close

fitriadi

Berita Terkini

Kadisdik Aceh, Sekolah Wajib Laksanakan Delapan Standar Nasional Pendidikan

Jaringanpelajaraceh.com I BIREUEN – Pemerintah Aceh bertekad untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Program Standar Nasional Pendidikan menjadi dasar bagi pemerintah untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan delapan Standar Nasional Pendidikan telah berjalan dengan baik di sejumlah SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Bireun, Jumat (12/2/2021). Kadisdik Aceh berkunjung ke sekolah-sekolah tanpa diketahui oleh kepala sekolah dan guru.

Dalam kunjungannya, Kadisdik Aceh, Drs H Alhudri MM turut didampingi Kabid Pembinaan SMK, Azizah, MPd, Plt. Kabid Pembinaan GTK, Muksalmina MSi, Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal MM.

Kadisdik memantau lima sekolah yang ada di Kabupaten Bireun, yaitu SMAN 1 Samalanga, SMAN 2 Samalanga, SMAN 1 Simpang Mamplam, SMKN 1 Simpang Mamplam dan SMAN 1 Pandrah.

Pertama, SMAN 1 Samalanga. Kadisdik melihat langsung satu persatu ruangan, mulai ruang kerja kepala sekolah, ruang guru, ruang belajar dan kamar mandi guru dan siswa. Disana dia menemukan beberapa kaca jendela, meja dan kursi tampak sudah rusak.

“Perlu kerja keras kepala sekolah dan guru untuk membuat sekolah ini menjadi tempat yang nyaman untuk belajar,” tuturnya.

Hampir setiap sudut ruangan tak luput dari pantauannya. Betapa tidak, ini merupakan sidak pertamanya pasca presentasi buku kepala sekolah. Seolah tak mau mendapat laporan asal bapak senang, ia terjun ke lapanga memeriksa sekolah satu persatu.

Kedua, Kadisdik menuju SMAN 2 Samalanga, disana dia memantau ruang guru, perpustakaan, ruang kelas dan wastafel. Beliau terkejut melihat banyak buku yang berserakan dan tidak pada tempatnya.

Kenapa bisa begini pak, tanya Kadisdik penuh kecewa. “Sekolah kami baru siap banjir pak,” sahut pesuruh sekolah.

Alhudri menyarankan agar kepala sekolah, guru dan siswa untuk dapat menjaga lingkungan sekolah agar bersih, rapi, estetis dan indah (Bereh). Ia pun tampak kecewa dengan sekolah itu karena masih jauh dari harapan.

Ketiga, Kadisdik kembali melanjutkan sidaknya ke SMAN 1 Simpang Mamplam. Setiap ruangan diperiksanya secara merata. Seolah mengobati kekecewaannya terhadap sekolah sebelumnya, ia memuji kinerja kepala sekolah tersebut.

“Selamat kepada bapak kepsek yang telah benar-benar menjaga sekolah ini dengan baik,” ucapnya.

Lalu secara spontan kepsek langsung menyalami dan memeluk orang nomor satu di Disdik Aceh. Dia senang kinerja baiknya mendapat apresiasi dari orang nomor satu di Disdik Aceh.

“Alhamdulillah,” katanya penuh haru.

Pujian itu patut diberikan, karena lingkungan sekolah tersebut sangat bersih dan rapi. Hal itu membuktikan keseriusan dari warga sekolah dalam merawatnya.

Keempat, Kadisdik menuju SMKN 1 Simpang Mamplam. Disana ruangan sekolah berada dalam keadaan bagus. Namun masih perlu dijaga kebersihannya. Masih ditemukan sampah yang berserakan sehingga tidak indah dipandang mata.

“SMK harus melahirkan lulusan yang bisa bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri,” sebutnya.

SMK ini memiliki lahan hampir 7 hektar dan sebagiannya telah ditanami palawija. Namun masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan dengan baik.

“Lahan yang luas ini tolong dimanfaatkan untuk praktik siswa dengan baik,” pesannya.

Meski sudah nampak bagus dari depan, namun kepala sekolah diminta untuk terus berbenah agar membuat lingkungan sekolah nyaman dan bersih.

