close

fitriadi

Artikel

Guru, Kenapa Harus Berkarakter ?

Guru adalah pendidik dan pengajar untuk anak usia dini sampai usia sekolah menengah pada pendidikan formal. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal baik secara fisik maupun psikologi. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

Saat ini sudah diberlakukan Kurikulum  K13, dimana kurikulum ini lebih menfokuskan tentang pendidikan karakter, dalam kegiatan belajar mengajarnya peserta didik dituntut lebih aktif dan mengembangkan potensi dirinya. Tujuan dari kurikulum ini adalah menghasilkan pribadi yang berkarakter.

Seorang  guru juga sangat berpengaruh dalam membentuk karakter peserta didiknya,  karenanya seorang guru harus memiliki karakter baik yang akan di contoh peserta didiknya. baik saat berada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat apalagi di dunia maya. Beberapa contoh sikap yang sederhana yang mampu memberikan dampak positif bagi pengembangan karakter :

1. Memberikan contoh berbicara yang sopan dan santun.
Menjadi guru memerlukan psikologi yang matang, apalagi saat berkomunikasi dengan siswa dan warga sekolah lainnya. Kematangan sikap seorang guru bukan dilihat dari umur, tapi dilihat dari sikap saat bergaul, memiliki bahasa yang sopan, tingkah laku yang baik bukan seperti preman pasar yang belum dapat jatah makan siang.

2. Berkelakuan baik
Seperti kata “jika ingin dihormati maka kita harus menghormati”. Dalam pendidikan, “ketika ingin membentuk peserta didik yang berkarakter maka pendidik harus berkarakter”. Guru yang berkarakter baik harus dapat menunjukkan sikap dan tingkah laku yang baik, karena siswa akan menilai dan meniru gaya dan kelakuan seorang guru.

3.Bersikap baik terhadap guru-guru lain
Suasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak, guru harus menjaga nama baik dan kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau keburukan seorang guru kepada guru lain.

4.Bersikap baik terhadap masyarakat
Tugas dan kewajiban guru tidak hanya terbatas pada sekolah saja tetapi juga dalam masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi masyarakat sekitarnya, dirasai oleh masyarakat bahwa sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan mereka. Sekolah akan asing bagi masyarakat jika guru-gurunya memencilkan diri seperti kodok dalam tempurung kalau dalam bahasa Aceh (Cangguek di Miyub Bruek), tidak suka bergaul atau mengunjungi orang tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan atau turut membantu kegiatan masyarakat yang penting dalam lingkungannya. Masyarakat akan menilai setiap tingkah laku seorang guru ketika berbicara, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, jangan gara-gara kita tidak enak makan dirumah dan pengaruhnya terhadap tingkah laku kita saat bergaul, sehingga masyarakat akan mengganggap kita guru “Ilhap_(Gila.red)”.

Namun, ada yang lebih penting dari masalah di atas yang sering diabaikan, yaitu karakter guru itu sendiri. Guru adalah contoh untuk siswanya,  mulai dari cara berbicara, berjalan dan berpakaian. Ketika seorang guru memiliki karakter yang baik, siswa akan mengikuti hal tersebut.

Pendidikan karakter yang didengungkan pemerintah tampaknya hanya menyentuh siswa sebagai objek. Sementara guru ditempatkan sebagai subjek. Siswa harus dibiasakan dengan pengembangan budi pekerti sehingga karakternya baik. Permasalahannya, bagaimana guru-guru yang memberikan pendidikan karakter?  Apakah guru-guru yang memberikan pendidikan karakter sudah berkarater baik?

Kita cermati bagaimana karakter anak-anak didik kita sekarang? Sudahkah mencerminkan karakter baik gurunya? Sebuah ungkapan masyarakat Aceh yang banyak dipakai untuk memberi nasehat, mempunyai makna yang sangat dalam “PEUGAH HABA BEK KA MEUJUNGKAT KEUNG”

Makna implisit yang terkandung di dalamnya adalah, ketika kita berbicara harus melihat kaedah, dan menjaga sopan santun, baik dengan yang muda maupun yang lebih tua. Kalau dianalogikan, Bagaimana kita mengerti dan belajar menghargai orang lain, kalau tutur bahasa kita masih menyinggung perasaan orang lain. Dalam konteks guru berkarakter, pertanyaan yang patut direnungkan oleh seorang guru adalah, Bagaimana siswa dapat belajar karakter baik dari guru yang tidak punya karakter baik?

