close

Fauziah Fauziah

Berita Terkini

Dengan KIP, Jokowi Ingin Generasi Muda Lebih Kompetitif

Sebanyak 395 KIP dibagikan kepada anak-anak di sekitar Kabupaten Tanah Bumbu yang dapat digunakan untuk melanjutkan sekolah.
tirto.id – Dalam persaingan global, Presiden Joko Widodo melihat kompetisi akan semakin sulit. Karenanya, melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar, Jokowi berharap generasi muda Indonesia menjadi lebih kompetitif.

“Persaingan nanti semakin sulit, semakin sukar antarnegara. Oleh karena itu, kita persiapkan,” ujar Presiden Joko Widodo di Lapangan Bola Gunung Tinggi, Desa Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (7/5/2017).

Keterangan pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, kunjungan kerja ke sejumlah lokasi atau disebut lintas Nusantara itu, Presiden menyerahkan KIP, pemberian makanan tambahan (PMT), program keluarga harapan (PKH), dan kartu Indonesia sehat (KIS) kepada masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu.

Sebanyak 395 KIP dibagikan kepada anak-anak di sekitar Kabupaten Tanah Bumbu yang dapat digunakan untuk membeli berbagai keperluan sekolah hingga melanjutkan sekolah, katanya.

“Kalau yang sudah berhenti (sekolah), ambil KIP dan sekolah lagi. Anak-anak kita harus sekolah, supaya bisa bersaing dengan semua negara,” kata Jokowi sebagaiman dikutip dari Antara.

Dalam kunjungan itu juga didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Presiden menyaksikan pembagian PKH sebagai perlindungan sosial bagi rumah tangga yang membutuhkan.

Masyarakat Tanah Bumbu juga mendapatkan bantuan di bidang kesehatan berupa PMT dan KIS.

Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk memanfaatkan sejumlah kartu bantuan sosial itu sebaik-baiknya.

Dia juga meminta para petugas dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

“Saya titip digunakan dengan sebaik-baiknya. Kalau ada pelayanan yang kurang baik, sampaikan ke Bupati, ke Gubernur, kalau tidak tembus sampaikan ke Bu Menteri,” tutup Presiden mengakhiri sambutannya.

Sejumlah pejabat yang turut mendampingi Presiden Jokowi ke Tanah Bumbu yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming

Sumber: (https://tirto.id/q/pendidikan-69?gclid=CMOH4dnk39MCFZYsvQod3eoMuA)

read more
Kegiatan

138 PELAJAR SD RAMAIKAN OSN TINGKAT PROVINSI

Fokusaceh.com – Sebanyak 138 pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) se-Provinsi Aceh, mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Aceh tahun 2017. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Grand Syariah, Bandaaceh, 4 hingga 6 April.

Ariefara – Bandaaceh

Kegiatan ini dibuka Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, S.Pd, M.Pd, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Selasa (4/4) malam.

Ketua Panitia Penyelenggara, Suryadi Jaya, SE, M.Si dalam laporannya menyebutkan, sasaran kegiatan seleksi OSN tingkat provinsi Aceh ini adalah putra-putri Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta yang merupakan terbaik 1,2 dan 3 tingkat kabupaten/kota.

“Melalui lomba ini diharapkan terjadi peningkatan minat dan prestasi siswa dalam bidang Matematika dan IPA. Sehingga, terpilihnya siswa terbaik mewakili Aceh minimal dua orang untuk masing-masing bidang studi berdasarkan hasil penilaian tingkat provinsi,” paparnya

Sementara menurut Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Zulkifli, kegiatan itu dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan pendidikan. Dinas Pendidikan Aceh, katanya, sedang melakukan berbagai upaya inovasi dan terobosan peningkatan mutu wajib belajar pendidikan dasar.

“Salah satu terobosan yang kita lakukan yaitu dengan melakukan berbagai kegiatan lomba kesiswaan seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD. Di samping sebagai wahana bagi siswa untuk menumbuhkembangkan kompetensi akademik guna mendorong keberanian bersaing secara sehat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan,” katanya.

Di samping sebagai ajang dalam mencari bibit-bibit siswa berprestasi dalam bidang matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), kata dia, sejak 1993 Indonesia telah menjadi anggota aktif mengikuti olimpiade sains dan prestasinya terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Saya menilai intensitas kegiatan lomba-lomba mata pelajaran ini berkorelasi positif terhadap peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, tidak terkecuali bagi peserta didik di jenjang SD,” ujarnya.

OSN juga merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan wahana kompetisi bagi siswa yang tentunya diharapkan tercipta pula atmosfer kompetisi secara sehat antar sekolah. Sehingga sekolah berlomba-lomba untuk mengembangkan program peningkatan mutu pembelajaran.