Kelima, menjelang maghrib, Kadisdik Aceh mengakhiri kunjungannya di SMAN 1 Pandrah. Dia melihat setiap sudut ruangan yang ada disana. Meski dalam keadaan gelap, namun tak mematahkan semangatnya untuk melihat satu persatu sudut ruangan.

“Sesuai arahan Gubernur Aceh Sekda Aceh untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Aceh harus ada terobosan. Ini merupakan salah satu cara dengan mengevaluasi langsung ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Alhudri berharap dengan melaksanakan delapan standar nasional pendidikan tersebut, diharapkan bisa terjadi peningkatan mutu pendidikan di Aceh. Sehingga, akan banyak siswa-siswi yang lulus ke Perguruan Tinggi dan bekerja di dunia usaha dan dunia industri.

read more
Berita Terkini

HUT PELITA Ke-5, SMKN Taman Fajar Hadirkan Pegiat Literasi Nasional untuk Motivasi Siswa

Jaringanpelajaraceh.com I Aceh Timur. Pergerakan Literasi SMKN Taman Fajar (PELITA) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 5 pada 9 Februari 2021. Acara ini mengusung tema “ Menjadi Remaja Kreatif, Cerdas, dan Mandiri dengan Literasi”. Pada kegiatan tersebut panitia menghadirkan bintang tamu kreatif dan inspiratif sebagai motivator bagi peserta yang hadir untuk memeriahkan acara.

Menurut Susanti, S.Pd yang merupakan guru pembina Gerakan Literasi di SMKN Taman Fajar menjelaskan, pada acara tersebut panitia menghadirkan motivator yang merupakan pegiat literasi, yaitu Tika Ardianti, yaitu seorang kreator, Ilustrator Buku, dan Animator lulusan S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Telkom Bandung. Beliau pernah membuat animasi yang ditayangkan pada Narasi TV milik Najwa Shihab dan mendesain cover buku-buku penerbit terkenal.

Lebih lanjut Susanti menambahkan, motivator lain yang dihadirkan yaitu Magvirah, merupakan alumni jurusan OTKP SMKN Taman Fajar. Saat ini Magvirah telah selesai menulis 5 buku, serta telah menyelesaikan 3 Novel yang tanyang pada Aplikasi Novel Me. Ia juga aktif sebagai penulis di aplikasi Novel Me dan telah mendapatkan royalti sebesar Rp 1.000.000-per bulannya.

“Kemudian Motivator ketiga adalah Rahmad Sugheri, alumni SMKN Taman Fajar yang banyak mendulang prestasi. Termasuk menjadi pemenang juara pertama tingkat provinsi Aceh pada Festival Literasi Sekolah jenjang SMK pada Tahun 2018 kemudian mewakili Aceh ke ajang FLS Nasional di Jakarta,” jelas Susanti yang juga seorang penulis

Guru Bahasa Indonesia ini menambahkan, pada HUT PELITA ini juga diadakan lomba menulis cerpen dengan tema “Pengalaman Belajar di Masa Pandemi” untuk siswa kelas X dan XI, juga lomba menulis cerpen dengan tema “ Pengalaman Terbaik Selama PKL” untuk siswa kelas XII.

Sementara itu, Kepala SMKN Taman Fajar Nurdin, S.Pd., MA kepada media ini menjelakan bahwa, PELITA merupakan sebuah organisasi yang dibangun oleh para pegiat literasi di sekolahnya, sehingga program gerakan literasi di sekolah dapat berjalan dengan maksimal.

“Suatu kebanggaan bagi kami, bahwa semangat guru, siswa dan warga sekolah membangun gerakan literasi melalui wadah PELITA. lanjutnya, alhamdulilah ini sudah tahun ke 5 lahirnya wadah pegiat literasi sekolah ini,” jelas Nurdin

Pria yang sering disapa Babe oleh warga Peureulak Aceh Timur ini menambahkan, sejak tahun 2016, PELITA telah aktif mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan kemampuan literasi, dari kemampuan literasi dasar seperti membaca buku 15 menit sebelum proses belajar-mengajar, lomba sudut baca kelas, lomba menulis cerpen, hingga membuat proyek penulisan buku baik antar guru dan siswa SMKN Taman Fajar.

