close

Dekgam Dekgam

Berita Terkini

DIPASTIKAN DI TAHUN 2017 DAN TAHUN KEDEPAN TERUS BERLANJUT PROGRAM GURU PEMBELAJAR ONLINE (GPO) TERUS BERLANJUT

Jaringanpelajaraceh-Program Guru Pembelajar Online (GPO) yang digagas mulai tahun lalu itu dipastikan di tahun 2017 ini akan terus berlanjut. Hal ini dikuatkan dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 07545/B/PR/2017 tanggal 6 Maret 2017 tentang Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pemberdayaan Kelompok Kerja.

Seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota diminta memastikan semua guru terdaftar dan sudah memiliki akun GPO pada laman https://sim.gurupembelajar.id.

Dengan akun tersebut dapat melihat rapor hasil uji kompetensi guru (UKG) dan untuk mendaftarkan diri untuk mengikuti program guru pembelajar atau menerima informasi lain dalam mengikuti program tersebut. Program Guru Pembelajar merupakan kegiatan untuk pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi guru.

Karena jumlah guru yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan sistem guru pembelajar secara online. Dengan begitu, guru sebagai subjek (pelaku) yang harus selalu belajar, tidak hanya menunggu untuk dipanggil.

Semua guru yang telah mengikuti UKG dapat melihat rapor atau hasilnya melalui akun GPO. Guru akan mendapatkan rapor yang jika di dalamnya terdapat komponen yang masih berwarna merah menandakan guru itu perlu mendapatkan pelatihan di bidang tersebut.

Selain itu, guru juga dapat mngunduh modul pembelajaran untuk materi belajar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www.infokemendikbud.com . Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat

read more
Berita Terkini

Soal Ujian Nasional 2018 Akan Diganti Jadi Esai

Jumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama di SMPN1 Lhokseumawe, Aceh, Selasa (2/5). ANTARA FOTO/Rahmad.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebut, soal Ujian Nasional (UN) pada 2018 tidak lagi pilihan ganda melainkan esai.

Kami berusaha, mulai tahun depan soal UN tidak lagi pilihan ganda. Sehingga dapat mengukur level kognisi siswa lebih mendalam,” ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud, Nizam, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Melalui soal UN yang esai, lanjut Nizam, juga dapat mengukur ketuntasan belajar siswa. Meskipun saat ini, baik guru maupun siswa belum sepenuhnya menyadari bahwa UN dapat mengukur ketuntasan belajar siswa.

Seperti dilaporkan Antara, melalui pernyataan pers itu, Kemdikbud memaparkan jumlah satuan pendidikan yang mengikuti UNBK untuk jenjang SMP, yakni sebanyak 8.879 SMP, 1.970 MTs, 198 SMP terbuka, serta 693 PKBM dan diikuti oleh 1.349.744 siswa.

Kendati demikian, dari segi persentase sekolah dan siswa UNBK jenjang SMP masih lebih rendah dari jenjang SMA, yakni 32 persen, karena jumlah siswa SMP/MTs jauh lebih banyak. Peserta ujian nasional jenjang SMP yang dilayani dengan kertas dan pensil (UNKP) sebanyak 2.855.633 siswa.

Nizam menjelaskan pada pelaksanaan UN SMP pada tahun ini, relatif sepi dari isu tentang kebocoran dan kecurangan pelaksanaan UN.

Indeks Integritas UN (IIUN) meningkat sebesar 8,31 poin. Namun untuk nilai rata-rata UN SMP mengalami penurunan sebanyak 4,36.

Namun demikian, sekolah-sekolah yang dulu telah mengikuti UNBK dan tahun ini tetap menggunakan UNBK tidak menunjukkan penurunan yang signifikan, justru reratanya pada mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan.

Demikian pula sekolah yang tahun lalu memiliki IIUN tinggi dan tahun ini tetap tinggi indeksnya tidak mengalami perubahan yang berarti.

