close

fitriadi

Berita Terkini

Kacabdisdik Wilayah Aceh Selatan Apresiasi Pembekalan Guru Calon PPPK

jaringanpelajaraceh.com I Tapaktuan– Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh menggelar pelatihan pembekalan bagi Guru Non PNS yang akan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di seluruh kabupaten/kota se-Aceh.

Kegiatan pembekalan tersebut merupakan pelatihan terbesar yang dilaksanakan Disdik Aceh pada tahun 2021 ini.

Ada 7.351 orang mulai mengikuti Pelatihan Pembekalan Seleksi Guru PPPK yang tersebar 266 kelas di seluruh Aceh. Mereka semua merupakan guru non PNS jenjang SMA/SMK dan SLB.

Berdasarkan data pada dashboard SSCASN 2021, jumlah peserta yang sudah mendaftar untuk mengikuti seleksi guru PPPK sebanyak 9.595 orang. Seluruh peserta akan bersaing ketat untuk memperebutkan sebanyak 5.218 kuota yang tersedia.

Sementara itu di Kabupaten Aceh Selatan ada sebanyak sebanyak 333 peserta mengikuti pembekalan Guru Non PNS jenjang SMA dan SMK yang akan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Aceh Selatan, Annadwi, SPd MM mengatakan, sebanyak 333 peserta tersebut terdiri dari Bidang Studi Bahasa Indonesia sebanyak 35 orang, Bahasa Inggris 44 orang.

Selanjutnya Bimbingan Konseling 19 orang, Biologi 31 orang, Ekonomi 19 orang, Fisika 30 orang, Geografi 23, Kimia 29 orang, Matematika 52 orang, PJOK 30 orang, Sejarah 22 orang, Seni budaya 10 Orang.

“Kami memberikan apresiasi kepada guru dengan kondisi alam yang hujan lebat namun semangat guru untuk mengikuti pembekalan ini,” ujar Annadwi.

Semoga dengan semangat guru-guru akan membawa jalan untuk diterima sebagai Guru PPPK Provinsi Aceh, ucapnya.

read more
Berita Terkini

Pengusaha Aceh Tampung Produk SMK, Kadisdik Aceh Beri Apresiasi

Jaringanpelajaraceh.com I BANDA ACEH – Belum banyak pelaku usaha yang kepincut dengan produk lokal, apalagi jika produk tersebut belum begitu dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Alhasil membutuhkan usaha kreatif dan kerja keras untuk memasarkannya.

Berbeda dengan Nahrawi Nurdin, pengusaha yang dikenal Awi D`Energy mengaku sudah lama memberi perhatian khusus untuk pengembangan produk-produk lokal, terutama produk yang dihasilkan oleh sekolah vokasi di Aceh.

Awi mengatakan siap untuk menampung semua jenis produk lokal berupa makanan dan minuman yang dihasilkan SMK untuk ditempatkan di Outlet Café D`Energi miliknya.

“Kita siap menampung semua produk SMK seluruh Aceh. Ini nanti akan kita lakukan MoU untuk jenis makanan dan minuman yang akan ditampung di D`Energy Coffee,” katanya saat menghadiri Bazar Produk SMK/SMA Banda Aceh dan Aceh Besar di halaman Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Jumat, (20/8/2021).

Ia bertekad akan melakukan berbagai cara untuk memasarkan produk lokal. Salah satunya dengan memberikan subsidi agar harganya terjangkau dan bisa bersaing dengan produk luar. Menurutnya, kualitas produk lokal juga tidak kalah saing dengan produk luar.

“Kita akan buat dua jenis makanan khususnya organik dan non organik. Jika pun nanti ada yang bilang harga organik mahal maka kita bisa subsidi sehingga harganya terjangkau,” ungkapnya.

Begitupun agar masyarakat teredukasi terhadap makanan organik, pihaknya nanti akan mensosialisasi proses penanaman hingga tahap produksi terhadap produk organik melalui media visual.

