close

Dekgam Dekgam

Artikel

Menjaga Asa Integritas Sahabat Penghulu

Jaringanpelajaraceh.com-Tulisan ini sengaja didedikasikan untuk seluruh sahabat, teman, dan pegawai yang berprofesi sebagai penghulu. Kenapa penghulu? Karena penghulu adalah profesi mulia. Tugasnya spesifik, yaitu “membahagiakan” pasangan calon pengantin yang ingin menikah, dan seluruh keluarganya.

Di sadari betul bahwa penghulu adalah etalase Kementerian Agama. Baik buruknya Kementerian Agama, salah satunya, disumbangkan oleh peran penghulu, selain layanan Ibadah haji, pendidikan Islam, dan layanan kebimasan lainnya.

Mengingat posisinya yang sangat strategis sebagai garda terdepan layanan publik, Kementerian Agama terus berupaya agar peran-peran kepenghuluan benar-benar berjalan dengan maksimal, mudah, cepat, dan bebas dari korupsi, baik dalam bentuk pungutan liar maupun gratifikasi.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, sangat konsen pada kinerja penghulu. Menurutnya, penghulu adalah pelayan yang menjadi ujung tombak di Kementerian Agama, sehingga harus benar-benar kerja profesional dan bersih. Tidak boleh ada gratifikasi, apalagi pungli dan tindakan insipliner lainnya.

Salah satu gebrakan yang diperjuangkan agar penghulu terbebas dan membebaskan diri dari gratifikasi dan pungli dalam pelayanan nikah adalah terbitnya PP 48 tahun 2014 tentang PNBP Nikah dan Rujuk. Lalu terbit PP 19 tahun 2015 tentang PNBP di lingkungan Kementerian Agama.

Substansi dari regulasi tersebut adalah adanya kepastian biaya nikah (Rp 0,- untuk nikah di KUA dan Rp 600 ribu untuk nikah di luar KUA dan jam kerja) dengan memberikan uang transport dan honorarium untuk penghulu saat melaksanakan tugas pernikahan. Pemberian transport dan honorarium tersebut telah melalui kajian mendalam yang melibatkan banyak pihak, dan dinilai cukup dan pantas. Sehingga tidak selayaknya penghulu menerima, meminta, dan mencari celah tambahan uang lebih dari masyarakat yang dilayani.

Berbagai upaya pun dilakukan melalui sosialisasi di tingkat Pusat dan Daerah, surat edaran, iklan-iklan, pemberlakuan Zona Integritas, mengembangkan budaya bersih melayani, dan masih banyak lagi agar penghulu tetap fokus bekerja, lebih profesional dan bersih dari perilaku koruptif dan perilaku indisipliner lainnya. Hasilnya pun cukup bagus dengan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) layanan publik KUA dari waktu ke waktu makin membaik.

Namun demikian, dari jumlah penghulu sebanyak 4.775 orang di seluruh pelosok nusantara, masih ada saja beberapa oknum yang memang perlu “banyak-banyak minum Aqua”. Maksudnya, perlu lebih fokus bekerja yang berorientasi pada hasil terbaik dan memuaskan masyarakat yang dilayani, sehingga tidak lagi mikir dan bertindak konyol, seperti melakukan pungli dan tindakan indisipliner.

Meski dalam banyak kasus terkait dengan peran pihak-pihak luar, seperti P3N/Modin/Amil/Lebe yang rumit dan kompleks karena menyangkut juga beberapa pihak lain yang berkepentingan, khususnya aparat desa/kelurahan, namun integritas penghulu sebagai individu yang memiliki tugas untuk melayani masyarakat perlu terus dijaga.

Beberapa catatan yang perlu mendapatkan perhatian agar penghulu tetap menjaga integritas tinggi, yaitu perlunya mereka menghindari tiga kelompok besar perilaku yang dapat menjadi sebab disebut pelanggaran disiplin sebagai abdi bangsa, yaitu:

Pertama, malpraktik administrasi. Dalam sistem pengelolaan administrasi biaya nikah dan rujuk, penghulu harus benar-benar memiliki komitmen tinggi agar tidak ada pelanggaran secara sengaja dan sistematis dalam bentuk pembuatan laporan keuangan dengan “meng-KUA-kan” laporan nikah di luar kantor.

Model malpraktik administrasi tersebut dapat beresiko terhadap dijatuhkannya hukuman disiplin jika dibuktikan kebenarannya. Bentuk hukumannya bisa dari yang paling ringan hingga paling berat. Mulai hanya sekedar diberikan surat tidak puas dari atasannya, dimutasi ke tempat lain, di-nonjob-kan, hingga dicabut jabatan fungsional penghulunya.

Kedua, praktik pungutan liar kepada calon pengantin melalui berbagai modus. Mulai dari alasan untuk biaya administrasi, pembelian kalender, iuran BP4, hingga tambahan transport penghulu, dan masih banyak lagi. Demikian juga gratifikasi yang memang dilarang oleh peraturan perundang-undangan. Hal ini masih terjadi baik dalam kapasitas individu maupun kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti P3N, maupun aparatur desa/kelurahan.

Untuk menjaga integritas penghulu, perlu pengawasan intensif dan pembinaan secara menyeluruh, khususnya dari instansi pembina langsung, yaitu Kasi Bimas Islam di Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, Kabid Urais/Bimas Islam, dan Kepala Kanwil Wilayah Provinsi.

