close

Dofa Muhammad Aliza

Berita Terkini

Pembelajaran Aktif Pacu Daya Serap Anak Hingga 90 Persen

images

Jaringanpelajaraceh.com |Jakarta — Dalam teori pembelajaran, salah satu teori yang terkenal adalah Teori Piramida Pembelajaran yang berbentuk segitiga. Teori ini dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu pembelajaran pasif dan pembelajaran pasif. Pada pembelajaran pasif, maksimum daya serap anak adalah sekitar 30 persen.

“Pembelajaran ini dilakukan melalui metode media audio visual,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, kepada para peserta yang hadir dalam acara pengumuman Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Berprestasi di Jakarta, Sabtu (16/7/2014).

Sementara itu, metode partisipatori digunakan pada pembelajaran aktif. Daya serap anak bisa mencapai 90 persen. Menurut Mendikbud, hal ini disebabkan karena anak-anak dibiasakan untuk menyampaikan pendapatnya kepada orang lain, temannya, bahkan guru yang menyampaikan pembelajarannya saat itu.

Kurikulum 2013, hakikatnya adalah menggunakan ide partisipasi dari sang anak. “Oleh karena itu, para pendidik diharapkan dapat manfaatkannya untuk mendorong peserta didiknya agar mereka semua memiliki kemampuan belajar secara partisipatori,” kata Mendikbud.

Hal lain yang perlu ditekankan adalah Kurikulum 2013 tidak ada kaitannya dengan lama waktu sekolah, apakah itu lima atau enam hari. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak pernah mewajibkan peserta didik masuk enam hari atau lima hari. Yang terpenting adalah Kurikulum 2013 bisa diterapkan secara baik dan lancar.

“Kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, kabupaten/kota, bahkan sekolah sendiri yang menentukan apakah sebaiknya masuk lima atau enam hari, disesuaikan dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing,” tegasnya.

Mendikbud berkeyakinan, Kurikulum 2013 ini akan merubah kemampuan peserta didik, yang tadinya pasif menjadi mereka gemar belajar secara mandiri, gemar bertanya, dan akan terbangun karakternya. Bagi yang mengalami kesulitan mencari materi atau buku yang memuat Kurikulum 2013, Kemdikbud juga telah menyediakan banyak sumber. Materi berupa buku-buku pelajaran dapat diunduh di sistem laman Kemdikbud secara gratis. Disamping itu, Kemdikbud juga telah mendistribusikan CD berisi soft file buku-buku pelajaran dengan Kurikulum 2013.

Mendikbud berharap agar baik pendidik, peserta didik, maupun orang tua dapat memanfaatkan materi-materi yang telah disiapkan dalam Kurikulum 2013.

Sumber : kemdiknas.go.id| df

read more
Berita Terkini

Jadikan Riset Nasional, Kemdikbud Tunjuk Lima PTN Kembangkan Mobil Listrik

IMG_20140817_074303

Jaringanpelajaraceh.com | Jakarta–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadikan mobil listrik sebagai salah satu riset nasional. Hal ini dilakukan sebagai bentuk terobosan alternatif terhadap ketergantungan penggunaan sumber daya fosil sebagai bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor.

Sebanyak lima Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ditunjuk untuk mengembangkan peta jalan riset. Kelima PTN itu adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Sebelas Maret, dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Mandat pengembangan mobil listrik itu ditandai dengan penandatanganan mandat kerjasama antara kelima PTN, dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah organisasi pemerintah berbentuk Badan Layanan Umum yang bertugas mengelola dana abadi pendidikan, berada di bawah koordinasi tiga kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Keuangan. Penggunaan dana abadi pendidikan adalah program beasiswa magister dan doktoral di dalam dan luar negeri, pendanaan riset strategis, dan pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Setelah disahkan sebagai riset nasional, riset mobil listrik akan menggunakan pos pendanaan dana riset.

Ditemui usai pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan penggunaan dana riset adalah berasal dari dana abadi pendidikan yang dikelola oleh LPDP. “Sebesar Rp 20 Miliar akan dikucurkan untuk riset mobil listrik bagi masing-masing PTN yang ditunjuk”, ujarnya di Jakarta, hari ini (17/8). Lebih lanjut, Menteri yang mengawali karir sebagai dosen Teknik Elektro ini menegaskan, penggunaan dana adalah untuk selama beberapa periode, bukan pertahun. Adapun pada tahap awal, sebesar 76.144.410.000 akan dikucurkan kepada empat perguruan tinggi negeri tersebut. Sedangkan, UI akan segera menyusul untuk pendanaan risetnya.

