close

fitriadi

Berita Terkini

Meningkatkan Mutu Lulusan SMK Aceh, Ini Beberapa Upaya yang Dilakukan Dinas Pendidikan

Jaringanpelajaraceh.com I Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh melalui Kepala Bidang Pembinaan SMK Azizah, S.Pd., M.Pd menyampaikan kabar gembira terkait prestasi yang diraih oleh siswa SMK Aceh pada tahun 2020 atau 2021.

Kepada media ini Minggu (18/04/2021), Azizah menyampaikan bahwa ada peningkatan kelulusan siswa SMK Aceh ke Perguruan Tinggi, dan ini sudah sesuai dengan target yang diharapkan.

“Untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil serta lulusan yang siap berwirausaha, kita juga sudah bekerja sama dengan Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) dan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati”, ungkap Azizah.

Sambungnya lagi, beberapa siswa dari SMKN 3 Banda Aceh dan SMKN 6 Lhokseumawe baru-baru ini juga mendapatkan hasil bagus pada Tryout Akbar yang digelar oleh Dinas Pendidikan Aceh.

Kabid Pembinaan SMK pada Dinas Pendidikan Aceh ini juga mengungkapkan bahwa pada dasarnya lulusan SMK diharapkan mampu untuk bekerja, berwirausaha serta melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Saat ini, untuk mencapai target tersebut ada beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan, seperti meningkatkan kompetensi para guru, menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran serta menjalin kerjasama dengan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA), Perguruan Tinggi maupun dengan Instansi Pemerintah”, ujarnya.

Disamping itu, ungkap Azizah bahwa pihaknya selama ini terus memotivasi para kepala sekolah maupun guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dengan menerapkan berbagai model pembelajaran menarik sehingga mereka dapat mengusai materi yang disampaikan dengan maksimal.

read more
Berita Terkini

Prof Syahrizal Abbas, Konsep BEREH Adalah Nilai Ajaran Syariah

JARINGAN PELAJAR ACEH I Takengon – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Syahrizal Abbas MA menjadi penceramah pada Safari Ramadhan Dinas Pendidikan Aceh di Masjid Al-Muhajirin, Gampong Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.
Ceramah itu disampaikan sesuai menjalankan ibadah shalat Tarawih dan Witir di masjid tersebut, Sabtu (17/04/2021).

Rombongan Dinas Pendidikan Aceh dipimpin langsung Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM didampingi para pejabat Eselon III, dan IV di lingkup Dinas Pendidikan Aceh.

Seperti diketahui, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr Taqwallah MKes mengatakan, pelaksanaan tausiah Safari Ramadhan Pemerintah Aceh akan digelar secara serentak pada hari kelima puasa atau pada Sabtu malam (17/4/2021) di 54 masjid yang tersebar di setiap kabupaten/kota di Aceh.

Di awal ceramahnya, Prof Syahrizal Abbas tidak lupa menyampaikan salam dari Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT dan Sekda Aceh Taqwallah kepada masyarakat Gampong Paya Tumpi, Kabupaten Aceh Tengah.

Prof Syahrizal Abbas, dalam ceramahnya mengajak para jamaah untuk senantiasa memanfaatkan bulan Ramadhan dengan penuh ibadah, tentunya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Melaksanakan shalat fardhu, shalat sunnah, zikir, berdoa, dan kita i`tikaf adalah ibadah mahzah atau ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah SWT.

Tapi disamping itu, ibadah ghairu mahzah juga tidak boleh ditinggalkan, karena ibadah ini menyangkut dengan kehidupan orang lain, kehidupan masyarakat, dan kehidupan publik, untuk saling membantu, mengingatkan dan saling mendorong kepada kebaikan, itu semuanya juga ibadah.

“Jadi jagaan hanya ibadah mahzah semata di bulan Ramadhan, tapi ibadah ghairu mahzah pun juga harus lebih banyak dilakukan,” katanya.

Memberi makan kepada orang berbuka puasa, memberi sedekah, dan membersihkan lingkungan sehingga terlihat Bersih, Rapi, Estetis, dan Hijau (BEREH) itu sebenarnya ajaran Al Qur’an dan Sunnah.

Karena, kata Prof Syahrizal, Al Qur`an memerintahkan hamba-Nya untuk selalu dalam keadaan bersih, itu semua adalah ajaran Alquran. Di dunia, kata Syahrizal Abbas, orang yang paling bersih kehidupannya adalah Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW, di rumah bersih, di masjid bersih, itulah contoh bersih yang ditampilkan oleh ajaran Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

“Jadi kalau ada program Pemerintah Aceh yang mengajak kita untuk bersih sebetulnya itulah pelaksanaan syariat Islam dalam kehidupan kita,” kata Syahrizal Abbas.

