close

fitriadi

Berita Terkini

Kadisdik Aceh Ingatkan PPG Tidak Sekedar untuk Mendapatkan Sertifikat dan Tunjangan Profesi

Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM mengatakan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh saat ini sedang mengembangkan dan memprioritaskan peningkatan mutu layanan di sektor pendidikan.

Untuk merealisasikan hal tersebut, Dinas Pendidikan Aceh melakukan berbagai upaya-upaya nyata melalui berbagai pelatihan kepada para guru. Salah satunya adalah dengan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Karena itu, Kadisdik Alhudri berharap kepada para guru peserta PPG bahwa program ini bukan hanya sekedar untuk mendapatkan sertifikat dan tunjangan profesi, melainkan bagaimana mempertanggungjawabkan profesionalisme guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

“Dengan adanya sertifikasi guru, saya harapkan menjadi inspirasi dan motivasi untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam dunia pendidikan serta mampu menunjukkan jati dirinya sebagai guru profesional yang bertanggung jawab,” kata Alhudri, saat membuka kegiatan Pembekalan PPG Jenjang Guru SMK – Kelas A di salah satu hotel Banda Aceh, Rabu 8/12/2021 malam.

Alhudri menuturkan, dalam rangka mewujudkan guru yang profesional, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi melaksanakan sertifikasi guru tidak lagi menggunakan model pendidikan dan latihan profesi guru atau PLPG, melainkan menggunakan model program pendidikan profesi guru atau lebih disebut dengan istilah PPG.

Adapun tujuan pelaksanaan sertifikasi ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam jabatan sebagai tenaga profesional pada satuan pendidikan, untuk memenuhi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Saya mengucapkan selamat mengikuti pembekalan pendidikan profesi guru ini. semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberi petunjuk dan bimbingan kepada kita,” kata Alhudri.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Plt. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Muksalmina, S.Pd., M.Si mengatakan, sertifikasi ini diikuti oleh 100 orang guru dari berbagai sekolah di Aceh. Adapun pembekalan ini dilakukan untuk mempermudah para peserta dapat lulus saat tes akhir dan berhak mendapatkan sertifikat pendidik.[]

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Hamdani, S.Pd., M.Pd., Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Sya’baniar, S.E., Kepala Bidang Pembinaan SMK Azizah, S.Pd.,M.Pd, Kepala UPTD Balai Tekkomdik T. Farial, S.Sos., MM serta para penasihat khusus dan tenaga ahli Dinas Pendidikan Aceh.[]

read more
Berita Terkini

UPTD Balai Tekkomdik Aceh Sosialisasi Media Pembelajaran Berbasis Digital

Banda aceh – Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik mengadakan sosialisasi penyusunan media pembelajaran berbasis digital dengan memanfaatkan platform aplikasi Sistem Jejaring Media Pembelajaran Online (SiJEMPOL) Aceh kepada para guru di Aceh yang bertempat di salah satu hotel di Banda Aceh, Rabu (8/12/2021).

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM melalui Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal, S.Sos, MM dalam sambutannya menyampaikan pandemi Covid-19 memberikan momentum peralihan pada semua hal yang berbasis digital, tak terkecuali sektor Pendidikan. Pembelajaran online memungkinkan untuk pengajar mengatur kelas sehingga peserta didik sebagai partisipan dapat berinteraksi langsung, menerima umpan balik dan sumber belajar.

“Sektor pendidikan yang semula bertahan dengan pembelajaran tatap muka sebelum pandemi, kini bertransformasi secara digital. Hal ini disebabkan karena ada kekhawatiran ekosistem pembelajaran terhadap dampak penyebaran virus di satuan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, meskipun saat ini pembelajaran digital telah dilaksanakan, namun pembelajaran tatap muka dianggap sangat penting untuk memastikan keberlanjutan proses pembelajaran melalui pembelajaran digital pada masa yang akan datang.

“Permasalahan yang muncul saat awal terjadi pandemi Covid-19 adalah ketidaksiapan lingkungan belajar. Keadaan yang serba mendadak dan ditambah peralihan transformasi digital secara cepat membuat sebagian besar pengajar dan peserta didik tidak siap untuk menghadapi pembelajaran digital,” terangnya.