“Di situ kemudian kita akan tampilkan proses penanaman, proses panen, kita buat slide di TV sehingga masyarakat paham bahwa ini adalah organik,” jelasnya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri, MM mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi atas ketertarikan pengusaha Aceh pada produk-produk lokal yang dihasilkan siswa-siswi SMK di Aceh.

Alhudri berharap agar hal-hal seperti ini harus terus berlanjut sehingga kreativitas dan produktivitas anak-anak SMK bernilai dan laku di pasar.

Begitupun kepada para Cabang Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri meminta untuk terus mempromosi dan mempublikasi hasil karya siswa-siswi sekolah vokasi, sehingga menarik minat masyarakat untuk membelinya.

“Ini contoh D`energy yang sudah mau membeli produk dari SMK, ini tentunya luar biasa. Kita berharap akan muncul nanti D`Energy-D`Energy lainnya,” kata Alhudri.

Alhudri menuturkan, Dinas Pendidikan Aceh akan terus mendukung sekolah vokasi di Aceh agar siswa-siswi menghasilkan inovasi dan kreatifitas yang bernilai sehingga bisa menciptakan lapangan kerja dan dapat bersaing di dunia industri.

Jika pun tidak di perusahaan mereka bisa membuka home industri karena sudah memiliki kreativitas, jika ini bisa dilakukan dengan baik maka peningkatan kesejahteraan Aceh akan lebih baik.

“Karena itu saya selalu mengatakan, anak-anak kita ibarat mutiara, ibarat intan yang belum terasah, kalau dia sudah terasah maka dia akan menjadi berlian yang cukup mahal harganya, karena itu jangan sepotong-sepotong harus bersama-sama kita bangkit, jika tidak akan susah, pengusahanya, pemerintahnya, legislatifnya. Insya Allah jika hal ini terwujud Aceh akan bisa maju.” tutur Alhudri.

Peran IDUKA Sangat Dibutuhkan

Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMK, Azizah, S.Pd.,M.Pd mengatakan pembelajaran akan terwujud bila IDUKA (Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja) bisa dan mau bekerja sama dengan SMK, mulai dari merencanakan pembelajaran bersama, seperti menyusun kurikulum sesuai kebutuhan pembelajaran, menjadi guru tamu, menerima magang, hingga menciptakan lulusan yang handal.

Karena hakikat pembelajaran SMK bertujuan menghasilkan lulusan yang terserap didunia kerja dan siap berwirausaha dengan keahlian yang dimilikinya.

“Pembelajaran di SMK harus menghasilkan produk dan jasa, maka kehadiran industri sangat diharapkan untuk mendapatkan produk dan jasa yang berstandar dunia kerja atau kebutuhan masyarakat,” tutur Azizah.

read more
Berita Terkini

Jelang Seleksi PPPK, Disdik Latih Guru Se-Aceh

Jaringanpelajaraceh.com I Banda Aceh – Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh menggelar pelatihan pembekalan bagi Guru Non PNS yang akan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di seluruh kabupaten/kota se-Aceh. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut merupakan pelatihan terbesar yang dilaksanakan Disdik Aceh pada tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM melalui Plt Kabid Pembinaan GTK Muksalmina, S.Pd, M.Si mengatakan seluruh guru non PNS jenjang SMA/SMK dan SLB sebanyak 7.351 orang mulai mengikuti Pelatihan Pembekalan Seleksi Guru PPPK yang tersebar 266 kelas di seluruh Aceh.

“Pelatihan ini kita rencanakan dilaksanakan selama lima hari. Dimulai dari 18 sampai dengan 22 Agustus mendatang,” kata Mukhsalmina dalam keterangan tertulis, Kamis, (19/8/2021).

Mukhsalmina menjelaskan pelatihan tersebut bersifat mandiri. Sebanyak 266 para tutor dari 12 mata pelajaran terlebih dahulu diberi pembekalan di provinsi. Kemudian, kata dia, tutor tersebut dibekali dengan modul dan kisi-kisi soal.