“Saya melihat atmosfer kompetisi sudah mulai terasa di Aceh dan efeknya sudah dapat diidentifikasi,” terangnya.

Hal ini, sebut dia, banyak sekolah di Aceh yang sudah termotivasi untuk mencoba mengembangkan program peningkatan mutu pembelajaran matematika dan Sains. Ini dapat teridentifikasi dengan maraknya program pembinaan matematika dan Sains seperti lahirnya klub Sains dan kerjasama dengan perguruan tinggi.

“Fakta ini menunjukkan bahwa motivasi sekolah untuk meningkatkan program peningkatan mutu pembelajaran yang terus berkembang. Guna meningkatkan kiprah kita secara nasional, perlu dorongan kepada siswa di Aceh agar menyenangi mata pelajaran Sains baik Matematika maupun IPA.”

Siswa Aceh akan mampu berbicara lebih banyak lagi dalam kegiatan olimpiade baik tingkat nasional maupun internasional. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, katanya, diharapkan guru agar proaktif mengembangkan inovasi pembelajaran.

“Sehingga, siswa memiliki motivasi dan minat tinggi dalam menekuni pembelajaran. Karena guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam upaya membentuk watak serta mengembangkan potensi peserta didik,” lanjutnya.

Dia mengharapkan para peserta yang mengikuti lomba OSN ini untuk dapat berkompetisi secara sehat dan sportif. Karena pemenang atau terbaik tingkat provinsi Aceh ini akan menjadi duta Aceh pada Olimpiade Sains tingkat nasional 2 hingga 8 Juli mendatang di Pekanbaru, Riau. *ara/ril

Sumber: (http://www.fokusaceh.com/berita/pendidikan/05/04/2017-138-pelajar-sd-ramaikan-osn-tingkat-provinsi/)

read more
Kegiatan

Masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh generasi peserta didik

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Selasa (2/5).

Dalam kesempatannya, Gubernur Zaini membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, ia menyampaikan penghargaan dan penghormatan kepada seluruh insan pendidikan di tanah air atas jasa pengabdian dan pengorbanan mereka demi memajukan pendidikan.

“Pengabdian dan pengorbanan yang bapak dan ibu berikan sejauh ini telah membuahkan hasil menggembirakan, sekalipun di sana-sini masih banyak masalah dan menimbulkan ketidakpuasan. Semoga semakin memacu semangat dan usaha keras kita,” ujarnya.

Gubernur Zaini menjelaskan, dalam visi presiden, masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh generasi peserta didik masa kini yang memiliki karakter kuat, serta menguasai bidang keterampilan hidup, vokasi dan profesi abad 21.

Untuk mewujudkan visi itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersiap melakukan reformasi pendidikan nasional baik pada tataran konseptual maupun manajerial.

“Dalam tataran konseptual, sekarang sedang diupayakan agar karakter kembali manjadi fundasi dan ruh pendidikan nasional,” katanya.

Untuk tujuan itu, sekarang tengah diupayakan peyelarasan, penyatuan, dan pembauran bidang kebudayaan dengan pendidikan.

Begitu juga dalam pemanfaatan sumber-sumber belajar yang ada di kelas, di lingkungan sekolah dan di luar sekolah.

“Sehingga proses pembelajaran tidak terkotak-kotak, tersekat-sekat, tertutup, dan sumpeg, melainkan terbuka, luwes dan leluasa,” katanya.

Selain itu, Peringatan Hardiknas 2017 juga menyorot soal reformasi pendidikan nasional yang merupakan proses jangka panjang, sehingga perlu dilaksanakan secara sistematis, prosedural, dan bertahap di samping perlu dukungan dan partisipasi konstruktif semua jajaran pelaksana pendidikan.

“Hasil reformasi pendidikan nasional tersebut, yang semoga berbuah manis dan melegakan, mungkin memang tidak kita nikmati sekarang, tetapi niscaya anak cucu kita yang bakal menikmatinya,” pungkasnya. [Fahzian Aldevan]

Sumber: (https://www.kanalaceh.com/2017/05/02/masa-depan-indonesia-sangat-ditentukan-oleh-generasi-peserta-didik/)

read more
Kegiatan

Demi pendidikan berkualitas, guru di Aceh Utara dilatih

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Guru di Aceh Utara harus terus dilatih untuk pemerataan akses pendidikan yang berkualitas bagi siswa. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Aceh Utara dalam amanatnya yang dibacakan oleh Asisten III Sekda Aceh Utara, Drs Iskandar Nasri dalam kegiatan Rapat Pemangku Kepentingan dan Penutupan Program USAID Prioritas di Aula Kantor bupati setempat pada Selasa (11/4).