Ketiga, layanan yang tidak berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang ada, seperti menikahkan pasangan calon pengantin yang statusnya masih dalam ikatan perkawinan yang belum diputus oleh pengadilan. Juga menikahkan pasangan calon pengantin yang masih ada wali tanpa persetujuannya.

Sebenarnya masih banyak lagi soal-soal kepegawaian yang sering jadi dasar penjatuhan hukuman disiplin, seperti tidak masuk kerja tanpa keterangan, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran disiplin pegawai lainnya.

Tulisan ini hanyalah catatan kecil sebagai atensi untuk menjaga asa integritas penghulu agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar disiplin pegawai ASN. Sepandai apapun, serapi apapun perilaku indisipliner, seperti pungli, malpraktik administrasi melalui pembuatan laporan palsu, menikahkan tanpa prosedur, dan lain-lain, maka cepat atau lambat akan terbongkar. Kenapa? Ini alasannya:

Pertama, sekarang ini zaman teknologi sangat canggih. Dunia informasi sangat mudah diakses oleh setiap orang di seluruh pelosok nusantara. Katakanlah apa yang dilakukan rapi, nyaris tidak ada kemungkinan bocor, maka melalui teknologi akan sampai juga ke Inspektorat atau pihak yang berwenang.

Masyarakat semakin mudah mengakses dumas (pengaduan masyarakat) layanan publik di KUA, baik melalui email, media sosial, WA, maupun website yang memang sudah disediakan. Dapat dibayangkan, jika setiap orang bisa mengadukan melalui smartphone kapan saja dan di mana saja, itu artinya kita seperti hidup dalam aquarium yang bisa dilihat dari semua sudut.

Kedua, Inspektorat Jenderal telah menerapkan WBS (Whistle Blower System) untuk menampung berbagai pengaduan internal terhadap pelanggaran disiplin ASN. Janganlah begitu yakin bahwa setiap perilaku yng kita sembunyikan tidak akan terungkap. Bukankah setiap diri manusia memiliki potensi fujur (maksiat) dan takwa.

Setiap pegawai yang menjadi teman sendiri sekalipun, berpotensi melaporkan tindakan indisipliner melalui WBS. Karena WBS dibuat dengan sistem khusus yang akan melindungi identitas pelapor. Jadi, sangat mungkin teman sendiri akan menjadi penyambung lidah kesalahan kita kepada orang lain.

Ketiga, ini soal nurani orang beragama. Memang setiap manusia memiliki potensi fujur (maksiat) dan takwa. Namun fitrah manusia adalah suci. Maka saat kita bertanya pada hati sanubari (hati terdalam) yang berhubungan dengan perilaku dosa (salah), maka dia akan memberikan signal agar kita tidak melanjutkannya. Anyway, kita adalah orang beriman yang percaya sama Allah, dan Allah memiliki segalanya untuk tahu atas semua sikap dan perilaku kita.

Jadi, semua hal yang telah diatur secara tegas oleh peraturan yang ada, marilah kita jaga bersama agar kita tetap memiliki asa untuk meneguhkan integritas pribadi dan organisasi. Namun demikian, integritas seorang penghulu juga perlu dukungan dari masyarakat supaya mereka tetap bekerja secara amanah dan professional. Wallahu a’lam.

Dr. Thobib Al-Asyhar, M.Si.
(Kabag Ortala, Kepagawaian, dan Hukum Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI)

 

sumber:kemenag.go.id

read more
Berita Terkini

Empat Siswa Terbaik Indonesia Siap Berlaga dalam Ajang Olimpiade Internasional Bidang Ilmu Kebumian

Jaringanpelajaraceh.com-Empat siswa terbaik Indonesia terpilih menjadi duta muda bangsa untuk berlaga dalam ajang International Earth Science Olympiad (IESO) tanggal 22-29 Agustus di Nice-Cote D’Azur, Perancis. Siswa terbaik ini merupakan juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2016 dan hasil seleksi Pelatnas Olimpiade Kebumian tahun 2017.

Keempat siswa tersebut yaitu, Alse Nabilah (SMA Kesatuan Bangsa BBS, Jogjakarta), Rifki Andika (SMAN 2 Depok), Fransiskus Litani Santoso (SMAK Ketapang, Jakarta), dan Fadly Muhammad Aulia (SMA Al-Kautsar, Bandar Lampung).

Mereka didampingi oleh tiga mentor atau pembina bidang meteorologi, Zadrach L Dupe, MSc., (ITB), bidang astronomi, Dr. Hakim L. Malasan (ITB), dan bidang oceanografi, Ir. Warsito Atmodjo, MSc, (Undip), serta satu orang observer, Asep Sukmayadi (Direktorat Pembinaan SMA, Kemendikbud).

Indonesia telah berpartisipasi pada IESO mulai tahun 2007. Prestasi terbaik Tim Indonesia adalah pada 4th IESO 2010 di Indonesia, dengan prestasi 2 medali emas dan 6 medali perak. Terakhir pada 10th IESO 2017 di Jepang, anggota tim Indonesia meraih 1 medali perak dan 3 medali perunggu serta 1 penghargaan emas untuk ITFI dan ESP.

Pada tahun ini diharapkan para siswa Indonesia dapat menorehkan prestasi lebih baik. Harapan ini tentu saja menjadi harapan bersama. Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto mengatakan bahwa para siswa Indonesia ini adalah para siswa pilihan yang senantiasa memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan siswa dari negara-negara manapun di dunia.