Setelah diberi pelatihan, sambungnya, para guru tersebut dikembalikan ke sekolahnya masing-masing. Hal itu untuk membuka kelas secara mandiri dan menerima para guru yang bukan PNS untuk mempersiapkan mengikuti seleksi PPPK.

“Jadi bisa kita katakan bahwa, pelatihan ini terbesar yang pernah kita laksanakan untuk para guru non PNS jenjang SMA, SMK dan SLB yang tersebar di 23 kabupaten atau kota,” kata Mukhsalmina.

Muksalmina menjelaskan untuk ruang dan alat pelatihan difasilitasi oleh kepala sekolah bekerjasama dengan kepala cabang dinas di masing-masing wilayah. Seperti, ruang kelas dan ruang komputer. Disdik Aceh, kata dia, menyediakan pemateri atau narasumber.

“Jadi peserta tinggal datang kelokasi pelatihan sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing,” kata Mukhsalmina.

Dia menyebutkan pelatihan itu dilakukan untuk membantu para guru non PNS agar bisa lulus pada seleksi PPPK. Arahan tersebut, sesuai instruksi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ST, MT.

Berdasarkan data pada dashboard SSCASN 2021, kata Mukhsalmina, jumlah peserta yang sudah mendaftar untuk mengikuti seleksi guru PPPK sebanyak 9.595 orang. Seluruh peserta akan bersaing ketat untuk memperebutkan sebanyak 5.218 kuota yang tersedia.

“Jadi kita berharap dengan pelatihan yang terintegrasi dan mandiri ini dapat membuka peluang yang lebih besar kepada para guru-guru terbaik kita, agar lulus ditahap pertama seleksi PPPK. Sekaligus menepis anggapan bahwa pelatihan yang dilaksanakan selama ini dinilai asal-asal oleh sebagian orang,” imbuh Mukhsalmina.

read more
Berita Terkini

SMK-PP Negeri Saree Raih Penghargaan Abdibhaktitani 2021 dari Kementerian Pertanian

Jaringanpelajaraceh.com I Aceh Besar. Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Saree kembali menoreh prestasi tingkat nasional dengan memperoleh penghargaan Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) berprestasi bidang pertanian tahun 2021 dari Kementerian Pertanian RI.

Penghargaan ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo nomor 438/KPTS/KP.590/M/8/2021 yang diumumkan secara virtual melalui zoom meeting setelah Peringatan detik-detik Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 pada 17 Agustus 2021 di Jakarta

SMK-PP Negeri Saree dianggap layak diberikan kembali Penghargaan Abdibhaktitani 2021 ini dalam katagori ‘Berprestasi Utama’ setelah proses seleksi dokumen, kunjungan lapangan, dan ekspose di depan 15 orang tim penilai yang dilaksanakan secara virtual pada 5 – 6 Juli 2021 lalu.

Ada 39 UKPP Pertanian se-Indonesia yang dinyatakan lulus penilaian awal berupa dokumen dan penilaian langsung ke lapangan pada awal pertengahan Juli 2021 lalu.

Sedangkan penyerahan penghargaan Abdibhaktitani tahun 2021 ini secara langsung akan diberikan setelah Status PPKM Nasional dicabut oleh pemerintah, yang direncanakan langsung diberikan oleh Menteri Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.

Kepala SMK-PP Negeri Saree, Muhammad Amin menjelaskan, penghargaan Abdibhaktitani tahun 2021 diberikan kepada UKPP dalam lingkup Kementan RI yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan berbagai inovasi yang dikembangkan selama dua tahun terakhir.