“Alhamdulilah, berkat semangat para siswa bersama guru, SMKN Taman Fajar selalu mendapatkan juara pada ajang Festival Literasi Sekolah yang digelar oleh Dinas Pendidikan Aceh, dan kita sudah pernah lolos ke tingkat nasional untuk bidang Pojok Baca Vokasi,” pungkas Nurdin.

read more
Berita Terkini

Kemdikbud Tetapkan Syarat Siswa Naik Kelas dan Kelulusan Tahun 2021

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan Surat Edaran tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Surat Edaran (SE) bernomor 1 Tahun 2021 itu ditandatangani pada 1 Februari 2021.

Dalam SE tersebut ada 8 poin. Poin 7 berisi tentang syarat siswa naik kelas 2021.

Berikut Syarat Siswa Naik Kelas:

Ketujuh, kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk:

1. Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya).

2. Penugasan.

3. Tes secara luring atau daring; dan/atau

4. Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

b. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.

Ujian Nasional 2021 Ditiadakan

Dalam SE tersebut, selain syarat siswa naik kelas 2021 disebutkan terkait Ujian Nasional 2021 ditiadakan karena penyebaran virus Corona atau COVID-19 yang semakin meningkat.

Dengan ditiadakannya UN dan ujian kesetaraan tahun 2021 sebagaimana dimaksud maka UN dan ujian kesetaraan tidak menjadi syarat kelulusan atau seleksi masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:

a. Menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi COVID-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester;

b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.

c. Mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Dalam poin keempat SE tersebut, ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas, dilaksanakan dalam bentuk:

a. Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya);

b. penugasan.
c. tes secara luring atau daring; dan/atau
d. bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan

Selain ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud, peserta didik sekolah menengah kejuruan juga dapat mengikuti uji kompetensi keahlian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyetaraan bagi lulusan program Paket A, program Paket B, dan program Paket C dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. kelulusan bagi peserta didik pendidikan kesetaraan sesuai dengan ketentuan pada poin ketiga.

b. ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada poin ketiga huruf c bagi peserta didik pendidikan kesetaraan berupa ujian tingkat satuan pendidikan kesetaraan diakui sebagai penyetaraan lulusan.

c. ujian tingkat satuan pendidikan kesetaraan dilakukan dalam bentuk ujian sebagaimana dimaksud pada poin keempat.

d. peserta ujian tingkat satuan pada pendidikan kesetaraan adalah peserta didik yang terdaftar di daftar nominasi peserta ujian pendidikan kesetaraan pada data pokok pendidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah; dan

e. hasil ujian tingkat satuan pendidikan kesetaraan harus dimasukkan dalam data pokok pendidikan.

Mendikbud juga telah berencana menggantikan Ujian Nasional 2021 dengan Asesmen Nasional 2021. Namun jadwal pelaksanaan AN itu mundur hingga September 2021 karena pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, pada 2021 ini tak ada ujian yang digelar secara nasional. Yang ada hanyalah ujian sekolah.

Itulah penjelasan tentang syarat siswa naik kelas 2021. Jangan sampai tidak naik kelas ya!

Sumber :news.detik.com

read more
Berita Terkini

Kepala Sekolah dan Pengawas Paparkan Buku Kerja di Depan Sekda Aceh

BANDA ACEH – Sebanyak 192 pengawas dan 816 kepala sekolah (SMA, SMK, PKLK SLB) melakukan presentasi buku kerja tahun 2021 di depan Sekretaris Daerah (Sekda)  Aceh dan Kepala Dinas Pendidikan. Kegiatan itu berlangsung di Ruang Rapat Sekda Aceh dari tanggal 4 sampai 7 Februari 2021.

Pelaksanaan presentasi dilakukan secara bergilir, yang per harinya dibagi dalam tujuh sesi presentasi. Setiap sesi diisi pengawas dan kepala sekolah dari satu atau dua kabupaten/kota.

Pengawas dan kepala sekolah dari Kabupaten Aceh Besar menjadi kelompok pertama yang melakukan presentasi. Mereka diantaranya memaparkan terkait strategi meningkatkan mutu pendidikan, peningkatan jumlah lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan strategi penerapan konsep BEREH di lingkungan sekolah.

“Salah satu inovasi saya untuk meningkatkan jumlah lulusan yang dapat masuk ke PTN adalah dengan mengadakan upgrading bagi tenaga kependidikan secara berkala serta membangun komunikasi yang efektif dengan orang tua murid,” kata Nita Agustini, Kepala Sekolah SMA IT Al-Fityan School Aceh, dalam presentasinya di Ruang Rapat Sekda, Kamis, (4/2).