Fariyal menyebutkan cepat atau lambat, setiap daerah akan mulai mengadaptasi teknologi digital dalam aktivitas pendidikan. Oleh sebab itu, tuntutan untuk jadi lebih fasih dengan teknologi akan semakin besar. Baik pengajar maupun pelajar harus berpacu untuk beradaptasi dengan fitur-fitur teknologi digital yang terus menerus diperbarui.

“Kita sudah menyusun aplikasi Sistem Jejaring Media Pembelajaran Online (SiJEMPOL) Aceh yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Aplikasi ini memungkinkan guru dan siswa untuk mengaksesnya kapan saja dan dimana saja,” ujarnya.

Sementara Kepala Seksi Pengembangan dan Produksi UPTD Balai Tekkomdik, Debby Anggrainy, S.Pd, MM melaporkan adapun peserta kegiatan sebanyak 23 orang yaitu terdiri tim Sijempol Aceh, pengawas sekolah, guru inti serta duta rumah belajar Aceh.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan aplikasi pembelajaran berbasis digital yaitu aplikasi Sijempol Aceh kepada para tenaga pendidik di Aceh,” tuturnya.

Debby menambahkan, aplikasi Sistem Jejaring Media Pembelajaran Online (SiJEMPOL) Aceh merupakan buah karya guru-guru hebat aceh yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi oleh UPTD Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh.

read more
Berita Terkini

SMKN 1 Banda Aceh Teken MoU dengan Salah Satu Perusahaan Terbesar di Jakarta

Jakarta – SMK Negeri 1 Banda Aceh melakukan kerja sama dengan PT Inti Prima Karya,

perusahaan yang bergerak di bidang bisnis percetakan dan Advertising, pada Selasa (07/12) di Kantor PT Inti Prima Karya, Jalan Pejagalan I, Bandengan Jakarta Barat. Kerja sama tersebut direalisasikan dalam bentuk penandatanganan MoU atau nota kesepahaman antara kedua pihak.

Nanang Iriwanto yang merupakan Quality Management Representatif mewakili Direktur PT Inti Prima Karya mengatakan pihaknya patut berbangga karena SMKN 1 Banda Aceh merupakan satu-satunya SMK dari Aceh yang saat ini telah melakukan MoU dengan PT Inti Prima Karya, yang mana kedepannya bisa jadi diluncurkan kelas industri pada kompetensi keahlian Desain Grafika.

Ini merupakan satu kerja sama yang luar biasa antara pihak PT Inti Prima Karya dengan SMKN 1 Banda Aceh berkaitan dengan kompetensi keahlian Desain Grafika.

“Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi baik dari kedua pihak. Baik dari proses kurikulum, peralatan dan sebagainya dalam proses pembelajaran”, ujar Nanang.

Selain itu, dalam MoU tersebutkan yakni adanya magang guru, magang siswa atau prakerin, penempatan kerja serta melanjutkan ke jenjang lebih tinggi lagi yang akan difasilitasi PT Inti Prima Karya adanya guru tamu, serta kegiatan CSR bekerjasama di sekolah.

“Mudah-mudahan tidak hanya ini saja, tetapi dapat berkembang pada perusahaan lain yang akan bekerjasama dengan SMKN 1 Banda Aceh. Saya pun ingin semua program keahlian di sini punya satu kelas industri,” harapnya.

Kepala SMKN 1 Banda Aceh Nurleila, SPd, MPd menyampaikan dengan, dengan adanya kerja sama ini, diharapkan para siswanya dapat terserap di dunia industri terutama di PT Inti Prima Karya, atau perusahaan lainnya yang bergerak di bidang grafika.

Menurutnya, kerja sama ini bagi SMK sangat diperlukan, karena dalam hal ini untuk menyelaraskan antara pendidikan yang diterima di sekolah dan di dunia usaha atau industri.