Sejak dimulai tahun 2012, riset mobil listrik telah dilaksanakan secara terpadu, bahkan memiliki peta jalan riset mobil listrik nasional. Saat ini, pengembangan mobil listrik sedang memasuki fase pengembangan purwa rupa (prototype) fase pertama “Diharapkan bisa dirampungkan uji lapangannya,” ujar Menteri Nuh.

Berdasarkan jadwal, Menteri Nuh menyampaikan purwa rupa mobil listrik yang kedua dapat diperoleh secara final di tahun ini. “Nantinya, kami targetkan, tahun 2018, Indonesia akan mampu memproduksi sebanyak 10.000 unit pertahun,”harapnya.

Sumber : kemedikbud.go.id | df

read more
Berita Terkini

Penambahan Jam Belajar Tidak untuk Membebani Siswa

uasbn_siap

Jaringapelajaraceh.com | Jakarta- Penambahan jam belajar yang diterapkan sejalan dengan implementasi Kurikulum 2013 seyogianya tidak untuk membebani siswa. Penambahan jam belajar 4-6 jam per minggu ini jika dibagi rata adalah 35-45 menit per hari, dengan asumsi satu jam pelajaran adalah 45 menit, bukan 60 menit.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan, alasan penambahan jam belajar di sekolah ini adalah untuk menaikkan kualitas pendidikan. Karena selama di sekolah, dengan kegiatan yang terkontrol dengan baik maka pengetahuan siswa akan bertambah lebih banyak. Selain itu, penambahan jam belajar di sekolah menjawab salah satu fenomena yang sedang marak terjadi, yaitu semakin banyak orang tua yang bekerja di luar rumah setiap hari.

“Begitu pulang sekolah anak akan bertemu siapa, tidak jelas. Kalau dia tinggal di sekolah lebih lama, dia akan mendapat virus positif lebih banyak,” kata Mendikbud saat konferensi pers usai membuka acara pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) tingkat nasional tahun 2014 di Jakarta, Rabu (13/08).

Jika dikaitkan dengan perbandingan jumlah jam belajar pendidikan dasar anak-anak usia sekolah di negara OECD, jumlah jam belajar di Indonesia masih tertinggal. Rata-rata lama sekolah untuk seorang anak mengenyam pendidikan dasar di Indonesia, SD—SMP, adalah 6.300 jam. Sedangkan di negara-negara OECD rata-ratanya 7.000 jam.

Pertimbangan lain, saat ini bermunculan fenomena tumbuhnya sekolah fullday, yaitu sekolah yang pembelajarannya berlangsung satu hari penuh. Untuk metode seperti ini meskipun sangat baik, Mendikbud menilai belum mampu untuk dilaksanakan di sekolah negeri. Karena untuk penyelenggaraannya membutuhkan konsekuensi pembiayaan yang lebih banyak.

“Kalau anak seharian di sekolah, mereka lebih terkontrol, tapi kan mereka harus disiapkan makanannya. Siapa yang harus menyiapkan makanannya, itu tentu jadi pertimbangan,” katanya.

Untuk wacana penambahan hari sekolah bagi siswa di beberapa wilayah, Mendikbud menyerahkan wewenang tersebut kepada pemerintah daerah yang bersangkutan. Karena pada dasarnya Kurikulum 2013 tidak mengamanatkan penambahan hari, hanya penambahan jam.

Sumber ; kemdiknas.go.id |df

read more
Berita Terkini

Dinas Pendidikan Gelar Pelatihan Jurnalistik

Jpeg
Siswa Mengikuti Pelatihan Jurnalistik Siswa Jenjang Pendidikan Menengah (15/08).

Jaringanpelajaraceh.com | Banda Aceh — Dinas Pendidikan Aceh menggelar Pelatihan Jurnalistik siswa jenjang pendidikan menengah bekerjasama dengan Persatuan  Wartawan Indonesia (PWI), acara ini berlangsung dari tanggal 15 sampai dengan 27 Agustus mendatang, di Aula PWI, (15/08).