“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar mengadopsi beberapa kegiatan dan mengembangkan model pelatihan yang telah dikembangkan oleh USAID Prioritas untuk masuk dalam perencanaan pengembangan pendidikan di Aceh Utara,” pinta Iskandar.

Selain itu dia juga mengingatkan perlu adanya perencanaan pemerataan guru sesuai dengan analisis yang telah dilakukan oleh USAID.

“Kita harus melakukan pemerataan guru, terutama ke daerah terpencil. Jangan menumpuk di kota dan jalur lintas utama, guru harus mengabdi hingga ke pelosok, apalagi pemerintah memberi perhatian khusus untuk itu,” jelas Iskandar.

Dengan akan berakhirnya bantuan program pengembangan mutu pendidikan di Indonesia yang didanai oleh USAID, Kabupaten Aceh Utara berkomitmen akan melanjutkan praktik baik yang selama 5 tahun telah dikembangkan oleh USAID. Terutama, sebutnya, menjadikan sekolah mitra USAID sebagai sekolah contoh.

Ridwan Ibrahim, Koordinator USAID Prioritas mengatakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi dan dokumentasi praktik baik yang dikumpulkan dari sekolah mitra dan fasda.

“Dari hasil evaluasi dan praktik baik yang dikembangkan di sekolah mitra membuktikan kemajuan dalam program ini dan kami sangat berharap program ini dapat terus dilanjutkan sekolah mitra, umumnya di sekolah lainnya di Aceh Utara,” kata Ridwan.

Ridwan juga berharap bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik untuk mempersamakan persepsi dan strategi keberlanjutan pasca program ini berakhir. [Rajali Samidan]

(Sumber: https://www.kanalaceh.com/2017/04/12/demi-pendidikan-berkualitas-guru-di-aceh-utara-dilatih/)

read more
Kegiatan

Kalau Tidak Ada Petani Kita Mau Makan Apa: Presiden

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai petani dan nelayan.

“Kalau tidak ada petani yang bekerja keras, kita mau makan apa? Kalau tidak ada nelayan, kita mau makan ikan apa?,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambuyan saat membuka Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan ke 15 Provinsi Aceh, Sabtu (06/05/2017).

Jokowi menyebutkan, ia menantikan kesempatan membuka acara Penas KTNA. “Saya sangat bahagia dan menunggu-nunggu untuk datang ke acara ini,” ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, untuk memajukan petani, ia menargetkan untuk tidak ada lagi impor jagung pada tahun ini. Dua talun lalu, impor jagung berkisar sekitar 3,6juta ton per tahun sementara sekarang tinggal 900 ribu ton saja. Tutup semester dua tahun 2017, ditargetkan kran impor dapat ditutup sepenuhnya, karena kebutuhan jagung sudah mampu dipenuhi oleh petani dari Indonesia.

Selain itu, Jokowi juga sudah memerintahkan Menteri Pertanahan untuk membangun embung-embung di pusat pertanian di seluruh Indonesia. “Target kita akan dibangun 30 ribu embung untuk menunjang pertanian di Indonesia.”

Selain itu, Jokowi meminta para petani untuk tidak terpaku pada pengembangan satu komoditi saja. “Lihat juga komuditas yang harganya tinggi. Pemerintah daerah kembangkan pertanian unggulan di masing-masing daerah,” ujar Jokowi.

(Sumber: http://www.acehkita.com/kalau-tidak-ada-petani-kita-mau-makan-apa-presiden/)

read more
Artikel

MANAJEMEN PENDIDIKAN MASA DEPAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN MASA DEPAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan sektor sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Pada dunia pendidikan, hendaknya memperhatikan unsur pendidikan, yang diantaranya: peserta didik, pendidik, software, manajemen, sarana dan prasarana dan stake holder. Aset yang diperlukan dalam pendidikan adalah sumber daya manusia yang bekualitas. Sumber daya yang berkualitas dapat berupa dari siswa, masyarakat, maupun dari pendidik.

Pelaksanaan suatu pendidikan mempunyai fungsi, antara lain: inisiasi, inovasi, dan konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu perubahan. Inovasi merupakan wahana untuk mencapai perubahan. Konservasi berfungsi untuk menjaga nilai-nilai dasar. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus dimulai penataan dari segala aspek dalam pendidikan. Salah satu aspek yang dimaksud adalah manajemen pendidikan.