Sebab dalam firman Allah kata Syahrizal, sesungguhnya Allah SWT itu cinta kepada orang yang taubat dan orang yang bersih dan suci. Untuk itu jika mau dekat dengan Allah, berkomunikasi dengan Allah, maka syaratnya harus bersih. Bersih pakaian, bukan berarti harus pakaian mahal, bersih tempat tidur bukan berarti harus luar biasa seperti tempat tidur raja.

Kemudian hijau, juga merupakan ajaran Alquran. Allah dalam firmannya memerintahkan kepada kita agar tidak membuat kerusakan di muka bumi dengan eksploitasi besar-besaran, tebang hutan besar-besaran, sehingga alam menjadi gersang.

Begitupun, Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad juga pernah memerintahkan umatnya untuk menanam pohon. Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apa bila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat, maka hendaklah dia menanamnya.

Oleh karena itu, orang yang berpuasa adalah orang yang konsisten menjalankan ajaran Allah dan Rasul, dia bersih, estetis dan menanam pepohonan adalah ciri orang yang bertaqwa.

“Rupanya konsep bersih, rapi, estetik, dan hijau adalah nilai ajaran syariah dan itu adalah ciri orang yang bertakwa,” kata Prof Syahrizal.

Hoax Lebih Kejam dari Pembunuhan

Pada kesempatan itu, Prof Syahrizal juga mengatakan bahwa selain bersih, rapi, estetis, dan hijau ciri orang muttaqin lainnya adalah orang yang saat mendapatkan informasi, dia akan selalu melakukan kroscek kebenarannya.

Karena baik ajaran agama maupun hukum negara melarang penyebaran informasi bohong maupun fitnah (hoax), sebab fitnah itu dampaknya berbahaya sekali. Oleh karena itu Alqur`an mengatakan bahwa Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.

“Orang yang berpuasa ketika mendapat informasi dari mana saja maka orang tersebut akan memeriksa, dia akan kroscek dari mana informasi itu, betulkan informasi itu? Kalau tidak jangan sebarkan kepada orang lain, karena resiko itu besar. Fitnah itu besar sekali dampaknya,” kata Prof Syahrizal.

Menurutnya, sejarah telah membuktikan betapa berbahayanya pengaruh informasi bohong. Prof Syahrizal menuturkan, di banyak peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah tentu ada yang menang dan ada juga yang kalah. Salah satu faktor kekalahan karena munculnya informasi bohong seperti peristiwa Perang Uhud.

Oleh karena itu, ketika mendapat informasi mengenai Covid-19 mengenai masker, harus dilakukan kroscek untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Apalagi, orang yang berpuasa tidak akan pernah menyebarkan berita bohong kepada orang lain karena itu akan mengurangi nilai ibadah puasanya.

“Mengenai Covid-19 itu fakta, bukan hanya di tempat kita, bahkan di dunia internasional secara kasat mata kita melihat bahwa itu ada. Dan resikonya sudah banyak orang yang meninggal dunia. Maka jika ada yang bilang tidak ada Covid-19, maka itu tidak lagi sejalan dengan fakta yang ada dihadapan kita,” ujar Prof Syahrizal.

Oleh karena itu, gerakan BEREH dan penerapan protokol kesehatan dapat mencegah penularan Covid-19, karena kewajiban setiap orang berpuasa itu untuk berikhtiar agar tidak terkena Covid-19. Mencegah itu jauh lebih baik dari mengobati.

Vaksin Ampuh Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Begitupun terkait Vaksin, menurut Prof Syahrizal Abbas, vaksin adalah alat yang paling ampuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh, jadi kalau ada yang mengatakan dibuat dari lemak babi maka itu adalah hoax.

Sebab, katanya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah melakukan kunjungan ke tempat vaksin Sinovac diproduksi, hasilnya tidak ditemukan adanya unsur dari barang-barang haram. Begitupun Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh juga telah menfatwakan bahwa vaksin hukumnya halal.

“Maka Vaksin untuk Covid-19 itu hukumnya halal, jadi tidak usah takut, kenapa tidak usaha takut karena fatwa itu sudah dikeluarkan bahwa vaksin Covid-19 hukumnya halal, pertimbangannya demi untuk menyelamatkan jiwa manusia,” tutup Syahrizal.

read more
Berita Terkini

Serahkan SK Plt Kepala SMA/SMK, Ini Pesan Kadisdik Aceh

JARINGANPELAJARACEH.COM I Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM mengajak semua Kepala SMA/SMK untuk senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.