Sekda Taqwallah, mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi indikator suksesnya kualitas pendidikan di suatu sekolah. Di antaranya adalah tingkat kelulusan PTN,  mampu mendapatkan kerja, dan mandiri.

Jumlah tamatan yang lulus di PTN menjadi tolak ukur kualitas Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tingkatan kualitasnya diukur dari seberapa banyak lulusan yang mampu mendapatkan pekerjaan atau dapat membangun usaha secara mendiri. Sementara Sekolah Luar Biasa (SLB) diukur dari tingkat kemandirian siswa usai menempuh pendidikan.

Menurut Taqwallah, selama ini banyak pihak yang menilai tingkat pendidikan Aceh masih rendah. Hal itu dapat diukur dari jumlah lulusan SMA yang mampu lolos ke PTN. Oleh karena itu, ia meminta kepada pengawas dan kepala sekolah untuk mengevaluasi kembali dan mempertanyakan kepada diri sendiri terkait kinerja yang telah dilakukan selama ini.

“Kita mendapat tantangan yang berbeda, karena itu siapapun harus melakukan evaluasi diri kenapa ini terjadi. Sebagai kepala sekolah fokuslah, pakai cara dan strategi untuk mengatasi masalah ini,” tandas Taqwallah.

Sekda menyebutkan, pengawas, kepala sekolah, guru dan wali kelas menjadi tokoh kunci utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh. Ia berharap mereka dapat terus memaksimalkan kinerjanya  untuk mewujudkan SDM Aceh berkualitas.

Dalam kesempatan yang sama, para kepala sekolah juga dituntut untuk mewujudkan lingkungan dan fasilitas sekolah yang bersih dan menggoda. Kemudian, mereka juga diminta untuk memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi guru demi terciptanya kualitas belajar mengajar yang baik. [•]

Sumber : humas.acehprov.go.id

read more
Berita Terkini

TUK SMK-PPN Saree Laksanakan Sertifikasi Kompetensi Paramedik Inseminator Buatan

Jaringanpelajaraceh.com I Langkat. Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK-PP Negeri Saree melaksanakan Kegiatan Sertifikasi Kompetensi bidang Inseminasi Buatan (IB) bagi 47 orang Tenaga Paramedik Veteriner di Kabupaten Langkat Sumatera Utara pada 2 – 4 Februari 2021.

Sebelum dilaksanakan proses uji kompetensi, para peserta mengikuti kegiatan pembukaan secara resmi yang dilaksanakan di Kantor Bappeda Kabupaten Langkat di Stabat oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Nasiruddin, SP.

Menurut realease yang dikirimkan ke media ini oleh Waka Humas SMK PP N Saree pada Rabu (4/1/2021) disebutkan seluruh kegiatan Uji Kompetensi dilakukan di salah satu lokasi peternakan yang terletak Desa Kebun Kelapa Kecamatan Hinai Kiri Kabupaten Langkat, dengan menerapkan protokoler kesehatan yang sangat ketat.

Selama 3 hari para peserta Sertifikasi Kompetensi ini di uji oleh para Asesor IB yang telah tersertifikasi BNSP yaitu Dr.drh. Nia Setiawati.,MP, Drh.Hermawaty Tarigan,M.Si, Drh.Seno Prihandoko dan Yadi Kusmayadi serta Pengawas dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Andi Susilo, S.Kom. jelas Khatmi Ilyas, S.Pd yang merupakan wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Kerjasama SMK PP N Saree.

Lanjutnya, Sertifikasi Kompetensi bagi para Tenaga Medik Veteriner ini merupakan hal yang yang wajib diikuti supaya memperoleh pengakuan berkompetensi dibuktikan dengan Sertifikat Kompetensi. Hal ini sesuai amanah Permentan Nomor 03 Tahun 2019 tentang Pelayanan Jasa Medik Veteriner. Dimana pada pasal 27 ayat b dikatakan “Tenaga Paramedik Veteriner Inseminasi Buatan harus memiliki Sertifikat Kompetensi di Bidang Inseminasi Buatan yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi”.