“Dengan MoU yang ada ini, diharapkan dapat memberikan bekal kepada anak didik kita, bisa terserap di dunia usaha maupun industri. Kolaborasi antara sekolah dengan industri menjadikan siswa tidak canggung terhadap perkembangan di industri,” pungkasnya.

read more
Berita Terkini

Kadisdik Apresiasi Guru Penerima Beasiswa Tugas Belajar Pemerintah Aceh

*BANDA ACEH* – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM memotivasi dan memberi pengarahan terhadap 41 orang guru penerima beasiswa tugas belajar dari Pemerintah Aceh, Senin 6 Desember 2021 di Aula Dinas Pendidikan Aceh.

Para guru menerima beasiswa dari Badan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Aceh tersebut berasal dari berbagai sekolah menengah di Aceh.

Adapun beasiswa yang diterima tersebut berupa tugas melanjutkan belajar tingkat magister (S2) dan doktor (S3) pada berbagai universitas baik di dalam maupun di luar negeri.

Kadisdik mengumpulkan para penerima beasiswa tugas belajar tersebut untuk memotivasi dan memberi pengarahan baik saat sedang kuliah maupun setelah kuliah nantinya.

“Saya berharap, tentunya dengan adanya beasiswa tugas belajar ini akan semakin meningkatkan kompetensi bapak/ibu sehingga membawa dampak bagus baik terhadap peserta didik maupun dunia pendidikan di Aceh,” kata Alhudri.

Alhudri mengaku senang dan bangga dengan semakin banyaknya para guru di Aceh mendapatkan beasiswa tugas belajar, jika perlu semua guru di Aceh bergelar magister atau doktor.

Sebab, kata Alhudri, dengan semakin banyak para guru dan tenaga pendidik di Aceh berpendidikan magister dan doktor, tentunya akan menambah kompetensi dan daya saing guru di Aceh. Alhasil, ketika banyak guru di Aceh berpendidikan tinggi maka akan meningkatkan mutu guru dan kualitas pendidikan di Aceh.

“Saya senang dengan semakin banyaknya guru di Aceh mendapat beasiswa seperti ini. Ke depan kita harapkan guru-guru yang belum mendapatkan beasiswa seperti ini juga kebagian,” kata Alhudri.

Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri oleh pejabat struktural di lingkup Dinas Pendidikan Aceh.[]

read more
Berita Terkini

80 Pelajar SMK Aceh Menyelesaikan Magang di Sumut dan Jabar

Medan – Sebanyak 80 siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Aceh telah selesai melaksanakan praktik kerja magang selama sebulan, sejak 4 November hingga 3 Desember 2021 di Sumatera Utara dan Jawa Barat.

Sebanyak 30 siswa-siswi ditempatkan di PT Quality Farm, Cianjur, Jawa Barat dan 50 orang lainnya magang di PT Innovam Indonesia Global, Medan, Sumatera Utara.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM diwakili Tenaga Ahli Dinas Pendidikan Aceh, Fauzan Febriansyah, SH turut didampingi Penasihat Gubernur Bidang Pendidikan, Fauzan Azima dan Tenaga Ahli Disdik Aceh, Maharadi pada penjemputan siswa di kantor PT Innovam Indonesia Global di Medan, Sumatera Utara, Sabtu, (4/12/2021).

Fauzan Febriansyah mengatakan dengan berakhirnya masa magang ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan siswa sesuai keahliannya masing-masing.

“Tentu siswa-siswi sudah paham dengan keahliannya, hal ini bertujuan untuk dapat bekerja setelah mereka lulus dari SMK. Kita targetkan mereka bisa bekerja baik dunia usaha maupun di dunia industri,” ungkap Fauzan.

Siswa yang telah selesai mengikuti magang, diharapkan dapat menguasai berbagai bidang keahlian, seperti spooring and balancing, auto body repair, teknik kendaraan ringan (TKR), pengelasan (welding), teknik komputer jaringan (TKJ), dan bidang marketing online.

“Sedangkan siswa-siswi yang selesai magang di PT Quality Farm, Cianjur, Jawa Barat, umumnya diharapkan menguasai tiga bidang kompetensi, yakni kecantikan, multimedia, serta agribisnis dan holtikultura,” harapnya.