“Sebuah kebanggaan yang dapat menumbuhkan optimisme dan kepercayaan diri sebagai bangsa yang mandiri dan tangguh. Dan anak-anak Indonesia terus membuktikannya melalui ajang olimpiade yang terus kita bina dan kita kembangkan”, kata Purwadi di Jakarta, Rabu, (23/8/2017).

Dalam ajang ini para siswa dituntut untuk bisa menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang geologi, geofisika, meteorologi, oseanografi dan astronomi. Tes diberikan dalam bentuk tes teori, tes praktek lapangan dan tes praktek laboratorium untuk memperebutkan medali emas, perak dan perunggu serta penghargaan khusus lainnya yang disediakan.

IESO merupakan ajang kompetisi internasional untuk para siswa SMA di bidang ilmu kebumian yang diselenggarakan sejak tahun 2007. IESO didirikan oleh International Geoscience Education Organization (IGEO) yang merupakan afiliasi dari International Union of Geological Science.

Ajang ini bertujuan untuk menarik minat dan menumbuhkan bakat-prestasi siswa SMA di bidang ilmu kebumian sekaligus untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap pentingnya ilmu kebumian dan kepedulian terhadap kelestarian bumi. Disamping itu, IESO juga bertujuan untuk mendorong persahabatan internasional diantara generasi muda, dan para ilmuwan di bidang kebumian sekaligus mendorong pengembangan pembelajaran di bidang kebumian di sekolah.

Uniknya pada IESO juga terdapat kompetisi berupa International Team Field Investigation (ITFI), dimana para peserta akan dibagi dalam kelompok campuran yang anggotanya dari berbagai negara dan kemudian diminta menyelesaikan sebuah tugas di lapangan serta mempresentasikannya.

Selain itu juga diadakan kompetisi berupa Earth Science Project (ESP), dimana kelompok tersebut juga akan diberi tugas untuk mendiskusikan topik khusus dan membuat poster. Penghargaan khusus akan diberikan pada tim terbaik pada kompetisi ini.

Di dalam IESO nampak terlihat bahwa misi utama dari ajang ini adalah bukan semata-mata berkompetisi tetapi lebih daripada itu adalah belajar membangun kolaborasi dan jalinan persahabatan diantara generasi muda para calon ilmuwan dunia untuk bersama-sama belajar menemukan solusi atas ancaman terbesar kelestarian bumi.

Para siswa dari seluruh dunia ditantang untuk berkolaborasi menghadapi persoalan dan tantangan global kebumian melalui ITFI dan ESP. Soal-soal yang diberikan dalam teori secara individual merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari soal-soal yang harus diselesaikan secara kelompok.

Para peserta ditantang untuk dapat mengerahkan segala kemampuan mereka sekaligus ajang bagi mereka untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pengertian menghadapi persoalan bersama.

Selain berkompetisi dan berkolaborasi, di dalam ajang ini juga akan dilaksanakan sebuah workshop “Teaching Geoscience in French Higschool”, sebuah kesempatan berharga untuk menimba pengetahuan dan pengalaman bagaimana negara Prancis mengembangkan pembelajaran di bidang ilmu kebumian di sekolah.

Ini akan sangat penting dan bisa menjadi masukan untuk pengembangan pembelajaran sains khususnya SMA di Indonesia, sekaligus sebagai masukan untuk pembinaan OSN di bidang ilmu kebumian.

Pada tahun 2017 ini, IESO diikuti oleh 32 negara diantaranya Australia, Brazil, USA, China, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Inggris, Prancis, Ukraina, Rumania, Kazaksthan, Namibia, dan Haiti. IESO termasuk olimpiade yang sangat unik dan menarik karena merupakan olimpiade yang interdisipliner.

Semoga pada ajang IESO ke-11 tahun ini, Tim Indonesia dapat meraih prestasi maksimal melengkapi perolehan medali olimpiade internasional yang telah diraih sepanjang tahun ini sebanyak 28 penghargaan/medali dan di bidang sains (6 emas, 11 perak, dan 9 perunggu, 2 honorable mention) yang disumbang bidang matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, informatika, dan penelitian ilmiah. Semoga sukses Tim IESO Indonesia!

 

 

sumber: www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Sekolah Sehat Dorong Penguatan Pendidikan Karakter bagi Siswa

Jaringanpelajaraceh.com– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan apresiasi kepada 16 sekolah dari 24 kabupaten dan kota sebagai Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2017. Pemberian penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kemendikbud dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Program sekolah sehat diharapkan dapat mendorong penerapan penguatan pendidikan karakter (PPK) bagi seluruh siswa di Indonesia.

Salah satu sekolah yang menerima penghargaan sebagai Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2017 adalah SMP Negeri 3 Tuban, Jawa Timur. Sekolah ini menjadi Pemenang Pertama Kategori Pencapaian Terbaik Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Sikap hidup bersih dan sehat telah diterapkan di SMPN 3 Tuban Jawa Timur. Salah satu program unggulannya adalah penerapan empat pilar penyanggah kebijakan. Kepala Sekolah SMP 3 Tuban Jawa Timur, Mat Sa’roni menjelaskan, empat pilar penyanggah kebijakan tersebut yaitu kebijakan berwawasan sekolah sehat, mengintegrasikan dalam pembelajaran dan kurikulum, pemenuhan sarana prasana dan pemeliharaan, serta membangun indahnya kebersamaan dan kepedulian.