“Sertifikat Kompetensi ini pula yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh SIPP Inseminator dari Dinas terkait”, sebut Khatmi.

Tambahnya lagi, secara teknis, pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi ini dilakukan secara bertahap yaitu tahap pra konsultasi Asesmen, Asesmen, Ujian Tulis di laboratorium Komputer, Observasi dan Re-asesmen jika peserta tidak lulus ujian tulis pertama. Setelah semua tahapan dilakukan dengan benar, kegiatan akan diakhiri dengan rekomendasi Kompeten bagi peserta.

Sementara itu Kamaruzzaman, SP, MP selaku Ketua TUK SMK-PP Negeri Saree menjelaskan, Setelah melalui berbagai tahapan yang telah dilaksanakan dan diuji selama 3 hari, para peserta tersebut dinyatakan Kompeten dalam bidang Inseminasi Buatan.

“Kita sangat senang dan bersyukur bahwa seluruh peserta dinyatakan kompeten, ini menjadi motivasi bagi kami selaku ketua TUK untuk terus meningkatkan pelayanan dan persiapan pelaksanaan uji kompetensi.  Karena kedepan setiap paramedik IB harus memiliki kompetensi, dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP”, jelas Kamaruzzaman yang juga penanggungjawab kegiatan Sertifikasi Kompetensi tersebut.

“Kita berharap program Sertifikasi Kompetensi ini bisa dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya oleh Kementerian Pertanian atau swadaya paramedik veteriner sehingga dapat melahirkan paramedik vetetiner yang handal dan diakui pemerintah”, pungkasnya.

read more
Berita Terkini

Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri Terkait Seragam Sekolah Tidak Berlaku untuk Aceh

Jaringanpelajaraceh.com I Jakarta – Pemerintah menerbitkan Keputusan Bersama Tiga Menteri tentang Penggunaan Pakaian seragam sekolah dan Atribut bagi Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Sekolah yang diselenggarakan Pemerintah Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Keputusan tersebut diteken oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Rabu, 3 Februari 2021.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, keputusan bersama itu mengatur secara spesifik sekolah negeri di Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

“Esensi SKB ini, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan adalah yang berhak memilih antara seragam dan atribut tanpa kekhususan agama dan seragam serta atribut dengan kekhususan agama,” ujar Nadiem lewat konferensi pers daring, Rabu, 3 Februari 2021.

Dengan demikian, kata Nadiem, pemerintah dan sekolah tidak boleh mewajibkan ataupun melarang seragam dan atribut dengan kekhususan agama. “Untuk itu, Pemda dan kepala sekolah juga wajib mencabut aturan yang mewajibkan atau melarang seragam dan atribut dengan kekhususan agama paling lama 30 hari kerja sejak keputusan bersama itu ditetapkan,” tutur Nadiem.

Jika terjadi pelanggaran terhadap keputusan bersama ini, ada sanksi yang akan diberikan. “Pemda dapat memberikan sanksi kepada kepala sekolah, pendidik, dan atau tenaga kependidikan. Gubernur memberikan sanksi kepada bupati atau wali kota, Kemendagri bisa memberikan sanksi kepada gubernur, dan Kemendikbud memberikan sanksi kepada sekolah terkait penyaluran BOS dan bantuan pemerintah lainnya,” ujar Nadiem.

Adapun keputusan bersama soal seragam sekolah ini dikecualikan bagi Provinsi Aceh. Keputusan ini dikecualikan bagi Provinsi Aceh. Sebab sudah ada peraturan perundang-undangan terkait pemerintahan Aceh.

read more
Berita Terkini

Terima Semua LPJ PP IGI, Pengurus IGI Aceh Juga Berharap Ketua Umum Baru Terpilih Lewat Musyawarah dan Mufakat

Banda Aceh – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh melaksanakan Kongres III Tahun 2021 yang dipusatkan di Bandung Jawa Barat selama 3 hari, dari tanggal 28 – 30 Januari 2021.

IGI se Aceh menerima dan mengapresiasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Ketua Umum Muhammad Ramli Rahim yang lebih dikenal MRR.

Ketua Wilayah IGI Aceh Imran menyampaikan, perjalanan 5 (lima) tahun Ikatan Guru Indonesia 2016 – 2021 telah dipaparkan oleh MRR. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa selama kepemimpinan MRR, Ikatan Guru Indonesia sangat berkembang baik dari segi keanggotaan, kualitas maupun kuantitas, kegiatan peningkatan kompetensi guru yang tiada henti setiap pekannya, melahirkan pelatih-pelatih yang mumpuni di bidangnya.