Sementara sekolah yang dulunya bermasalah, dengan IIUN rendah dan tahun ini beralih ke UNBK cenderung mengalami penurunan signifikan.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan ketuntasan belajar tidak hanya diukur melalui nilai namun proses yang harus dicapai siswa.

sumber : tirto.id
read more
Berita Terkini

Wajar Kebijakan Jam Sekolah Munculkan Pro dan Kontra

 

JAKARTA – Pro dan kontra kebijakan delapan jam belajar di sekolah dari Senin hingga Jumat pada tahun ajaran baru, Juli 2017 mendatang dianggap hal yang wajar. Pasalnya, kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari Sekolah itu memiliki kekurangan dan kelebihan.
Anggota Komisi X DPR Venna Melinda berpendapat, akan ada sinergi antara dua subyek pendidikan di dalam kebijakan itu, yaitu guru dan murid. “Jadi kita harus mencermati secara apple to apple terkait keinginan dari Menteri Muhadjir ini,” Kamis (15/6/2017).

Namun, dirinya pun mempertanyakan dari sisi anak didik, apakah sudah realistis dengan kebijakan itu dalam karakter masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural, terutama di daerah pedesaan. “Karena Indonesia bukan hanya kota-kota besar di Jawa saja,” katanya.

Dirinya pun mengambil contoh di Papua, apakah di sana anak-anak bisa belajar sesuai dengan jam kerja, karena sarana dan prasarana pendidikan yang minim dan kurangnya jumlah tenaga pengajar.

“Kemudian dari sisi guru, banyak sekali permasalahan bagi tenaga guru di daerah, terutama tunjangan atau honor,” papar politikus Partai Demokrat ini.

Padahal lanjut dia, guru-guru di daerah seperti Papua justru pengorbanannya paling besar. “Meninggalkan keluarga dan hidup di alam yang jauh dari gemerlap kota merupakan salah satu kisah luar biasa sering saya temui saat saya sedang kundapil atau kunker DPR,” ujarnya.

Hal demikian dianggapnya merupakan salah satu masalah utama yang terjadi di Kemendikbud. “Untuk itu untuk Permendikbud nomor .

sumber :SINDOnews

read more
Berita Terkini

Kadisbudpar Aceh Apresiasi Atas Antusiasme Peserta Lomba Maskot Dan Karya Ilmiah PKA VII

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Reza Fahlevi ikut hadir sekaligus membuka acara penyerahan dan pengumuman pemenang lomba cipta maskot Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII serta lomba karya tulis ilmiah remaja di Aula Grand Permata Hati, Senin (12/6/2017) sore.

Dalam sambutannya, Kadisbudpar Aceh mengucapkan terima kasih kepada 10 finalis lomba karya ilmiah serta pemenang lomba maskot PKA yang telah ikut berpartisipasi yang beberapa waktu lalu telah diumumkan lewat situs resmi dan media sosial Disbudpar Aceh.

“Saya ucapkan terima kasih untuk seluruh peserta, baik lomba karya tulis ilmiah serta kepada pemenang lomba maskot PKA yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan pra-even PKA 2018 ini,” sebutnya.

Reza juga menyebutkan, kenapa kegiatan lomba pra-even sudah diadakan sejak awal, mengingat kegiatan PKA sendiri baru digelar tahun 2018.

“Tujuannya adalah untuk mempromosikan even akbar tersebut kepada masyarakat jauh-jauh hari sebelum diadakannya PKA 2018. Sehingga respon dan partisipasi masyarakat akan meingkat dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya di depan peserta dan awak media yang hadir.

Tidak hanya promosi kepada masyarakat Aceh, sebut Reza, sejumlah agenda pra-even PKA juga akan diadakan untuk menggaet wisatawan nusantara dan mancanegara nantinya.

“Kita berharap kegiatan PKA VII tidak hanya menampilkan tradisi dan warisan budaya yang kita miliki tetapi juga menampilkan aneka tradisi yang sudah dikemas dengan baru oleh anak-anak muda. Seperti pelaku film, kreator animasi, blogger, pegiat media sosial serta lainnya juga bisa ikut terlibat di PKA tahun depan,” harapnya.