Mungkin bagi sebagian guru akan protes, mengapa guru harus berkarakter? Guru kan manusia biasa, tentu tidak akan sempurna. Bagaimana mungkin membuat siswa berkarakter dari guru yang tidak sempurna? Dan sederet pertanyaan serta argumen lainnya. Kita meyakini bahwa hanya Tuhan saja yang sempurna, oleh karenanya belajar kesempurnaan dari yang tidak sempurna adalah kemustahilan. Karena itu ketidaksempurnaan hasil tentu tidak relevan lagi jika dipakai sebagai alasan. Jadi dalam ketidaksempurnaan itulah guru harus menjadikan pendidikan menuju pendidikan yang berkarakter dan bermutu.

Dalam konteks ini menjadi guru berkarakter itu adalah suatu proses. Dengan demikian seorang guru dapat dengan cukup mudah untuk menilai dirinya apakah dia sudah menjadi lebih pekat konsentrasi berkarakternnya dibandingkan sebelumnya. Setelah sekian tahun menjadi guru, apakah dirinya memiliki karakter yang lebih baik dibandingkan ketika diawal mereka menjadi guru, atau menjadi guru hanya sebuah pelarian nasib.

Semoga kita semua menjadi pendidik yang berkarakter, bukan pendidik yang berkarikatur.

*Penulis : Fitriadi Mahmud / Guru SMKN 1 Al Mubarkeya / Satgas Literasi Aceh

read more
Artikel

IGI Bergerak, Kenapa Harus Takut?

 

Ikatan Guru Indonesia atau disingkat dengan IGI adalah sebuah organisasi profesi guru yang legal menurut hukum di Indonesia. Pergerakan IGI merupakan sebuah kenicayaan membantu pemerintah meningkatkan kompetensi guru serta membuat guru-guru untuk merdeka, yaitu merdeka dalam berkarya dan merdeka dalam bertindak.

Keberadaan IGI saat ini sudah menjadi sebuah lokomotif perubahan dalam dunia pendidikan, dalam meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai macam bentuk pelatihan dengan ruhnya literasi.

Hampir lebih 2 juta guru dilatih oleh IGI secara gratis maupun menggunakan anggaran mandiri tanpa menggunakan anggaran Pemerintah. Apa yang IGI lakukan hanya semata mata untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, jadi keberadaan IGI jangan menjadi saingan apalagi menjadi lawan karena anggota IGI jelas bergerak membantu para guru, bukan untuk mencari sanjungan apalagi jabatan di negeri ini.

Mereka-mereka yang merasa IGI ini adalah sebuah pergerakan yang bisa mengganggu, baik secara kekuasan maupun secara politik, itu adalah sebuah kesalahan besar, apalagi mereka yang memiliki kekuasan berusaha mengucilkan, menghambat serta menghantam IGI agar tidak berkembang.

IGI tanpa didukung oleh penguasa juga akan terus bergerak dengan jati dirinya sebagai organisasi milenial yang terus membantu para guru meningkatkan kompetensinya. IGI tanpa sanjungan dari penguasa juga akan terus bermanuver dengan berbagai program program unggulan untuk memerdekakan para guru dalam berkarya.

Jadi tidak perlu takut, jika IGI akan menjadi lokomotif pembawa perubahan besar di dunia pendidikan bangsa ini. IGI dengan motto sharing and growing together (berbagi dan tumbuh bersama) sudah melekat dalam jiwa raga guru-guru hebat Indonesia yang menginginkan pendidikan ini menjadi lebih maju.