Dari empat pilar kebijakan itu terkait juga dengan pendidikan karakter. Anak menjadi pribadi yang hidup bersih dan sehat. Kita mulai dari sekolah yang bersih, anak-anak datang dalam kondisi yang bersih baik bersih badan juga bersih hati. Setelah itu, para guru menyambut siswa di depan pintu, dilanjutkan dengan shalat dhuha bersama, lalu sekolah mengabarkan kepada orang tua murid bahwa anaknya telah melaksanakan ibadah shalat dhuha dan datang ke sekolah dengan selamat,” ujar Mat Sa’roni.

Karakter hidup bersih dan sehat juga tercermin dari siswa SMA Negeri 1 Kedamean Kabupaten Gresik yang menjadi Pemenang Harapan Kategori Best Performance Tingkat Sekolah Menengah Atas. Muhammad Zulfan Ramadhani, salah satu siswa SMAN Kedamean Kabupaten Gresik mengatakan, pengenalan sekolah sehat membuat ia dan teman-temannya menjadi lebih tahu dan memiliki wawasan tentang bagaimana cara hidup sehat.

Di sekolah kami dulu saat upacara bendera banyak sekali yang pingsan. Setelah pengenalan sekolah sehat dan dilatih oleh tim kerja UKS, kami selalu sarapan pagi sebelum berangkat sekolah dan kami juga melakukan polisi lingkungan. Polisi lingkungan itu tiap hari saat istirahat pertama memeriksa seluruh kelas dan memungut sampah (daur ulang) untuk dikelola menjadi berbagai macam prakarya lalu kami menjualnya. Kami sangat senang sekali melakukan kegiatan ini, kami jadi banyak tahu bagaimana cara hidup sehat,” ujar Zulfan.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, menjadikan sekolah yang bersih dan sehat diharapkan dapat menjadi salah satu indikator penilaian karakter bagi siswa. “Kemendikbud sekarang sedang mengembangkan rapor baru. Rapor pertama adalah rapor seperti yang selama ini ada, kemudian yang kedua nanti ada rapor karakter. Rapor karakter ini menyangkut semua karakter perilaku anak. Ini bertujuan agar anak yang berperilaku baik dan kurang baik bisa tetap dipantau oleh sekolah dan orang tua, termasuk sikap hidup bersihnya,” tutur Hamid. (Asri Kinasihan/Desliana Maulipaksi)

 

 

sumber: www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Peserta saat sedang mengikuti pelatihan multimedia yang diselenggarakan oleh UPTD Balai Tekkomdik Aceh

jaringanpelajaraceh.com– Dinas Pendidikan Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Tekoomdik) Aceh, menyelenggarakan pelatihan multimedia pendidikan untuk pendidik/tenaga kependidikan tingkat SMA sederajat tahun 2017 di 23 Kabupaten/Kota di Aceh.

Jika dulu hanya tertuju pada guru semata, kini terbentuk mekanisme belajar dari berbagai sumber dengan materi perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir yang disajikan dalam multimedia. Sehingga terwujudlah pembelajaran yang sangat efektif, efisien dan menarik tentunya dan guru harus mampu mempersiapkan bahan ajarnya,” ujar salah seorang panitia pelatihan dari UPTD Tekkomdik Aceh, Danil Abdi.

Hal itu disampaikan Danil pada pelatihan multimedia pendidikan untuk pendidik/tenaga kependidikan tingkat SMA sederajat tahun 2017 di SMK Negeri 1 Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Rabu, (2/8). Pelatihan tersebut berlangsung sejak 2 hingga 4 Agustus 2017.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 30 pendidik/tenaga kependidikan tingkat SMA sederajat dan dibuka Kepala SMA Negeri Padang Tiji, Razali yang juga selaku Ketua MKKS SMA Kabupaten Pidie.

Danil mengungkapkan tujuan dilaksanakannya pelatihan multimedia tersebut yaitu untuk meningkatkan pengetahuan guru SMA sederajat dalam bidang multimedia pendidikan. Kegiatan ini juga bermaksud untuk meningkatkan keterampilan guru SMA sederajat memanfaatkan multimedia dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memudahkan guru dalam proses belajar mengajar, sehingga niat meningkatkan mutu guru sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat dicapai dengan maksimal,” ungkap Danil.

Kepada peserta ia mengharapkan dapat mengimbaskan ilmu yang di peroleh pada pelatihan tersebut untuk dapat mengimbaskan kepada para guru-guru lainnya di sekolah masing-masing.

Tentunya, ada tugas yang perlu dilakukan oleh guru setelah mengikuti pelatihan ini dengan mengimbaskan ilmunya kepada para guru-guru di tempat ia melakukan proses belajar-mengajar,” pungkas Danil.(PM007/ril)

 

sumber : http://www.pikiranmerdeka.co

read more
Berita Terkini

Bagikan 1.725 KIP di Jember, Presiden: Dana Bisa Langsung Dicairkan

Jaringanpelajaraceh.com-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membagikan 1.725 Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, (13/8/2017). KIP yang dibagikan kepada para siswa yatim dan atau piatu tersebut berbentuk kartu yang dapat langsung digunakan bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Dana yang ada di kartu ini sudah bisa langsung dicairkan. Jadi gunakan hanya untuk keperluan pendidikan,” jelas Presiden saat memberikan sambutannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) Negeri 7 Jember.

Presiden Jokowi menyampaikan jumlah dana yang diterima oleh para pelajar sesuai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK. “Untuk SD nanti mendapat 450 ribu, SMP 750 ribu, SMA dan SMK satu juta rupiah,” kata Jokowi.