Imran menambahkan, bahkan sejak kepemimpinan MRR, IGI sukses melaksanakan Anugerah Pendidikan Indonesia yang diawali dari Gerakan Duta Bayar Balik, yang tidak dimiliki oleh organisasi profesi guru lainnya bahkan, jarang dilaksanakan oleh NGO Non profit lainnya. “Prestasi yang luar biasa ditunjukkan oleh Daeng Ramli dalam memimpin IGI pusat,” jelas Imran.

Dalam surat keputusan IGI Aceh Nomor 003/IGI-Aceh/I/2021 tanggal 29 Januari 2021 yang ditandatangi oleh Ketua dan Sekretaris IGI Aceh. Salah satu pernyataan yang disampaikan oleh pengurus IGI Aceh terhadap laporan pertanggungjawaban pengurus pusat periode 2016 – 2021 yaitu menerima semua LPJ tanpa ada catatan apapun.

Imran ketika ditanya mengenai proses Kongres III IGI yang sedang berlangsung di Bandung menuturkan bahwa sampai saat ini masih berlangsung pembahasan di setiap komisi, kawan-kawan ketua daerah mengusulkan agar proses pemilihan ketua umum secara mufakat dan musyawarah saja.

“Banyak kawan-kawan ketua daerah di Aceh dan rata-rata pemilik suara di kongres, mengharapkan pemilihan ketua umum IGI, bisa dimusyawarahkan saja untuk mencapai mufakat”, pungkas Imran.

read more
Berita Terkini

Pengabdian Tiada Tepi Guru Daerah Terpencil

Jaringanpelajaraceh.com  I Aceh Timur – Perjuangan guru di daerah terpencil patut diapresiasi. Berbagai tantangan dan rintangan harus mereka hadapi demi bisa memberikan pendidikan pada anak-anak desa.

Seperti pengalaman yang diceritakan oleh Jufri, salah seorang dari sekian banyak guru yang mengajar di daerah terpencil yang ada di Kabupaten Aceh Timur.

Pria yang merupakan guru Matematika di SMPN 5 Pantee Bidari ini harus melewati berbagai rintangan untuk mencapai tempat dia mengabdi sehari-hari.

Kepada media ini, ia menuturkan kisah suka dukanya selama mengajar di daerah terpencil tepatnya di Desa Blang Seunong Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur.

Menurutnya, sejak mengabdikan diri mulai tahun 2018 di sekolah ini hingga sekarang, dirinya tetap bersemangat mengajar anak-anak di daerah terpencil. Walaupun untuk melalui semua itu, pakaianya harus kotor oleh tanah ketika melewati jalan yang penuh dengan lumpur.

Ia menambahkan, jarak menuju sekolah tempatnya mengajar dari rumahnya berjarak 35 Km.

Jika tidak musim penghujan dirinya mengakui bisa cepat sampai mengunakan sepeda motor, sekitar 90 menit. Namun jika musim hujan ia dan kawan-kawannya harus berjuang lebih kuat untuk mencapai sekolah.

Lebih lanjut dijelaskannya, jika di musim penghujan dirinya bisa sampai ke sekolah memakan waktu hingga 2 jam.

Sebab jalan yang biasanya dilewati tak bisa lagi dilalui. Karena jalan yang dilaluinya mencapai 5 Km berlumpur dan biasanya sepeda motor harus didorong.

“‎Nah kalau di musim penghujan ini saya harus berangkat lebih awal, yang semula berangkat jam 06.45 WIB jadi berangkat pukul 06.15,” katanya, Jumat (29/01/2021).

Jufri menerangkan, dirinya sengaja berangkat lebih awal jika musim penghujan, pasalnya ia tidak ingin siswanya lama menunggunya untuk mendapatkan pelajaran baru.

Diakuinya, jika muridnya lama menunggu disitulah dirinya merasa sedih, karena ‎melihat murid-muridnya yang sudah siap-siap untuk menerima pelajaran sedikit kecewa, karena menunggu gurunya.

