close

Dekgam Dekgam

Berita Terkini

Hari Santri 2017 Usung Tema Wajah Pesantren, Wajah Indonesia

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta(Kemenag)-Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pedantren akan menggelar peringatan Hari Santri 2017. Gelaran kali ketiga ini mengusung tema “Wajah Pesantren, Wajah Indonesia”.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamarudin Amin menyampaikan, bahwa dengan tema tersebut menegaskan bahwa pesantren tidak bisa dipisahkan dari fenomena Keislaman, Keindonesiaan, dan Kebudayaan masyarakat Indonesia. Kekhasan inilah yang menjadi kekuatan untuk menopang keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tema ini menunjukan bahwa pesantren itu darahnya merah putih. Santri relegius yang nasionalis. Ini merupkan indentitas santri yang sangat mapan,” ujar Kamaruddin saat Jumpa Pers di Jakarta, Rabu (4/10).

Dikatakan Kamaruddin, Pesantren disamping membekali ilmu agama (tafaquh fiddin), megkader ulama yang nasionalis juga membekali santrinya menjadi warga negara yang baik, bagaimana hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan orang lain melalui pergaulan dari berbagai latar belakang budaya.

Antara Identitas, agama dan kewarganegaraan, menyatu dalam intetas pondok pesantren. Jadi santri itu sangat sadar akan identitasnya sebagai seorang muslim dan identitasnya sebagai warga negara,” sambung Guru Besar UIN Alaudin Makasar.

Pesantren, lanjut Kamaruddin, memiliki berkontribusi besar terhadap munculnya semangat dan nasionalisme Keindonesiaan yang tidak terbantahkan dalam rentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Menurutnya pesantren adalah Lembaga pendidikan khas Indonesia dan genuine otentik muncul dan lahir di Indonesia dan tidak ditemukan di daerah lain.

Pesantren penjaga gawang keberagamaan umat. Indonesia memiliki potensi disentragif, tapi karena pesantren hadir dan berkontribusi secara fundamental merawat keberagaman ini,” imbuh Kamaruddin.

Beberapa rangkaian kegiatan meramaikan dalam rangka Hari Santri 2017, diantaranya; Lomba Komik dan Kartun Stip, Malam Pembacaan Puisi Santri “Ketika Kiai_Nyai-Santri Berpuisi: Pesantren tanpa Tanda Titik”, Santri Enterpereuner Competition, Shalawat Kebangsaan dan Konfigurasi MOP Santri untuk Negeri, Pemecahan Rekor Muri Komik Santri Terpanjang (300 M), Upacara Bendera dalam rangka hari Santri, Santri Writer Summit, Pesantren Expo dan Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Nasional.

 

 

sumber:https://kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Miris ! Sekolah di Aceh Timur Ini Seperti Indonesia Sebelum Merdeka

jaringanpelajaraceh.com,Aceh Timur – Kemerdekaan Republik Indonesia sudah berusia hampir 73 tahun, namun salah satu sekolah di pedalaman Aceh Timur terkesan bagaikan indonesia belum merdeka

Pasalnya, baru-baru ini dunia pendidikan di Aceh Timur dihebohkan dengan munculnya pemberitaan di beberapa media baik cetak maupun online tentang buruknya sistem pembelajaran dan bangunan Sekolah Madrasah Ibtidayah Swasta (MIS) Rajul Huda yang berada di Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur.

Menurut Informasi yang berhasil dihimpun mediaaceh.co, beberapa kontruksi bangunan sekolah tersebut seperti atabnya yang kini mengalami kebocoran yang sangat parah, sehingga mengakibatkan terganggunya aktifitas belajar mengajar di sekolah di bawah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Timur tersebut.

Atapnya bocor, tiga ruangan yang berkontruksi kayu sudah lapuk, dan tiga ruangan konstruksi beton juga rusak, selain itu mobilernya sudah sudah banyak yang tidak ada , jadi kek mana murid-murid mau belajar” Ungkap Bukhari salah satu wali murid sekolah tersebut.