Cukup tidak untuk di Jember?” tanyanya yang kemudian disambut berbagai jawaban dan gelak tawa dari siswa yatim piatu penerima KIP.

Agung, salah satu siswa SMA penerima KIP, mendapatkan sepeda dari Presiden Jokowi karena berani menunjukkan keterampilannya dalam pencak silat. Selain pesan untuk menjaga kesehatan, Presiden juga berpesan kepada generasi muda agar dapat mempelajari seni bela diri khas Indonesia tersebut.

Mendikbud Muhadjir dalam laporannya menyampaikan KIP yang dibagikan adalah untuk 500 siswa Sekolah Dasar (SD), 473 SMP, 300 Sekolah Menengah Atas (SMA), 300 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 152 warga belajar Pendidikan Kesetaraan. Tahun ini secara bertahap siswa penerima KIP akan diberikan KIP dalam bentuk kartu ATM dan buku tabungan Simpanan Pelajar (SimPel).

Dengan KIP berbentuk ATM ini, siswa dapat langsung mencairkan dan menggunakan dana PIP untuk kepentingan sekolahnya. Lebih mudah, jadi tidak perlu antre di bank,” ujar Mendikbud.

Usai penyerahan KIP, dengan difasilitasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI), Mendikbud bersama Direktur Pembinaan SMP Supriano, dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur Bambang Agus Susetyo turut menyaksikan secara langsung pencairan dana manfaat PIP menggunakan fasilitas kantor kas dan mobil ATM berjalan.

Didampingi orang tua dan guru, para siswa penerima KIP belajar melakukan transaksi di ATM dan mencairkan dana manfaat PIP. Selain mendorong literasi keuangan sejak dini, penyaluran KIP berbentuk kartu ATM tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Nontunai.

 

sumber : www.kemdikbud.go.id

 

read more
Berita Terkini

Luarbiasa 108 Guru dan Tenaga Kependidikan Raih Penghargaan GTK Berprestasi dan Berdedikasi

jaringanpelajaraceh.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ‎(Kemendikbud) menganugerahi sebanyak 108 guru dan tenaga kependidikan (GTK) untuk mendapatkan predikat sebagai guru berprestasi dan berdedikasi Tahun 2017.

108 GTK tersebut telah disaring dari total 875 guru dan tenaga kependidikan yang tersebar di seluruh Indonesia.
GTK itu terdiri guru taman kanak-kanak, kepala taman kanak-kanak, guru sekolah dasar, guru sekolah menengah pertama, guru sekolah menengah atas dan kejuruan, tenaga perpustakaan, dan pengawas sekolah di daerah khusus.

Pemberian penghargaan terhadap GTK dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Baca: Annisa Devitasari Hanya Bisa Melepas Rindu pada Anaknya Lewat Foto di Handphone
Muhadjir mengucapkan selamat kepada para guru dan tenaga kependidikan yang meraih predikat sebagai berprestasi dan berdedikasi.

Dia mengingatkan bahwa tanggung jawab yang diemban oleh para guru dan tenaga kependidikan tidak mudah.
Tanggung ‎jawab bapak dan ibu tentu tidak ringan, tanggung jawab ibu sangat berat. Untuk itu saya berharap pembekalan yang diberikan di sini dapat menjadi modal untuk berkiprah lebih jauh di tempat masing-masing,” kata Muhajir di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp 20 juta, komputer jinjing untuk pemenang pertama. Pemenang kedua mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 17,5 juta dan komputer jinjing.
Sedangkan untuk pemenang ketiga akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 15 juta. Setiap peserta lomba akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani oleh Mendikbud Muhadjir Effendy.

 

sumber :www.tribunnews.com

read more
Berita Terkini

Target kita bukan sekadar pemerataan akses, tetapi akses yang berkualitas

jaringanpelajaraceh.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mempercepat terwujudnya pendidikan yang merata dan berkualitas melalui berbagai program dan kebijakan yang menjadi sasaran prioritas nasional. Peningkatan akses masyarakat pada layanan pendidikan menjadi salah satu kunci mengurangi kesenjangan di masyarakat.

Sesuai arahan Presiden, target di sektor pendidikan kita bukan sekadar pemerataan akses pendidikan, tapi juga pemerataan yang berkualitas. Dan kita terus lakukan upaya-upaya untuk mempercepat hal tersebut,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Sejak tahun 2015, Program Indonesia Pintar (PIP) telah membantu lebih dari 17,9 juta anak-anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin, di seluruh Indonesia. Sebagai program prioritas pemerintah, Kemendikbud memastikan percepatan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan pencairan dana manfaat PIP dilakukan secara tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi. Pemadanan Basis Data Terpadu (BDT) dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) akan dilakukan secara berkala setiap tahun untuk mengakomodir pembaruan data yang dinamis. Dan untuk mempercepat penyaluran KIP tambahan bagi siswa yatim piatu dan prioritas lainnya, sepanjang tahun 2017, sebanyak 48.685 siswa di berbagai wilayah di tanah air mendapatkan KIP langsung dari Presiden Joko Widodo (data per 14/8/2017).

Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa sejak Juli 2017, KIP yang dibagikan akan berbentuk kartu elektronik yang dapat digunakan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sehingga memangkas proses pencairan dana manfaat PIP. Kerja sama Kemendikbud dengan bank penyalur, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia tersebut telah sejalan dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Nontunai.