Hal itu disampaikan Alhudri agar kualitas pendidikan Aceh benar-benar bermutu, sehingga tidak selalu menjadi bahan omongan orang. Hal ini memang tidak mudah, akan tetapi jika dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesadaran maka akan terasa mudah.

“Bapak dan Ibu kepala sekolah adalah ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh bersama para guru dan tenaga pendidik. Sebab, bapak dan ibu lah yang langsung berhadapan dengan anak-anak didik kita,” kata Alhudri, Jumat (16/4/2021).

Ajakan itu disampaikan Alhudri saat membuka rapat penyerahan SK kepada sejumlah pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah di Aceh yang berlangsung di Ruang Rapat Dinas Pendidikan Aceh.

Dalam penyampaiannya, Alhudri mengingatkan agar para Plt kepala sekolah yang baru saja ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai perintah dari undang-undang dan aturan yang ada.

“Tolong laksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksana tugas sesuai perintah dari perundang-undangan. Jaga stabilitas agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik, serta yang paling penting tingkatkan mutu dan kualitas pendidikan,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Alhudri juga berpesan agar Gerakan BEREH terus ditingkatkan di setiap sekolah. Menurutnya sejumlah sekolah yang telah berhasil menjalankan gerakan BEREH, namun masih ada beberapa sekolah sekolah yang dikunjunginya masih belum melaksanakan kegiatan BEREH dengan baik.

Padahal gerakan BEREH tidak hanya sebatas perintah dari Gubernur dan Sekda Aceh melainkan juga sejalan dengan pesan agama bahwa kebersihan itu sebagian dari iman.

Oleh karena itu, Alhudri mengaku beberapa kali pernah kesal saat berkunjung ke beberapa sekolah di Aceh, hal itu karena dia menemukan kondisi sekolah yang seperti tidak terurus dan kotor, karena tidak ikut melaksanakan gerakan BEREH.

Untuk itu, di hadapan Plt kepala sekolah, Alhudri mengatakan jika dirinya hanya memerlukan kerja nyata dari setiap kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan lingkungan yang bersih, rapi, estetis dan hijau.

“Saya memohon, tolong bapak-ibu mari sama-sama kita tingkatkan kualitas pendidikan Aceh ini. Ini butuh kesadaran kita semua, kalau kesabaran itu tidak ada, maka akan percuma saja kita tidak akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan Aceh. Ini memang bukan pekerjaan mudah akan tetapi jika dilakukan dengan ikhlas maka semua ini akan berjalan dengan baik.” tutup Alhudri.

Hadir dalam rapat tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Nara Setia, sejumlah Eselon III, dan IV Dinas Pendidikan Aceh.

Adapun Plt Kepala SMA/SMK yang ditunjuk tersebut sebagai berikut :

1. Wiwik Anggraini ST, sebagai Plt. Kepala SMA Swasta Jabal Nur Jadid Aceh Barat Daya.

2. Nurrizayani, S.Pd, sebagai Plt. Kepala SMA Negeri 8 Banda Aceh.

3. Anifah Ritahas, S. Pd, sebagai Plt. Kepala SMKN 1 Lapang Aceh Utara.

4. Safriadi Usmar, S.Pd, sebagai Plt. Kepala SMAN 1 Sawang, Aceh Selatan.

5. Rahmawati, ST, MM sebagai Plt. Kepala SMKN 1 Penanggalan, Subulussalam.

6. Azis Muslim Solin, S.Ag sebagai Plt. Kepala SMKN 6 Aceh Singkil.

7. Suarmadi, S.Pd. sebagai Plt. Kepala SMAN 1 Rundeng Subulussalam.

8. Kalkausar, ST, M.Si, sebagai Plt. Kepala SMK Negeri 2 Sigli, Kabupaten Pidie.

9. Muhammad Wali, S.Pd, sebagai Plt Kepala SMAN 1 Bireuen.

10. Amiruddin, S.Pd, sebagai Plt. Kepala SMAN 2 Sigli, Kabupaten Pidie.

11. Drs. Muhammad, M.Pd, sebagai Plt. Kepala SMAN 1 Lhoksukon Aceh Utara.

12. Mami Hastuti, S.Pd sebagai Plt. Kepala SMAN 3 Persiapan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil.

13. Izhar, S.Pd.I, sebagai Plt. Kepala SMAN 1 Indra Makmur Aceh Timur.

14. Drs. Sahrul sebagai Plt Kepala SMAN 3 Seunagan, Nagan Raya.

read more
Berita Terkini

Rakerwil KKG MI Se-Aceh, Ini Sejumlah Rekomendasi Pengurus

Jaringanpelajaraceh.com I Banda Aceh – Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG-MI) se-Provinsi Aceh melaksakan rapat kerja wilayah perdana yang berlangsung mulai tanggal 08-10 April 2021 di SEI Hotel Kota Banda Aceh.