Tujuan dari pendidikan yang diharapkan adalah menciptakan out come pendidikan yang berkualitas sesuai dengan harapan dari berbagai pihak. Dalam hal ini, manajemen pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Manajemen yang bagus (good management) dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat diharapkan oleh seluruh warga Indonesia. Manajemen pendidikan yang bagus dapat diciptakan dan dapat dilaksanakan oleh manajer pendidikan yang berkualitas. Manajer dalam dunia pendidikan salah satunya adalah guru. Tugas guru selain mengajar, juga menjadi seorang manajer pendidikan. Seorang guru harus dapat merencanakan manajemen yang baik. Manajer pendidikan yang bagus adalah seseorang yang mau merencanakan manajemen pendidikan dimasa yang akan datang.

Kenyataan yang ada sekarang adalah masih buruknya manajemen pendidikan yang ada. Buruknya manajemen pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor. Para manajer pendidikan tidak mau merencanakan manajemen dimasa yang akan datang. Para manajer pendidikan hanya masih berorientasi pada acuan manajemen lama. Masih jarang sekali yang ingin merencanakan sesuatu yang baru. Hal ini dikarenakan para manajer pendidikan tidak mau mengambil resiko pada dirinya dan pada pendidikan. Dengan adanya pandangan yang selalu kebelakang maka manajemen tidak akan maju, tapi malah mengalami kemunduran. Fakta menunjukan bahwa dulu Negara Malaysia banyak yang belajar di Indonesia, tapi sekarang kenyataannya pendidikan di Indonesia sudah tertinggal dari Negara Malaysia. Salah satu faktor utamanya adalah manajemen yang kurang siap menghadapi masa depan. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan suatu manajemen pendidikan dimasa depan, guna mendapatkan hasil pendidikan yang diharapkan.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang harus direncanakan untuk menyusun manajemen pendidikan dimasa depan?
2. Mengapa manajemen pendidikan disusun?
3. Siapa yang menjadi pemimpin masa depan?
4. Kapan manajemen pendidikan dilaksanakan?
5. Dimana manajemen pendidikan dimasa depan dilaksanakan?
6. Bagaimana cara menyusun manajemen dimasa depan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menyusun manajemen pendidikan di masa akan datang
2. Mengetahui alasan penyusunan manajemen pendidikan
3. Mengetahui Ciri-ciri pemimpin masa depan
4. Mengetahui kapan menyusun manajemen pendidikan
5. Mengetahui tempat menyusun manajemen pendidikan
6. Mengetahui cara menyusun manajemen pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Dimasa Depan
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan yang dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya (Suryosubroto, 2004: 27). Selain itu manajemen pendidikan juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien (Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, 2008: 14). Dari dua pandangan tentang manajemen pendidikan, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.

Masa depan merupakan zaman yang akan datang atau belum terjadi (Poerwadarminta, 1984: 634). Masa depan pendidikan perlu diperhatikan oleh para pendidik. Dimasa yang akan datang, telah terpampang cita-cita dan harapan dari suatu pendidikan. Cita-cita dan harapan pendidikan dapat terwujud jika sudah ada gambaran yang ada dimasa yang akan datang.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan dimasa depan merupakan manajemen pendidikan yang dirancang atau disusun untuk menghadapi tantangan masa depan. Manajemen pendidikan mempunyai fungsi yang harus dipahami oleh para manajer pendidikan masa depan. Fungsi tersebut antara lain: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengkoordinasian. Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan pendidikan dimasa depan yang diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal. Pengorganisasian pendidikan merupakan usaha bersama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada agar dicapai hasil yang efektif dan efisien. Pengarahan pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan pendidikan untuk memberikan penjelasan pendidikan, serta bimbingan kepada para orang-orang yang ada dibawahnya sebelum dan selama melaksanakan tugas. Pengkoordinasian dalam pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan pimpinan untuk mengatur, menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang dilakukan bawahannya dalam dunia pendidikan.

Yang harus direncanakan pada penyusunan manajemen pendidikan adalah hasil yang ingin dicapai dari pendidikan dan bagaimana kegiatan pendidikan tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan suatu apapun.

B. Alasan Penyusunan Manajemen Pendidikan Masa depan
Manajemen pendidikan disusun untuk menghadapi tantangan pendidikan dimasa depan. Dalam hal ini manager pendidikan atau gurulah yang mendapatkan tantangan tersebut. Tantangan guru dimasa depan bangsa, antara lain untuk menghadapi: era globalisasi, era informasi, era IPTEK, dan era perubahan cepat.

Guru sebagai manajer pendidikan harus selalu siap menghadapi tantangan tersebut. Salah satunya adalah dengan menyusun serta merencanakan manajemen dimasa depan. Hal ini perlu dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan yang ada.