Sebagaimana diketahui, dalam dua tahun pemerintahan Kabinet Kerja, Kemendikbud meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 1,3 poin dari 68,9 pada tahun 2014 menjadi 70,18 pada tahun 2016. Kontribusi pendidikan dalam peningkatan IPM tersebut disebabkan oleh peningkatan rata-rata harapan lama sekolah dari 12,39 tahun di tahun 2014, menjadi 12,72 tahun pada tahun 2016. Indikator lainnya adalah rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas yang meningkat dari 7,73 tahun menjadi 7,95 tahun. Jika dihitung seluruh penduduk usia dewasa (15 tahun ke atas), rata-rata lama sekolah meningkat dari 8,07 tahun di tahun 2012, menjadi 8,42 tahun 2016.

Melalui Program Indonesia Pintar, pemerintah terus berupaya meningkatkan partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah khususnya bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin. Pada tahun ajaran 2016/2017 angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan menengah yang mencakup Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA) telah mencapai 81,95 persen, meningkat dari 76,45 persen pada tahun ajaran 2014/2015. Rasio angka partisipasi sekolah penduduk usia 16-18 tahun antara 20 persen penduduk termiskin terhadap 20 persen penduduk pada tahun 2016 telah mencapai 0,68; lebih tinggi dari target yang ditentukan yaitu sebesar 0,60. Hal ini menunjukkan kesenjangan partisipasi pendidikan yang semakin berkurang antar status ekonomi masyarakat.

Sebagai perwujudan kehadiran negara dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu bagi siswa di wilayah-wilayah terjauh, terpencil, perbatasan, termiskin, atau berpihak pada kelompok paling rentan dalam pembangunan, sampai dengan Juli 2017, pemerintah telah membantu merevitalisasi 49 sekolah, dan membangun 114 sekolah garis depan (SGD) baru di berbagai titik. Selain itu, sepanjang 2017 ini Kemendikbud membantu penyediaan sebelas sekolah untuk memberikan layanan khusus pada peserta didik berkebutuhan khusus.

Pada bulan Agustus ini, sebanyak 6.296 guru garis depan (GGD) siap bertugas di 14 provinsi dan 93 kabupaten di Indonesia. Sebelumnya, di tahun 2015, sebanyak 797 GGD dilepas oleh Presiden Joko Widodo untuk bertugas di 28 kabupaten yang berada di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Menurut Mendikbud, selain menjadi perwakilan negara dalam memberikan pelayanan pendidikan di daerah 3T, para guru garis depan juga menjadi perekat bangsa. Mereka yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia sebelumnya telah mengabdi sebagai Sarjana Mengajar di daerah 3T (SM-3T) kemudian mengikuti seleksi sebagai GGD, untuk ditempatkan di berbagai wilayah di tanah air.

Reformasi Sekolah dan Penguatan Sistem Evaluasi Pendidikan

Selain peningkatan akses pada layanan pendidikan, pemerataan pendidikan ditempuh dengan beragam upaya untuk merevitalisasi sekolah, baik infrastruktur fisik maupun nonfisik. Pada tahun 2017, Kemendikbud memberlakukan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017. Sistem zonasi ini, menurut Mendikbud, akan mengurangi ekslusivitas, rivalitas, serta diskriminasi di sekolah-sekolah negeri yang merupakan barang publik (public goods). Hal ini diyakini Mendikbud akan membantu pemerintah dalam memberikan bantuan/afirmasi yang lebih tepat sasaran, baik yang berupa sarana dan prasarana sekolah, maupun peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.

Sebelumnya, Kemendikbud menggulirkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 yang merevitalisasi Komite Sekolah agar lebih berperan dalam upaya memajukan pendidikan di satuan pendidikan. Semangat gotong royong menjadi dasar pembentukan komite sekolah yang melibatkan berbagai unsur di masyarakat. Komite diperbolehkan menggalang dana untuk menutupi kekurangan biaya satuan pendidikan, atau untuk upaya pengembangan sarana prasarana yang bermuara pada terwujudnya pendidikan yang berkualitas di satuan pendidikan. Penggalangan dana tersebut harus berbentuk bantuan dan/atau sumbangan pendidikan, bukan pungutan.

Penguatan pada sistem penilaian pendidikan dilakukan dengan menerapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yang mengembalikan peran guru dalam evaluasi pendidikan. Musyawarah Guru Mata Pelajaran mendapatkan ruang untuk menyusun soal ujian dengan bobot sebesar 75 persen, sisanya merupakan soal “jangkar” yang disiapkan Kemendikbud. Adapun soal-soal yang disajikan dalam ujian semakin bervariasi, selain pilihan ganda, Kemendikbud mendorong peningkatan soal-soal yang bermuatan high order thinking skills (HOTS) sebanyak 10 persen, sebelumnya hanya sekitar 5 persen. Kemampuan berpikir kritis dan analitis menjadi salah satu keterampilan yang wajib dimiliki siswa di abad ke-21.

Peningkatan sekolah yang menyelenggarakan metode ujian nasional berbasis komputer (UNBK) meningkat pesat, tercatat dua provinsi telah 100 persen melaksanakan UNBK. Di tahun 2017, sebanyak 9.661 sekolah menyelenggarakan UNBK, dan dari 1,8 juta peserta ujian nasional, sebanyak 1,1 juta siswa melaksanakan UNBK. Hal tersebut selain mendorong peningkatan integritas penyelenggaraan ujian nasional, juga dimaknai Mendikbud sebagai wujud gotong royong pendidikan. Sekolah yang memiliki sumber daya perangkat komputer dan jaringan berbagai dengan sekolah-sekolah di sekitar yang belum memiliki sumber daya namun ingin menjalankan metode UNBK. Tercatat sebanyak 71 persen sekolah mampu meraih Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) yang tinggi, hal ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 21 persen.