*Penulis : Fitriadi Mahmud / Sekretaris IGI Aceh

read more
Berita Terkini

Keren, School Partner Gagas Televisi Sekolah Sebagai Media Literasi

Staff Ahli Dinas Pendidikan Aceh Dra. Nurhayati, MM Bersama Ketua IGI Aceh dan Kepala Sekolah 

Aceh Utara – SMA Negeri 1 Nurussalam Aceh Timur bekerjasama dengan SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye menggelar kegiatan school partner. Kegiatan ini berlangsung melalui kunjungan SMA Negeri 1 Nurussalam ke SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye yang merupakan sekolah percontohan bagi sekolah lain di Aceh. Inspirasi sekolah dari SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye menjadi bahan memotivasi bagi guru SMA Negeri 1 Nurussalam dalam proses pengelolaan kelas, termasuk literasi.

Sementara itu dalam kunjungan tersebut, salah satu guru SMA Negeri 1 Nurussalam yang juga master pembelajaran berbasis digital Asia Tenggara, Khairuddin, didapuk sebagai narasumber untuk 100 guru SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye dan SMA Negeri 1 Nurussalam. Khairuddin memberikan materi menggagas televisi sekolah sebagai bagian dari flipped classroom.

“Partner school seperti ini, ibarat sigou tak lhee pat lhuet, kami dapat memperoleh inspirasi dari SMAN 1 Tanah Jambo Aye, sementara seluruh guru kedua sekolah ini dapat pengetahuan yang baru. Serta setelah semua kegiatan, kami dapat berekreasi di tempat wisata Aceh Utara” Ungkap Syarumadhan, Kepala SMA Negeri 1 Nurussalam yang juga Ketua MKKS SMA Kabupaten Aceh Timur.

“Bukan hanya persahabatan, saling mengunjungi sekolah dengan pola memberi hadiah pengetahuan kepada kami merupakan gagasan menarik. Guru-guru kami sangat antusias memperoleh wawasan baru yang membuat kami tetap melayani siswa secara optimal apapun kondisi dan instruksi ke depan terkait dengan masa pandemi covid 19 ini” Tambah Thalhah, Kepala SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye.

Istimewanya kegiatan ini juga memperoleh kunjungan dari Staff Ahli Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Nurhayati yang pernah menjabat Kabid GTK Disdik Provinsi Aceh. Nurhayati mengapresiasi kegiatan partner school ini, terlebih materi yang diperoleh sangat cocok di era pembelajaran revolusi industri 4.0. Penerapannya bisa dilaksanakan untuk kondisi belajar dari rumah. Bahkan menurutnya, gagasan televisi sekolah melalui sosial media merupakan hal baru yang menarik dicoba di setiap sekolah agar pendidikan tetap berjalan optimal dalam kondisi pandemi saat ini.

read more
Berita Terkini

Pelatihan Guru
SMK Negeri 1 Sabang Deploy Office 365

Jaringanpelajaraceh.com-Sabang-Menyongsong pembelajaran berbasis daring secara efektif dan bermanfaat, SMK Negeri 1 Sabang menyelenggarakan pelatihan bagi segenap guru dan tata usaha di sekolahnya. Pelatihan berlangsung selama 4 hari (8 s.d 11 Juli 2020) menghadirkan narasumber dari Microsoft dan LPMP Aceh.

Dua hari pelatihan yang sudah berlangsung dibimbing oleh satu-satunya Microsoft Master Trainer Education asal Aceh, Khairuddin yang juga merupakan wakil ketua IGI Pusat Regional Sumbagut. Dalam pelatihan tersebut, peserta memperoleh pengetahuan memanfaatkan office 365 dalam pembelajaran, yaitu Microsoft Teams, Microsoft Forms dan Microsoft Class Notebook.

Sisa pelatihan dua hari ke depan dilengkapi dengan membuat administrasi pembelajaran sesuai dengan konsep Merdeka Belajar dan dilakukan dengan memanfaatkan kolaborasi digital antar guru melalui office 365.

