ini Indonesia di posisi 12 dari 59 negara,” sebut Widiyani.

WSC diikuti oleh 1.300 pemuda terampil dari 59 negara yang berlaga di 51 bidang lomba keterampilan. Indonesia sendiri mengirimkan 31 pelajar SMK yang menang di Lomba Keterampilan Siswa untuk bertanding di 29 bidang. Sebagai bentuk penghargaan, katanya, Kemendikbud akan memberi uang 25 juta rupiah kepada peraih medali perak tersebut.

Terkait keterlibatan industri dalam mengasah kompetensi peserta WSC, juga dilakukan sejumlah negara yang menjadi lawan terkuat di WSC, yakni Tiongkok dan Korea. Salah satunya juga karena ada ikatan kuat antara sekolah-sekolah menengah kejuruan dengan industri di negaranya.

“Kita akan mempererat komunikasi dengan Kemenperin agar mudah mengundang industri untuk kerjasama dengan kita,” papar Widiyani.

Proses penilaian pemenang melalui sistem WorldSkills yang digunakan untuk menilai kompetensi dan keahlian yang selanjutnya mereka masukkan ke dalam Sistem Informasi Persaingan (Competition Information System/CIS).

Setiap perbedaan dalam hasil langsung ditangani oleh direktur kompetisi keterampilan dan administrator CIS. Begitu tanda dimasukkan ke dalam CIS, mereka terkunci, dan hasil sementara untuk kompetisi keterampilan individu dihasilkan.

 

sumber:http://psmk.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Kemenag Akan Gelar Pameran Pendidikan Islam Internasional

 

Jaringanpelajaraceh.com-Kemenag-Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam akan menggelar International Islamic Education Exhibition (IIEE). Event ini bertujuan mempromosikan pendidikan Islam di Indonesia agar dikenal lebih luas dan diakui oleh masyarakat Internasional.

Kepastian gelaran IIEE perdana ini disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, pada Focus Group Discation PTKI di ICE BSD Serpong.

Menurut Kamaruddin Amin, IIEE dimaksudkan mengenalkan corak pendidikan Islam Indonesia yang sangat peduli terhadap toleransi dan moderasi agama, inklusivitas dan kehidupan yang damai. “Kita ingin menunjukan kepada dunia tentang distingsi dan keunggulan pendidikan Islam,” katanya di Serpong, Rabu (25/10).

Kamaruddin menilai, posisi Indonesia di tengah kehidupan global amat penting dan strategis. Sebab, Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar ke-4 dunia, setelah Cina, India, dan Amerika. Indonesia juga negara muslim terbesar dengan jumlah pemeluk sekitar 200 juta.

“Indonesia juga sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia di tengah keberagaman etnis, pulau, dan bahasa,” tegas Guru Besar UIN Alauddin Makasar ini.

Dengan posisi strategis semacam ini, lanjut Kamaruddin, dunia harus tahu bahwa Indonesia juga memiliki lembaga pendidikan Islam yang sangat banyak. Saat ini, terdapat 57 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri, 675 perguruan tinggi keagamaan Islam swasta, sekitar 75.000 madrasah, serta 29.000 pesantren dan 84.000 Madrasah Diniyah Takmiliyah.

Disadari Kamarudin Amin, kendati memiliki khazanah akademik dan budaya Islam nusantara yang sangat kaya, Indonesia belum cukup dikenal sebagai destinasi studi-studi keislaman. “Pendis Expo menjadi sarana efektif mengenalkan berbagai kekhasan pendidikan tinggi Islam, pesantren, madrasah di mata publik internasional,” tegas Kamar.

Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Imam Safe’i menambahkan bahwa pameran Pendidikan Islam Intrnasional akan mempererat jalinan kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan, baik dari dalam dan luar negeri. Imam memastikan bahwa 56 PTKIN dan beberapa PTKIS akan ambil bagian dalam even besar pameran ini.