“Penghargaan Abdi Bhakti Tani ini merupakan penghargaan yang ke 4 kali secara berurut diperoleh SMK-PP Negeri Saree yaitu 2015, 2017, 2019, dan 2021” ungkap Muhammad Amin

Penilaian Kualitas Pelayanan Publik UKPP Berprestasi Bidang Pertanian pada tahun 2021 ini lebih difokuskan pada Pelaksanaan Visi misi dan maklumat, pelaksanaan Standar Pelayanan yang telah ditetapkan, Pengakuan Manfaat UKPP oleh para pihak dan Inovasi Pelayanan dalam mendukung program Upaya Khusus (upsus) Pajale, Siwab, dan Babe yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI serta program pencegahan penyebaran covid-19

Pengakuan juga terlihat dari jumlah MoU yang telah dijalin dengan berbagai DU/DI/lembaga, dalam tiga tahun terakhir kita telah membuat 40 buah MoU dengan berbagai implementasi dilapangan seperti ; PKL siswa, Penelitian Bersama, Penguatan SDM Guru dan Tenaga Kependidikan, Pelatihan Pengolahan hasil dan Produk turunan pertanian dari lemon seperti minyak wangi, lilin, pure lemon, sari lemon segar. Produk lemon ini merupakan kerjasama dengan Seameo Biotrop. Kita juga menghasilkan Decomposer MA-11 kerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Aceh

Disisi lain, Wakasek Humas dan Kerjasama SMK-PP Negeri Saree, Khatmi Ilyas juga menambahkan dalam hal Inovasi Pelayanan, bahwa ada banyak Inovasi yang dilakukan fokus pada bidang kewirausahaan bagi siswa diantaranya Smart-Be, Seulawah Agro Technopark, PWMP, SPW, dan Pengembangan Unit Produksi. Menyahuti Revolusi Industri 4.0 pihak sekolah menggunakan Finger Print, Face Print dan absen online via android sebagai alat Absensi Guru/pegawai serta siswa, Penggunaan Drone Deploy untuk pemetaan tanaman, PPDB online sehingga calon siswa tidak perlu ke sekolah untuk mendaftar. Kemudian penggunaan CCTV di 50 titik dikelas dan lingkungan sekolah dalam rangka pengawasan sehingga dapat tercipta suasana yang aman dan nyaman.

Bagi provinsi Aceh, lanjutnya, penghargaan Abdibhaktitani tahun 2021 ini didapat oleh 4 UKPP yaitu SMK-PP Negeri Saree, SMK-PP Negeri Kutacane, SMK-PP Negeri Bireuen, dan UPTD BPSBTPHP yang mana keempatnya merupakan Unit Kerja dibawah Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

read more
Berita Terkini

Kecewa dengan Kebijakan Kampus, Mahasiswa USK Kirim Surat Terbuka Kepada Rektor

jaringanpelajaraceh.com I Banda Aceh. Beredar sebuah surat terbuka kepada rektor Universitas Syiah Kuala (USK) yang mengukapkan kekecewaan terhadap aturan yang dikeluarkan oleh pihak kampusnya. Surat terbuka yang diposting oleh akun IG @kotabandaaceh memuat sebuah surat terbuka yang dikirimkan oleh seorang mahasiswa kepada Rektor USK.

Dalam surat terbuka itu, mahasiswa mengukapkan rasa kecewanya kepada pihak kampus “Kekecawaan saya disini adalah mengapa kebijakan itu harus berubah tepat sebelum periode pembayaran. Mengapa disore hari dan mengapa tidak jauh-jauh hari sebelumnya. Bagi kami mencari uang sejumlah Rp. 1.260.000 dalam waktu 1 minggu sangat kesulitan, dan beberapa teman yang lain bahkan lebih dari jumlah di atas”, ungkap mahasiswa tersbut dalam surat terbukanya.

Pesan yang diposting oleh akun IG @kotabandaaceh dengan melampirkan surat terbuka tersebut sampai tanggal 04 Agustus 2021 sudah disukai oleh 2.405 orang dan 81 komentar. Beragam komentar muncul dari netizen setelah postingan itu dipublis.