Rapat kerja wilayah yang diikuti perwakilan KKG-MI dari 23 kabupaten/kota itu dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh diwakili Kepala Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Drs H Amiruddin MA, Kamis (08/04).

Dalam sambutannya, Amiruddin menyampaikan, sangat kita pahami selama ini koordinasi antara kantor wilayah dengan Kemenag disetiap kabupaten/kota berjalan dengan baik kedepannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

“Saat ini Kementerian Agama terus berbenah menyempurnakan segala kekurangan yang ada guna meningkatkan pelayanan prima bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan good govermance” kata Amiruddin.

Dikatakannya, untuk mencapai tujuan itu sebagai aparatur Kemenag, kita diharapakan bukan hanya melaksanakan tugas rutin namun harus melakukan inovasi, dalam strategi menjawab dinamika kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Kita yakin dengan koordinasi yang baik akan mampu menjalankan visi dan misi secara optimal dan berharap rapat kerja ini bukan hanya sebatas menyusun rencana program, akan tetapi lebih dari itu adalah mencari solusi yang tepat dan dibenarkan oleh perundang-undangan atas kendala dan tantangan yang dihadapi sehingga program-program yang dilaksanakan bisa mencapai sasaran,” ucapnya.

Sementara ketua panitia sekaligus Ketua KKG-MI Provinsi Aceh, Fadli SPd melaporkan, jumlah peserta dalam rapat kerja wilayah tahun 2021 berjumlah 70 orang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara perwakilan KKG-MI dari masing-masing kabupaten/kota dengan menggunakan anggaran dari Madrasah Ibtidaiyah masing-masing utusan dari madrasah bahkan menggunakan dana mandiri.

Fadli menjelaskan, pada rapat kerja selama tiga hari itu berakhir pada Sabtu (10/04) telah melahirkan lima poin rekomendasi yang akan disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh.

“Kelima poin itu, KKG-MI Provinsi Aceh memohon kepada Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh untuk mengakomodir sertifikat yang dikeluarkan oleh KKG-MI baik kabupaten/kota maupun Provinsi Aceh untuk diakui sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat guru,” ujar Fadli.

Poin selanjutnya memohon kepada Kakanwil Kemenag Aceh untuk menganggarkan biaya kegiatan kolektif guru melalui wadah KKG-MI Provinsi Aceh atau kabupaten/kota dalam DIPA tahun 2022.

“Rekomendasi berikutnya, memohon kepada Kakanwil Kemenag Aceh untuk mengesahkan AD/ART KKG-MI Provinsi Aceh yang telah disusun, kemudian mengarahkan Kakankemenag kabupaten/kota agar mengesahkan AD/ART dan yang terakhir untuk mendukung besaran iuran anggota KKG-MI se-Provinsi Aceh yang sudah disetujui pada rakerwil,” ucap Fadli.

Pada akhir rakerwil semua peserta melakukan orientasi lapangan pada MIN 20 Aceh Besar dengan meninjau pustaka digital sebagai upaya peningkatan literasi sekolah yang diterima langsung kepala madrasahnya, Adriah SPd MAg.

read more
Berita Terkini

SMK se-Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah Tandatangani MoU dengan Jissho Foundation, Alhudri : Pendidikan Kejuruan di Aceh Penuh Tantangan

JARINGANPELAJARACEH.COM I TAKENGON : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah secara resmi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Jissho, pada Selasa 5 April 2021.

Penandatanganan MoU antara Direktur Yayasan Jissho, Rismaja Putra, MM dengan Kepala SMK se-Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, disaksikan langsung Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM. Kerjasama tersebut meliputi bidang pembangunan sumberdaya manusia lulusan SMK yang akan dikirim magang dan bekerja ke Jepang.

Sebagaimana diketahui, Jissho Foundation adalah lembaga pendidikan, pelatihan nonformal yang mendidik, melatih dan menempatkan para siswa dan alumni dari SMK untuk menjadi tenaga kerja yang berkarakter, terampil di bidangnya dan memiliki jiwa kewirausahaan.

Dalam arahannya, Alhudri menegaskan penyelenggaraan pendidikan kejuruan di Aceh saat ini penuh tantangan, seperti belum maksimalnya jumlah dan kompetensi guru kejuruan hingga sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

“Begitu juga, jumlah industri di Aceh masih terbatas dan kurangnya penempatan kerja alumni SMK di Aceh ke industri-industri di tingkat nasional dan internasional,” tegasnya.

Namun, katanya lagi, dari semua tantangan itu, buktinya siswa SMK di Aceh mampu mengukir prestasi di berbagai bidang keahlian.