Sementara itu, untuk maskot PKA sendiri nantinya akan dilaunching oleh Dibudpar Aceh dalam waktu dekat sekaligus launching agenda kegiatan PKA VII.

Secara lengkap inilah daftar pemenang lomba:
Maskot PKA VII
Juara 1 -Jalaluddin Ismail
Juara 2 – M. Siddiq Pratama
Juara 3 – Ari Suwanda
Juara Harapan 1 – Ahmad Fahrial
Juara Harapan 2 – Ikhsan Dwiono
Juara Harapan 3 – Rahmad Kurniawan
Juara harapan 4 – Edi Saputra S

Lomba Karya Tulis Ilmiah Budaya Tingkat Remaja
Juara 1 – Zulfikar (SMAN 10 Fajar Harapan)
Juara 2 – Zawil Qaimah (SMAN 4 Banda Aceh)
Juara 3 – Muharrir Ammarul Ikram (SMAN 3 Banda Aceh)
Juara Harapan 1 – Muhammad Haikal Gunarya (SMAN 10 Fajar Harapan)
Juara Harapan II – Putroe Camila Azhari (SMAN 10 Fajar Harapan)
Juara Harapan III – Kinine Simehate (SMAN 4 Takengon)

sumber : http://disbudpar.acehprov.go.id

read more
Berita Terkini

Pesona Baru Masjid Raya Baiturrahman yang kini telah dilengkapi dengan 12 Payung Elektrik.

                              Pesona  Baru Masjid Raya Baiturrahman yang kini telah dilengkapi dengan 12 payung elektrik

Banda Aceh Pesona Baru Masjid Raya Baiturrahman yang kini telah dilengkapi dengan 12 payung elektrik seperti masjid Nabawi.

Kini Masjid Raya yang dulu, telah berubah tampilan menjadi semakin lebih indah, lebih luas, lebih megah dan pastinya semakin lebih nyaman untuk melakukan setiap aktifitas ibadah

Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, Selain Masjidil Haram di kota suci Makkah, Masjid Raya Baiturrahman ini juga menjadi salah satu pusat pembelajaran agama Islam yang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin mempelajari Islam dari seluruh penjuru dunia

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh terus meningkat setiap tahunnya, mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang tersebar diseluruh penjuru Aceh. Salah satu objek wisata sejarah yang sangat diminati oleh para wisatawan adalah Masjid Raya Baiturrahman, para wisatawan biasanya menghabiskan waktu dengan cara mempelajari sejarah Masjid Raya Baiturrahman, menikmati keindahan arsitektur Masjid Raya Baiturrahman serta mengabadikan foto saat berada di Masjid Raya Baiturrahman.

sumber : (www.jaringanpelajaraceh.com)

read more
Berita Terkini

Lahan Geltek Penas Jadi Agrowisata

Komoditas andalan Kabupaten Rokan Hilir, nanas madu dipajang di Stan Riau pada perhelatan Penas Petani-Nelayan XV di Stadion Lhoong Raya, Banda Aceh, Selasa (9/5).SERAMBI/ NURUL HAYATI

BANDA ACEH – Lahan gelar teknologi (geltek) pertanian dan perikanan pada Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV di belakang Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh ditetapkan sebagai arena agrowisata Aceh.

Penetapan itu disampaikan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah dalam sambutannya saat penutupan Penas KTNA XV di komplek stadion tersebut, Kamis (11/5).

“Untuk itu saya minta seluruh SKPA terkait pembangunan pertanian, perikanan dan pariwisata, segera lakukan penataan kawasan tersebut lebih baik lagi, sehingga dapat menjadi tempat rekreasi keluarga dan objek wisata berbasiskan pengetahuan di bidang pertanian dan perikanan,” kata Gubernur.