“Banyak mahasiswa ex Bidikmisi yang mencari uang untuk kehidupannya di rantau karena kondisi keluarga dan ekonominya, ada yang anak yatim piatu yang serba kekurangan sehingga harus membagi tugas Antara kuliah dan juga pekerjaan untuk membiayai kehidupan selama kuliah, semoga Rektor dan USK dapat mengerti dan memberikan keringanan kepada mahasiswa ex Bidikmisi dalam pengurangan pembayaran uang SPP”, komentar akun @feri_satria_polas.

“Pemimpin berjiwa sales… Semua dijadikan ladang bisnis”, timpal akun @richysme_123

read more
Berita Terkini

Kadisdik Aceh Launching Pembelajaran Kelas Jauh di Aceh Tengah, Demi Pemerataan Pendidikan

Jaringanpelajaraceh.com I Takengon – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan menunjukkan komitmennya dalam memajukan dan melakukan pemerataan pendidikan hingga ke daerah pelosok di Aceh. Salah satunya dengan membuka pelaksanaan jalur pembelajaran kelas jauh.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM melaunching Jalur Pembelajaran Kelas Jauh Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah yang bertempat di SMA Negeri 19 Takengon, Senin (2/8/2021).

Turut hadir para pejabat struktural Dinas Pendidikan Aceh, Camat Rusip Antara, Iskandar, aparatur kecamatan dan desa serta para kepala sekolah, pengawas, guru dan siswa.

Kadisdik mengatakan Pemerintah Aceh bertekad untuk memberikan pelayanan pendidikan seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Aceh.

“Jangan lagi ada anak-anak kita yang tidak melanjutkan sekolahnya, hanya karena faktor ekonomi. Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara agar angka putus sekolah di Aceh dapat teratasi. Minimal mampu menamatkan pendidikan hingga jenjang SMA,” ujarnya.

Alhudri menyampaikan terhitung sejak awal Tahun Ajaran 2021/2022 pihaknya telah membuka jalur pembelajaran kelas jauh bagi peserta didik yang berada di Kemukiman Pameu. Selain itu, program yang sama juga akan dicanangkan di Gampong Jamat, Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah dan Gampong Alue Keujruen, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan.

“Yang terpenting sekarang anak-anak kita mau sekolah dan belajar. Saya melihat anak-anak sudah antusias. Perangkat kecamatan dan desa juga semangat. Anak-anak jangan berkecil hati. Walau kelas jauh, ini merupakan pendidikan yang sah dan diakui pemerintah,” ucapnya.

Kemukiman Pameu adalah daerah pedalaman di Aceh Tengah yang memiliki enam desa atau gampong. Desa itu antara lain Laut Jaya, Blang Pirak, Kuala Rawa, Tanjung, Merandeh Paya dan Paya Tampu. Kemukiman ini berjarak sekitar 73 kilometer dari pusat kota Kabupaten Aceh Tengah.

“Selain keterbatasan dana pemerintah untuk membangun gedung SMA baru, jumlah peserta didik usia SMA di sini juga masih terbatas. Oleh karena itu, saat ini kita buka jalur pembelajaran kelas jauh dari SMA Negeri 19 Takengon, Rusip Antara,” ungkapnya.

Alhudri menekankan bahwa pendidikan merupakan modal dasar kehidupan. Pendidikanlah yang berperan penting menuntaskan ketertinggalan, kemiskinan dan menjamin perubahan.

“Ilmu tanpa agama kita akan buta, sedangkan agama tanpa ilmu kita akan lumpuh. Kita harapkan anak-anak dapat belajar dengan serius dan dapat mengajak kawannya yang lain untuk mengikuti jalur pembelajaran kelas jauh ini,” pintanya.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Hamdani, M.Pd menjelaskan pada tahun pertama pelaksanaan jalur pembelajaran kelas jauh di Kemukiman Pameu ini telah ada 16 siswa yang mendaftar dengan jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 12 orang.

“Alhamdulillah dengan izin Allah dan sesuai arahan Bapak Kadis Pendidikan Aceh, pada hari ini kita telah melaunching jalur pembelajaran kelas jauh. Kita harapkan program ini terus berkembang dan jumlah siswanya akan terus bertambah setiap tahunnya,” harapnya.