Bahkan, kata Bukhari, sekolah yang memiliki murid sebanyak 72 orang tersebut dibangun pada ditahun 2014 lalu dengan swadaya masyarakat setempat, namun hingga saat ini belum pernah direhap apalagi dibangun gedung baru oleh Kemenag Aceh Timur. Parahnya lagi, guru pengajar disana juga dikabarkan kurang disiplin dan jarang masuk kerja sehingga sering kali siswa-siswa disekolah pedalaman Aceh Timur tersebut terlantar dan bolos belajar.

Kadang guru pieh jareung geutamong, kadang aniek sikula payah diwoe karena hana guru, menyoe lage nyoe sang kalage sikula dalam masa penjajahan jameun,”Sambung Bukhari.

Dirinya berharap agar pihak Kemenag Aceh Timur segera merenovasi bangunan sekolah yang berada dipedalaman Aceh Timur tersebut dan sekaligus mengevaluasi kinerja kepala sekolah MIS Rajul Huda yang diduga kurang memperhatikan sistem aktifitas belajar mengajar di sekolahnya. []

 

 

sumber:http://mediaaceh.co

read more
Berita Terkini

Kepala BP PAUD Dikmas Aceh Buka Pelatihan Menjahit untuk Masyarakat Prasejahtera

Jaringanpelajaraceh.com-Aceh Besar – Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat  (BP PAUD Dikmas) Aceh kembali memberikan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) kepada masyarakat prasejahtera.

Pelatihan tersebut berlangsung di Lembaga Pendidikan Kursus (LKP) Restu Ayah Bunda, di Gampong Pasie Lamgarot, Aceh Besar, Senin (2/10/2017). Pelatihan ini berupa program menjahit lanjutan atau tata busana level II. Program tersebut akan berlangsung hingga dua bulan ke depan.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala BP Paud dan Dikmas Aceh, As’ari,S.Pd M.Pd.
“Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang perserta dari ibu-ibu produktif dari kalangan prasejahtera,” tutur As’ari.

Lebih lanjut ia menjelaskan, BP PAUD Dikmas mendukung sepenuhnya kegiatan ini dengan memberikan bantuan dana dan seluruh kebutuhan pelatihan.

Pendanaan program ini sendiri menggunakan sumber dana dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2017.

Hingga tahun 2017 BP PAUD Dikmas Aceh telah menyalurkan bantuan mencapai Rp6 miliar lebih yang disalurkan kepada lebih dari 100 lembaga di Aceh.

 

sumber:http://www.bppauddikmasaceh.id

read more
Berita Terkini

Pemerintah Tetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2018, Ada 21 Hari Libur, Catat Ya!

jaringanpelajaraceh.com, jakarta – Pemerintah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2018.

Keputusan tersebut ditetapkan setelah melalui serangkaian proses pembahasan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

“Pemerintah menerbitkan Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 707 Tahun 2017, Nomor 256 Tahun 2017, Nomor:01/Skb/Menpan-Rb/09/2017 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2018,” dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Biro Hukum, Informasi & Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan, Selasa (3/10/2017).

Keputusan libur nasional dan cuti bersama 2018 ditandatangani oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.

Penerbitan keputusan bersama tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2018 adalah dalam rangka efisiensi dan efektivitas hari kerja serta memberi pedoman bagi instansi pemerintah dan swasta dalam melaksanakan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2018.

Adapun jumlah Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2018 sebanyak 21 hari. Rinciannya, Hari Libur Nasional sebanyak 16 hari dan cuti bersama sebanyak 5 hari untuk Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah dan Hari Raya Natal.

Berikut adalah rincian hari libur nasional 2018:

– 1 Januari, Tahun Baru 2018 Masehi.

– 16 Februari, Tahun Baru Imlek 2569 Kongzili.

– 17 Maret, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940.

– 30 Maret, Wafat Isa Al Masih.

– 14 April, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.

– 1 Mei , Hari Buruh Internasional.

– 10 Mei, Kenaikan Isa Al Masih.

– 29 Mei, Hari Raya Waisak 2562.

– 1 Juni, Hari Lahir Pancasila).

– 15-16 Juni, Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.

– 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

– 22 Agustus, Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah.

– 11 September , Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah.

– 20 November, Maulid Nabi Muhammad SAW.

– 25 Desember, Hari Raya Natal.

Sedangkan rincian cuti bersama 2018, adalah sebagai berikut:

– 13, 14, 18 dan 19 Juni, Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.

– 24 Desember, Hari Raya Natal.