Revitalisasi SMK untuk Produktivitas Bangsa

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, Kemendikbud telah menyusun peta jalan pendidikan vokasi yang memberikan panduan dalam upaya menyelaraskan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Saat ini Kemendikbud terus melakukan penguatan pada 1650 SMK rintisan di berbagai wilayah di Indonesia yang akan menjadi percontohan dan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi SMK lain di sekitarnya. Program Revitalisasi yang dilaksanakan oleh SMK percontohan yang meliputi pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan DUDI; inovasi pembelajaran yang mendorong keterampilan abad 21; pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan; standarisasi sarana dan srasarana utama; pemutakhiran program kerja sama industri; pengelolaan dan penataan lembaga; serta peningkatan akses sertifikasi kompetensi.

Dalam penguatan kelembagaan, tercatat sebanyak 331 SMK telah ditetapkan sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP-P1). Sebanyak 121 SMK sedang dalam proses penetapan menjadi LSP-P1, sedangkan 129 SMK sedang menjalani full assessment dan witness. Ditargetkan, sampai dengan 2020 nanti, semua SMK telah menerapkan sistem ganda. Penguatan kemitraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan DUDI juga terus dilakukan dengan berbagai kerja sama di tingkat satuan pendidikan, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Afirmasi perbaikan sarana dan prasarana kejuruan sampai bulan Juli 2017 mencapai sebanyak 216 unit sekolah baru (USB), 6.306 ruang kelas baru (RKB). Kemendikbud juga membantu proses rehabilitasi 2.564 SMK, serta 2.278 ruang praktik.

Penyelarasan kurikulum dengan DUDI dan Standar Kompetensi dan Keahlian Nasional Indonesia (SKKNI) mencapai 89,25 persen. Peningkatan kualitas guru kejuruan agar semakin profesional dan produktif dilakukan dengan program Sertifikasi Keahlian Ganda. Sampai dengan Juli 2017, sebanyak 12.827 guru yang sebelumnya dikategorikan sebagai guru normatif dan adaptif telah mengikuti program pelatihan yang dilaksanakan di berbagai Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK). Program ini menjadi salah satu upaya penyediaan 90 ribu guru produktif.

Pengembangan SMK bidang prioritas juga mengalami peningkatan. Tercatat sampai akhir Juli 2017, Kemendikbud telah melakukan fasilitasi pembentukan 96 SMK bidang Pariwisata, 85 SMK bidang Kemaritiman, dan 95 SMK bidang Pertanian untuk berperan dalam upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Di bidang kursus dan pelatihan, saat ini terdapat lebih dari 17 ribu lembaga kursus yang mendapatkan lisensi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) di seluruh Indonesia.

Penguatan Karakter Bangsa

Pada bulan Mei yang lalu Presiden Joko Widodo resmi menandatangani dua undang-undang strategis dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan yang diharapkan dapat mendorong literasi masyarakat. “Perlu disadari bahwa bangsa yang memiliki budaya literasi yang baik merupakan salah satu ciri bangsa yang cerdas, dan masyarakat mampu memaknai dan memanfaatkan informasi secara kritis untuk meningkatkan kualitas hidup. Pemenuhan pemilikan budaya literasi ini antara lain dapat didorong dan dikembangkan melalui ketersediaan buku yang bermutu, murah atau terjangkau, dan merata,” jelas Mendikbud.

Pada hari yang sama, Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai salah satu upaya memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia agar dapat menjadi kekuatan untuk membangun masa depan juga resmi disahkan oleh Presiden. “Kebudayaan telah menjadi akar dari pendidikan kita, oleh karena itu, undang-undang pemajuan kebudayaan menekankan pada pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan agar budaya Indonesia dapat tumbuh tangguh di tengah arus deras globalisasi,” ujar Mendikbud.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai upaya melakukan revolusi karakter bangsa mendorong sinergi antara tripusat pendidikan menjadi sebuah ekosistem pendidikan. Terdapat lima nilai karakter utama yang menjadi prioritas dalam gerakan PPK, di antaranya religius, nasionalis, integritas, mandiri serta gotong royong. Melalui harmonisasi olah pikir, olah hati, olah rasa, serta olah raga dalam pendidikan nasional diharapkan dapat membantu generasi muda Indonesia menjawab tantangan abad ke-21 dan mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.

Menurut Mendikbud, guru berperan penting dalam penguatan karakter. Keberadaan guru harus mampu memberikan teladan, inspirasi dan motivasi. Revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 menjadi PP Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru dilakukan sebagai upaya mengembalikan jati diri guru sebagai pendidik profesional yang mampu melaksanakan pendidikan karakter yang lebih komprehensif, serta membawa dampak yang lebih besar pada peradaban bangsa.

Sampai dengan Juli 2017, konsep dan modul penguatan pendidikan karakter telah disosialisasikan kepada 1.596 sekolah rintisan yang mencakup 1.892 kepala sekolah, 1.927 guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), 154 pengawas sekolah, serta 42 komite sekolah. Diharapkan sekolah rintisan tersebut dapat membawa efek imbas kepada sekolah-sekolah di sekitarnya. Saat ini 21 pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota) telah menyatakan komitmen dukungan terhadap pelaksanaan penguatan karakter.