Hamdani menuturkan siswa yang mengikuti jalur pembelajaran kelas jauh tahun ini merupakan para lulusan SMP di Kemukiman Pameu yang selama dua tahun terakhir tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

“Karena jaraknya jauh dari kota atau tempat tinggal, para Guru danTenaga Kependidikan yang bertugas di Kemukiman Pameu juga telah difasilitasi dengan asrama yang dapat digunakan untuk tempat tinggal,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, aparatur Kemukiman Pameu juga telah memberikan tempat untuk guru dan siswa yang dapat digunakan untuk ruang belajar. Pihaknya akan terus melakukan penambahan fasilitas seiring berjalannya program pembelajaran tersebut.

“Kami berharap pembelajaran kelas jauh ini tidak hanya berjalan setahun ini saja. Namun dapat dipastikan keberlanjutannya sampai anak-anak naik ke kelas selanjutnya, bahkan sampai kelulusan,” pungkas Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Hamdani, M.Pd.

read more
Berita Terkini

Tingkatkan Wawasan Cerdas Mengatasi Hoax, Kominfo Selenggarakan Webinar Literasi Digital

Jaringanpelajaraceh.com I Aceh Timur, Kegiatan webinar yang dilaksanakan oleh SiberKreasi Kementerian Informatika dan Komunikasi bekerjasama dengan Pemerntah Provinsi Aceh dengan sasaran Kabupaten Aceh Timur berlangsung sangat antusias. Beberapa sekolah mengajak siswa untuk video conference mengikuti kegiatan tersebut, seperti SMK Negeri 1 Idi, bahkan termasuk SMK Negeri Taman Fajar. Diikuti lebih 90 titik, diskusi tentang literai digital di zaman milenial berlangsung cukup seru hingga tidak semua pertanyaan dibacakan oleh moderator.

Webinar yang mengambil tema Bijak Sebelum Mengunggah di Sosial Media menghadirkan narasumber dengan level nasional meski dua diantaranya adalah putera Aceh yang sudah cukup melanglang di level nasional. Mereka adalah I Gede Putu Krisna Juliharta (Bali) pegiat relawan TIK, Tiwi Dewanti (Bogor) guru pegiat literasi, Nurdin (Aceh) ketua RAPI Aceh Timur dan Khairuddin (Aceh) Ketua Harian Jaringan Sekolah Digital Indonesia.

Diskusi menarik saat beberapa pertanyaan mengarah pada bagaimana menghadapi hoax di zaman digitalisasi dengan informasi yang sulit dipilah. Ketua Harian JSDI, Khairuddin mengungkapkan pentingnya edukasi bagi masyarakat tanpa mengedepankan terlebih dahulu sanksi. UU ITE sebagai regulasi yang perlu dikuatkan keberadaannya, namun yang paling penting adalah ketika masyarakat sudah cerdas menggunakan sosial media, melalui program yang edukatif, sosialisasi serta doktrin di bidang pendidikan, hoax menjadi isu yang mudah dihadapi.

“Pegiat literasi membentuk komunitas untuk memberi warna yang cerdas dan bijak dalam sosial media. Para pendidik, tokoh agama yang moderat sudah saatnya mengisi ruang sosial media dengan informasi dan konten yang mendidik. Sekolah menjadi pilar bagi pemerintah untuk mencerdaskan kaum milenial menggunakan sosial media sebagai hiburan yang mendidik” tutup Khairuddin dalam pemaparan.

Sementara putera Aceh lainnya, Nurdin, mengutarakan sisi sosial media sebagai wajah personality pengguna yang sesungguhnya. Sosial media menjadi penghubung dengan nilai sosial yang tinggi, karena itu, pengguna sosial media harusnya menggunakan identitas asli dan tidak melakukan kebohongan informasi baik berupa hoax serta kejahatan lainnya seperti web pishing, fake info dan sebagainya.