“Kita akan tampilkan apa yang dimiliki oleh PTKI, berupa hasil-hasil riset, karya inovasi akademik, serta hazanah seni budaya kampus,” tuturnya.

Panitia IIEE Mizan Sya’roni mengatakan, Pendis Expo akan digelar di ICE BSD Serpong dari 20 – 25 November 2017. Event ini akan disisi dengan beragam kegiatan, seperti Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS), Deklarasi Jakarta (DJ), International Seminar on Pesantren Studies (ISPS), Apresiasi Pendidikan Islam (API), dan Pentas Seni Pelajar dan Mahasiswa (PSPM).

Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 akan dimeriahkan dengan sekitar 200 booth /stand yang akan diikuti oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan Swasta, Madrasah, Pondok Pesantren, Lembaga-lembaga Mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; Kedutaan-Kedutaan Luar Negeri di Jakarta; Organisasi-Organisasi Sosial Keagamaan Islam dan internal Kementerian Agama. (RB)

 

sumber:https://kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Wajah Muram Pendidikan Nasional

 72 tahun Indonesia merdeka, nasib dunia pendidikan nasional masih jauh dari harapan. Padahal anggaran yang digunakan untuk membangun dunia pendidikan, terbesar dibanding sektor pembangunan yang lain, yakni mencapai 20 persen nilai APBN tahun 2017 atau Rp 416,1 triliun.

Jaringanpelajaraceh.com-Sayangnya dari anggaran sebesar itu, dunia pendidikan Indonesia tak kunjung membaik
Demikian benang merah dari keseluruhan pendapat yang disampaikan belasan narasumber yang pada Round table Discussion dengan tema “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa: Pendidikan Nasional Menurut UUD NRI Tahun 1945 di gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, kemarin.

Praktisi pendidikan Prof. Arief Rahman misalnya, dia memberi catatan terhadap perilaku para guru dan dosen. Menurutnya, banyak guru dan dosen di Indonesia yang sering mengeluh, tidak disiplin dan tidak memiliki persiapan sebelum mengajar. Mereka sering lupa apa yang harus diajarkan, atau sampai di mana pelajaran terakhir yang sudah disampaikan.

Ada guru yang sering disibukkan dengan persoalan di luar pelajaran, dan lupa terhadap tugasnya mengajar,” kata Arief menambahkan.

Sikap lain dari para guru  dan dosen yang kurang baik menurut Arief adalah tidak bersemangat saat bertemu siswa. Padahal semestinya guru menunjukkan semangatnya, agar para siswa juga bersemangat dalam menerima pelajaran.

Pendapat lain dikemukakan Ketua Umum PGRI Dr. Unifah Rosyidi. Menurut Unifah tidak semua anggaran pendidikan terdistribusi secara baik. Bahkan, anggaran dari pusat yang ditransfer ke daerah untuk diteruskan ke guru, kerap dipergunakan terlebih dahulu untuk pembangunan daerah. Akibatnya, anggaran tersebut terlambat sampai ditangan para guru.

Ini persoalan serius yang bisa menimbulkan kegelisahan, tetapi terjadi berulang-ulang”, kata Unifah.

Lain lagi pendapatnya Prof. Dr. Bomer Pasaribu. Menurutnya, pendidikan nasional sama sekali tidak terjangkau oleh  sila-sila Pancasila. Akibatnya, perilaku Pancasila tidak muncul dalam perilaku pendidikan di Indonesia. Sementara di eropa yang tidak mengenal Pancasila malah melaksanakan prinsip prinsip Pancasila.

Di Indonesia kita menemukan teori tentang Pancasia, tetapi di eropa, praktek Pancasila itu malah sudah dilaksanakan,” ujar Bomer.