Fauzan menambahkan setidaknya mereka sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya. Sesuai dengan rencana pemerintah untuk memperkuat pendidikan vokasi sebagai upaya dalam meningkatkan daya saing lulusan saat memasuki industri, dunia usahan dan dunia kerja.

“Kami mewakili Kadisdik Aceh menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PT Innovam Indonesia Global yang telah ikut andil memajukan pendidikan di Aceh melalui program pemagangan,” sebut Fauzan.

Kedepan, lanjutnya, program pemagangan ini akan terus berlanjut, agara para siswa nanti tidak hanya bekerja di dunia industri, namun juga terlibat menjadi pelaku UMKM.

“Dengan bekal keterampilan yang di milikinya sewaktu di SMK. Inilah Saatnya mewujudkan SMK Bisa, Hebat, siap bekerja dan siap berwirausaha,” tuturnya.

Sementara Direktur PT. Innovam Indonesia Global, Hasustan Kosim mengatakan sebanyak 80 siswa magang SMK dari Aceh telah berkomitmen penuh dan bersungguh-sunguh mengikuti semua proses kerja pemagangan selama satu bulan ini.

“Siswa-siswi telah dinilai pada keseluruhannya dan telah memenuhi kompetensi, mereka berkompeten di bidang keahlian masing-masing, semoga tahun depan siswa-siswi SMK Aceh setelah tamat dari sekolah bisa ikut bergabung di dunia industri yang bonafit dan berskala nasional,” tutupnya.

read more
Berita Terkini

Kadisdik Aceh : Guru Profesional dan Berkompetensi Unggul Adalah Kunci Pendidikan Berkualitas

*BANDA ACEH*- Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM mengatakan, guru profesional berperan penting dalam proses transfer pengetahuan dalam hal kompetensi maupun karakter peserta didik.

“Guru profesional dengan kompetensi unggul menjadi kunci terlaksananya pendidikan berkualitas,” hal itu disampaikan Kadisdik Alhudri saat membuka rapat koordinasi tahap I untuk pelaksanaan ujian seleksi PPPK Tahap II Tahun Anggaran 2021 di salah satu hotel di Banda Aceh, Kamis (2/12/2021).

Kegiatan tersebut diikuti oleh kepala dinas pendidikan dari 23 kab/kota di Aceh, serta seorang dari Badan Kepegawaian Aceh.

Alhudri menuturkan, peningkatan kapasitas dan kesejahteraan para guru menjadi salah satu perhatian utama pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam kebijakan merdeka belajar.

Ketersediaan dan penjaminan kesejahteraan guru profesional, merupakan tugas pemerintah melalui Kemendikbud Ristek, begitupun dengan standar kurikulum yang berlaku saat ini Indonesia masih membutuhkan lebih dari 2,2 juta guru namun di lapangan baru ada 1,3 juta guru, sehingga seluruh Indonesia masih kekurangan sekitar 9 ratus ribu guru ASN di sekolah negeri. Bahkan jika memperhitungkan jumlah guru ASN yang pensiun tahun ini Indonesia membutuhkan lebih dari satu juta guru.

“Maka untuk mengatasi kekurangan guru tersebut, pemerintah membuka perekrutan guru ASN PPPK yang proses pengumpulan informasi disampaikan oleh masing-masing pemerintah daerah,” kata Alhudri.

Begitupun, katanya, dengan adanya program ini pemerintah membantu bapak ibu/guru honorer yang telah mengabdi di sekolah selama bertahun-tahun dan sudah melewati batas usia persyaratan ujian seleksi CPNS

“Adapun hal yang ingin dicapai dari perekrutan guru PPPK yang pertama adalah Perubahan status honorer ke ASN PPPK akan membawa jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru yang meliputi gaji dan tunjangan profesi,” katanya.

Kemudian, perubahan status akan memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program-program peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Peningkatan kompetensi ini sangat penting untuk jaminan ekonomi dan karir jangka panjang guru serta kualitas pengajaran yang diterima oleh pelajar Indonesia.