Kegiatan yang berlangsung selama lebih dari 3 jam tersebut diharapkan akan berlanjut ke daerah lain sebagai kampanye positif menggunakan sosmed, begitu tulis seorang netizen di chat zoom.

read more
Berita Terkini

Siswa SMKN 1 Teunom, Juara Bidang Lomba Seni Lukis di FLS2N SMK Tingkat Provinsi Aceh

Jaringanpelajaraceh.com I BANDA ACEH – Pelaksanaan ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMK tingkat Provinsi Aceh tahun 2021 sudah selesai, kegiatan tersebut ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Drs. Alhudri, MM pada Jumat (30/07/2021) di Aula Dinas Pendidikan Aceh.

Sesuai hasil yang disampaikan oleh panitia, salah seorang siswa SMKN 1 Teunom di ajang ini berhasil menjadi juara I pada Bidang Lomba Seni Lukis atas nama Melda Silvia, menurut Satria Pratama, SPdI, MPd yang merupakan wakil Kesiswaan SMK N 1 Teunom menyebutkan baru kali ini bisa mendapatkan Juara 1 di tingkat Provinsi Aceh.

“Selama kepemimpinan bapak Syaribuddin, M.Pd ada beberapa kali mendapat juara di tingkat Provinsi yaitu tahun 2020 salah satunya juara harapan di ajang Festival Literasi Sekolah dan kali ini baru mendapatkan hasil yang maksimal”, ujarnya.

Kepala SMKN 1 Teunom Syaribuddin, MPd., mengaku bangga akan prestasi salah satu peserta didik yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat provinsi Bidang Lomba Seni Lukis.

“Kami bangga, ini merupakan prestasi yang harus didukung terus guna meraih juara di tingkat nasional, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pembimbing yang sudah membimbing dalam berlatih,” ungkap Syaribuddin.

Lanjut Syaribuddin setelah mengikuti lomba tingkat provinsi, anak kita Melda Silvia akan terus dilatih untuk meningkatkan kemampuan, sehingga saat mewakili Aceh pada event tingkat nasional bisa bersaing dan mendapatkan prestasi terbaik.

“Saya selaku pimpinan sekolah merasa bangga, dan ini persiapan tidak lebih dari 10 hari berkat bimbingan para guru yang yang ulet cara mengajarnya, jadi Alhamdulillah hasilnya baik, harapan kami semoga bisa mendapatkan Juara di tingkat nasional dan mendapatkan prestasi terbaik,” pungkas Syaribuddin.

read more
Berita Terkini

Laksanakan Rakerwil, IGI Aceh Susun Sejumlah Program Peningkatan Kompetensi Guru

Jaringanpelajaraceh.com I Aceh Besar – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Aceh melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada Minggu (01/08/2021) di Aula SMAN 1 Lhoknga Aceh Besar dan dibuka secara virtual oleh ketua umum PP IGI Danang Hidayatullah, SH, MA.

Ketua pelaksana kegiatan Fitriadi, MPd menyampaikan bahwa rakerwil ini adalah yang pertama dilaksanakan oleh pengurus periode 2021-2026 setelah Musyawarah Wilayah (Muswil) pada medio Maret 2021.

“Rakerwil ini kita laksanakan secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan) dimana para pengurus daerah yang tidak bisa hadir secara langsung juga bisa bergabung melalui room virtual yang disiapkan oleh panitia”, ujar Fitriadi yang juga merupakan sekretaris wilayah IGI Aceh.

Sementara itu, Ketua IGI Provinsi Aceh Drs Imran dalam sambutannya menyebutkan bahwa rakerwil ini merupakan amanah AD/ART organisasi yang wajib dilaksanakan agar dapat disusun program kerja yang bisa membantu meningkatkan kompetensi para guru-guru.

“Dari sejumlah program kerja yang disusun oleh para pengurus, IGI masih menyusun program unggulannya berupa peningkatan kompetensi guru baik yang berbasis literasi atau digitalisasi”, ujar Imran.