“Disisi ‎lain saya merasa senang dan bangga melihat anak-anak yang semangat belajar meski sekalipun berada di daerah terpencil,” ucapnya.

Menurut Jufri, selama berjalan dengan sepeda motor dijalan berlumpur sejauh 5 KM, tak jarang dirinya tersungkur di jalan berlumpur, sebab kondisi jalan memang licin.

Namun yang ada dibenaknya, bagaimana pengetahuan baru hari ini bisa diberikan kepada muridnya.

Walau menghadapi segudang tantangan, Jufri mengaku tetap bersemangat dalam mengabdikan diri untuk mencerdaskan putra putri Aceh di daerah terpencil.

“Bagi saya, melihat anak-anak daerah terpencil menjadi pintar ada kepuasan tersendiri dalam bathin ini, Mudah-mudahan ada salah satu murid saya nanti menjadi seorang pejabat bahkan menjadi seorang Anggota DPR ataupun Bupati,” doanya.

Saat ditanya apa harapan Jufri pada Pemerintah, Ia berharap fasilitas sekolah didaerah terpencil bisa dilengkapi. Selain itu akses jalan menuju tempat dirinya mengajar sebagai guru mata pelajaran matematika bisa segera diperbaiki.

“Saya sangat bangga menjadi guru, apalagi dapat membagi ilmu untuk anak-anak di daerah terpencil, dan berharap pemerintah bisa menjadikan kawan-kawan seperjuangan saya di daerah terpencil yang belum PNS (Pegawai Negeri Sipil) agar mereka diberi kesempatan menjadi guru berstatus PNS atau PPPK (Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja)” pungkasnya.

read more
Berita Terkini

SMAN 1 Darul Imarah Gelar Sosialisasi Pemetaan Bakat Minat untuk Siswa Kelas XII

Jaringanpelajaraceh.com I Aceh Besar. Menjelang berakhirnya Tahun Pelajaran 2020-2021, sebagian besar siswa kelas XII SMA sederajat sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi terbaik sesuai dengan bakat dan minat mereka. Maka dalam rangka membantu para siswa kelas XII tersebut, SMAN 1 Darul Imarah mengelar sosialisasi pemetaan bakat minat siswa kelas XII dan bimbingan pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi Negeri pada Sabtu (23/01/2021) yang digelar dikomplek sekolah tersebut  Jl. Soekarno Hatta KM.3, Lampeuneurut Ujong Blang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.

Menurut Kepala SMAN 1 Darul Imarah melalui Meliati, S.Pd yang merupakan Koordinator Bimbingan Konseling (BK) sekolah tersebut, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang bakat dan minat serta gambaran tentang pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi.

“Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas XII yang akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi, dimana para peserta mengikutinya secara bergantian dan kita menerapkan protocol kesehatan yang ketat”, jelasnya.

Lebih lanjut Meliati mengatakan, latar belakang kegiatan ini adalah karena kekhawatiran kami para guru yang mendapatkan banyak siswa kelas XII masih kebingungan dalam menentukan jurusan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak Dr. Anwar, S.Pd, M.Ed selaku Kepala SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah yang sangat menyambut baik niat kami dan mendukung secara penuh kegiatan ini”, ungkapnya.

Sementara itu, Az. Mawaddah, M.Ed yang merupakan narasumber pada kegiatan ini menjelaskan, bimbingan karir sangat penting diberikan kepada peserta didik, bahkan mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama.

“Pemilihan karir tidak sebatas pekerjaan atau jurusan kuliah saja, bimbingan karir juga dapat diberikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama seperti pemilihan sekolah lanjutan, apakah siswa tersebut sesuai untuk melanjutkan sekolah ke tingkat SMA, MA atau SMK dan jika SMK, kompetensi keahlian apa yang sesuai dengan bakat minat peserta didik tersebut”, sebut alumni University Pendidikan Sultan Idris Malaysia ini.

Lanjutnya lagi, jika bimbingan karir ini sudah benar-benar diterapkan mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama, Insyaallah mereka tidak akan kesulitan lagi ketika memilih jurusan di Perguruan Tinggi.