Program guru ASN PPPK juga menjadi alternatif rekrutmen berdasarkan Dapodik tahun 2020 sebanyak 59 persen guru honorer di sekolah negeri telah berusia lebih dari 35 tahun sehingga tidak bisa lagi mengikuti ujian seleksi CPNS.

“Oleh karenanya kami mengharapkan peserta agar dapat mengikuti rapat koordinasi tahap I untuk melaksanakan ujian seleksi P3K tahap 2 tahun 2021 dengan tekun dan bersemangat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Acara Zakaria mengatakan, tujuan dari pelaksanaan adalah untuk mensinkronkan jadwal pelaksanaan tes PPPK antara dinas pendidikan cabang dengan dinas pendidikan di kabupaten/kota di Aceh. Hadir sejumlah pejabat struktural di lingkup Dinas Pendidikan Aceh dan kepala cabang dinas dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.[]

read more
Renungan

Penjilat, Bertaubatlah !!!

Manusia sebagaimana kodratnya memiliki hati yang baik, tetapi seiring kehidupan dan kondisi sekitarnya, akhlak mereka terpengaruhi oleh contoh-contoh buruk yang malah diikuti hingga menjadi kebiasaan yang bisa mencelakai diri sendiri.

Saat ini juga manusia sangat mudah terpancing emosi bahkan cenderung mementingkan egonya, daripada melihat kebaikan yang telah dia dapatkan.

Namun terkadang, dalam lingkungan sosial kerap juga dijumpai seseorang yang memiliki sikap penjilat, alih-alih bersikap ramah namun ternyata memiliki maksud atau tujuan licik dibelakangnya.

Tentunya hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Islam atau sebagaimana Rasulullah SAW selalu memberikan contoh perilaku akhlakul karimah pada umatnya.

Tidak semua lembaga bisa memberikan lingkungan kerja yang sehat. Karena balik lagi ke orang-orangnya. Kalau banyak diisi tipe orang toksik, tempat kerja jadi tidak nyaman. Toksik merupakan seseorang yang secara teratur menampilkan tindakan dan perilaku yang menyakiti orang lain, yang berdampak negatif bagi kehidupan mereka

Salah satu tipe orang toksik yang bikin orang sekantor jadi benci, adalah tipe penjilat atasan. Berikut ini ciri-cirinya yang perlu diketahui

1. Apa-apa, selalu minta persetujuan atasan
Tidak ada salahnya ketika kamu meminta persetujuan atasan saat akan melakukan sesuatu. Apalagi jika hal itu berdampak besar terhadap perusahaan.

Yang jadi salah, kalau tiap hal itu selalu datang ke atasan. Padahal harusnya, permasalahan itu teramat sepele dan bisa dilakukan dengan inisiatif sendiri. Sikap seperti ini, bisa membuat kamu dicap penjilat karena cari perhatian pada atasan.

2. Tidak suka saat atasan memberi perhatian ke rekan kerja yang lain

Boleh jadi disebabkan saking seringnya kamu mencari muka, sampai-sampai kamu merasa kalau perhatian atasan hanyalah untukmu saja. Sehingga, ketika atasan memberi perhatian pada rekan kerja lain, meskipun hal itu dalam kerangka profesionalitas, kamu jadi tidak suka. Kasian ya…

3. Mengambil ide orang lain

Demi dibilang pintar, inovatif, inisiatif, atau orang teladan, kamu jadi melakukan segala cara untuk mengambil hati atasan. Salah satunya dengan mengambil ide orang lain. Yang punya ide siapa, tapi kamu yang mengakuinya.

4. Menuruti segala kemauan atasan meski kurang tepat

Atasan tetaplah manusia. Jadi, pasti punya kekurangan. Sebagai seorang bawahan yang benar, harusnya bisa beri masukan. Bukan malah selalu mengiyakan, padahal nyatanya malah berujung kerugian. Giliran rugi, semua yang disalahkan.

5. Menjelek-jelekkan rekan lain di depan atasan

Ciri penjilat yang paling kentara adalah tukang ngadu. Kesalahan sepele yang harusnya nggak perlu sampai ke telinga atasan, selalu diberi tahu. Tujuannya apa lagi, supaya bisa jadi anak emas dan terlihat bagus. Padahal, sikap seperti itu malah menjelek-jelekkan dirinya sendiri.

