close

Fauziah Fauziah

Berita Terkini

Peraturan Menteri Bagus Untuk Meningkatkan Kreatifitas Guru Naik,Dan Siswa Untuk Berpikiran Maju

Siswa merupakan seorang pelajar yang duduk dimeja belajar dengan setrata sekolah dasar,  harapan di masa depan kita seperti membentukan karakter siswa terutama karakter mandiri bergantung pada kreatifitas guru dalam cara pembelajaran yang diterapkan. Dengan adanya kreatifitas guru ini menjadi hal positif di lingkup pendidikan dan di harapkan menjadi lebih baik bagi siswa untuk  berpikran lebih baju dalam hal pendidikan kedepan. Guru juga perlu memberikan wawasan secara langsung pada para siswanya seperti  di ajak saja ke museum dan tempat-tempat sejarah lainya, siswa harus lebih mengenal sejarah, tidak cuma text book, dari buku, tapi juga dari mata mereka langsung.

read more
Berita Terkini

Ingin Hidup Lebih Lama? Rajinlah Membaca Buku!

Sudah menjadi rahasia umum, membaca buku sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, dan menambah wawasan serta pengetahuan. Namun, studi terbaru yang diterbitkan pada journal Science & Medicine menemukan manfaat lain dari membaca buku.
Berdasarkan pola membaca dari 3.635 orang berusia 50 tahun atau lebih, ditemukan bahwa mereka yang rajin membaca buku, hidup dua tahun lebih lama bila dibandingkan dengan mereka yang tidak membaca buku.
Dilansir dari situs theguardian.com, menurut Avni Bavishi, Martin Slade dan Becca Levy, peneliti dari Yale University School of Public Health, seseorang yang membaca buku lebih dari 30 menit setiap hari hidup jauh lebih lama.
Dalam jurnal mereka yang berjudul “A Chapter a Day: Association of Book Reading With Longevity”, diungkapkan jika seorang pembaca dibandingkan dengan seorang non-pembaca, maka dari rata-rata umur manusia, seorang yang bukan pembaca memiliki tambahan waktu 85 bulan atau 7,08 tahun. Sedangkan mereka yang bukan pembaca buku memiliki waktu 108 bulan atau 9 tahun.
Dari perbandingan tersebut terlihat, mereka yang rutin membaca buku minimal 30 menit sehari bisa bertahan 23 bulan lebih lama bila dibandingkan mereka yang tidak membaca buku.
“Kami menemukan bahwa membaca buku memberikan manfaat lebih besar daripada membaca Koran atau majalah. Kami menemukan bahwa efek ini mungkin terjadi karena buku lebih banyak melibatkan pikiran pembaca – memberikan lebih banyak manfaat kognitif, dan arena itu meningkatkan masa hidup,” ungkap Avni Bavishi salah satu peneliti dari Yale University School of Public Health.
Jurnal tersebut juga mengungkapkan, dalam membaca terdapat dua proses kognitif yang terlibat sehingga membuat para pembaca memiliki umur yang panjang.
Pertama, membaca buku memicu ‘proses lamban dan mendalam’ dari ‘pembacaan yang mendalam’.
Maksudnya, dalam membaca terdapat sebuah keterlibatan kognitif yang terjadi saat pembaca menarik koneksi ke apa yang dia baca, kemudian menemukan hubungannya ke dunia luar, dan akhirnya mengajukan pertanyaan tentang konten buku yang disajikan.
Keterlibatan kognitif mungkin menjelaskan mengapa kosa kata, penalaran, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis menjadi meningkat karena membaca buku.
Kedua, buku dapat memicu empati, persepsi sosial, dan kecerdasan emosional. Ketiga hal itu merupakan proses kognitif sehingga menyebabkan kelangsungan hidup menjadi lebih besar.
Melihat manfaat-manfaat buku diatas, terlihat jelas sekali perbedaan antara mereka yang membaca buku dan mereka yang tidak membaca buku.
Namun sayangnya, di Indonesia tingkat pembaca buku masih sangatlah kurang. Hal tersebut tak hanya terkait dengan ketertarikan masyarakat terhadap buku, tetapi juga kepada sumber daya buku yang tersedia.
Hal tersebut sangat mungkin terjadi, apalagi bagi mereka anak-anak Sekolah Dasar Negeri yang memiliki akses terbatas terhadap buku-buku.
Padahal dengan keberadaan buku, tidak hanya menambah ilmu dan umur yang mereka miliki, namun juga bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak tersebut untuk mengejar impian dan masa depan yang lebih cerah.
Melihat kenyataan pahit tersebut, apakah tindakan nyata yang bisa kita lakukan? Kemudian bagaimana cara kita untuk bisa membantu mereka?
Untungnya saat ini terdapat Gerakan #BukuUntukIndonesia. Gerakan yang digagas oleh BCA ini hadir menciptakan perubahan bagi anak-anak di Indonesia untuk memiliki pengetahuan yang #LebihBaik lagi, sekaligus juga memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak dalam mengejar impian dan masa depan yang lebih cerah.
Bagi yang ingin berpartisipasi, kita bisa turut membantu dengan menyumbangkan dana dan penyaluran buku dengan klik disini.
Nantinya setiap dana yang masuk akan digunakan untuk pembelian buku dan akan disumbangkan ke Sekolah Dasar Negeri yang membutuhkan di 60 daerah Indonesia, dimana masih sangat terbatas akses bukunya.
Semoga dengan gerakan #BukuUntukIndonesia ini bisa menjadi jalan bagi anak-anak Indonesia untuk rutin membaca sehingga segala manfaat yang dimiliki dari membaca buku bisa mereka rasakan dan mereka pergunakan.

(sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2017/06/23/ingin-hidup-lebih-lama-rajinlah-membaca-buku)

read more
Berita Terkini

Minimnya Sarana Dan Prasarana Di Perguruan Tinggi Berakibat Akreditasi Seperti Siklus Kemiskinan

JaringanPelajarAceh.Com-  minimnya sarana dan prasarana (sarpras) serta rendahnya minat riset dan penelitian. Kekurangan dosen perlu segera diselesaikan dengan redistribusi dosen-dosen berkualitas. Akreditasi PTS di Kepri rendah masih C rata-rata disebabkan jumlah dosen S2 yang belum terpenuhi, juga masalah sarana dan prasarana. Selama ini hanya PTN yang mendapat bantuan sarpras dari pemerintah, sedangkan PTS yang berprestasi sering kali masih dianaktirikan.
“Akreditasi PT seperti siklus kemiskinan, berputar-putar terus, PT yang akreditasi C sulit beranjak karena memang kesulitan dan punya problem minimnya sarpras sehingga perlu bantuan, sementara pemerintah membuat regulasi PTS yang bisa memperoleh bantuan hibah sarpras harus memiliki akreditasi B,”

read more
Berita Terkini

Presiden Bagikan 1.231 KIP ,:Ayoo Belajar, Belajar, Dan Belajar

 

JaringanPelajarAceh.Com- Presiden Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.231 siswa yatim/panti dan warga belajar kesetaraan. Tak henti-hentinya Presiden Jokowi mengimbau seluruh anak-anak Indonesia usia sekolah untuk selalu terus menerus belajar supaya tidak putus atau berhenti sekolah. Oleh karena itu jangan malas untuk belajar, belajar, dan belajar.

Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program prioritas pemerintah agar siswa memenuhi 12 tahun belajar di sekolah hingga nantinya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Agar anak-anak dapat langsung merasakan manfaat PIP, Kemendikbud akan semakin gencar melaksanakan percepatan pencairan dana PIP.

 

read more
Berita Terkini

Memperjuangkan Masa Depan Tenaga Honorer Khusus Dari Kategori Dua (K2)

foto-menteri-yuddy-dan-perwakilan-honorer-k2

JaringanPelajarAceh.Com- Masalah masa depan tenaga honorer K2 yang belum lulus dalam seleksi CPNS tahun kemaren sampai sekarang belum kunjung terselesaikan, akan tetapi berita terbaru dari pihak Kemeterian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Kemenpan RB bahwa pihaknya sekarang tengah memperjuangkan masa depan tenaga honorer khusus dari kategori dua (K2) yang sebelumnya tengah diberitakan bahwa pihak Menpan membatalkan pengangkatan CPNS dari tenaga honorer K2. Sehingga dengan diberitakan informasi ini memberikan angin segar bagi tenaga honorer yang bersangkutan bahwa mereka patut bersyukur karena masalah ini tengah diperjuangkan di tingkat Kementerian.

read more
Berita Terkini

Penerapan Lima Hari Sekolah Tahun 2017/2018 Tidak Di Berlakukan Bagi Sekolah yang Belum Memadai

JaringanPelajarAceh.Com- Kebijakan lima hari sekolah dalam satu minggu dan delapan jam belajar dalam satu hari atau 40 jam belajar dalam seminggu, untuk tahun pelajaran 2017/2018 tidak diberlakukan bagi sekolah yang belum memadai sumber daya serta akses transportasi yang belum terjangkau. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah, pasal 9 ayat 1 bahwa “Dalam hal kesiapan sumber daya pada sekolah dan akses transportasi belum memadai, pelaksanaan ketentuan hari sekolah sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dapat dilakukan secara bertahap.