Pada tahun 2017, libur nasional sebanyak 15 hari dan cuti bersama sebanyak enam hari.

 

baca juga:https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/utn-tahap-ii-akan-dilaksanakan-tanggal-7-s-d-11-november-2017/#.WdRQ2I9-rIU

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

Sesditjen Pendis Ingatkan Jajaranya Pro Aktif Hadapi Audit Kinerja

jaringanpelajaraceh.com-Jakarta,(Kemenag)-Inpektorat Jenderal Kementerian Agama tengah melakukan audit kinerja Paratur Sipil Negara (ASN) Ditjen Pendidikan Islam. Sesditjen  Pendidikan Islam M. Ishom Yusqi mengingatkan jajarannya agar pro aktif dalam menghadapi audit kinerja yang dilakukan Itjen.

Apa yang diminta harus cepat diberikan. Apa yang ditanya harus dijawab dengan baik,” kata  M. Ishom  saat menerima Tim Itjen dalam Entry Briefing Audit Kinerja pada Ditjen Pendidikan Islam di kantornya, Selasa (03/10).

Aktifitas audit harus disupport secara penuh, termasuk segala permintaan dokumen yang diperlukan maupun penjelasannya,” sambungnya.

Inspektur Wilayah ll Maman Saefullah sebelumnya menyampaikan pesan Irjen Kemenag, M. Nur Kholis Setiawan agar auditor kembali pada khittahnya,  tidak lagi berbasis penindakan tetapi pada pendampingan dan pembinaan.

Maman yang juga Ketua Tim audit kinerja  menegaskan,  tujuan audit adalah mendapatkan keyakinan yang memadai terhadap kinerja satuan kerja (Satker) dengan melakukan pengujian informasi kinerja dan bukti capaian kinerja.

Selain itu, audit kinerja diperlukan untuk menggali informasi bagi perbaikan kinerja dan fasilitasi pembuat keputusan oleh pihak yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan perbaikan dan akuntabilitas publik.

Pada akhirnya, tim audit akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan kinerja,” kata Maman.

Audit Kinerja Itjen atas program dan kegiatan Ditjen  Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2016 akan dimulai tanggal 3 – 25 Oktober 2017. Itjen menurunkan 32 personil yang terbagi dalam 5 tim untuk melakukan audit kinerja pada Sekretariat Ditjen, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan (KSKK), dan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), serta Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren).

Tim Audit Kinerja Itjen merupakan kombinasi dari auditor senior dan yunior. Insya Allah, mereka bekerja secara professional, transparan, dan akuntabel,” kata Maman.

Kegiatan Entry Briefing dihadiri seluruh pejabat Eselon II, III, dan IV Ditjen Pendis. Tampak hadir, Direktur KSKK Umar Abdurrahman, Direktur PAI yang juga merangkap Plt. Ditektur PTKI Imam Safei, Direktur  GTK Suyitno,  dan Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi.

Kerjasama sinergi antara auditor dengan jajaran Ditjen Pendidikan Islam sangat diharapkan untuk memperbaiki kinerja Kementerian Agama RI. (RB)

 

baca juga:https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/mau-urus-nuptk-ini-persyaratannya/#.WdRAZo-0PIU

 

sumber :https://kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Pemerintah Provinsi Aceh akan menyeleksi ulang 8.500 guru kontrak

jaringapelajaraceh.com-Pemerintah Provinswi Aceh akan menyeleksi ulang 8.500 guru kontrak yang selama ini mengajar di berbagai sekolah. Penyeleksian yang akan dilakukan secara online ini dipastikan antara lain erat kaitannya dengan beban APBA yang terlalu berat untuk membayar gaji para guru limpahan dari kabupaten/kota itu.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Laisani MPd mengatakan, guru-guru non-PNS atau kontrak yang selama ini mengajar di 730 unit Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu, sebelumnya menjadi tanggungan 23 kabupaten/kota. Tapi, sejak Oktober 2016 mereka dilimpahkan kepada Pemerintah Aceh sebagai konsekuensi dari pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Sejak Januari 2017 pembayaran honorarium mengajar para guru non-PNS itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Aceh. Dan, pemerintah provinsi berencana meberikan honorarium bulanan kepada guru kontrak disesuaikan dengan nilai upah minimum regional (UMR) Provinsi Aceh, yakni Rp 2,5 juta/bulan.