C. Pemimpin Masa Depan
Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang siap menghadapi tantangan pendidikan dimasa depan. Yang menjadi pemimpin masa depan adalah diri kita sendiri. Kita harus siap menjadi seorang pemimpin dimasa depan.

Setiap orang berkompetensi untuk menjadi seorang pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin harus mempunyai bekal yang banyak. Bekal tersebut berupa cara membuat manajemen yang bagus, mempunyai jiwa kepemimpinan, wawasan yang luas, serta mempunyai hubungan sosial yang baik.

D. Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Masa depan
Pelaksanaan manajemen pendidikan harus dimulai dari sekarang. Istilah penundaan pelaksanaan haruslah dihilangkan. Kita sebagai calon pemimpin masa depan harus melaksanakan manajemen pendidikan dimasa depan dari sedini mungkin.

E. Tempat Pelaksanaan Manajemen Pendidikan
Tempat pelaksanaan manajemen pendidikan dimasa depan adalah ditempat yang kita pijak saat ini. Kita bekerja di instansi pendidikan yaitu di sekolah dasar. Kita harus melaksanakan pendidikan tersebut dimana kita mengajar.

F. Cara Menyusun Manajemen Pendidikan Dimasa Depan
Penyusunan manajemen pendidikan di masa depan harus memperhatikan: 1) intake, 2) proses, 3) instrumental input, 4) environmental input, 5) out put, 6) out come. Intake dalam hal ini adalah siswa atau peserta didik. Intake dapat dilihat sejak adanya kegiatan penerimaan murid baru. Pengadaan murid baru dilaksanakan dengan seleksi murid. Seleksi murid tidak berdasarkan martabat serta status ekonomi siswa, tetapi berdasarkan criteria umur. Dalam hal ini, juga harus menetapkan kapasitas atau jumlah calon yang diterima. Pengumuman hasil seleksi dibuat sedemikian rupa sehingga bisa diketahui oleh masyarakat luas.

Karakteristik dari intake harus diperhatikan. Intake yang ada diselidiki keadaannya, baik dari segi ekonomi keluarga, rata-rata pendidikan di keluarga, gaya hidup keuarga, serta persepsi keluarga terhadap pendidikan. Hal ini perlu dilaksanakan agar supaya intake dapat diproses dengan mudah.

Suatu proses pendidikan dipengaruhi oleh dua factor, yaitu factor instrumental input dan factor environmental input. Factor instrumental input mencakup beberapa unsur penting, diantaranya adalah peserta didik, pendidik, kurikulum, manajemen, sarana dan prasarana, serta stake holder atau komponen pendukung. Unsur peserta didik harus disusun manajemennya dengan sebaik mungkin. Peserta didik dimanage sesuai dengan taksonemi perkembangan anak, yang mencakup: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kurikulum merupakan suatu program pendidikan. Didalam kurikulum terdapat organisasi kurikulum. Organisasi kurikuum merupakan pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan pada murid-muridnya. Kurikulum di Indonesia sebenarnya sudah bagus, baik segi materi, serta tujuan yang ingin dicapai. Hanya saja pelaksana dari kurikulum yang masih belum bisa menanggapinya dengan baik. Sebagai calon pemimpinan masa depan, sebaiknya kita dapat melaksanakan kurikulum yang ada dengan bagus dan syukur dengan menambahkan apa yang masih kurang pada kurikulum, dan membuang unsur yang sia-sia atau muspro.

Pendidik merupakan faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan. Memanage pendidik bukanlah hal yang mudah. Hal ini diakibatkan setiap pribadi mempunyai perbedaan. Memanage pendidikan dimulai dari diri sendiri. Hal-hal yang belum dilaksanakan dalam pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidik dengan membuang hal-hal yang masih dianggap sia-sia.

Sarana dan prasarana serta komponen pendukung harus diperhatikan dengan jeli. Sarana dan prasarana yang belum ada dilengkapi dengan meminta bantan baik kepada pemerintah maupun kepada masyarakat sekitar.

Faktor environmental input pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi proses pendidikan. Faktor environmental merupakan faktor yang berasal dari luar. Faktor itu berupa lingkungan rumah siswa maupun lingkungan sekolah siswa.