Ketua umum PP IGI, Danang Hidayatullah, SH.MA saat membuka acara menyampaikan rasa terima kasih kepada pengurus IGI Aceh yang terus bergerak membantu para guru-guru terutama dalam meningkatkan kompetensi mereka.

“Kita harus bersinergi dengan berbagai lembaga agar visi misi IGI cepat terwujud, saya berharap setiap insan IGI menjadi kekuatan penting bagi kemajuan dan kejayaan IGI, saat ini dan di masa yang akan datang dengan satu hati dan satu jiwa sharing and growing together. Kita akan terus saling berbagi dan tumbuh bersama”, pungkas Danang.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua dewan pakar IGI Aceh Hamdani, SPd, MPd yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendikan Aceh serta Sekretaris Jenderal IGI Pusat.

read more
Berita Terkini

FLS2N PDBK Tingkat Provinsi Aceh Selesai, Ini Para Juara yang Lolos ke Nasional

Jaringanpelajaraceh.com I BANDA ACEH – Sebanyak lima Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) jenjang SDLB, SMPLB dan SMALB lolos pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tingkat Nasional tahun 2021 yang akan berlangsung secara virtual sejak 6 Agustus hingga 5 September 2021 di Jakarta.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Hamdani, M.Pd saat menutup ajang FLS2N tingkat Provinsi Aceh tahun 2021, Kamis (29/7/2021) menyampaikan ajang FLS2N ini digelar untuk mengasah keterampilan peserta didik, khususnya di bidang seni. Dinas Pendidikan Aceh secara khusus mengapresiasi prestasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada di Aceh.

“Pemerintah Aceh akan terus memberi perhatian terhadap pelayanan yang dibutuhkan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Ajang ini untuk menampilkan kreativitas dari peserta didik, agar mampu bersaing di tingkat provinsi hingga tingkat nasional,” ujarnya.

Hamdani menuturkan pada tahun ini pihaknya menggelar perlombaan secara terbatas yaitu cabang lomba menyanyi SDLB, melukis SMPLB/SMALB, menari SMPLB/SMALB, desain grafis SMALB dan Musabaqah Tilawatul Quran (MTQ) SMPLB/SMALB dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap seni dan menginspirasi peserta didik untuk melestarikan kesenian Indonesia, khususnya seni budaya Aceh,” tuturnya.

Namun demikian, sambungnya, dengan berakhirnya perlombaan itu tidak membuat peserta didik berhenti berlatih dan mengembangkan diri. Ajang ini harus menjadi batu loncatan bagi anak-anak untuk terus menekuni bidang seni yang disukainya.

“Kita akan melakukan pembinaan kepada para juara selama tiga hari sebelum bertanding di tingkat Nasional. Mereka nantinya akan dilatih oleh para pelatih yang telah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Aceh,” terangnya.

Kepada para juara, Dia menambahkan pihaknya memberikan penghargaan berupa sertifikat, piagam dan uang pembinaan senilai Rp 4,5 juta untuk juara I, Rp 3,5 juta untuk juara II, Rp 2,5 juta untuk juara III, Rp 1,5 juta untuk juara harapan I dan Rp 1 juta untuk juara harapan II.

Berikut nama-nama Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB yang berhak mewakili Provinsi Aceh pada ajang FLS2N tingkat Nasional 2021 yaitu:
1. Soniya Chairil (SLB-B YPAC Banda Aceh) bidang lomba menari tingkat SMPLB/SMALB
2. Imam (SLBN Pembina Aceh Tamiang) bidang lomba menyanyi solo tingkat SDLB
3. Salmi Irham Ramadhani (SLB Bukesra Banda Aceh) bidang lomba MTQ tingkat SMPLB/SMALB.
4. Ramli (SLB-B YPAC Banda Aceh) bidang lomba melukis tingkat SMPLB/SMALB
5. Teuku Mirza (SMALB Kota Langsa) bidang lomba desain grafis tingkat SMALB

read more
1 29 30 31 32 33 54
Page 31 of 54