Bila ada tanda-tanda di atas pada dirimu, cepatlah sadar, karena kariermu tidak akan bertahan lama jika sifat menjilat ini kamu pertahankan. Meski kamu berhasil meraih posisi puncak, akan ada masanya, caramu yang licik itu bakal ketahuan. Karena meraihnya bukan dasar prestasi, melainkan dengan cara menjilat.

*diolah dari berbagai sumber

read more
Berita Terkini

Tim PRP- PMRI USK Tingkatkan Numerasi Siswa melalui POP Kemendikbud

Banda Aceh – Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) Univeritas Syiah Kuala (USK) terus membantu guru mengajarkan matematika dengan cara mengembangkan penalaran dan kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah riil.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbudristek, yang dilaksanakan mulai tanggal 7 Oktober 2021 sampai 30 November 2021, melibatkan tim PRP-PMRI USK.

POP ini dilaksanakan oleh Yayasan Pembina Matematika dan IPA (YPMIPA) yang melibatkan 13 wilayah di Indonesia, salah satunya Aceh, yang ditangani oleh tim dari PRP-PMRI USK. Peserta adalah guru-guru dan kepala sekolah yang berasal dari SDN 69 Banda Aceh dan SD IT Nurul Ishlah Banda Aceh.

Menurut Rahmah Johar selaku Kepala PRP-PMRI Universitas Syiah Kuala, kegiatan selama 36 JP di bulan Oktober 2021 difokuskan pada pembekalan tentang ide-ide mengajarkan matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) untuk kelas rendah yaitu kelas 1,2, dan 3 SD. Semua kegiatan dilakukan melalui zoom.

“Pada kegiatan tersebut narasumber memberikan materi secara interaktif kepada peserta. Materi yang dibahas adalah bilangan, geometri, pengukuran, dan pengumpulan data. Narasumber memberikan contoh-contoh permasalahan matematika dengan berbagai konteks yang dekat dengan kehidupan siswa,” jelas Rahmah Johar.

Lanjutnya lagi, masalah tersebut dapat diselesaikan oleh siswa dengan berbagai cara sehingga meingkatkan keterampilan abad 21 siswa yaitu communication, creativity, critical thinking, dan collaboration. Selain itu literasi, numerasi, dan karakter siswa juga dikembangkan.

“Setiap peserta merancang pembelajaran, mempresentasi persiapan mengajar, mensimulasikan cara mengajar, dan mempraktekkan di depan kelas. Kegiatan selama praktek real teaching yang dilaksanakan secara tatap muka di kelas, direkam. Setelah itu guru maupun narasumber menonton rekaman video pembelajaran tersebut dan membahas melalui zoom, kejadian-kejadian penting selama pembelajaran berkaitan dengan proses berfikir siswa,” ungkap Rahmah Johar.

Sementara itu, Evi Susanti, Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, saat menutup kegiatan menyampaikan terimakasih kepada YPMIPA dan tim PRP-PMRI USK yang telah memberikan ide-ide kepada guru dalam meningkatkan keterampilan abad 21 sehingga siswa menjadi numerate.

“Kita mengharapkan guru-guru yang telah mengikuti pelatihan membagikan pengalamannya kepada guru lain atau sekolah imbas sesuai dengan sasaran POP yaitu sekolah maupun gurunya menjadi penggerak dalam inovasi mengajar,” pungkas Evi Susanti.

Adapun narasumber yang terlibat pada kegiatan ini adalah Prof, Dr. Rahmah Johar, M. Pd, Dr. Cut Morina Zubainur, M. Pd, Dr, Mailizar, M. Ed, Elizar, Ph. D, Dra. Tuti Zubaidah, M. Pd, Dra. Yuhasriati, M. Pd, Suhartati, M.Pd, dan Cut Khairunnisak, M. Sc.

read more
Berita Terkini

Jamu Siswa Peraih Medali Emas, Kadisdik: Ini Bukti Anak Aceh Bisa

 

*Banda Aceh* – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM menjamu siswa SMAN 7 Banda Aceh di oproom Dinas Pendidikan Aceh, Selasa 30/11/2021 malam. Hadir dalam jamuan tersebut para Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh dari beberapa kabupaten/kota di Aceh, serta kepala SMAN 7 Banda Aceh, Dr. Erlawana, S.Pd.,M.Pd.