Ketua PWI Tarmilin Usman SE, MSi. mengatakan dalam sambutannya “kegiatan jurnalistik ini untuk siswa menengah, sehingga mampu menerbitkan tabloid tentang sekolahnya, dan nantinya kami (PWI) akan menilainya mana tabloid terbaik.”

Lanjutnya, saat ini dunia tulis- menulis bukan saja di geluti oleh para wartawan saja, tapi semua lini sudah mengwajibkan untuk menulis, dan juga termaksud guru, saat ini terus menulis kajian terhadap suatu displin ilmu.

Acara ini di selenggarakan sebanyak lima gelombang, setiap gelombang, pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, peserta meliputi sekolah yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar tingkat sekolah menegah atas.

Tarmilin mengharapkan “peserta nantinya yang sudah mengikuti ini mampu menulis, paling tidak membuat infomasi terkait sekolahnya, dan juga di akhir acara setiap peserta diwajibkan untuk meliput berita,” tutupnya.

Dofa | Foto : Dofa

read more
Bingkai Dunia

Ziat, Terbaik di SDN 1 Kuta Binjei

ziaddd

Kenapa Ibnu Ziad menjadi murid terbaik di SDN 1 Kuta Binjei, Kecamatan Julok, Aceh Timur? Jawabannya,  karena Ziad memiliki banyak kelebihan. Sejak kelas I sampai sekarang Ziad rangking I di kelasnya. Sejak kelas I sampai kelas VI ini pun, Ziad langganan jadi ketua kelas. Ketika masih kelas I, Ziad juga juara hafalan shalat.

Kelebihan Ziad yang lain adalah berprestasi bidang hafalan Alquran. Sudah enam bulan Ziad bergabung di program ekskul hafiz Alquran di sekolahnya, yang sekarang sudah menjadi program pengembangan diri SDN 1 Kuta Binjei.

Di bidang hafiz, Ziad juga terus berjaya. Tahun ini, sahabat kelahiran 17 Maret 2005 di Gampong Labuhan,  Kecamatan Julok, Aceh Timur, meraih Juara I Hafiz Alquran 1 Juz, di SDN 1 Kuta Binje.

Menjadi seorang pendakwah dan hafiz Alquran adalah cita-cita Ziad. Sebab itulah dengan berbagai cara, temanmu ini berusaha bisa menghafal Quran. Ia terus menghafal dan menghafal, kecuali sedang berada dalam jamban. “Waktu sedang bermain pun anak saya menghafal Quran, “ kata ayahanda Ziad, Pak Mahdi SPd.

“Supaya tidak bosan dan malas menghafal atau shalat, kita harus ngerti dulu maknanya. Untuk menghafal, maka satu ayat kita hafalkan 20 kali. Jadi cepat ingat,” kata Ziad.

Cara menghafal Ziad yang lain adalah bekerjasama dengan guru di sekolah. Artinya, guru memberi surah tertentu untuk dihafalkan, lalu dua hari atau keesokan harinya, Ziad harus menyetor kepada guru/ustad, mana surah yang sudah bisa dihafalnya.

Ketika menghafal Alquran, Ziad ingin dirinya bisa masuk Surga. Itulah salah satu semangat Ziad saat menghafal Quran, selain semangat yang diberikan oleh ibundanya, Bu Kartini.

Menurut Ziad dengan rajin-rajin membaca atau menghafal Alquran, hati kita menjadi tentram. Bagi Ziad, menghafal Alquran akhirnya menjadi hobinya, selain membaca buku-buku berguna lainnya. Nah Sahabat Serambi Kids, tentu kalian bisa belajar dari pengalaman Ziad bukan?

Sumber :aceh.tribunnews.com |df

read more
Bingkai Dunia

Keberhasilan Kurikulum 2013

Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke­ berhasilan kurikulum 2013. Pertama, penen­tu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependi­dik­an (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur; (i) ketersediaan buku sebagai ba­han ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pem­bentuk kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah da­am pembinaan dan penga­wasan; dan (iii) penguatan ma­naj­emen dan budaya sekolah.