Untuk itu, jumlah jam mengajarnya tidak lagi delapan jam/minggu, melainkan 24 jam, sehingga dalam sebulan jumlah jam mengajarnya bisa mencapai 96 jam. Dengan jumlah jam mengajar sebanyak itu, maka mereka sudah layak menerima gaji sekitar Rp 2,5 juta tiap bulan.

Untuk menerima honorarium sebanyak itu, Gubernur Irwandi Yusuf mensyaratkan, para pengajar itu harus profesional di bidang studinya masing-masing dan bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan anak didiknya.

Jadi, seleksi atau tes ulang guru kontrak provinsi itu dimaksudkan untuk pemenuhan standar kualitas mengajar seorang guru SLB, SMA, dan SMK yang dibutuhkan sekolah demi peningkatan mutu pendidikan dan lulusannya,” kata Laisani.

Kita sependapat jika kualitas guru, bukan hanya guru kontrak, tapi guru PNS juga sangat banyak yang perlu ditingkatkan kualitasnya. Sebab, merosotnya mutu pendidikan, antara lain merupakan “ujung” dari lemahnya kemampuan guru.

Kemudian, kita memastikan bahwa beredarnya kabar seleksi menjadi berita menakutkan bagi para guru non-PNS. Pemerintah sepertinya melihat keberadaan guru kontrak sebanyak itu sebagai beban yang tak mampu dipikul oleh APBA. Meski demikian, kita menganjurkan kepada pemerintah provinsi ini, proses seleksi ulang ini tidak semata-mata untuk mengurangi jumlah guru kontrak. Sebab, sebagian dari mereka sudah mengabdi bertahun-tahun dan dari segi usia tak punya kesempatan lagi untuk menjadi PNS.

Justru itulah, sebaiknya Pemerintah Provinsi lebih mengutamakan peningkatan kualitas atau profesionalitas mereka. Apalagi, dari segi pendidikan formal, mereka kebanyakan sudah berijazah sarjana.

Makanya, bicara tentang guru tentu bukan hanya soal gaji dan jam mengajar,Yang tak kalah penting juga adalah kualitas mereka harus terus ditingkatkan. Dan, supaya peningkatan mutu guru tidak macet, maka anggaran untuk pendidikan harus ditingkatkan. Pertanyaan kita: Sudah siapkah eksekutif dan legislatif menyediakan dana yang cukup untuk pendidikan..??

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

 

read more
Berita Terkini

Pedagogik Dasar Utama Pengembangan Pendidikan

Banda Aceh – Bagi perguruan tinggi, kemampuan pedagogik sangat berkaitan dengan kemampuan riset. Itu sebabnya masalah pedagogik menjadi dasar utama dalam mengembangkan sistem pendidikan di setiap negara.

 

jaringanpelajaraceh.com-Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Drs Syaiba Ibrahim, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh, Drh Irwandi Yusuf M Sc, pada acara Silaturrahmi dengan peserta General Meeting Indoped, di Pendopo Gubernur, Senin kemarin,

Pemerintah Aceh melihat bahwa peningkatan kemampuan pedagogik para guru dan pegiat pendidikan merupakan salah satu hal yang mesti menjadi prioritas yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan. Oleh sebab itu, kiranya Pertemuan INDOPED kali ini bisa memberi masukan bagi penguatan pedagogik bagi dunia pendidikan di Aceh,” ujar Syaiba.

General Meeting INDOPED kali ini mengangkat tema ‘Meningkatkan kemampuan Pedagogik sistem pendidikan Indonesia dengan mengacu kepada sistem Eropa yang telah teruji.’

Dari judul ini dapat dipahami bahwa topik yang dibahas pasti bersentuhan dengan dunia pendidikan, khususnya kemampuan para guru dalam menerapkan sistem pedagogik atau seni mengajar. Tentu saja topik ini sangat menarik, mengingat kemampuan Pedagogik adalah dasar bagi para pendidik dalam mentransformasikan pengetahuan kepada anak didik.”