Para siswa tiba di Aceh sekitar pukul 17.40 WIB dan disambut dengan pengalungan bunga oleh Kepala Bidang SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Hamdani, S.Pd.,M.Pd bersama beberapa kepala dinas pendidikan cabang dari berbagai daerah.

Seperti diketahui, para siswa kelas X (sepuluh) SMAN 7 tersebut terdiri dari Zahratul Dwi Safrina, Raza Muda Angkasa, Muhammad Nouval Devina, Aisyah Jihan Amanda, dan Letizia Rossa Fauzi yang didampingi oleh guru pendamping Jusmarita, S Pd, M Pd, dan Novris Sariani, S Pd berhasil meraih medali emas pada even Indonesia Inventors Day 2021, International Young Inventors Award yang diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) di Bali sejak 25 s/d 20 November 2021.

Para siswa SMAN 7 Banda Aceh berhasil meraih medali emas setelah karya inovasinya berjudul Paper Soap as an Anti-Bacterial Against Escherichia Coli from Kitchen Lemongrass Waste (Cymbopogon Citratus) atau Sabun Kertas Sebagai Anti Bakteri Terhadap Escherichia Coli Dari Limbah Sereh Dapur dapat dipertahankan denhan baik dihadapan para juri.

Kadisdik Alhudri kepada para siswa mengaku cukup bangga atas prestasi yang bergasil diraih di event internasional tersebut. Seperti diketahui, event ini diikuti oleh berbagai negara seperti Arab Saudi, Tiongkok, Vietnam, Jordania, Hongkong, Singapore, Malaysia, dan berbagai negara lainnya.

Manurut Alhudri, dengan prestasi ini telah mebuktikan ke mata dunia bahwa anak Aceh itu bisa, dan ini patut disyukuri dan diapresiasi.

“Kami atas nama Pemerintah Aceh, Bapak Gubernur Aceh, dan kita dari jajarab Dinas Pensidikan Aceh mengucapkaan apresiasi yang luar biasa adik-adik dan ibu pendamping. Ini sangat luar biasa, kami bangga,” kata Alhudri.

Alhudri menuturkan, anak-anak Aceh adalah petarung bukan penakut, dan anak-anak Aceh juga merupakan orang-orang yang pinter, hanya terkadang cara asahnya saja belum semuanya mendapatkan titik temu yang cocok.

Alhudri menuturkan, dalam jamuan tersebut dirinya sengaja mengundang para Kacabdin untuk menyambut kepulangan para siswa peraih medali emas dari SMAN 7 Banda Aceh.

“Kenapa para kacabdin ini saya undang, karena percaya atau tidak ini adalah putra putri Aceh yang telah mengharumkan nama Aceh. Karena itu sering saya katakan bawa anak-anak Aceh itu
bisa inilah buktinya,” kata Alhudri.

Kepada para Kacabdin Alhudri menekankan, bahwa banyak hal sebetulnya yang harus dibenah agar lahirnya inovasi-inovasi baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.

Adapun yang paling utama, kata Alhudri adalah peningkatan mutu guru. Karena jika guru berkualitas maka anak-anak yang dididiknya juga akan berkualitas sehingga mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional.

“Karena yang tedepan adalah guru karena guru itulah yang hebat, kalau ada yang bilang kepala dinas hebat, itu salah karena yang didik para siswa adalah para guru, maka salah jika ada yang mengatakan dinas hebat. Dinas hanya mensupport dan memenejerial apa yang dibutuhkan sekolah dan guru,” tegas Alhudri.

Dalam kesempatan itu, Alhudri kembali mengajak agar lara siswa di Aceh untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, sehingga rutinitas pendidikan di Aceh bisa kembali berjalan normal.

Saat ini, kata Alhudri, perlu ditekankan bahwa vaksin itu sangat penting dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, karena telah banyak memakan korban jiwa diseluruh dunia.