Kepala SMK Negeri 1 Sabang, Dra. Yusmiwati, M.Pd mengungkapkan bahwa guru sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut, selain pengetahuan sangat berguna, juga karena kebutuhan pengajaran era new normal tetap harus dilaksanakan seoptimal mungkin untuk melayani peserta didik. Sehingga pada akhir pelatihan, SMK Negeri 1 Sabang men-deploy office 365 untuk pembelajaran secara digital. Siswa dan guru SMK Negeri 1 Sabang akan memperoleh akun office 365 secara gratis dan dapat diterapkan untuk interaksi kelas digital.

Salah satu peserta pelatihan, Ifanudin Isnaeni mengungkapkan bahwa sebagai learning management system, microsoft teams sangat bagus. Selain memiliki fitur ringan untuk video conference, menulis seperti papan tulis dan berbagi konten melalui layar komputer, guru juga dapat melakukan penugasan online dan melakukan pembimbingan digital. Class notebook juga mendukung interaksi guru dan siswa melalui buku dan lembar kerja peserta didik secara digital. Pelatihan ini sangat bermanfaat dan cukup memberi wawasan untuk mendesain pembelajaran digital di era pandemi.

read more
Berita Terkini

Memasuki Tahun Ajaran Baru, Disdikbud Aceh Singkil Mulai Berlakukan Penambahan Jam PAI

 

JARINGAN PELAJAR ACEH.COM I SINGKIL – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Singkil mulai memberlakukan penambahan jam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk sekolah formal mulai tahun ajaran baru tahun 2020/2021.

Penambahan jam PAI mulai diberlakukan menyusul dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) nomor: 176 tahun 2019, tentang penambahan dan penetapan jam pelajaran PAI di Sekolah Dasar SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Tanoh Syech Abdurrauf Al Singkily yang telah ditandatangani Bupati Dulmusrid, 2019 lalu.

Kadisdikbud Aceh Singkil, Khairullah kepada media, Rabu (08/07/2020) mengatakan, Perbup sudah resmi diteken bupati dan mulai disosialisasikan kepada masing-masing kepala sekolah dan mulai diterapkan tahun ajaran baru ini.

“Selanjutnya akan dilakukan pembagian tugas guru bidang studi, kemudian dinas akan memantau dan mengawasi pelaksanaannya,” kata Khairullah.

Dikatakannya, penambahan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan amanat Undang-Undang Pendidikan sesuai kurikulum di Aceh, agar dikuatkan dengan peraturan bupati.

“Ada penambahan dua jam mata pelajaran PAI, sebelumnya empat jam, tahun ini menjadi enam jam mata pelajaran PAI. Sedangkan di SMP menjadi enam jam per minggu,” ucapnya.

Khairullah menjelaskan, materi pelajarannya akan disesuaikan oleh masing-masing sekolah sesuai disiplin ilmu agama guru masing-masing. Sementara itu, untuk persiapan sekolah belajar tatap muka, Disdikbud Aceh Singkil telah mensosialisasikannya pada Senin kemarin.

Begitupun, untuk keberlangsungan belajar tatap muka ini, pihak sekolah harus menyediakan sarana prasarana berupa masker, alat pemeriksa suhu tubuh, disinfektan dan penyemprot.

“Kemudian jam belajar tatap muka juga tetap akan disesuaikan dengan protokoler kesehatan. Hal ini harus disosialisasikan terlebih dahulu dengan orang tua sebelum tanggal 13 Juli 2020,” pungkas Khairullah.

Editor : Baihaqi

read more
Berita Terkini

Bappeda Bersama Disdik Aceh Laksanakan FGD Revitalisasi SMK

BANDA ACEH – Dalam rangka pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh bersama Dinas Pendidikan (Disdik) melaksanakan Focus Gtoup Discussion (FGD) Revitalisasi SMK di Aula Bappeda, Selasa (07/07/2020).

Staaf Ahli Dinas Pendidikan Aceh, Drs Laisani MSi kepada media menjelaskan, tujuan FGD Revit SMK yang dilaksanakan oleh Bappeda dan Disdik Aceh untuk menindaklanjuti Inpres nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan sumber daya manusia di Indonesia khususnya Aceh.

