Fauziah Fauziah

JaringanPelajarAceh.Com– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tenggara menggelar seleksi bagi para kepala sekolah (kepsek) jenjang pendidikan SD dan SMP se-Agara. “Seleksi jabatan ini murni merupakan inisiatif dari Dinas Pendidikan Agara dan bukan instruksi dari pimpinan daerah. Seleksi jabatan dilakukan karena dalam waktu dekat Pemkab Agara akan mendirikan 5 sekolah unggulan SD dan juga 5 sekolah SMP. untuk menjaring dan menyeleksi para peserta dari unsur guru dan kepsek yang lulus seluruh tahapan untuk ditempatka di sekolah unggulan tersebur,” 5 sekolah unggulan itu akan dibangun disetiap UPTD Dinas Pendidikan Agara,  yakni UPTD Babussalam, Badar, Bambel, Lawe Sigala-gala dan Lawe Alas.

Dengan adanya proses seleksi jabatan ini, maka diyakini akan tercipta sebuah kompetisi yang jujur dan terhindar dari kesan nepotisme.

JaringanPelajarAceh-Com  terdapat buku tak layak baca di sekolah-sekolah buku tersebut  berjudul  Top 10 Eyewitness Travel yang memuat gambar-gambar kurang pantas untuk diperlihatkan ke siswa.Hal itu terungkap saat kunjungan dewan juri pojok baca SMP Bireuen, Yusuf, Novianti MR dan Ihkwati ke sekolah tersebut Menurut dewan juri pojok baca, berdasarkan keterangan guru di SMP tersebut, buku-buku itu merupakan kiriman dari provinsi dan baru diterima pihaknya sebulan lalu. “Memang siswa sempat membaca buku tersebut. Isinya memang terdapat kata-kata yang kurang pantas dan ada foto yang kurang layak dilihat, termasuk gambar lukisan dan patung tanpa pakaian,” ungkap sejumlah guru di SMP itu.Temuan buku yang sama, tak hanya di SMP kawasan Juli, tetapi juga beredar di SMP, kawasan Kecamatan Peusangan Siblah Krueng.Guna menghindari hal ini,  para dewan juri pojok baca SMP Bireuen, langsung menyita dan mengumpulkan buku tersebut. para dewan juri pojok baca meminta kepala sekolah dan guru agar buku-buku tersebut dipisahkan dan tidak ditempatkan lagi di pojok baca.“Untuk sementara, seluruh temuan itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bireuen.

JaringanPelajarAceh.Com – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Paket B dan C yang akan dilaksanakan secara serentak tahun ini, pesertanya dilarang menggunakan jasa joki. Apabila ketahuan, akan diberikan sanksi tegas. Hal itu dikatakan Panitia Pelaksana UN Paket B dan C Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bireuen,
“Setiap peserta UN paket tidak dibenarkan memakai jasa joki atau orang lain saat ujian berlangsung. Bila kedapatan, maka yang bersangkutan akan diproses hukum dan tidak dibenarkan mengkuti UN paket selamanya,”

Tahun ini, UN Paket B dan C dilaksanakan berstandar nasional dengan sistem komputer dengan memanfaatkan 6 sekolah, yakni SMAN 1, SMAN 2 dan SMAN 3 Bireuen serta SMKN 1 Bireuen, SMKN 1 Jeumpa dan SMK Samalanga.
“Saat UN berlangsung, peserta harus dan diwajibkan mengenakan pakaian kemeja bagi peserta lelaki dan pakaian Islami bagi peserta wanita,”
Sementara itu, Ketua PKBM Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bireuen, seluruh peserta yang ikut UN Paket B dan Paket C sebanyak 327 peserta dari 6 perwakilan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) kecamatan.
“Sebelum mengikuti proses UN, peserta dari setiap PKBM yang telah mendaftar wajib menyertakan Kartu Keluarga (KK) atau KTP untuk mendapatkan kartu peserta UN.
Selama UN berlangsung, peserta mengikuti beberapa mata pelajaran. Untuk Paket C, Bahasa Indonesia, Ekonomi, Geografi dan Sosiologi. Sedangkan untuk Paket B meliputi Bahasa Indonesia, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Bahasa Inggris, Matematika, IPS, dan PKN.
“Selama ujian berlangsung, setiap ruangan akan diawasi oleh petugas dinas dengan melibatkan pihak kepolisian setempat, sehingga UN ini dapat berjalan seperti yang diharapkan,”.

JaringanPelajarAceh.Com -Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Bapak Seto Mulyadi, S.Psi, Msi sempat naik gerobak saat mengunjungi SLB Sekar Meranti Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat.

Meskipun dalam kondisi hujan yang begitu deras, Kak Seto tetap mendatangi SLB Sekar Meranti didampingi anggota DPD RI, Komite III Rosti Uli Purba, Anggota DPRD Provinsi Riau M Adil, Kabag di Pemkab Meranti, Ketua DPD Projo Riau, Sonny Silaban, Camat Rangsang Barat, Kapolsek Rangsang Barat, Pihak Angkatan Laut, pihak Babinsa serta tokoh masyarakat setempat menyempatkan diri untuk bersilaturahmi.