Sebagai sebuah upaya penguatan dan percepatan, PPK tidak mengubah kurikulum yang ada. Muatan pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 dikuatkan melalui beragam pendekatan dan metode yang mendorong cara belajar siswa aktif, pemanfaatan sumber-sumber belajar lebih optimal, serta individualisasi peserta didik. Pelaksanaan PPK mengintegrasikan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah, serta meningkatkan peran sekolah dalam mengelola ekosistem pendidikan sesuai ajaran Ki Hajar Dewantara.

Program Guru Pembelajar yang dilaksanakan sejak 2015 menggunakan tiga moda, yaitu tatap muka, kombinasi antara tatap muka dengan daring, dan daring dengan memanfaatkan teknologi informasi. Melalui program ini diharapkan semua guru dapat memperoleh akses peningkatan kompetensi sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mendukung program tersebut telah disediakan 2.000 jenis modul peningkatan kompetensi guru. Pada tahun 2017, program guru pembelajar dilanjutkan dengan program Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) yang dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu penyegaran narasumber pusat, penyegaran instruktur dan pelaksanaan PKB di seluruh PPPPTK.

Kesejahteraan guru dari tahun ke tahun terus ditingkatkan, hal tersebut terlihat dalam alokasi anggaran baik untuk guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun bukan PNS. Di tahun 2017, tunjangan profesi guru disalurkan kepada 1.526.533 guru di seluruh Indonesia. Dengan rincian 1.310.969 guru yang berstatus sebagai PNS daerah dan 215.564 guru swasta.

 

sumber: www.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Sekolah di Pidie Jaya Adopsi Moving Class SMPN Kuala Bireuen

Guru SMPN 3 Percontohan Bandar Dua, Pidie Jaya memantau proses belajar mengajar moving calss yang diterapkan di SMPN 1 Kuala

jaringanpelajaraceh.com–Guru SMPN 3 Percontohan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya melakukan studi banding ke SMPN 1 Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Senin (14/8/2017). Dalam agenda itu, pihaknya menyertakan 40 guru di dampingi kepala sekolah dan komite sekolah.

Kepala SMPN 3 Percontohan Bandar Dua, Pidie Jaya, Hamidah kepada GoAceh mengatakan, kunjungan mereka ke SMPN 1 Kuala ini akan mengadopsi serta melakukan diskusi tentang proses belajar mengajar.

Menurutnya, dipilihnya SMPN 1 Kuala, karena sekolah ini salah satu sekolah yang telah menerapkan proses belajar mengajar sistem ‘moving class’ yang patut dicontoh.

Moving class yang diterapkan dengan sistim belajar siswa yang mendatangi guru di kelas dan sebaliknya. Moving class mengacu pada pembelajaran kelas, memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya,” katanya.

Setelah melakukan studi banding di sekolah ini, aplikasikan akan menunjang kemajuan dunia pendidikan, sehingga anak didik tidak jenuh.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kuala, Eka Rosdiana mengaku, dengan kerjasama ini pihaknya berharap akan menjalin silaturahmi serta saling menukar ilmu pendidikan.

Kami menyambut baik rombongan dari SMPN 3 Percontohan Bandar Dua, Pidie Jaya. Kita berharap apa yang dilakukan di sini dapat bermanfaat bagi orang bayak lainnya di Pidie Jaya,” katanya.

Pantauan GoAceh, usai melakukan pertemuan tersebut, rombongan dari SMPN 3 Percontohan Bandar Dua langsung memantau proses belajar mengajar yang diterapkan di SMPN 1 Kula sambil berdiskusi, baik guru dan siswa di ruangan.

 

sumber:https:www.goaceh.co

read more
Berita Terkini

SELAMAT HARI PRAMUKA INDONESIA KU

Jaringanpelajaraceh.com – Praja Muda Karana (Pramuka) hari ini, Senin (14/8), genap berusia 56 tahun. Berbagai ucapan selamat hari Pramuka terus mengalir dari para netizen di Indonesia. Bahkan, ‘Selamat Hari Pramuka’ menduduki puncak trending topic Twitter di Indonesia.

Pantauan tagar.id, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi juga mengucapkan selama ulang tahun kepada Pramuka yang ke-56 melalui akun twitter pribadinya @imam_nahrawi. Ia berharap Pramuka bisa semakin mengkukuhkan semanagt kebangsaan dan NKRI. Tak ketinggalan ia juga memberikan selamat bagi Pramuka yang menyelenggarakan Raimuna Nasional XI di Bumi Perkemahan Pramuka,

Slmt ulang tahun ke-56 Gerakan Pramuka. Semangat Dasa Dharma dan Tri Satya harus hidup dlm langkah pengabdian thd bangsa dan negara ini. Selamat melaksanakan Raimuna Nasional XI, semoga jadi momentum untuk semakin mengukuhkan semangat kebangsaan, kebhinekaan dan NKRI.” tulis menteri asal Bangkalan, Madura itu di akun twitter pribadinya @imam_nahrawi, Senin (14/8),

Selamat Hari Pramuka ke-56 Semoga Pramuka Indonesia terus Berkarya, Inovatif dan Berkarakter ‘Selamat Hari Pramuka’.

 

sumber:tagar New

read more
1 32 33 34 35 36 39
Page 34 of 39