Proses pendidikan yang dipengaruhi oleh instrumental input dan environmental input yang bagus akan mempengaruhi output dari pendidikan. Dari output tersebut akan mempengaruhi outcome. Sebagai seorang manajer pendidikan dimasa depan kita harus memperhatikan hal-hal tersebut.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Manajeme pendidikan merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
2. Manajemen pendidikan disusun agar pendidikan yang ada dapat bersaing dengan tantangan pendidikan masa depan.
3. Pemimpin masa depan adalah diri kita sendiri.
4. Pelaksanaan manajemen pendidikan dimulai dari sekarang.
5. Manajemen pendidikan dilaksanakan di tempat kita mengajar
6. Cara menyusun manajemen pendidikan harus memperhatikan: 1) intake, 2) proses, 3) instrumental input, 4) environmental input, 5) out put, 6) out come.

B. Saran
1. Para pendidik sebaiknya menyiapkan manajemen dimasa depan agar dapat bersaing dengan tantangan pendidikan masa depan.
2. Pelaksanaan manajemen sebaiknya praktis dan efisien.
3. Pelaksanaan manajemen yang sia-sia sebaiknya ditinggalkan saja.

Daftar Pustaka

Boediono, (1994). Pendidikan dan Latihan Dalam Periode Tinggal Landas. Mimbar Pendidikan, No. 1 Tahun XIII.
Dertouzas, M.L., Lester, R.K., dan Solow, R.M., (1989). Made In America: Regaining the Productive Edge. Cambridge, MA: Harper Perennial.
Gilley, J.W., dan Eggland, S.E., (1989). Principles of Human Resource Development. Reading, MA: Addison-Wisley Publishing Company, Inc.
Jones, J dan Walter, L. Donald, (2008). Human Resource Management in Education. Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Pendidikan. Yogyakarta: Q-Media,
Megginson, D., Joy-Mattews, J., dan Banfield, P., (1993). Human Resource Development. London: Kogan-Page Limited.
Simanjuntak, P., (1985). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Suryadi, A. (1995). Kebijaksanaan Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia: Transisi Menuju era Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Informatika, Balitbang Dikbud

MANAJEMEN PENDIDIKAN MASA DEPAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan sektor sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Pada dunia pendidikan, hendaknya memperhatikan unsur pendidikan, yang diantaranya: peserta didik, pendidik, software, manajemen, sarana dan prasarana dan stake holder. Aset yang diperlukan dalam pendidikan adalah sumber daya manusia yang bekualitas. Sumber daya yang berkualitas dapat berupa dari siswa, masyarakat, maupun dari pendidik.

Pelaksanaan suatu pendidikan mempunyai fungsi, antara lain: inisiasi, inovasi, dan konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu perubahan. Inovasi merupakan wahana untuk mencapai perubahan. Konservasi berfungsi untuk menjaga nilai-nilai dasar. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus dimulai penataan dari segala aspek dalam pendidikan. Salah satu aspek yang dimaksud adalah manajemen pendidikan.

Tujuan dari pendidikan yang diharapkan adalah menciptakan out come pendidikan yang berkualitas sesuai dengan harapan dari berbagai pihak. Dalam hal ini, manajemen pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Manajemen yang bagus (good management) dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat diharapkan oleh seluruh warga Indonesia. Manajemen pendidikan yang bagus dapat diciptakan dan dapat dilaksanakan oleh manajer pendidikan yang berkualitas. Manajer dalam dunia pendidikan salah satunya adalah guru. Tugas guru selain mengajar, juga menjadi seorang manajer pendidikan. Seorang guru harus dapat merencanakan manajemen yang baik. Manajer pendidikan yang bagus adalah seseorang yang mau merencanakan manajemen pendidikan dimasa yang akan datang.

Kenyataan yang ada sekarang adalah masih buruknya manajemen pendidikan yang ada. Buruknya manajemen pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor. Para manajer pendidikan tidak mau merencanakan manajemen dimasa yang akan datang. Para manajer pendidikan hanya masih berorientasi pada acuan manajemen lama. Masih jarang sekali yang ingin merencanakan sesuatu yang baru. Hal ini dikarenakan para manajer pendidikan tidak mau mengambil resiko pada dirinya dan pada pendidikan. Dengan adanya pandangan yang selalu kebelakang maka manajemen tidak akan maju, tapi malah mengalami kemunduran. Fakta menunjukan bahwa dulu Negara Malaysia banyak yang belajar di Indonesia, tapi sekarang kenyataannya pendidikan di Indonesia sudah tertinggal dari Negara Malaysia. Salah satu faktor utamanya adalah manajemen yang kurang siap menghadapi masa depan. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan suatu manajemen pendidikan dimasa depan, guna mendapatkan hasil pendidikan yang diharapkan.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang harus direncanakan untuk menyusun manajemen pendidikan dimasa depan?
2. Mengapa manajemen pendidikan disusun?
3. Siapa yang menjadi pemimpin masa depan?
4. Kapan manajemen pendidikan dilaksanakan?
5. Dimana manajemen pendidikan dimasa depan dilaksanakan?
6. Bagaimana cara menyusun manajemen dimasa depan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menyusun manajemen pendidikan di masa akan datang
2. Mengetahui alasan penyusunan manajemen pendidikan
3. Mengetahui Ciri-ciri pemimpin masa depan
4. Mengetahui kapan menyusun manajemen pendidikan
5. Mengetahui tempat menyusun manajemen pendidikan
6. Mengetahui cara menyusun manajemen pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Dimasa Depan
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan yang dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya (Suryosubroto, 2004: 27). Selain itu manajemen pendidikan juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien (Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, 2008: 14). Dari dua pandangan tentang manajemen pendidikan, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.