Syaiba menambahkan, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, tegas menyebutkan bahwa dalam menjalankan aktivitas mengajar, guru dan dosen harus menguasai empat bidang kompetensi, yaitu Kompetensi bidang pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik berada di urutan pertama, sebab hal ini menyangkut kemampuan dalam mengelola pembelajaran, meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan sistem pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya,” ungkap Syaiba.

Kompetensi pedagogik, sambung Syaiba, akan mampu menciptakan guru yang dapat melihat karakteristik anak didik dari berbagai aspek, baik itu aspek moral, emosional, maupun intelektualnya.

Jika para guru telah menguasai kemampuan ini, maka skill yang lain akan lebih mudah dikuasai. Itupula sebabnya kompetensi pedagogik para guru di daerah ini menjadi perhatian pemerintah Aceh, karena kemampuan ini menjadi salah satu dasar utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.”

Oleh karena itu, Syaiba berharap agar greet meeting INDOPED ini, dapat menghasilkan rumusan yang bisa menjadi rujukan bersama dalam meningkatkan kemampuan para guru di daerah ini.

Dengan demikian, upaya peningkatan kapasitas guru-guru di Aceh akan berjalan lebih efektif dan terarah, sehingga secara bertahap kita dapat pula meningkatkan kualitas sistem belajar mengajar di daerah ini. Semoga pertemuan ini berjalan sukses, sehingga output dan outcome yang ditargetkan dapat tercapai,” pungkas Syaiba Ibrahim.

Para peserta Indofed terlihat sangat menikmati pertunjukan tari yang dipersembahkan oleh Sanggar Cut Nyak Dhien. Antusiasme para penonton semakin meriah saat para penari mempersembahkan Tari Beusare-sare. Sebagaimana diketahui, akhir dari Tari Beusare-sare adalah saat para penari menampilkan atraksi menyulam tali hingga membentuk jala, momen inilah yang membuat para hadirin takjub.

 

baca juga :https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/steemit-go-to-school-bersama-jpa/#.WdLus4-0PIU

 

sumber:humas.acehprov.go.id

read more
Berita Terkini

Kabupaten Berprestasi Terima Anugerah Pendidikan

Gubernur Aceh menyerahkan plakat Anugerah Pendidikan kepada Kabupaten/Kota Berprestasi Dalam Bidang Pendidikan yang berlangsung di Amel Convention Center,

jaringanpelajaraceh,Banda Aceh- Sejumlah kabupaten/kota di Aceh yang berprestasi di bidang pendidikan, menerima anugerah pendidikan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, dalam rangka Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke-58. Penghargaan itu diserahkan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf pada malam resepsi dan anugerah pendidikan di Gedung Amel Banda Aceh, Sabtu (30/9) malam.

Anugerah pendidikan tersebut diberikan untuk sembilan kategori prestasi pendidikan, ditambah satu kategori khusus, yaitu kabupaten/kota referensi layanan pendidikan Aceh yang diberikan khusus kepada Kota Banda Aceh. Di antara sembilan kategori yang diberikan itu, yaitu kategori capaian target pendidikan anak usia dini (PAUD), kategori capaian target pendidikan dasar, kategori kebijakan inovatif pendidikan, dan sejumlah ketegori lainnya

Penghargaan itu diterima masing-masing kepala daerah. Selain kabupaten/kota berprestasi bidang pendidikan, Gubernur Aceh juga menyerahkan anugerah kepada sekolah berprestasi dan inovatif, pendidik dan tenaga pendidikan beprestasi tingkat nasional, dan siswa-siswa yang berprestasi tingkat nasional.

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dalam sambutannya mengucapkan apresiasinya kepada kabupaten/kota, sekolah, dan person-person yang memperoleh anugerah tersebut.

Gubernur mengatakan, dalam peringatan Hardikda ke-58, semua pelaku pendidikan di Aceh harus terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Selain itu, katanya, ada yang harus diperhatikan dan menjadi prioritas, yaitu meningkatkan pendidikan budi pekerti, perbaikan dan pembangunan karakter dan akhlak mulia generasi muda. “Wujud pendidikan karakter yang kita kemas dalam pendidikan Islami, harus menjadi salah satu domain utama bagi seluruh unsur terkait,” kata Irwandi.

Irwandi juga menyampaikan, pendidikan di Aceh telah memperlihatkan peningkatan yang menggembirakan, walaupun masih banyak yang belum tercapai, namun terus diupayakan untuk memperbaikinya.