“Mudah-mudah dengan adanya bimbingan karir ini, para siswa kelas XII yang akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri, nantinya tidak akan bingung dalam memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat mereka”, pungkas Az Mawaddah yang juga merupakan guru Bimbingan Konseling di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan.

read more
Berita Terkini

Gelar Raker, Pusat Riset dan Pengembangan PMRI USK Susun Berbagai Program Unggulan

Jaringanpelajaraceh.com I Banda Aceh. Dalam rangka menyusun program kerja tahun 2021 Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar rapat kerja (raker) bersama dengan pengurus melalui aplikasi Zoom Meeting pada Senin (25/01/2021), yang dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, MTech dan dihadiri oleh 23 peserta.

Kepala PRP-PMRI, Prof. Dr. Rahmah Johar, MPd menyampaikan, kegiatan raker ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tahun 2020 dan menyusun program kerja tahun 2021.

“Salah satu agenda kegiatan tahun 2021 adalah melakukan rintisan menuju Pusat Unggulan Iptek (PUI) di Indonesia, seperti harapan yang disampaikan oleh Rektor USK pada saat menyerahkan sertifikat kategori A pada tanggal 15 Januari 2021 kepada PRP-PMRI”, ungkap Rahma Johar.

Lanjutnya, oleh karena itu pada raker ini PRP-PMRI mengundang kepala Pusat Riset Nilam (Atsiri Research Centre/ARC) USK yaitu Dr. Syaifullah Muhammad, yang telah berhasil menjadi PUI pada tahun 2018, ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang strategi yang perlu disusun agar PRP-PMRI bisa menjadi PUI.

Rahma Johar juga menambahkan, pada tahun 2021, PRP-PMRI Universitas Syiah Kuala sudah menyusun berbagai proram kegiatan dalam lingkup Nasional maupun Internasional.

“Dalam raker tersebut kita sudah menyusun berbagai program unggulan, antara lain melaksanakan penelitian dan publikasi, memfinalisasi Book Chapter tentang lintasan belajar dalam bentuk RPP satu halaman, melengkapi konten website math-TPACK dan Remedial Project, menyelenggarakan webinar Internasional RME dan workshop Geogebra, meningkatkan kerjasama dalam dan luar negeri, kolaboratif riset dengan peneliti luar negeri, dan mengusulkan HKI”, terang Rahma Johar yang juga merupakan dosen Jurusan Pendidikan Matematika USK.

Guru Besar USK ini juga menjelaskan bahwa PRP-PMRI baru saja menerima sertifikat dan plakat sebagai pusat riset berkategori A di lingkungan USK.

“Alhamdulillah, beberapa waktu lalu berkat usaha semua anggota tim, PRP-PMRI mendapat penghargaan dari USK sebagai pusat riset berkategori A, sambungnya indikator penilaian yang dilakukan oleh USK mengacu pada beberapa komponen penilaian dari Pusat Unggulan Iptek (PUI) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, yang meliputi aspek tata kelola, academic excellent, dan komersialisasi. Capaian yang didapat ini tentunya semakin memacu PRP-PMRI untuk terus berkembang dan berinovasi dalam meningkatkan pembelajaran matematika dengan memperhatikan kebutuhan daerah dan memanfaatkan perkembangan teknologi,” jelasnya.

Rahma Johar diakhir realease yang dikirimkannya juga mengatakan PRP-PMRI disamping melakukan berbagai riset juga melayani konsultasi atau diskusi mengenai trik menulis makalah untuk publikasi di jurnal Nasional dan Internasional, Cara menggunakan reference manager, seperti software mandeley, trik memparafrase kalimat, trik menulis literature review, analisis data penelitian.

Selanjutnya merancang lintasan belajar (Learning Trajectory) dalam bentuk RPP 1 halaman, pembelajaran Spatial Reasoning, penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika, mengembangkan literasi matematis siswa, menyelesaian soal-soal AKM dan Olimpiade, Pengembanga soal matematika dengan berbagai konteks (konteks budaya, kebencanaan, lingkungan, nilai Islami, dan lain-lain, serta pengembangan soal setara PISA.

“Untuk Informasi lebih banyak tentang PRP-PMRI dapat diakses melalui Website: http://prp-pmri.unsyiah.ac.id/ dan https://www.facebook.com/profile.php?id=100044421905903 atau silahkan kontak kami melalui email prp.pmri@unsyiah.ac.id”, pungkas Rahma Johar.

read more
1 39 40 41 42 43 54
Page 41 of 54