“Suatu kebanggaan bagi kita, lulusan SMK kita bisa berkarya di industri-industri nasional bahkan internasional. Dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci penting kesuksesan ini,” terang Alhudri.

Sebelumnya, penandatanganan MoU antara Dinas Pendidikan Aceh dengan Yayasan Jissho Jepang ini, sebut Alhudri lagi, menjadi upaya nyata Pemerintah Aceh serius untuk memastikan lulusan SMK dapat bekerja di dunia industri.

“Saya harapkan, semua yang terlibat dalam kerjasama ini untuk benar-benar serius menindaklanjuti isi dari perjanjian ini. Kami akan lihat bukti nyatanya dan akan menjadi bahan evaluasi dari kami kedepan, agar pendidikan di Aceh semakin maju dan berkembang,” demikian Alhudri.

read more
Berita Terkini

Dua Anak Yatim di Aceh Utara Lolos Kuliah ke Polandia, Terkendala Biaya Keberangkatan

Jaringanpelajaraceh.com I Aceh Utara – Riska Amelia dan Safrizal merupakan dua orang anak yatim dari Kabupaten Aceh Utara yang berhasil lolos untuk kuliah ke luar negeri tepatnya di Kampus Vistula University Polandia.

Amel panggilan sehari-hari untuk gadis kelahiran Aceh Utara pada 26 Juni 2013 merupakan seorang anak yatim, ayahnya baru meninggal dunia pada awal Januari 2021. Kini Amel tinggal bersama ibunya yang berprofesi sebagai guru di sebuah Madrasah Ibtidayah.

Kelulusannya ke Kampus di luar negeri, merupakan suatu kebahagiaan bagi keluarga dan kebanggaan masyarakat Aceh, namun dibalik semua itu ada rasa sedih yang dipendam oleh gadis yang tinggal di Gampong Matang Drien Panton Labu Kabupaten Aceh Utara ini.

“Saya sangat bangga kak bisa lulus kuliah keluar negeri, ucapnya ketika dihubungi oleh awak media ini, namun kalau berbicara tentang kendala mungkin lebih ke dana sih kak, karena mama sekarang orang tua tunggal dan gajinya tidak seberapa ditambah tanggungan keluarga yang juga bukan cuma amel, jadi tidak mungkin bagi amel untuk memaksa mama menanggung semua biaya pendidikan amel”, ungkapnya dengan penuh kesedihan.

Alumni SMAN 1 Tanah Jambo Aye ini sangat berharap Pemerintah Aceh atau donatur lainnya untuk dapat membantunya memberikan dana berangkat ke Polandia dan Biaya pada tahun pertama disana karena selajutnya akan ada bea siswa dari kampus tersebut.

“Amel sangat berharap pada Pemerintah kak, agar dibantu dana keberangkatan dan biaya tahun pertama disana,
karena Amel ingin menjadi seorang yang berguna bagi lingkungan Amel, menjadi pemudi Aceh yang mampu membawa Aceh ke tingkat internasional, Amel juga ingin membuktikan bahwa Aceh memiliki banyak sekali pemuda pemudi yang handal, kompeten dan berkualitas yang mampu membangun daerahnya sendiri”, ungkap Amel penuh harap dengan berlinang air mata.

Kisah Amel juga tidak jauh berbeda dengan Safrizal, ia juga salah satu yatim dari Aceh Utara yang lulus masuk perguruan tinggi di Eropa tepanya Vistula University Polandia jurusan Hubungan Internasional.

Safrizal merupakan putra dari ibu Sri Wahyuni yang sehari-hari hanya bekerja sebagai pedagang dan ayahnya sudah meninggal delapan tahun yang lalu.

Safrizal juga sangat berharap, pemerintah Aceh maupun donatur lainnya bisa membantu dia untuk biaya keberangkatan dan kuliah tahun pertama di Polandia.

“Saat ini saya sedang bingung untuk mencari biaya keberangkatan, maka saya sangat berharap agar Pemerintah Aceh bisa membantu biaya untuk berangkat ke Polandia, mudah-mudahan cita-cita saya melanjutkan kuliah diluar negeri tidak terhambat”,ungkapnya penuh harap.

Cerita Amel dan Safrizal merupakan sebuah kisah pilu anak-anak Aceh yang lulus Kuliah ke Luar Negeri, namun terkendala dengan biaya keberangkatannya. Kisah ini semoga mengetuk hati Pemerintah atau Donatur lainnya, agar dapat membantu dua anak yatim ini sehingga bisa meraih cita citanya.

read more
Berita Terkini

Kadisdik Aceh, Pembelajaran Era Digital Guru Wajib Menguasai TIK

JARINGANPELAJARACEH.COM I Banda Aceh – Para guru dituntut untuk menggunakan dan menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta dapat menyiapkan materi secara inovatif khususnya terkait pelaksanaan pembelajaran daring dan luring selama pandemi Covid-19.

Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM saat memberikan sambutan pada pelatihan google workspace for education tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual di Banda Aceh, Jumat (02/04/2021).

Dalam mendidik, lanjutnya, guru harus memiliki beberapa keterampilan dalam menghadapi perubahan yang serba cepat ini. Guru wajib memiliki keterampilan abad 21 yaitu, kesabaran dan kegigihan, memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berpikir kreatif, serta manajemen dunia maya.

“Pandemi Covid-19 telah menuntut para pendidik untuk bisa melakukan pembelajaran secara digital. Kita tidak boleh menyerah dengan keadaan, namun kita harus bangkit untuk keberlanjutan pembelajaran bagi anak didik yang kita cintai,” ujarnya.

Alhudri meminta agar seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan dapat bahu membahu dan bergotong royong dalam memaksimalkan proses pembelajaran dalam situasi pandemi Covid-19.

“Kami memberi apresiasi kepada pengurus PGRI Aceh dan PGRI Smart Learning and Character Centre (SLCC) yang terus berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan kapasitas guru ditengah masa pandemi,” ucapnya.

Pemerintah Aceh, sebut Alhudri, berkomitmen melakukan berbagai upaya peningkatan kompetensi, kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi guru dalam rangka mewujudkan visi misi Pemerintah Aceh yaitu Program Unggulan Aceh Carong.

“Pemanfaatan media pembelajaran berbasis digital merupakan salah satu cara paling efektif yang dapat dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19,” terangnya.

Kegiatan itu diikuti seribuan guru dari seluruh Aceh dan sebagian daerah di Indonesia yang digelar melalui aplikasi zoom meeting dan live youtube PGRI Aceh.

Adapun pematerinya, yaitu Wakil Ketua PGRI Aceh, Muhibbul Khibri MPd, Ketua PGRI SLCC Aceh Tenggara, Dika Tri Andari MPd dan Ketua PGRI SLCC Aceh Barat, Ikhsan Jailani SPd yang dimoderatori Yunus Hasibuan SPd.

read more
Berita Terkini

Kadisdik Aceh : Lulusan SMK Harus Fokus Menjadi Tenaga Kerja Terampil

Jaringanpelajaraceh.com I Banda aceh – Pendidikan kejuruan harus fokus untuk mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja terampil yang dapat bersaing di dunia industri dan dunia kerja (IDUKA), sehingga dapat mengisi berbagai bidang di industri nasional dan internasional. Selain dapat berwirausaha dan membuka usaha baru sehingga dapat menghidupkan industri kecil dan menengah yang ada di Aceh.

Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri, MM, Selasa (30/03/2021) malam saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun 2021 yang berlangsung sejak 30 Maret hingga 2 April 2021 bertempat di Oasis Hotel Banda Aceh.

“Selain penerapan kurikulum yang tepat, Bursa Kerja Khusus (BKK) juga memiliki peran yang besar untuk memastikan setiap lulusan mendapat akses terhadap industri dan menjalin hubungan yang dapat merespon dan mendukung peningkatan mutu pembelajaran di SMK,” ujarnya.

Alhudri mengatakan pihaknya mendukung program yang telah dilaksanakan oleh SMK yang langsung menempa kemampuan peserta didik. Untuk melatih kemampuan siswa, pihaknya bertekad untuk menambah jumlah mobil praktik siswa atau yang dikenal dengan Program Mobile Training Unit (MTU) yang akan mengunjungi seluruh SMK di Aceh.

“Pada masa pandemi Covid -19 tantangan pembelajaran di SMK semakin berat, sehingga membutuhkan kreatifitas kepala sekolah untuk beradaptasi sesuai kebutuhan IDUKA. Oleh karena itu kurikulum SMK Aceh disamping mendekatkan kebutuhan dunia usaha dan industri dengan dengan lulusan, juga mendorong peserta didik menjadi wirausahawan yang mampu bersaing diera digital,”jelasnya.

Menurut Alhudri, MKKS SMK merupakan wadah bagi kepala sekolah dalam memberikan pemikiran-pemikiran strategis untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan. Selain juga untuk menyebarluaskan informasi kebijakan Dinas Pendidikan Aceh kepada warga sekolah lainnya.