Untuk pemenuhan sumber daya pada sekolah yang diselenggarakan pemerintah pusat atau pemerintah daerah, serta ketersediaan alat transportasi dalam penerapan hari sekolah, akan dijamin pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya (pasal 9 ayat 2). Oleh karena itu, menyampaikan bahwa Kemendikbud mengimbau untuk Dinas Pendidikan Provinsi/Kota/Kabupaten untuk terus mengevaluasi dan mendorong kesiapan sekolah dalam melaksanakan kebijakan lima hari sekolah.

read more
Berita Terkini

Hasil Ujian Nasional sebagai Dasar Perbaikan Pelayanan Mutu Pendidikan

JaringanPelajarAceh.Com- Dari  tahun ke tahun pemerintah tetap melaksanakan Ujian Nasional (selanjutnya disingkat UN) dengan formulasi dan peraturan baru sebagai salah satu syarat kelulusan peserta didik dari sekolah. Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) setiap tahun mengeluarkan analisis hasil ujian nasional (UN). Analisis hasil UN tersebut digunakan Kemendikbud sebagai dasar untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan. Kemendikbud juga mengirimkan analisis hasil UN kepada kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota agar bisa ikut menindaklanjutinya untuk perbaikan di sekolah-sekolah di daerahnya masing-masing.
Kepala Puspendik Kemendikbud, Nizam mengatakan, Puspendik Kemendikbud mengirimkan analisis hasil UN ke pemerintah daerah dan direktorat terkait di kementerian, yaitu Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (untuk UN SMP, SMA, dan SMK), serta Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat (untuk UN Pendidikan Kesetaraan). Selain itu, analisis hasil UN juga dikirimkan kepada sekolah-sekolah pelaksana UN.
Kemendikbud juga melakukan intervensi kepada sekolah-sekolah yang rendah dalam capaian UN melalui direktorat terkait.

read more
Kegiatan

Unsyiah Susun Naskah Akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan

JaringanPelajarAceh.Com- Universitas Syiah Kuala melalui Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pasca Gempa Pidie Jaya melakukan penyusunan naskah akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan di Aceh. Penyusunan tersebut dilaksanakan dalam bentuk Workshop Penyusunan Naskah Akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan yang dilaksanakan di ruang Balai Senat Unsyiah.

Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengatakan, hingga kini belum ada payung hukum yang mengatur tentang pendidikan kebencanaan di Aceh, baik pada pendidikan formal maupun non-formal. Padahal lembaga pendidikan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Berbagai hasil riset kebencanaan menyimpulkan bahwa banyaknya korban manusia dapat diminimalisasi apabila masyarakat memiliki kesadaran moral yang baik tentang kebencanaan. Ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi bencana disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang kebencanaan.

Prof. Samsul menuturkan, selain menyusun naskah akademik kebencanaan, Unsyiah melalui Tim Satgas Pemulihan Pasca Gempa Pidie Jaya juga telah merumuskan enam aksi prioritas lainnya untuk pemulihan pasca gempa di Kabupaten Pidie Jaya. Enam aksi prioritas tersebut adalah pendampingan proses pembangunan fisik dan infrastruktur, membangun rumah sakit container, pemetaan patahan gempa, KKN Tematik, mendorong pembangunan Rumoh Pembelajaran Gempa di Aceh, dan penyusunan naskah akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan di Aceh.

“Sangat penting bagi Aceh untuk melahirkan pelajaran pendidikan kebencananaan agar menjadi pembelajaran, bukan hanya bagi masyarakat Aceh dan Indonesia, tetapi juga dunia. Sementara itu, Ketua Tim Penyusunan Naskah Akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan Unsyiah Drs. Denni Iskandar M.Pd menyebutkan, pertemuan ini merupakan rangkaian dari aksi Satgas Unsyiah yang salah satu programnya adalah penyusunan naskah akademik kebencanaan.

“Aceh sebagai daerah yang rawan bencana sudah sepatutnya memiliki kurikulum pendidikan yang mempelajari tentang kebencanaan.

Menurutnya, korban bencana dapat diminimalisir jika masyarakat memiliki pemahaman yang baik sekaligus memiliki kesiapsiagaan dalam bencana. Terlebih lagi menurut Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), Aceh merupakan daerah tertinggi di Indonesia yang sering dilanda bencana. Tercatat, sejak tahun 1815 hingga 2017 terdapat 1.057 bencana di Aceh.

“Maka pertemuan hari ini adalah upaya menjaring dan menyerap masukan dari berbagai pihak baik secara filosofis, sosiologis, dan yuridis sehingga semakin memperkaya hasil naskah akademik yang sedang disusun.

Fasilitator FGD Dr. Yanis Rinaldi SH M. Hum menambahkan, naskah akademik tersebut nantinya akan dijadikan sebagai draft qanun. Kemudian diserahkan kepada pihak Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berupa usul inisiatif.