 

 

8309499384_8e5a281ae5_z

 

8309473434_a9d6b0b12a_z

Berkait dengan faktor perta­ma, Kemdikbud sudah mende­sain­­ strategi penyiapan guru se­­bagaimana digambarkan pa­da skema penyiapan guru yang me­ibatkan tim pengembang kurikulum di tingkat pusat; instruktur diklat terdiri atas unsur dinas pendidikan, dosen, widya­swara, guru inti, pengawas, ke­­pala sekolah; guru uta­ma me­iputi guru inti, penga­was, dan kepala sekolah; dan guru mereka terdiri atas guru kelas, guru mata pelajaran SD, SMP, SMA, SMK.

Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus di­beri perhatian khusus dalam rencana implementasi dan ke­terlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemung­kinan terjadinya perubahan.

Kesiapan guru lebih penting­ daripada pengembangan kuri­kulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,­ dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah mene­rima materi pembelajaran.

8308482575_97f5d91944_z

 

Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan be­sar di dalam mengimplementa­sikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cer­das tapi juga adaptip terhadap perubahan.

Sumber :kemdiknas.go.id |df

read more
Berita Terkini

“Ekskul” Pencinta Alam, Pendidikan Karakter yang Sebenarnya

pendidikan-pecinta-alam

Jaringanpelajaraceh.com | Jakarta  – Tewasnya dua siswa SMAN3 Setiabudi DKI saat pelatihan untuk anggota baru klub pencinta alam sekolah tersebut memicu kemarahan Pjs. Gubernur DKI Jakarta dan Kadisdikbud DKI Jakarta hingga mengancam akan membekukan semua kegiatan pencinta alam di DKI yang kadung tumbuh subur bukan saja di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia. Kematian tersebut disebabkan kekerasan yang dilakukan oleh senior pelatih, meskipun dalam pengawasan guru pembina.

Tentu saja, jika pemerintah DKI Jakarta melarang permanen kegiatan yang sangat baik itu, dapat menjadi rujukan daerah lain ketika terjadi kecelakaan serupa saat berkegiatan di alam bebas. Yang terjadi, kegiatan pencinta alam bakal mati suri.

Tumbuhnya kegiatan alam bebas dalam bentuk petualangan tersebut sangat baik, karena sebagai kegiatan ekstra kurikuler (ekskul), pencinta alam menjadi praktik pendidikan karakter yang paling bernas dan berkelanjutan. Jika pada era 1970-an kegiatan ini masih dianggap elitis dan perbuatan nekat, saat ini sudah menjadi tren. Tren mendaki gunung, misalnya.

Di era tersebut kelompok yang bergaung di tingkat nasional hanya sedikit, sebutlah misalnya Mapala UI, Wanadri, atau Aranyacala Trisakti. Saat ini, hampir tak ada perguruan tinggi di Indonesia yang tak punya klub pencinta alam. Pun, demikian dengan SMA/SMK yang umumnya punya ekskul pencinta alam. Ekskul ini dibanjiri murid yang ingin berekspresi dan terlihat keren.

Namun, beberapa SMA/SMK masih menunda merestui kegiatan pencinta alam menjadi ekskul resmi. Alasannya adalah ketiadaan guru pembimbing, mengingat risiko kegiatan di alam bebas cukup tinggi. Maklum, beberapa sub-kegiatan pencinta alam memang tergolong olahraga atau hobi ekstrim, yaitu arung jeram, memanjat tebing, menelusuri goa, serta mendaki gunung salju.

Pendidikan Karakter

Sebelum hiruk pikuk kurikulum baru, Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah heboh mengenai pendidikan karakter dengan maksud menyikapi kelesuan sikap dan moral bangsa lewat kampanye 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter. Tetapi, 18 butir karakter baik yang wajib itu sangat sulit diajarkan, karena karakter yang membekas bermula dari kebiasaan yang terukir dan menjadi sikap keseharian.

Menjadi pegiat ekskul pencinta alam mendidik karakter murid menjadi disiplin. Kecerobohan akan memunculkan risiko celaka hingga kematian yang semestinya bisa diperhitungkan (predicted risks), kecuali resiko alam yang tak bisa diperhitungkan, semisal gempa bumi atau gunung meletus.

Pencinta alam juga dilatih tangguh fisik dan psikis menghadapi dinginnya puncak gunung, ganasnya arus liar dan gulungan ombak di laut. Kegiatan ini juga melatih keuletan melewati hambatan alam yang sangat diperlukan saat bekerja.

Alam mengajarkan kebersahajaan, batas kekuatan dan kelemahan diri yang berujung pada kerendahan hati dan penghargaan kepada orang lain. Alam juga mengajarkan rasionalitas dan kejujuran bersikap, disinilah integritas pribadi tumbuh dan matang. 