”Kurikulum SMK Aceh telah hadir dengan kurikulum K-13 yang berstandar nasional dan Kurikulum Edu Techno Preneur Islami yaitu pendidikan berbasis teknologi dan kewirausahaan yang islami, telah dijalankan selama ini agar dapat dievaluasi letak kelemahannya sehingga dapat diperbaharui dan mempercepat proses revitalisasi SMK menuju SMK pusat keunggulan (centre of excellence),”terangnya.

Sementara Kabid Pembinaan SMK, Azizah, M.Pd mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan ini, yaitu untuk menyelesaikan permasalahan sertifikasi profesi guru dan guru non pns, merencanakan penganggaran dan program kegiatan, menyelesaikan masalah perizinan pembukaan kompetensi keahlian, mendiskusikan peran Bursa Kerja Khusus (BKK) sebagai wadah bagi penempatan kerja lulusan SMK.

“Pada gelombang yang pertama ini jumlah pesertanya 30 orang, yang merupakan perwakilan MKKS SMK Provinsi Aceh dan perwakilan MKKS SMK kabupaten/kota se-Aceh. Sehingga dalam kegiatan ini dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi lulusan SMK Aceh,” demikian tutup Kabid Pembinaan SMK, Azizah, M.Pd.

read more
Berita Terkini

Gubernur Aceh Tegaskan Pengelolaan Pendidikan Terbebas dari Pungli

JARINGANPELAJARACEH.COM I Banda Aceh – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menegaskan komitmen Pemerintah Aceh untuk mengelola pendidikan secara baik dan terbebas dari pungutan liar atau pungli.

Dengan demikian diharapkan Aceh akan mampu melahirkan generasi muda yang cakap, religius, kreatif, inovatif, pekerja keras, berdaya saing tinggi serta memiliki karakter ke-Acehan yang kental.

“Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mencapai kemandirian, kedaulatan dan martabat, sesuai tujuan negara. Karenanya, pemerintah selalu memberi perhatian besar terhadap pembangunan di bidang pendidikan,” kata Nova Iriansyah.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh pada kegiatan Focus Group Discussion Pencegahan Pungli Pada Layanan Pendidikan Sekolah Tingkat SMA, SMK dan PKLK, di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Senin (29/03/2021).

Kegiatan itu dibuka oleh Ketua Satgas Saber Pungli, Komjen Agung Budi Maryoto yang juga Irwasum Polri.

Nova mengatakan, pemerintah mewajibkan pengalokasian dana bagi sektor pendidikan minimal 20 persen dari APBN serta dari APBD sebagaimana diamanahkan pada Pasal 31 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam menjalankan amanah tersebut, Pemerintah Aceh setiap tahunnya mengalokasikan anggaran pendidikan tidak kurang dari 20 persen dari APBA. Dana itu diperuntukkan bagi program dan kegiatan di Dinas Pendidikan Aceh, Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Majelis Pendidikan Aceh dan dialokasikan dalam bentuk beasiswa dan dana transfer melalui Badan Pengelolaan Keuangan Aceh.

Komitmen memajukan pendidikan tersebut diwujudkan melalui program unggulan “Aceh Carong.” Program itu bertujuan menjadikan anak-anak Aceh mampu bersaing dan siap menghadapi dunia kerja (serta mampu mengukir prestasi di tingkat nasional, regional dan global, melalui pendidikan yang berkualitas.

“Upaya merealisasikan visi, misi dan tujuan dimaksud harus didukung dengan pengelolaan layanan pendidikan yang transparan, kompeten, kredibel, taat hukum dan bebas pungli,” kata Nova.

Saat ini, pandemi covid–19 telah mengubah berbagai kebiasaan masyarakat, dan turut mempengaruhi aspek pendidikan. Karena itu, semua pihak dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi.

Selain itu dunia kerja abad 21 menuntut penyesuaian pengelolaan sekolah secara global yang tentu saja membutuhkan sistem tata kelola sekolah yang efisien dan efektif, diantaranya adalah pengelolaan keuangan sekolah.

Terkait Pungli, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan peraturan tentang pungutan dan sumbangan biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar. Dalam peraturan tersebut dibedakan antara pungutan, sumbangan, pendanaan pendidikan dan biaya pendidikan.

“Dalam realisasi lapangan, tentu hal-hal detil menjadi sangat penting dalam pengelolaan keuangan sekolah sehingga pengelolaan keuangan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ucapnya.

Nova mengajak semua pihak memanfaatkan momentum FGD Saber Pungli ini secara maksimal untuk pengelolaan pendidikan yang lebih baik.

Sementara itu Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum), Polri yang juga Ketua Satgas Saber Pungli Pusat, Komjen Agung Budi Maryoto, mengatakan pendidikan adalah aset utama bangsa Indonesia. Ia sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Aceh yang memberikan perhatian besar bagi pengembangan pendidikan di Aceh.