Workshop ini menghadirkan para pengambil kebijakan dan pakar di bidang pendidikan dan kebencanaan, baik lokal maupun nasional. Hadir pula berbagai unsur masyarakat seperti pengawas sekolah, guru, aktivis lingkungan, perwakilan media, organisasi kemasyarakatan, akademisi, pakar bencana, hingga pemuka agama.

read more
Berita Terkini

Cuti Lebaran 7 Hari, Tak Kurangi Jatah Cuti Tahunan PNS

JaringanPelajarAceh.Com- Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2017 tentang Cuti Bersama 2017, hari ini. Dalam keputusannya, pemerintah menambah tanggal 23 Juni sebagai cuti bersama Lebaran.

Berdasarkan Kepres menetapkan cuti bersama Lebaran jatuh pada tanggal 23, 27, 28,29 dan 30 Juni 2017. Sehingga libur dan cuti bersama hari raya Idul Fitri sebanyak tujuh hari. Aturan ini merevisi keputusan pemerintah sebelumnya yang menetapkan cuti bersama selama empat hari mulai tanggal 27 hingga 30 Juni 2017.

Berbeda dengan keputusan sebelumnya, keputusan cuti bersama kali ini tak mengurangi jatah cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setiap tahun PNS mendapat jatah cuti sebanyak 14 hari.

“Kami menetapkan itu mulai tahun ini, sebagai reward bagi PNS karena di luar jatah cuti bersama dan tahunan mereka tidak lagi boleh membolos,” kata Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dwiyoga Prabowo dihubungi di Jakarta.

Dwiyoga menjelaskan, apabila cuti bersama digunakan dengan mengurangi cuti tahunan, maka akan menghabiskan separuh dari jatah cuti. Padahal, kata dia, PNS yang merangkap sebagai orang tua kerap harus meninggalkan pekerjaan untuk kepentingan anak. Saat meninggalkan pekerjaannya, kata Dwiyoga, jatah cuti tahunan PNS akan dipotong.

Dwiyoga menegaskan, cuti bersama tak boleh berbarengan dengan cuti tahunan. “Bisa-bisa PNS libur sekaligus setengah bulan,” kata dia.

Dwiyoga menyatakan, keputusan cuti bersama yang tak mengurangi jatah tahunan, berlaku untuk semua kementerian dan lembaga negara. “Kami juga menginformasikan kepada kepolisian dan TNI. Untuk dunia usaha, silakan apabila mengikuti aturan ini.

Usulan cuti tambahan ini bermula dari permintaan Kapolri lewat surat Nomor B/2200/IV/2017 pada 28 April 2017 yang ditujukan kepada Menteri Agama. Selanjutnya permintaan kepolisian ini ditanggapi dengan Rapat Koordinasi Revisi SKB Tiga Menteri tentang Hari Libur dan Cuti Bersama 2017 pada 9 Mei 2017 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

read more
Berita Terkini

Daerah Terpencil Tidak Miliki Sarana Pendidikan Berstandar

Suasana belajar mengajar di sebuah sekolah di Aceh Tengah, Aceh

JaringanPelajarAceh.Com– Banyak daerah terpencil di Indonesia tidak memiliki sarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan Standar Pendidikan Nasional. Kenyataan ini jadi tugas besar para pemangku kebijakan di sektor pendidikan.
Demikian disampaikan Ketua Tim Kunjungan Kerja Panja Evaluasi Pendidikan Dasar dan Menengah Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih di Medan, Sumatera Utara. Pertemuan dengan otoritas pendidikan setempat itu digelar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumut. Keluhan selama menyelenggarakan pendidikan disampaikan para kepala sekolah dan kepala dinas.
“Pelaksanaan program pendidikan dasar menengah yang tidak terintegraai dan berkelanjutan mengakibatkan anak-anak Indonesia banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, sehingga angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah cenderung tidak terjadi peningkatan,” ungkap Fikri.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut bahkan mengungkapkan, di Nias ada sebuah SMK yang PNS-nya hanya satu, yaitu kepala sekolahnya sendiri. Sementara guru-gurumya semuanya berstatus honorer. Para kepala sekolah juga mengeluhkan dana BOS yang minim. Ini jadi temuan berharga bagi tim Panja yang berkunjung ke Sumut. Panja Evaluasi Dikdasmen memang ingin melihat dari dekat persoalan yang membelit dunia pendidikan di daerah.
Tujuan kunjungan Panja ke Sumut di antaranya mengeuasi kebijakan penyelenggaraan program dikdasmen dan mengevaluasi standar pengelolaan dikdasmen sehingga menghasilkan lulusan yang berwawasan kebangsaan. Selain itu, untuk memetakan kondisi dikdasmen sekaligus mengevaluasi peta jalan dikdasmen 5-10 tahun ke depan

read more
1 2 3 4 7
Page 2 of 7