 

sumber:http://www.rmol.co/read/2017/10/25/312429/Wajah-Muram-Pendidikan-Nasional-

read more
Berita Terkini

Kunjungi Stan SMK Raden Umar Said, Presiden Terpukau

Presiden Jokowi saat berbincang dengan siswa SMK Raden Umar Said Kudus pada Pameran Kinerja di Rembuk Nasional 2017 yang digelar di JIExpo, Jakarta, Senin (23/10/2017). Foto/Istimewa

jaringanpelajaraceh.com-JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpukau saat mengunjungi stan SMK Raden Umar Said Kudus pada Pameran Kinerja di Rembuk Nasional 2017 yang digelar di JIExpo, Jakarta,

Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, mantan Wali Kota Solo itu banyak bertanya kepada Program Director Djarum Founfation, Primadi H Serad yang mendampingi di stan tersebut.

Dalam paparannya, Primadi menceritakan cara membuat kurikulum di SMK Animasi, sebutan untuk SMK Raden Umar Said. Kepada Presiden, Primadi mengatakan jika pihaknya konsultasi terlebih dahulu pada kalangan industri pengguna animasi.

Menurut dia, hal itu penting untuk menentukan keterampilan apa saja yang dibutuhkan oleh dunia industri. “Jadi begitu mereka lulus bisa langsung terserap industri,” katanya.

Dia menjelaskan SMK Animasi sedemikian rupa sehingga siswa yang belajar di sekolah tersebut merasa nyaman.

“Sekolah masuk pukul 07.00 pulangnya kadang hingga malam karena mereka menikmati belajar di sekolah,” sambung Primadi kepada Jokowi.

Jokowi pun memuji sekolah tersebut. Menurut dia, SMK Animasi adalah model sekolah yang bisa dicontoh oleh sekolah lain.

Mulai dari kurikulum yang menyesuaikan dengan kebutuhan industri, suasana belajar yang menyenangkan, hingga beragam fasilitas yang disediakan

 

sumber: http://www.beritasatu.com

read more
Berita Terkini

Membangun Karakter Dengan Pendidikan Pancasila Itu Sangat Penting

jaringanpelajaraceh.com-Lhokseumawe – Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 Ny Marini Agus Firman Yusmono menyebutkan bahwa saat ini pentingnya peranan pendidikan pancasila untuk membangun generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter. Hal itu dikatakannya usai menyaksikan pembelajaran para siswa/siswi didikan Sekolah PAUD dan TK Kartika XIV-3 Korem 011/LW. Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Selasa (24/10/2017).

Selain itu, Marini Agus Firman menyebutkan, bahwa perkembangan di era globalisasi sangat begitu cepat, turut mempengaruhi kehidupan anak bangsa melalui kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang ada. Kemajuan itupun berdampak membawa pengaruh baik positif maupun negatif.

Apalagi dinamisme zaman yang terjadi saat ini, memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupannya. Namun seakan-akan perbuatan tersebut merupakan hal biasa yang sering terlihat dan terdengar seperti tawuran antar pelajar, genk motor, pergaulan bebas, penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Degradasi moral terjadi hampir di semua kalangan, baik ditengah kehidupan masyarakat, termasuk dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, katanya.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 mengharapkan, apapun upaya yang ingin dirancang dan diimplementasikan, baik itu berbagai instansi pendidikan maupun sekolah-sekolah dalam rangka mendidik anak bangsa, pada dasarnya yang perlu diperhatikan kembali adalah efektifitasnya dalam mengemban amanah untuk mendidik putra-putri bangsa secara komprehensif dan humanis sehingga benar-benar menjadikan para peserta didik yang tidak hanya cakap secara intelektual tetapi anggun dalam moral, harapnya.

Hadir pada kegiatan tersebut antara lain, para Ketua persit KCK Cabang sejajaran Koorcab Rem 011, para Pengurus persit dan Yayasan Koorcab Rem 011, para Guru Paud dan Tk Kartika XIV -3.