Masih banyak sikap dan karakter handal yang bisa ditumbuhkan dengan menjadi pencinta alam seperti kerjasama, faham tentang keberagaman, kesetaraan manusia dan tentu kreatifitas dalam mencipta.

Mendidik pencinta alam

Mapala UI dan Wanadri sebagai klub kegiatan alam bebas tertua di Indonesia, memiliki tradisi mendidik dalam bentuk pelatihan calon anggota baru. Di Mapala UI diperlukan sedikitnya 6 (enam) bulan teori dan praktek beragam jenis kegiatan alam bebas dan ditutup dengan masa pengembaraan dalam “perjalanan panjang” selama lebih dari sepekan dan berujung dengan perjalanan menuju lokasi tertentu untuk dilantik menjadi anggota baru dengan nomer anggota.

Mungkin saja pola itu diadopsi oleh beberapa ekskul klub pencinta alam, tetapi seringkali dimodifikasi dengan tambahan kekerasan dari senior kepada junior agar tidak “cengeng”. Padahal, sekali pun pada pendidikan TNI dan Wanadri yang terkenal berat, tak pernah ada yang tewas karena kekerasan saat berlatih. Sekali lagi, tewas karena tindak kekerasan, bukan latihan fisik atau berkegiatan yang menguras fisik.

Disiplin, tangguh dan ulet, serta kreatif adalah keharusan dalam kehidupan atau bergiat di alam bebas. Tetapi, karakter itu mustahil tumbuh dalam cara mendidik dengan kekerasan dan instan. 

Di Wanadri, karena beragamnya calon anggota, lebih banyak melatih fisik terstruktur dan diceburkan ke situasi ekstrim. Sementara itu, di Mapala UI, karena calon anggotanya lebih seragam, mengutamakan melatih teknis dan gemblengan psikologis dalam bentuk “cela celaan”.

Kedua cara itu terbukti mampu mendidik calon anggota menjadi manusia tangguh saat bekerja dan tidak menghianati kredo seorang pencinta alam, bahwa alam itu tidak bisa ditaklukkan. Prinsip paling utama dipegang oleh anggotanya sangat sederhana, tapi selalu membekas, yaitu; “Jangan bunuh apapun kecuali waktu. Jangan ambil apapun, kecuali foto dan jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki.”

Melihat hal itu, tentu saja, Gubernur dan Kadisdik DKI harus membuka kembali dan membina intensif ekskul pencinta alam di SMA/SMK dengan cara menggandeng klub sejenis di tingkat perguruan tinggi yang mendidik calon anggotanya dengan benar sebagai mentor. Karena dengan begitulah, tujuan Kemendikbud untuk menerapkan 18 butir pendidikan karakter kepada siswa lebih mudah diterapkan. 

Sumber : kompas.com |df

read more
Bingkai Dunia

Museum Masih Sekadar Gudang Penyimpanan

museum-tsunami-aceh1

Jaringanpelajaraceh.com | JAKARTA — Kualitas sumber daya manusia di bidang permuseuman Indonesia masih lemah. Akibatnya, museum hanya menjadi tempat perawatan, pelestarian, dan gudang penyimpanan benda bersejarah. Sedangkan, pengetahuan sejarah di balik koleksi kurang digali.

Arkeolog sekaligus pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Daud Aris Tanudirjo, mengatakan, lemahnya kualitas sumber daya manusia permuseuman otomatis mengakibatkan fungsi kuratorial museum tak berjalan.

”Presentasi dan konservasi museum-museum kita jauh ketinggalan dibanding museum-museum luar negeri,” kata Daud ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis (31/7/2014).

Menurut Daud, tak dapat dimungkiri, museum di Indonesia pada awalnya merupakan peninggalan kolonial. Sepeninggal Belanda, museum hanya menjadi semacam ”tempat buangan” dengan sumber daya manusia yang minim pengetahuan permuseuman.

Menurut Daud, kesalahan kebijakan ialah museum hanya dijadikan tempat perawatan, pemeliharaan, dan penyimpanan benda-benda bersejarah. Padahal, museum memiliki visi penelitian. Namun, dalam nomenklatur penganggaran, kegiatan penelitian tidak tercantum sehingga jika museum mengajukan dana penelitian, tidak akan disetujui karena bukan tugasnya.