Kata Laisani, tujuan utamanya FGD ini adalah bagaimana mendesain sesuai potensi setiap kabupaten/kota arah kebijakannya lahir satu atau dua SMK yang fokusnya masing-masing kompetensi keahlian yang menjadi dominan memenuhi tenaga kerja.

“Dalam rangka memenuhi tenaga kerja ke usaha industri baik di Aceh, nasional maupun internasional, maka kebijakan Pemerintah Aceh adalah bagaimana melakukan revitalisasi ini di semua standar-standar di SMK,” ujarnya.

Dijelaskannya standar-standar di SMK diantaranya terpenuhi guru-guru produktif, kurikulum kerjasama dengan dunia usaha, tata kelola SMK hingga proses magang yang sesuai dengan input dan outputnya.

“Dari FGD yang telah dilaksanakan, para peserta mengharapkan harus ada program tindak lanjut. Karena ini proses awal Dinas Pendidikan harus menawarkan SMK-SMK mana yang ditunjuk dan sudah siap melaksanakan program revitalisasi ini sebagai model di setiap kabupaten/kota,” ucap mantan Kadisdik ini.

Ditanya tentang target pelaksanaan program revitalisasi ini. Laisani mengatakan, sebenarnya tahun ini sudah bisa terlaksana, namun karena kondisi Covid-19 ada beberapa kendala yang tidak bisa dilaksanakan. Diharapkan pada tahun 2021 program ini dapat terwujud.

“Dukungan dari semua pihak terutama dari Pemerintah Aceh, Disdik Aceh, Bappeda dan pihak-pihak lainnya juga dukungan dana baik bersumber dari APBA maupun dari APBN, sehingga program revitalisasi SMK ini dapat diwujudkan sebagaimana mestinya,” pungkas Laisani.

Hadir dalam FGD yang di inisiasi oleh Bappeda itu selain dihadiri staff ahli dan unsur dari Bappeda, staf ahli Disdik Aceh, Ketua MKKS SMK Provinsi Aceh dan dari unsur pihak-pihak yang terkait.

Editor : Baihaki

read more
Berita Terkini

Jelang Tahun Pelajaran Baru, Tim Disdik Aceh Tinjau Kesiapan Sekolah di Bireuen

JARINGAN PELAJAR ACEH.COM – BIREUEN – Dinas Pendidikan Aceh terus melakukan persiapan dalam memasuki tahun ajaran 2020/2021 dengan meninjau langsung kesiapan sekolah khususnya jenjang SMA, SMK dan SLB di 23 kabupaten/kota.

Staff Ahli Dinas Pendidikan Aceh, Dra Nurhayati MM mengunjungi beberapa sekolah di Kabupaten Bireuen, diantaranya SMA Negeri 1 Bireuen, SMA Negeei 1 Kuala, SMA Negeri 3 Peusangan dan SMK Negeri 1 Peusangan, Kamis (02/07/2020).

Kunjungan Staff Ahli Dinas Pendidikan Aceh, Nurhayati hadir Staff GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan), Dina Dahlia, Aminah dan turut di dampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen, Murthada S.Sos, diawali di SMA Negeri 1 Bireuen.

Kehadirian tim dari Dinas Pendidikan Aceh bersama Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen disambut oleh Kepala SMA Negeri 1 Bireuen, Hamdani MPd bersama dewan guru dan karyawan/karyawati sekolah setempat.

Dalam kunjungan itu, Nurhayati melihat kesiapan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka memasuki tahun ajaran baru 2020/202.

“Memasuki tahun ajaran baru dengan melakukan pembelajaran tatap muka khususnya bagi daerah zona hijau harus mengikuti peraturan protokol kesehatan melalui surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,” kata Nurhayati.

Dikatakannya, selain meninjau langsung kesiapan sekolah dalam persiapan memasuki tahun ajaran baru, Dinas Pendidikan Aceh megevaluasi kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) melalui daring selama Covid-19.

“Kita akan mengevaluasi kegiatan BDR selama Covid-19, apakah sekolah sudah melaksanakannya dengan melihat laporan dari guru dan tugas-tugas yang telah diberikannya kepada para siswa,” ucapnya.