Masa depan merupakan zaman yang akan datang atau belum terjadi (Poerwadarminta, 1984: 634). Masa depan pendidikan perlu diperhatikan oleh para pendidik. Dimasa yang akan datang, telah terpampang cita-cita dan harapan dari suatu pendidikan. Cita-cita dan harapan pendidikan dapat terwujud jika sudah ada gambaran yang ada dimasa yang akan datang.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan dimasa depan merupakan manajemen pendidikan yang dirancang atau disusun untuk menghadapi tantangan masa depan. Manajemen pendidikan mempunyai fungsi yang harus dipahami oleh para manajer pendidikan masa depan. Fungsi tersebut antara lain: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengkoordinasian. Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan pendidikan dimasa depan yang diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal. Pengorganisasian pendidikan merupakan usaha bersama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada agar dicapai hasil yang efektif dan efisien. Pengarahan pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan pendidikan untuk memberikan penjelasan pendidikan, serta bimbingan kepada para orang-orang yang ada dibawahnya sebelum dan selama melaksanakan tugas. Pengkoordinasian dalam pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan pimpinan untuk mengatur, menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang dilakukan bawahannya dalam dunia pendidikan.

Yang harus direncanakan pada penyusunan manajemen pendidikan adalah hasil yang ingin dicapai dari pendidikan dan bagaimana kegiatan pendidikan tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan suatu apapun.

B. Alasan Penyusunan Manajemen Pendidikan Masa depan
Manajemen pendidikan disusun untuk menghadapi tantangan pendidikan dimasa depan. Dalam hal ini manager pendidikan atau gurulah yang mendapatkan tantangan tersebut. Tantangan guru dimasa depan bangsa, antara lain untuk menghadapi: era globalisasi, era informasi, era IPTEK, dan era perubahan cepat.

Guru sebagai manajer pendidikan harus selalu siap menghadapi tantangan tersebut. Salah satunya adalah dengan menyusun serta merencanakan manajemen dimasa depan. Hal ini perlu dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan yang ada.

C. Pemimpin Masa Depan
Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang siap menghadapi tantangan pendidikan dimasa depan. Yang menjadi pemimpin masa depan adalah diri kita sendiri. Kita harus siap menjadi seorang pemimpin dimasa depan.

Setiap orang berkompetensi untuk menjadi seorang pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin harus mempunyai bekal yang banyak. Bekal tersebut berupa cara membuat manajemen yang bagus, mempunyai jiwa kepemimpinan, wawasan yang luas, serta mempunyai hubungan sosial yang baik.

D. Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Masa depan
Pelaksanaan manajemen pendidikan harus dimulai dari sekarang. Istilah penundaan pelaksanaan haruslah dihilangkan. Kita sebagai calon pemimpin masa depan harus melaksanakan manajemen pendidikan dimasa depan dari sedini mungkin.

E. Tempat Pelaksanaan Manajemen Pendidikan
Tempat pelaksanaan manajemen pendidikan dimasa depan adalah ditempat yang kita pijak saat ini. Kita bekerja di instansi pendidikan yaitu di sekolah dasar. Kita harus melaksanakan pendidikan tersebut dimana kita mengajar.

F. Cara Menyusun Manajemen Pendidikan Dimasa Depan
Penyusunan manajemen pendidikan di masa depan harus memperhatikan: 1) intake, 2) proses, 3) instrumental input, 4) environmental input, 5) out put, 6) out come. Intake dalam hal ini adalah siswa atau peserta didik. Intake dapat dilihat sejak adanya kegiatan penerimaan murid baru. Pengadaan murid baru dilaksanakan dengan seleksi murid. Seleksi murid tidak berdasarkan martabat serta status ekonomi siswa, tetapi berdasarkan criteria umur. Dalam hal ini, juga harus menetapkan kapasitas atau jumlah calon yang diterima. Pengumuman hasil seleksi dibuat sedemikian rupa sehingga bisa diketahui oleh masyarakat luas.