”Inilah yang mengakibatkan mandeknya fungsi museum,” ujar Daud.

Oleh karena itu, kurator berperan besar dalam mengoptimalkan fungsi museum. Bersama dengan desainer, ia harus mampu menyiapkan konten, mempresentasikan, dan memberikan edukasi publik tentang koleksi-koleksi museum.

”Selama ini, beberapa museum di Indonesia hanya menyerahkan begitu saja tampilan museum kepada pihak ketiga selaku event organizer. Padahal, mereka tidak memiliki pemahaman tentang museum,” kata dia.

Sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan permuseuman juga minim. Di Indonesia, hanya ada tiga universitas yang membuka program museologi, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Padjadjaran.

Beri penghargaan

Dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap cagar budaya dan museum, pada Agustus mendatang, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganugerahkan penghargaan kepada para pelestari cagar budaya dan permuseuman. Khusus untuk kategori juru pelihara museum, penghargaan semacam ini sudah diberikan sejak 2011.

Kepala Seksi Pengembangan Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud Ni Ketut Wardani mengungkapkan, di seluruh Indonesia, terdapat 328 museum. ”Penilaian kami lakukan sejak akhir Mei lalu. Siapa pun yang berjasa terhadap permuseuman perlu mendapat penghargaan,” kata dia.

Sumber : Kompas.com |df

read more
Berita Terkini

19 Penyandang Disabilitas Lolos Tes Unibraw

Jaringanpelajaraceh.com | MALANG — Sebanyak 19 penyandang disabilitas dinyatakan lolos dan diterima sebagai mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, setelah menjalani serangkaian tes seleksi khusus penyandang disabilitas (SKPD) selama tiga hari, 17-19 Juli 2014.

“Sebanyak 19 disabilitas yang lolos itu, 12 peserta untuk jenjang D-3 dan tujuh orang lainnya untuk jenjang S-1. Mereka dinyatakan memenuhi standar nilai yang ditetapkan panitia seleksi UB,” ujar Sekretaris Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya Malang, Slamet Tohari, Jumat (25/7/2014) di Malang.

Standar penilaian yang ditetapkan tersebut adalah nilai total dari seluruh materi ujian yang yang diujikan, yakni ujian tulis, ujian praktik belajar (simulasi kuliah) di dalam kelas, dan wawancara. Seleksi ini berdasarkan hasil akumulasi nilai secara keseluruhan (total).

Para peserta yang lolos seleksi mengambil berbagai jurusan, termasuk Farmasi, Psikologi, Agroteknologi, dan Teknik Informatika. Untuk jenjang vokasi atau D-3, para peserta yang lolos seleksi kebanyakan mengambil jurusan Sosial Hukum, yakni Usaha Perjalanan Wisata dan Kesekretariatan.

Slamet mengatakan, hak dan kewajiban para mahasiswa disabilitas juga sama dengan mahasiswa yang kuliah di UB. Mereka juga berkesempatan mendapatkan beasiswa, termasuk menjadi mahasiswa bidikmisi.

“Tahun ini ada empat peserta yang dalam proses pengajuan mendapatkan beasiswa bidikmisi sehingga di UB tidak ada diskriminasi ataupun pengecualian karena hak-hak mahasiswa disabilitas ini juga sama dengan mahasiswa reguler lainnya,” ujarnya.

Dua tahun sebelumnya (2012 dan 2013), jumlah mahasiswa disabilitas yang diterima di UB adalah 20 orang. Selama mengikuti tes hingga awal perkuliahan, mereka didampingi oleh relawan yang difasilitasi UB.

Untuk memberikan kesempatan bagi para disabilitas tersebut menikmati bangku kuliah, UB membangun sejumlah fasilitas khusus yang bisa mempermudah mereka, seperti jalan khusus bagi pengguna kursi roda dan menambah lift di sejumlah gedung.

“Kami upayakan agar perkuliahan yang diikuti mahasiswa disabilitas dilaksanakan di lantai dasar supaya mereka lebih mudah menjangkau kelas. Akan tetapi, kalau memang terpaksa di lantai atas, tidak masalah karena sudah ada fasilitasnya,” kata Slamet.

Sumber ; Kompas.com |df

read more
1 2 3 4 10
Page 2 of 10