Nurhayati juga meninjau program BEREH yang telah di programkan oleh Sekretaris Daerah Aceh, dr Taqwallah MKes, apakah sudah diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bireuen khususnya SMA, SMK dan SLB atau hanya tertulis di kertas saja.

Dari empat sekolah yang langsung di kunjungi Nurhayati bersama rombongan, empat sekolah ini sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka memasuki tahun ajaran baru yang akan dimulai tanggal 13 Juni 2020 mendatang.

Harapannya, tidak hanya empat sekolah ini saja yang melakukan persiapan, namun semua sekolah harus siap dan diharapkan Kepada Kepala Cabdin Wilayah Bireuen dapat mensosialisasikannya ke sekolah yang lain dengan mengambil contoh empat sekolah tersebut, pungkas Nurhayati.

Editor : Baihaki

read more
Berita Terkini

Difasilitasi IGI, Pemerintah Papua Bantu Keluarga Guru Aceh yang Meninggal di Nabire

Gubernur Papua, Lukas Enambe (foto, ist)

JARINGAN PELAJAR ACEH.COM- Bireuen – Ikatan Guru Indonesia (IGI) melalui ketua IGI Kota Lhokseumawe memfasilitasi keinginan Gubernur Papua, Lukas Enembe, melalui Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait ST MSi menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada Ibunda Muhammad Zaki, Dahniar, atas telah meninggal dunia Muhammad Zaki di Nabire, Papua.

Ketua IGI Aceh yang disampaikan oleh Ketua IGI Lhokseumawe, Jon Darmawan SPd MPd menjelaskan bahwa Christian meminta bantu IGI untuk dapat menghubungi secara langsung Ibunda Zaki, Dahniar. Setelah bertemu secara langsung dengan Dahniar, kata Darmawan, ia mengirim nomor HP Dahniar kepada Christian melalui IGI Wilayah Papua.

“Selang lima menit kemudian, Christian menghubungi Ibunda Zaki di depan kami. Kami ikut mendengarkan ucapan belasungkawa yang disampaikan Christian,” ujar Darmawan.

Dikatakan Darmawan bahwa Christian diperintahkan oleh Gubernur Papua untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung melalui sambungan telpon kepada Ibunda Zaki. Pemerintah Provinsi Papua, seperti dikatakan Christian, sangat berterima kasih atas dedikasi Muhammad Zaki dalam mencerdaskan anak Papua.

“Pada kesempatan tersebut Christian meminta nomor rekening pribadi bu Dahniar untuk disalurkan donasi. Berselang satu jam, Christian mengirimkan bukti donasi yang ditransfer ke rekening bu Dahniar,” pungkas Darmawan.

Lebih lanjut Darmawan menuturkan bahwa berdasarkan bukti transfer yang diterima pihaknya, Christian memberikan donasi sebesar 10 juta langsung ke rekening Ibunda Muhammad Zaki. IGI, tutup Darmawan, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua melalui Kadisdik Papua, Christian atas ucapan belasungkawa dan sumbangan donasi yang diberikan kepada Ibunda Muhammad Zaki. (*)

read more
Renungan

SELAMAT JALAN KAWAN


Kepada Alm. Muhammad Zaki
sang pahlawan Aceh di Papua

Karya : Muklis Puna

Terasa sesak dada ini,
Rongga – rongga gelap dan pengab
Ketika angin timur berbisik tentang kepergianmu
Masih terngiang menghias jiwa
Saat pucuk senja dicumbu rembulan
Kau datang membawa kisah
Papua adalah pilihan pengabdian

Di sana…
Di pucuk gunung nan ranum
Diapit dua musim yang menantang
Kau semai bibit iilmu di atas tanah gembur
Bocah- bocah tak berseragam Kau papah tanpa harap
Dari lereng Intan Jaya nan Cadas
Kau buka tabir kehidupan

Setelah sepuluh purnama engkau melabuh ilmu
Datang padaku dengan cerita pilu
Tentang kaki – kaki mungil dibalut lumpur
tentang murid diambang usia
tentang budaya berbeda masa
tentang pola makan berbeda rasa