Selain gubernur, penghargaan malam kemarin juga diserahkan oleh istri Gubernur Aceh, Darwati A Gani, Ketua DPRA, Tgk Muharuddin, dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Laisani. Acara malam resepsi dan malam anugerah itu turut dihadir sejumlah bupati/wali kota, dan sejumlah kepala SKPA.

Dalam kesempatan yang sama, sebanyak 13 guru terpecil, terluar, dan terdepan (3T) juga menerima penghargaan dalam rangka Hardikda ke-58 tersebut. Penghargaan untuk 13 guru ini juga diserahkan oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dalam acara yang sama.

Ke-13 guru yang berhasil memperoleh penghargaan itu adalah, Syafruddin Sihombing guru SDN Leungah, Aceh Besar, Drs Saifuddin (SMAN 2 Pulo Aceh, Aceh Besar), Nazaruddin SPd (SDN Naga Timbul Liang Pangi, Aceh Tenggara), Hendra Fahmi SPd (SMAN 1 Leuser, Aceh Tenggara), Zaenal SpdI (SDN Kuala Penaga, Aceh Tamiang), Sinta Yusriwa Warni Hutasumut Spd (SDN 4 Teluk Dalam, Simuelue), Suherni SPd (SMAN 4 Simeulue), Asri Nirmala (SDN Kuala Pango II, Aceh Timur).

Selain itu, Ikhwan Fauzi Spd (SMKN 1 Simpang Jernih, Aceh Timur), Arjunaidi Spdi (SDN Longkip, Subulussalam), Ihsan Spd (SMAN Pulau Banyak, Singkil), Arsiman SPd (SDN Ujung Sialit Pulau Banyak, Singkil), dan yang terakhir adalah Liasa Spd (SDN Jambo Keupok Trumon, Aceh Selatan). (dan)

 

 

sumber:http://aceh.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

Kemenag Perkuat Kompetensi Pustakawan Madrasah

Jaringanpelajaraceh.com,(Pendis)-Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam terus memperkuat kompetensi pustakawan di lingkungan madrasah. Direktur GTK Madrasah Suyitno, menilai pustakawan perlu perhatian khusus. Penguatan pustakawan-pustakawan madrasah harus dimulai sekarang, tentunya penguatan tersebut melalui regulasinya. Dikatakan Suyitno, seorang pustakawan harus profesional dan kreatif serta mampu menciptakan networking atau bisa kerjasama dengan instansi terkait.

Keberhasilan pustakawan adalah mampu menumbuhkan kreatifitas siswa dan minat baca siswa, sehingga kegemaran siswa dapat terlayani sesuai dengan karakternya,” ujar Suyitno saat memberikan arahan dalam Workshop Peningkatan Kompetensi Pustakawan Madrasah di Surabaya,

Perpustakaan, lanjut Suyitno, adalah sebagai sumber informasi, wahana pendidikan, penelitian, untuk mengembangkan ketrampilan siswa, menganalisa, mengkomunikasikan informasi dan dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa. “Adanya perpustakaan harus mampu menumbuhkan minat baca siswa,” imbuh Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.

Suyitno berharap, ke depan tenaga pustakawan harus difasilitasi dan terus didorong dalam meningkatkan kompetensinya, melalui pengelolalaan manjerialnya, informasinya, kepribadiannya, kependidikannya dan sosialnya sehingga pustakawan madrasah ke depan semakin baik.

Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Siti Sakdiyah menyampaikan, pelaksanaan workshop kali ini bertujan untuk merebut kembali minat baca siswa yang telah hilang. “Tentunya membutuhkan perpustakaan dengan desain yang menarik dan manajerial pustakawan yang profesional, kreatif, sehingga minat baca anak tumbuh berkembang dengan baik,” tutur Sakdiyah.

Kegiatan ini dihadiri oleh 60 perwakilan pustakawan MA, yang menjadi representatif dari seluruh pustakawan di Indonesia.

 

baca juga: https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/1-219-guru-aceh-akan-pensiun-pada-tahun-2017/#.WdGqeo9-rIU

 

sumber:http://pendis.kemenag.go.id

read more
Cerpen

Sinar Terang Petromak

“Ayah, lampunya mulai gelap,” teriak Lely, meminta ayah untuk memompa lampu petromaknya.