Karakteristik dari intake harus diperhatikan. Intake yang ada diselidiki keadaannya, baik dari segi ekonomi keluarga, rata-rata pendidikan di keluarga, gaya hidup keuarga, serta persepsi keluarga terhadap pendidikan. Hal ini perlu dilaksanakan agar supaya intake dapat diproses dengan mudah.

Suatu proses pendidikan dipengaruhi oleh dua factor, yaitu factor instrumental input dan factor environmental input. Factor instrumental input mencakup beberapa unsur penting, diantaranya adalah peserta didik, pendidik, kurikulum, manajemen, sarana dan prasarana, serta stake holder atau komponen pendukung. Unsur peserta didik harus disusun manajemennya dengan sebaik mungkin. Peserta didik dimanage sesuai dengan taksonemi perkembangan anak, yang mencakup: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kurikulum merupakan suatu program pendidikan. Didalam kurikulum terdapat organisasi kurikulum. Organisasi kurikuum merupakan pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan pada murid-muridnya. Kurikulum di Indonesia sebenarnya sudah bagus, baik segi materi, serta tujuan yang ingin dicapai. Hanya saja pelaksana dari kurikulum yang masih belum bisa menanggapinya dengan baik. Sebagai calon pemimpinan masa depan, sebaiknya kita dapat melaksanakan kurikulum yang ada dengan bagus dan syukur dengan menambahkan apa yang masih kurang pada kurikulum, dan membuang unsur yang sia-sia atau muspro.

Pendidik merupakan faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan. Memanage pendidik bukanlah hal yang mudah. Hal ini diakibatkan setiap pribadi mempunyai perbedaan. Memanage pendidikan dimulai dari diri sendiri. Hal-hal yang belum dilaksanakan dalam pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidik dengan membuang hal-hal yang masih dianggap sia-sia.

Sarana dan prasarana serta komponen pendukung harus diperhatikan dengan jeli. Sarana dan prasarana yang belum ada dilengkapi dengan meminta bantan baik kepada pemerintah maupun kepada masyarakat sekitar.

Faktor environmental input pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi proses pendidikan. Faktor environmental merupakan faktor yang berasal dari luar. Faktor itu berupa lingkungan rumah siswa maupun lingkungan sekolah siswa.

Proses pendidikan yang dipengaruhi oleh instrumental input dan environmental input yang bagus akan mempengaruhi output dari pendidikan. Dari output tersebut akan mempengaruhi outcome. Sebagai seorang manajer pendidikan dimasa depan kita harus memperhatikan hal-hal tersebut.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Manajeme pendidikan merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
2. Manajemen pendidikan disusun agar pendidikan yang ada dapat bersaing dengan tantangan pendidikan masa depan.
3. Pemimpin masa depan adalah diri kita sendiri.
4. Pelaksanaan manajemen pendidikan dimulai dari sekarang.
5. Manajemen pendidikan dilaksanakan di tempat kita mengajar
6. Cara menyusun manajemen pendidikan harus memperhatikan: 1) intake, 2) proses, 3) instrumental input, 4) environmental input, 5) out put, 6) out come.

B. Saran
1. Para pendidik sebaiknya menyiapkan manajemen dimasa depan agar dapat bersaing dengan tantangan pendidikan masa depan.
2. Pelaksanaan manajemen sebaiknya praktis dan efisien.
3. Pelaksanaan manajemen yang sia-sia sebaiknya ditinggalkan saja.

Daftar Pustaka

Boediono, (1994). Pendidikan dan Latihan Dalam Periode Tinggal Landas. Mimbar Pendidikan, No. 1 Tahun XIII.
Dertouzas, M.L., Lester, R.K., dan Solow, R.M., (1989). Made In America: Regaining the Productive Edge. Cambridge, MA: Harper Perennial.
Gilley, J.W., dan Eggland, S.E., (1989). Principles of Human Resource Development. Reading, MA: Addison-Wisley Publishing Company, Inc.
Jones, J dan Walter, L. Donald, (2008). Human Resource Management in Education. Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Pendidikan. Yogyakarta: Q-Media,
Megginson, D., Joy-Mattews, J., dan Banfield, P., (1993). Human Resource Development. London: Kogan-Page Limited.
Simanjuntak, P., (1985). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Suryadi, A. (1995). Kebijaksanaan Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia: Transisi Menuju era Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Informatika, Balitbang Dikbud

(sumber: http://www.maribelajarbk.web.id/2015/04/contoh-makalah-tentang-pendidikan.html)

read more
1 5 6 7
Page 7 of 7