Gubernur juga menyebutkan ada tiga hal utama yang menjadi oleh-oleh dari Penas Petani nelayan. Pertama, semakin mudah, meluas, dan menguatnya akses kaum petani dan nelayan dalam berbagi informasi. Kedua, semakin bertambahnya pengetahuan dan pengalaman para kaum tani dan nelayan.

Ketiga, terus menguatnya semangat juang dan kemandirian kaum tani dan nelayan dalam meningkatkan produktivitas usaha tani dan nelayan di Indonesia. “Itu artinya pada 2019, Indonesia menjadi negara yang mandiri dan berdaulat di bidang pertanian dan perikanan. Kaum tani dan nelayan tidak saja menjadi tuan di negeri ini tetapi juga menjadi penggerak utama ekonomi bangsa,” tambahnya.

Ia pun mengajak semua peserta Penas KTNA XV untuk menerapkan pembelajaran yang diperoleh dari even nasional 6-11 Mei ini, agar produktivitas usaha tani dan nelayan Indonesia semakin maju.

Zaini berharap pelaksanaan Penas KTNA ke-16 yang akan dilaksanakan di Sumatera Barat pada 2020 dapat berjalan lebih baik lagi. “Kami menyampaikan permohonan maaf manakala ada hal yang kurang nyaman dari pelayanan yang kami berikan. Mudah-mudahan kekurangan ini semakin mendorong kita untuk saling berbagi pengalaman agar Penas berikutnya dapat lebih baik lagi,” sebutnya.

Sementara Ketua KTNA Pusat, Winarno Tohir menambahkan sepulang dari Aceh, para petani dan nelayan dapat menjadi pelopor bagi petani dan nelayan lainnya di semua daerah di Indonesia. Selain itu, tetap menjaga kualitas semua produk agar mampu bersaing sebagai produk unggulan.

Secara terpisah, Kepala Balai Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh, Ir Basri A Bakar MSi mengatakan sangat mendukung lokasi Penas tersebut dijadikan arena agrowisata di Banda Aceh. “Dan akan masuk dalam anggaran 2018 untuk penataan kawasan tersebut,” katanya kepada Serambi kemarin.

Basri juga menyampaikan kekecewaannya kepada masyarakat yang tak bertanggungjawab menyerbu dan memanen paksa berbagai produk pertanian di lahan geltek seluas 10 hektare itu. “Seperti tanaman kedelai dan sorgum padahal masih dalam pengawasan untuk penelitian,” tutupnya. (una)

sumber : (aceh.tribunnews.com)

read more
ALCoB

Pemerintah Aceh Daftarkan Nisan Kuno ke UNESCO

Batu nisan peninggalan Kerajaan Aceh dipamerkan di Meseum Aceh, Banda Aceh, Selasa, 9 Mei 2017. Nisan akan didaftarkan ke UNESCO. (Tempo/Adi Warsidi)

Banda Aceh – Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam tengah mempersiapkan kelengkapan dokumen agar nisan kuno koleksi Museum Aceh diakui sebagai warisan dunia. Mereka akan mendaftarkan nisan-nisan tadi ke UNESCO. “Agar mendapat pengakuan sebagai warisan dunia,” kata Sekretaris daerah Aceh, Dermawan, Selasa 9 Mei 2017.

Museum Aceh memamerkan puluhan dari limaribuan batu nisan pada Selasa 9 Mei 2017. Puluhan batu nisan itu dipajang di atas balok warna putih dalam Museum Aceh. Ada yang dipercaya berusia empat abad, adapula yang berusia sembilan abad. Batu nisan itu memiliki bentuk yang berbeda dari batu nisan yang jamak ditemui pada masa kini.

Nisan-nisan itu berwarna kuning keemasan. Lekukan-lekukan dan pahatan di keempat sisinya dekat kepada peradaban Islam yang berkembang di Nanggroe Aceh Darussalam. Di dekat deretan nisan tadi, gambar-gambar batu nisan masa lalu juga dipajang di tembok museum. Foto itu diambil dari pusat-pusat peradaban masa lalu Nanggroe Aceh Darussalam.