 

 

sumber:http://www.statusaceh.net/

read more
Berita Terkini

Disdik Pidie Jaya Bekali Peningkatan Mutu Guru Tingkat SD dan SMP

PEMIMPIN Umum Harian Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar bersama Bupati Pidie Jaya, H Aiyub Abbas, Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, Pemimpin Perusahaan Harian Serambi Indonesia, Mohd Din, dan Redaktur Pelaksana, Yarmen Dinamika meninjau gedung baru SDN Langien, Pidie Jaya, yang dibangun menggunakan sumbangan pembaca Serambi Indonesia, Tribun Group, dan pendengar Radio Sonora Jakarta, seusai diresmikan Rabu (27/9)

jaringanpelajaraceh.com-Meuruedu– Dins Pendidikan (Disdik) Pidie Jaya selama dua hari sejak 22 sampai 23 Oktober membekali peningkatan mutu guru dalam bidang Inklusif untuk tingkat SD dan SMP se-kabupaten.

Kepala Disdik Pijay, Saiful Rasyid kepada Serambinews.com, Selasa (24/10/2017) mengatakan, pembekalan peningkatan mutu pendidikan dalam bidang Inklusif ini guna mendukung dan mewujudkan peningkatan kualitas yang lebih ramah terhadap anak berkebutuhan khusus.

 

Baca:https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/tiga-tahun-jokowi-jk-kemenag-salurkan-5triliun-anggaran-kip/#.We8JJY-0PIV

Karena mereka yang memiliki keterbatasan juga bisa bersekolah di sekolah reguler sama dengan siswa lain pada umumnya,” katanya.

Diharapkan pembekalan bagi para guru selama dua hari tentunya dapat meningkat kualitas para guru agar bisa bersaing di era globalisasi dan teknologi.‎

Karennya, guru merupakan ujung tombak dalam proses peningkatan mutu pendidikan dan tugas utamanya adalah melaksanakan proses pendidikan serta pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. (*)

 

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

Tiga Tahun Jokowi-JK: Kemenag Salurkan 5Triliun Anggaran KIP

jaringanpelajaraceh.com-Jakarta (Kemenag)-Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi salah satu agenda prioritas Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Program ini penting dalam rangka perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan.

Kementerian Agama adalah salah satu kementerian yang mengemban tugas memajukan pendidikan, utamanya pendidikan keagamaan. Karenanya, Kemenag ikut juga mensukseskan PIP melalui penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Bagian Data Biro Humas Kemenag, Selasa (24/10), mencatat bahwa Kementerian Agama telah menyalurkan sekitar Rp5 triliun anggaran KIP. Sebanyak Rp1.3 triliun disalurkan kepada 1.902.405 Siswa pada 2014. Jumlah yang hampir sama disalurkan kepada 1.956.387 Siswa pada 2015.

Sementara pada 2016, sekitar Rp1.2 triliuan anggaran KIP disalurkan kepada 1.613.387 Siswa. “Tahun ini, kami sudah menyalurkan Rp1.2 triliun kepada 1.788.512 Siswa,” tutur Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki.

Selain itu, lebih dari Rp30 triliun anggaran Bantuan Operasional Sekolah juga gtelah disalurkan dalam, dengan rincian: Tahun 2014, sebanyak Rp5.6 triliun (8.082.000 Siswa); tahun 2015 sebanyak Rp7.7 triliun (9.436.900 Siswa); tahun 2016 sebanyak Rp8.4 triliun (9.454.870 Siswa); sedang tahun ini sebanyak Rp8.7 triliun (9.737. 400 Siswa).

Mastuki menambahkan bahwa saat ini Kementerian Agama tengah menyelesaikan proses pembayaran tunjangan profesi guru (TPG) dan inpassing terhutang. Total Rp4.6 triliun telah disiapkan untuk melunasi pembayaran tunjangan yang terhutang sejak tahun 2014.

Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas layanan haji. Sejumlah upaya telah dilakukan dan itu bisa dilihat dalam infografis berikut:

 

sumber:https://kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Sekda Buka MTQ Korpri

Banda Aceh – Sekretaris Daerah Aceh, Drs. Dermawan MM., membuka secara resmi MTQ Korpri ke empat tingkat provinsi di gedung serbaguna kantor Gubernur Aceh, Senin 23 Oktober 2017. MTQ tersebut mengusung tema ‘melalui MTQ Korpri kita wujudkan peran Korpri menuju birokrasi yang bersih dan bermartabat sesuai dengan tuntunan Al-quran
Sekretaris Daerah Aceh, Drs. Dermawan. MM, memakaikan baju toga secara simbolis kepada dewan juri MTQ Kopri ke IV saat pembukaan di Aula Serbaguna Setda Aceh, Banda Aceh, 23/10/2017

Jaringanpelajaraceh.com-Sekda mengharapkan, MTQ tersebut dapat memperkuat keimanan para pegawai negeri kepada Allah serta mendorong agar terciptanya ukhwah islamiah yang kuat antara anggota Korpri di seluruh Aceh.

MTQ merupakan salah satu hal yang dapat mewujudkan masyarakat yang mencintai Al-quran, karena Al-quran merupakan pondasi utama dalam menjalankan syariat islam.”

Bagi anggota Korpri, ajang lomba keagamaan seperti MTQ sangat penting mengingat pegawai negeri sipil memiliki peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan serta kehidupan berbagsa dan bernegara. Dermawan berharap momentum itu tidak hanya mendorong para pegawai semakin mahir dalam membaca Al-quran tetapi juga dapat menjiwai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Sementara itu, ketua penyelenggara acara, Abdul Gani Isa, mengatakan MTQ Korpri dilaksanakan untuk meningkatkan ukhwah persaudaraan dan silaturahim antara sesama anggota KOPRI, meningkatkan pemahaman nilai-nilai al-quran serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. “MTQ sebagai sarana kompetensi bagi anggota Kopri,” katanya.

Gani Isa melanjutkan, peserta dari cabang MTQ Korpri adalah para Aparatur Sipil Negara utusan dari masing-masing kabupaten kota se Aceh serta perwakilan SKPA yang berjumlah 157 orang [CUT AYU FELIA]

 

sumber:https://humas.acehprov.go.id

read more
Berita Terkini

Ruang Kelas SDN 4 Siblah Krueng Rusak Berat

 

Ruang Kelas SDN 4 Siblah Krueng Rusak Berat

RUANG kelas SDN 4 Peusangan Siblah Krueng, Bireuen rusak berat, sehingga sebagian bangunan sekolah yang dibangun di Desa Pante Karya itu tidak dapat difungsikan. Foto direkam Jumat (20/10)

 

jaringanpelajaraceh.com-BIREUEN – Dua ruang kelas belajar (RKB) di SDN 4 Peusangan Siblah Krueng, Bireuen rusak berat. Sehingga sebagian bangunan sekolah yang dibangun di Desa Pante Karya, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng itu tidak dapat difungsikan.

Pantauan Serambi, Jumat (20/10), di ruang kelas yang rusak itu juga dipenuhi kursi, meja, dan berbagai barang rusak lainnya. Plafon dan atap ruang kelas tersebut pun tampak bolong. Imbasnya, saat turun hujan, air langsung masuk ke ruang kelas.

Ruang kelas tersebut juga seperti dibiarkan rusak dan tidak tersentuh perbaikan, sehingga tampak sangat kotor dan jorok. Padahal, jika diperbaiki atau direnovasi, ruang kelas dapat kembali dipergunakan murid di sekolah tersebut.

Menurut beberapa guru di sekolah pedalaman itu kepada Serambi, Jumat (20/10), ruang belajar tersebut sudah rusak sejak beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki. Akibatnya, sebagian murid harus belajar di luar atau belajar di ruang kelas lainnya.

Para guru dan murid SDN 4 Peusangan Siblah Krueng mengharapkan kepada pemerintah untuk merenovasi ruang kelas yang sudah rusak berat tersebut. Sehingga pada tahun ajaran baru nanti, ruang kelas itu dapat digunakan untuk murid baru.

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

 

read more
1 24 25 26 27 28 39
Page 26 of 39