“Iya Nak, sebentar ayah pompa dulu ya, sambil menurunkan lampu dari meja belajar Lely dan adik-adiknya.

“Lampunya belum mau terang juga, Yah?” tanya Ari adik perempuan Lely yang baru masuk SD tahun ini.

“Iya Nak, Ayah harus menambah spritus dulu. Bersabar sebentar ya Nak,” Ayah bergegas menuju lemari tempat menyimpan spritus.

“Waaah Bunda, ternyata spritusnya habis. Tolong nyalakan lampu Teploknya Bun.”

Kemudian Bunda langsung menyalakan lampu teplok. Nyala lampu teplok ternyata tidak seterang seperti biasanya. Setelah dilihat, minyak tanah di dalamnya sudah hampir habis. “Minyaknya sudah hampir habis juga, Yah. Bagaimana nih Yah, Warung sudah tutup semua karena sudah larut malam,” kata Bunda

“Kita gak bisa belajar kalau tidak ada lampu, Bunda?” kata Lely membuat panik  adiknya

Ari kemudian berlari ke kamar dan menangis. “Kenapa Nak?” tanya Bunda menghampiri Ari.

“Ari harus mengerjakan PR. Besok harus dikumpulkan, Bunda.  Kalau gelap begini, Ari tidak bisa mengerjakan PR, Bunda” Jawab Ari sambil sesenggukkan.

Iya Nak, Ayah sedang berusaha agar lampunya bisa terang lagi. Bersabar ya, Nak,” bisik Bunda pada kami.

“Tapi Aku sudah mulai ngantuk Bunda,”

“Ooh, itu masalahnya. Sekarang hapus air matamu, Nak. Bunda tahu caranya, agar tidak gelap dan Ari bisa belajar lagi. Tapi, ada syaratnya,” Kata Bunda berusaha menenangkan Ari.

“Apa syaratnya, Bun”

“Ari harus membantu Bunda membuat Ceplik”

“Apa itu, Bun,” Ari dan Bunda kemudian menuju ruang tengah. Di sana sudah menunggu Ayah dan Kakak yang juga akan membantu membuat Ceplik.

“Kita akan membuat Ceplik ramai-ramai, biar cepat selesai, dan kalian bisa belajar lagi,” Kata Ayah sambil tersenyum dan membelai rambut Ari.

“Duduk di sini, Nak.”

“Nah, sekarang ambil sedikit kapas. Pilin kapasnya di telapak tangan kalian seperti ini,” Bunda menunjukkan cara memilin kapas dengan kedua telapak tangan.

“Pilin terus sampai kencang, boleh tambahkan kapasnya, agar cepliknya lebih panjang dan besar.”

“Sekarang letakkan Ceplik nya di atas tatakan gelas ini. Gunakan tatakan gelas yang tidak mudah terbakar. Tuang minyak sayur, sisakan ujung Ceplik agar tetap kering tidak kena minyak. Nah, sekarang Cepliknya kita nyalakan ujungnya dengan korek api,”

“Bunda, itu kan minyak yang biasa dipakai buat masak, kok bisa ya,” Ari mulai bertanya penasaran.

“Nanti, kalau Ari sekolahnya pintar dan terus naik kelas, Bu Guru atau Pak Guru akan menjelaskan kenapa minyak sayur bisa untuk membuat Ceplik,”  kata Ayah sambil tersenyum.

“Nah, sekarang kalian dapat belajar kembali. Ayo Nak, selesaikan PR mu. Minta tolong kakakmu kalau tidak bisa.”

“Baik, Yah.”

“Terima kasih Bunda, sekarang sudah terang seperti lampu Petromak,” Jawab Ari

Ayah dan Bunda saling tersenyum.

Lely bersyukur akhirnya adiknya bisa menyelesaikan PR nya dan mengumpulkannya esok hari.

Malam ini mereka mendapatkan pengalaman berharga, yaitu membuat Ceplik. Lampu minyak sederhana yang mudah dibuat. Berasal dari kapas dan minyak sayur. Sangat berguna bila persediaan minyak tanah di rumah sudah habis. (Lely Diah E.P)

 

sumber :http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

 

read more
1 28 29 30 31 32 39
Page 30 of 39