Batu-batu nisan serupa memang banyak ditemukan di negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, Brunei dan Filipina. Dermawan menganggap kesamaan model batu nisan itu menandai hubungan Aceh dengan negara tetangga, khususnya di Asia Tenggara.

Limaribuan koleksi batu nisan kuno Museum Aceh ini berasal dari bekas Kerajaan Lamuri Aceh Besar, bekas Kerajaan Samudera Pasai di Aceh Utara, dan peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam. Kepala Museum Aceh, Jubaidah mengatakan semua koleksi museum itu dipamerkan hingga 12 Mei nanti.  “Di luar waktu ini, ruang museum terbuka untuk pengunjung,” kata dia. (Tempo)

read more
ALCoB

Ini Dia Juara Guru Berprestasi di Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie menetapkan para juara guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi pada penutupan kegiatan itu di Hotel Grand Blang Asan Kota Sigli, Senin (8/5).

Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Murthalamuddin SPd MSP saat menutup kegiatan itu menyampaikan dorongan agar para juara bisa menang lagi di even serupa tingkat provinsi.

Peserta diuji antara lain tes kompetensi guru, penilaian portofolio, presentasi karya ilmiah, wawancara dan tes tulis lainnya dibuka sejak Sabtu (6/5).

Peserta pemilihan ini berjumlah 70 orang terdiri guru tingkat TK/RA empat orang. Kemudian guru SD/MI berjumlah sembilan orang, guru SMP/MTs sebanyak 26 orang. Lalu 23 kepala sekolah dan delapan pengawas.

Juara satu mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 5 juta. Lalu juara kedua mendapat Rp 4 juta dan juara ketiga mendapat Rp 3 juta.

Inilah namanya juara guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi;

* Guru TK/RA :
Juara I Karmila SPd/YWKA

* Guru SD/MI :
Juara I Budi Setiawan, SDN Tiro
Juara II Erniati SPd, SDN 2 Garot
Juara III Reni SPd, SDN 3 Sigli

* Guru SMP/MTs
Juara I Rina Asmiati SPd MPd, SMP Muara Tiga
Juara II Ratna Zohra SPd, SMPN 2 Sigli
Juara III Tarmizi MPd, SMP Unggul Sigli

* Kepala TK/RA
Juara I Aida Suwarni, TK Falahah Abdiah

* Kepala SD/MI
Juara I Hj Aisyah, SD Lueng Tahe Glumpang Minyeuk
Juara II Rahmaniar SPd, SD Peukan Baro
Juara III Dra Cut Erna Wati, SD Islam Mutiara

* Kepala SMP/MTs
Juara I Cut Relina SPd MPd, SMPN 2 Indra Jaya
Juara II Drs Nasir MPd, Kepala MTs 13 Pidie

* Pengawas SD:
Nurmalawati MPd, juara satu
Rahmawati Yusuf SPd juara kedua

* Pengawas SMP:
Heryadi SPd MPd juara pertama
Burhanuddin MPd juara ke dua : (http://aceh.tribunnews.com/2017/05/09/ini-dia-juara-guru-berprestasi-di-pidie)

read more
Artikel

Pendidikan sejarah di sekolah dinilai diajarkan hanya sepenggal

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peneliti sejarah dan Kebudayaan Aceh, Taqiyuddin Muhammad menilai saat ini pendidikan sejarah yang terapkan dan diajarkan dalam dunia pendidikan hanyalah perjalanan sejarah singkat.

Hal tersebut dikatakannya saat saat konferensi pers terkait Batu Nisan Aceh yang akan didaftarkan di UNESCO di Museum Aceh, Banda Aceh, Senin (20/3).

“Dalam pendidikan sejarah kita disingkatkan yang seharusnya perjalanan sejarah sangat panjang sebelumnya jauh sebelumnya, tapi yang diajarkan hanya pahlawan-pahlawan nasional ini,” kata Taqiyuddin.

Menurutnya jika yang diajarkan terus menerus tentang sejarah yang singkat, maka kedepan generasi akan menyebabkan pemotongan sejerah. “Saya kira Ini pembutaan sejarah untuk generasi,” ujarnya.