Aku mengurut dada
Konsep – konsep diselingkuhi suhu udara
Kulihat ada matahari menyalak di dadamu
Adalah bintang kecil di antara galaksi
Walau kecil tapi nyalimu tak pernah ciut

Dari ujung ke ujung kau menebar rasa
Suaramu kadang dibajak
Jerihmu tak seberapa
Statusmu mengambang
Kaki kecil mu telah membuka mata ibu pertiwi
Mengabdi di gelapan menyalakan lilin keabadian

Kawan…
Kini hanya cerita bercampur lara
Kau pergi untuk selamanya
Menuai asa yang telah kau tanam

Selamat jalan kawan
Tidurlah dengan tenang,
Walau Papua itu di ujung
Lewat doa kau kukunjung
Kubungkus dalam angin

Di puncak Jaya Wijaya yang beku
Akan dihembus malaikat pembawa rahmat.

Lhokseumawe, 30 Juni 2020

read more
Berita Terkini

Gandeng Founder VCT, SMAN 1 Pandrah Gelar Pelatihan Flipped Classroom untuk Guru

Founder VCT Khairuddin, M.Pd Saat Memberikan Materi Pelatihan untuk Guru

JARINGAN PELAJAR ACEH.COM I BIREUEN – SMA Negeri 1 Pandrah Kabupaten Bireuen mempersiapkan diri lebih awal menyongsong tahun pelajaran baru yang direncanakan dimulai pada 13 Juli 2020.

Mengorbankan masa liburan, sebanyak 35 guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Pandrah menerima materi pembelajaran flipped classroom dari pemateri yang juga founder Virtual Coordinator Training (VCT) Indonesia sekaligus konseptor Meurunou, Meubagi Wawasan lam Jaringan (Meugiwang) IGI Aceh, Khairuddin MPd.

Materi yang diberikan dua hari, mulai tanggal 23-24 Juni secara tatap muka dengan tetap menjaga protokol kesehatan diikuti secara antusias oleh seluruh peserta pelatihan.

Dalam kesempatan tersebut, pemateri menyampaikan ide mendesain pembelajaran memadukan tatap muka jika siswa harus ke sekolah dalam bentuk shift dan keberlanjutan pembelajaran dari rumah dalam jaringan.

Flipped classroom menurut Khairuddin merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk memadukan pembelajaran offline dan online.

“Dimana guru tetap melayani siswa secara optimal, memanfaatkan kanal youtube pribadinya yang dapat diakses oleh siswa,” kata Khairuddin yang juga merupakan Wakil Ketua Umum PP Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Dikatakannya, memilih youtube sebagai sarana pembelajaran daring merupakan hal yang sangat memungkinkan, selain tidak perlu kode akses, hampir semua orang mudah mengakses youtube serta ramah kuota.

“Guru dapat menampilkan materi pembelajarannya dalam bentuk share screen serta dapat mengundang guru lain sebagai kolaborator memberikan pembelajaran bagi siswa,” ucapnya.

Selain itu, menurut Khairuddin yang merupakan salah Coach IGI ini, bahwa materi yang disampaikan juga memanfaatkan microsoft teams sebagai sarana bersama guru dan siswa. Sehingga selain memperoleh materi, seluruh guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Pandrah memperoleh akun guru inovatif yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran digital berbasis office 365.

Kepala SMA Negeri 1 Pandrah, Rahmawati SPd mengatakan, bahwa sekolah yang dipimpinnya memiliki prospek yang bagus untuk tetap melayani siswa secara optimal di masa pandemi dengan aturan kesehatan.

“Selain memiliki guru dan tenaga kependidikan yang memiliki komitmen melayani, juga daerah yang memungkinkan pembelajaran daring karena faktor internet yang cukup bagus,” ujarnya.

Kemudian sekolah yang dulunya memiliki website sekolah dan siap untuk diaktifkan kembali sehingga dapat dijadikan sebagai supporting learning management system, pungkas Rahmawati.

Editor : Baihaki

read more
1 45 46 47 48 49 54
Page 47 of 54