Dalam kunjungan itu, Kak Seto mengungkapkan rasa prihatin terhadap kondisi sekolah tersebut, karena menurut Kak Seto semangat kepala sekolah dan para guru yang mengajar sangat luarbiasa.

“Hanya semangat dan rasa sabar seorang guru pengajar, murid dan kepala sekolah membuat sekolah yang terbuat dari bahan kayu ini berjalan dengan lancarnya,” Kata Kak Seto serta mengatakan pihaknya dari tim LPA Indonesia akan membicarakan kondisi SLB Sekar Meranti ini kepada Presiden RI Joko Widodo serta kepada beberapa Menteri yang terkait nantinya.

Anggota DPD RI Rosti Uli Purba  mengatakan rasa kagetnya setelah melihat kondisi SLB Sekar Meranti.”Ini merupakan Kali pertama saya menginjak kaki saya di sekolah ini dan saya sangat terkejut melihat kondisi sekolah ini hanya terbuat dari bahan kayu. Apalagi kepala sekolahnya Syafrizal selalu meluangkan waktu untuk antara jemput murid ke rumahnya,ungkapnya.

“Semoga pemerintah daerah khususnya Kabupaten Meranti ini agar cepat mengambil tindakan terhadap kondisi sekolah-sekolah yang seperti ini,”.

JaringanPelajarAceh.Com– PTPN I menyalurkan bantuan bagi siswa berprestasi dan anak yatim melalui program Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) Badan Dakwah Islamiah (BDI) perusahaan tersebut.

Sekretaris Umum Badan Dakwah Islamiah (BDI) PTPN I, Hasan Basri mengatakan, jumlah siswa yang mendapatkan bantuan tersebut sebanyak 196 orang yang merupakan anak karyawan PTPN I.
Ia menjelaskan, biaya GNOTA PTPN I ini dikoordinir oleh Badan Dakwah Islamiyah.
Dana tersebut terkumpul dari pemotongan gaji direksi, pimpinan dan karyawan sejak 2012 hingga Juli 2017 dengan jumlah sebesar Rp 175.222.900.
“Dana GNOTA tersebut diberikan kepada 196 orang anak karyawan pelaksana, melalui usulan dari kebun/PKS yang berprestasi serta anak yatim sebesar Rp 145.750.000,” sebutnya.  penyaluran bantuan yang diberikan kepada anak karyawan yang berprestasi berdasarkan nilai rapor (juara I, II dan III) mulai tingkat SD, SMP SMU/sederajat.
Untuk mahasiswa melalui jalur undangan universitas negeri. Sedangkan bantuan yang diberikan kepada anak yatim tidak dilihat dari prestasinya. Tapi, semata-mata memang untuk membantu biaya pendidikan mereka (anak yatim).
Lanjut Hasan, jumlah bantuan untuk tingkat SD sebesar Rp500 ribu per orang, SMP sebesar Rp750 ribu per orang, SMU/SMK Rp1 juta per orang dan untuk perguruan tinggi sebesar Rp 1.500.000 per orang.
Sementara, bagi anak-anak yang tidak bisa menghadiri acara penyerahan ini, akan diserahkan melalui APU/ATU Kebun, selanjutnya diserahkan oleh manajer kebun kepada anak berprestasi dan anak yatim.

JaringanPelajarAceh- Dalam rangka mensosialisasikan bahaya narkoba kepada para siswa, Polres Langsa melakukan kegiatan saweu (mengunjungi) sejumlah sekolah tingkat atas yang ada di kota tersebut
Adapun sekolah-sekolah yang dikunjungi yaitu SMA Negeri 1 Langsa, SMA Negeri 3 Langsa, SMA Negeri 4 Langsa, SMA Negeri 5 Langsa, SMK Negeri 1 Langsa, SMK Negeri 2 Langsa, SMP Negeri 1 Langsa, SMP Negeri 2 Langsa, SMP Negeri 3 Langsa dan SMP Negeri 4 Langsa.

“Selain melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan penjelasan mengenai cara menghindari serta membahas tentang ketentuan pidana menurut UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, juga dilakukan pemasangan sepanduk Stop Narkoba di sekolah masing-masing,” Ia juga menjelaskan, dalam melakukan upaya pencegahan merebaknya narkoba di kalangan remaja selama ini adalah dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

Narkoba tidak akan membuat generasi muda di Kota Langsa maju dan pintar, namun yang terjadi hanya masuk penjara atau mati karena over dosis. “Remaja dan pemuda saat ini adalah generasi masa depan bangsa, pewaris negeri Indonesia, karenanya mereka harus diselamatkan demi menjaga negeri ini ke depannya. Narkoba adalah salah satu musuh paling berbahaya yang akan menghancurkan generasi negeri ini. “Kita harus mencegah, melawan dan memberantas peredaran narkoba demi menyelamatkan generasi masa depan bangsa,”