Bukan hanya itu tambah Taqiyuddin, dirinya juga sangat kecewa saat ini. Sebab, dalam buku pendidikan hanya sedikit penjelasan tentang sejarah Islam.

“Konsumsi dalam buku pendidikan sejarah banyak sejarah Maja pahit dari pada sejarah Islam apalagi  sejarah Aceh yang cukup sedikit, satu atau dua lembar kertas,” ucapnya.

Maka dari itu dirinya berharap agar kedepan pendidikan di Indonesia tidak terjadi seperti itu.

“Saya pikir ini sangat di sayangkan, mari kedepan kita terus berjuang dalam hal pendidikan sejarah khususnya sejarah Aceh ini,” harapnya. [Fahzian Aldevan] : ( www.kanalaceh.com)

read more
ALCoB

Siapa Saja yang Mau Tinggal di Kota Ini, Dapat Uang Tunai Rp 30 Juta

Tinggal di sebuah kota kecil yang indah di pegunungan nampaknya bukan pilihan utama dewasa ini.

Buktinya kota kecil Bormida di provinsi Savona, Italia. Kota kecil itu terus ditinggalkan penduduknya dan hanya menyisakan 394 orang saja di sana.

Kondisi ini tentu memusingkan wali kota Daniele Galliano yang berusaha keras meningkatkan penduduk di kota yang dipimpinnya itu.

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan uang tunai 2.000 euro atau hampir Rp 30 juta bagi siapa saja yang berminat pindah ke kota itu.

Selain uang tunai, insentif lain adalah sewa rumah yang murah yaitu hanya 50 euro atau Rp 750.000 sebulan atau 120 euro alias Rp 1,7 juta untuk rumah yang lebih besar.

Saat mengunggah video soal kesempatan ini lewat akun Facebooknya, kota Bormida kebanjiran lamaran penduduk baru dari berbagai belahan dunia termasuk dari AS, Inggris, Hungaria, hingga Indonesia.

Beberapa orang tertarik dengan tawaran itu karena murni ingin menjalani hidup lebih sederhana. Sebagian lain meminta adanya fasilitas wi-fi kecepatan tinggi agar mereka bisa tetap bekerja jika pindah ke kota kecil itu.

Namun, sang wali kota mengingatkan, usulan insentif uang tunai 2.000 euro ini masih harus mendapatkan persetujuan dari dewan kota.

Namun, soal sewa rumah yang sangat terjangkau itu, wali kota Galliano menjanjikan akan rampung dalam dua bulan.

Kota kecil itu pernah memiliki penduduk cukup banya hingga sekitar 1.000 orang pada 1950-an.

Namun, sejak Perang Dunia II berakhir Italia dilanda gelombang urbanisasi masif yang mengakibatkan kota-kota kecil dan desa kehilangan penduduknya.

Meski sepi, kota Bormida memiliki fasilitas yang lumayan. Di kota itu terdapat jalan raya yang cukup ramai, empat restoran, sebuah perpustakaan, apotek, kantor pos yang buka tiga hari sepekan, minimarket, serta sebuah penginapan.

Bagaimana soal fasilitas kesehatan? Jangan khawatir seorang dokter berkunjung ke Bormida tiga kali dalam sepekan.

Namun, tinggal di kota ini penduduknya harus kreatif menghibur diri karena kota terbesar terdekat, Genoa, berjarak sekitar 80 kilometer.

“Tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sini,” kata seorang manajer restoran setempat.

“Tetapi kehidupan di sini sangat sederhana dan alami. Ada hutan, kambing, gereja, dan cukup banyak makanan. Hidup di sini dijamin bebas dari stres,” tambah dia.

(sumber : http://aceh.tribunnews.com/2017/05/09/siapa-saja-yang-mau-tinggal-di-kota-ini-dapat-uang-tunai-rp-30-juta?page=2 )

read more
1 36 37 38 39
Page 38 of 39