“Memang tidak terasa sekarang, tapi efeknya ke depan. Karena itu pembangunan bangsa ini juga harus kita dorong dari sisi pendidikan,” kata Agung Budi Maryoto.

Pemerintah kata Agung terus memberikan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas dan menyamakan persepsi dalam pemberantasan pungutan liar. Dengan demikian, dunia pendidikan bisa bebas dari pungli dan tercipta sebuah sistem pendidikan dan pemerintahan yang akuntabel di masyarakat.

“Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam rangka menguatkan kualitas manusia yang berlangsung seumur hidup sehingga harus dijaga dan tidak terkontaminasi dari perilaku pungli,” kata Komjen Agung.

Karena itu, jenderal bintang tiga polisi itu menekankan perlunya dilaksanakan sosialisasi Peraturan Presiden No. 87 tahun 2016 tentang Satgas Saber Pungli kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran hukum kepada masyarakat.

Hadir dalam kegiatan itu Staf Ahli Menko Polhukam yang juga Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Pol Agung Makbul, Kapolda Aceh, Kabinda Aceh, Kepala BNN, Danpomdam Iskandar Muda serta Kepala Dinas Pendidikan Aceh.

read more
Berita Terkini

Perkenalkan Inovasi Produk Sabun Cair, Dosen FP-USK Sambangi SMPN 14 Banda Aceh

JARINGAN PELAJAR ACEH I Banda Aceh – Pada kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (FP-USK) menyambangi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Banda Aceh guna memperkenalkan produk sabun cair, Sabtu (27/03/2021).

Tiga orang dosen FP-USK yang sedang malaksanakan pengabdian masyarakat itu masing-masing, Dr Dewi Yunita STP MRes, Dr Yuliani Aisyah STP MSi dan Dr Zuraida Hanum SPt MSi.

Mereka bertiga yang dikoordinir Dewi Yunita dibantu Yuliani Aisyah dan Zuraida Hanum langsung mempraktekkan cara pembuatan sabun cair dihadapan siswa SMP Negeri 14 Banda Aceh.

Dewi Yunita mengatakan, kedepan harus dilakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah sebagai wujud tranfer pengetahuan dari perguruan tinggi kepada masyarakat mengenai hal-hal baru yang inovatif

“Sejak masa Pandemi Covid-19 kegiatan mencuci tangan telah disosialisasikan ke sekolah-sekolah di seluruh Aceh dan didukung dengan penyediaan sarana fasilitas mencuci tangan menggunakan air mengalir dangan mengunakan sabun cair.” ujarnya.

Namun dijelaskannya, pengetahuan dan keterampilan tentang cara membuat sabun cair untuk cuci tangan kami coba lakukan salah satunya di SMP Negeri 14 Banda Aceh.

“Untuk pembuatan sabun cair itu, kami dari FP-USK melakukan terobosan inovatif melalui program pengabdian masyarakat dengan membuat sabun cair menggunakan essential oil dan bahan dasar dalam pembuatan sabun cair seperti, asam stearat, etanol dan KOH,” ucap Dewi Yunita.

Dijelaskannya, proses tahapan pertama membuat sabun cair, semua bahan dimasak menjadi satu, setelah dingin ditambahkan pewarna dan essential oil, kemudian untuk tahap berikutnya bahan yang sudah dimasak akan dicampur dengan bahan lainya, untuk mendapatkan hasil sesuai dengan standar kesehatan.

“Tujuan dari kegiatan itu untuk mendukung kebersihan lingkungan sekolah selama pandemi dan memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Selain itu, terobosan yang digagas para dosen FP-USK akan mendorong jiwa enterpreuner bagi siswa,” tutup Dewi Yunita.

Sementara Kepala SMP Negeri 14 Banda Aceh, Femillia Elsa SKH MPd mengatakan, kegiatan pembuatan sabun cair bersama dosen FP-USK melibatkan 20 orang siswa dari berbagai tingkatan.

“Seluruh siswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut sangat antusias dalam menerima materi yang disampaikan para pemeteri dan beberapa peserta terlihat sangat aktif dan memiliki keingintahuan yang besar terkait pembuatan produk sabun cair,” sebut Elsa.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih dan berharap agar kegiatan pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi di SMP Negeri 14 Banda Aceh dapat berlangsung secara continue, dan menjadi terobosan baru kedepan.

Semoga program pengabdian masyarakat dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini dapat berkesinambungan dalam berbagi pengetahuan mengenai hal terbaru, sehingga siswa kami lebih terpacu dalam melakukan karya inovatif kedepan,” pungkas Elsa.

read more
1 36 37 38 39 40 54
Page 38 of 54