“Hari ini bapak dan ibu harus percaya bahwa vaksin itu pentig, karena kalau tidak vaksin kalian (para siswa) tidak mungkin ikut ke sana kemarin hingga bawa pulang mendali emas,” kata Alhudri.[]

read more
Berita Terkini

Alhamdulillah, Pelajar SMAN 7 Banda Aceh Juara Penelitian Internasional

BANDA ACEH- Sungguh membanggakan atas apa yang dilakukan lima pelajar SMA Negeri 7 Banda Aceh ini. Meski di masa pandemi Covid-19, mereka tetap mampu menorehkan prestasi. Apalagi prestasinya berskala internasional.

Pelajar SMA Negeri 7 Banda Aceh menorehkan prestasi cemerlang tingkat internasional dengan meraih medali emas pada ajang Indonesia Inventors Day 2021 International Young Inventors Award (IYIA) yang digelar oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) sejak 26 hingga 29 November 2021 di Denpasar, Bali.

INNOPA merupakan lembaga nonprofit (NGO) yang hadir untuk menaungi dan mengakomodir innovator Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat internasional.

Tergabung sebagai anggota penuh International Federation of Inventors’ Associations (IFIA), INNOPA juga turut serta membantu dalam memperkenalkan inovasi karya anak bangsa Indonesia ke tingkat dunia.

Para peserta berasal dari 15 negara, seperti : Arab Saudi, Tiongkok, Vietnam, Jordania, Hongkong, Singapore, Malaysia, dan berbagai negara lainnya.

Adapun para siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh adalah Zahratul Dwi Safrina sebagai ketua tim dengan anggota yaitu Raza Muda Angkasa, Muhammad Nouval Devina, Aisyah Jihan Amanda, dan Letizia Rossa Fauzi.

Para pelajar tersebut didampingi dua guru pembimbing yaitu Jusmarita, S Pd, M Pd, dan Novris Sariani, S Pd. Mereka berlomba pada kategori farmasi dan kesehatan (International Innovation Competition Qualification Wintek Pharmacy and Health Category).

Karya kreatif tersebut berjudul “Paper Soap as an Anti-Bacterial Against Escherichia Coli from Kitchen Lemongrass Waste (Cymbopogon Citratus)” atau Sabun Kertas Sebagai Antibakteri Terhadap Escherichia Coli Dari Limbah Sereh Dapur.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM melalui Kepala Bidang SMA dan PKLK, Hamdani, S.Pd, M.Pd mengapresiasi prestasi yang diraih siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh di tingkat internasional.

“Harapan kami inovator-inovator muda ini tidak berhenti di sini dan diharapkan ke depan dapat melahirkan ide-ide yang bermanfaat bagi masyarakat Aceh, bangsa Indonesia bahkan dunia,” ujarnya.

Menurut Hamdani, keberhasilan para siswa Aceh meraih medali emas di ajang Indonesia Inventors Day 2021 telah membuktikan bahwa pendidikan Aceh telah mampu bersaing di level internasional.

“Selamat buat guru pembimbing dan siswa-siswi kami, serta ucapan terimakasih kepada cabang dinas, kepala sekolah, pengawas, komite serta semua pihak yang ikut serta menyukseskan penelitian ini. Semoga prestasi ini lebih memacu siswa dalam belajar untuk mempersiapkan diri menuju era Society 5.0,” harap Hamdani, Selasa (30/11/2021).

Dengan adanya prestasi ini diharapkan dapat mendorong semangat belajar siswa-siswi di Aceh sehingga dapat bersaing di level internasional.

Seperti diketahui, bahwa Indonesia Inventors Day (IID) adalah kompetisi tingkat internasional bagi para peneliti lokal, nasional dan internasional untuk mempresentasikan hasil penemuannya.

Adapun fokus dalam ajang ini adalah pameran dan kompetisi. Para peserta dapat membawa produk akhir, sampel, prototipe atau mock-up untuk dipresentasikan di Indonesia Inventors Day. []

read more
1 21 22 23 24 25 54
Page 23 of 54