close

Redaksi

Berita Terkini

Kapolri dan Gubernur Zaini Sepakat Berantas Narkoba

 kapolri-jenderal-sutarmanBerharap Aceh Lebih Sejahtera

JAKARTA – Kapolri yang baru, Jenderal Pol Sutarman bersama Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah sepakat untuk menggalang kerja sama dalam pemberantasan narkoba dan mendirikan pusat rehabilitasi korban narkoba di Aceh.

Selain itu, Kapolri berharap Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf menjadi lebih damai dan sejahtera. Hal itu disampaikan Kapolri saat menerima kunjungan Gubernur Zaini dan Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/11).

Pertemuan itu juga dihadiri pakar komunikasi asal Aceh yang sejak 1999 menjadi Staf Ahli Kapolri, Prof Dr Bachtiar Aly. “Kita tentu ingin Aceh bisa lebih sejahtera dan tidak ada lagi persoalan-persoalan yang mengusik suasana damai,” kata Kapolri seperti dikutip Prof Bachtiar Aly seusai pertemuan.

Dalam pertemuan itu, Kapolri juga membahas tentang pemberantasan narkoba. “Ada tiga hal penting yang menjadi pembahasan, soal penegakan hukum, dekadensi moral, dan narkoba. Tapi perhatian lebih ditujukan kepada korban narkoba,” kata Prof Bachtiar Aly mengutip hasil pertemuan.

Mantan duta besar RI di Mesir itu menggambarkan bahwa pertemuan itu berlangsung sangat baik.  Pertemuan Gubernur Aceh dengan Kapolri baru kali ini dilakukan sejak Jenderal Sutarman dilantik menggantikan Jenderal Purn Timur Pradopo. (fik)

read more
Berita Terkini

Pemerintah Alokasikan Rp 2,40 Triliun untuk PAUD Nonformal dan Informal

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 2,40 triliun untuk pembinaan program Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) pada tahun 2013. Anggaran tersebut akan digunakan untuk perluasan layanan PAUD, kursus dan pelatihan, pendidikan masyarakat, dan peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (guru) PAUDNI. Namun, anggaran tersebut belum mampu menuntaskan program Satu Desa Satu PAUD. Hingga akhir 2012, masih terdapat 25.834 desa yang belum memiliki PAUD. Jika diasumsikan, rata-rata setiap tahun dialokasikan bantuan sebanyak 1.491 lembaga, maka diperlukan waktu lebih dari 15 tahun untuk seluruh desa dapat terlayani. Sampai akhir Desember 2012 lalu, persentase anak 0–6 tahun yang memperoleh layanan PAUD mencapai 37,83% dari target sebesar 37,81 %, atau tercapai 100,05 persen. Berdasarkan Aplikasi Pendataan Direktorat Jenderal PAUDNI, pada tahun 2011 terdapat 140.348 lembaga PAUD baru. Kemudian pada tahun 2012 bertambah menjadi 162.746 lembaga. sumber : Antara

read more
Berita Terkini

Wagub: Perangi Narkoba Melalui Sekolah

LANGSA — Wakil Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, memandang perlu memasukkan pelajaran anti narkoba dalam kurikulum sekolah. Langkah ini perlu segera dilakukan untuk mencegah secara konferhensif, kerusakan kehidupan bernegara generasi Aceh khususnya dan umumnya Indonesia di masa yang akan datang.

“Pemberantasan narkoba tak cukup dengan hanya membebankan pemerintah saja, tapi masyarakat termasuk sekolah harus ambil bagian dalam berperang melawan peredaran barang haram itu,” kata pria akrab disapa Mualem, di hadapan para siswa dan pendidik di SMAN 2 Langsa, Minggu (17/11).

Saat itu Wagub Aceh, didampingi Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, Kepala Dinas Pendidikan Langsa, H Jauhari Amin SH MH, dan pejabat serta staf jajaran Pemerintah Aceh, menyempatkan diri singgah SMAN 2 Langsa, usai meninjau realisasi sejumlah proyek yang didanai anggaran Otonomi Khusus (Otsus) Pemerintah Aceh tahun 2013, yang ada di wiyalah Kota Langsa.

Menurut Wagub, dengan masuknya bahaya narkoba dalam kurikulum sekolah, diharapkan para siswa akan mengerti tetang bahayanya dampak dari narkoba tersebut. Bahkan selama ini banyak generai muda tidak tahu bahaya narkoba itu, sehingga memakai narkoba itu dengan gampang, demi kenikmatan sesaat, senang-senang, maupun hanya untuk pergaulan saja.

Oleh karenanya Muzakkir Manaf menyebutkan, memerangi narkoba sangat efektif dilakukan dan dimulai dari kurikulum sekolah, yang akhirnya akan membawa dampak baik di masa yang akan datang, dan generasi ke depan terbebas dari narkoba. Harus dipahami, bahwa selain merusak badan, nakorba juga akan membawa si pemakaianya kepada ancaman kurungan penjara, karena narkoba sangat dilarang di negara manapun.

Ia mencontohkan, berapa banyak orang yang rela hidupnya bergantung pada narkoba, akhirnya harus menjadi pelaku kriminal demi mendapatkan uang, agar dapat membeli narkoba itu. Begitu juga untuk hal-hal lain, harta benda akan habis bila mengikuti menggunakan barang haram tersebut. Oleh karenanya dampak narkoba ini sangat merugikan kita semua, baik bangsa dan masa depan mereka sendiri. “Saya selaku Wakil Gubernur Aceh, berharap peran sekolah dalam membentengi generasi muda Aceh ke depan, agar generasi kita tidak jatuh dalam lingkaran hitam narkoba,”tegasnya.(c42)

read more
Berita Terkini

Kesenjangan Guru Terpenci

SUNGGUH sangat ironis, ketika pemerintah pusat memberikan perhatian khusus dan dana yang berlimpah untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Aceh, terutama di bidang pendidikan, pemerintah Aceh pada 2013 ini malah menghapus tunjangan khusus untuk guru-guru yang bertugas di daerah terpencil di Aceh.Tunjangan khusus Gurdacil itu sebenarnya program pemerintah pusat yang bersumber dari APBN dan dialokasikan untuk guru-guru terpencil di seluruh Indonesia khusus yang memenuhi syarat dengan besaran 1 bulan gaji pokok x 12 bulan yang dibagi dalam beberapa tahap pembayaran setiap tahunnya. Bagi guru-guru yang tidak memenuhi syarat, maka mereka tidak mendapatkan tunjangan tersebut.Nah, pada masa pemerintah Irwandi-Nazar waktu itu mengambil kebijakan supaya tidak terjadi kesenjangan yang begitu besar sesama guru-guru terpencil di seluruh Aceh, diberikanlah tunjangan yang bersumber dari APBA dengan nominal Rp 5,7 juta per orang per tahun. Untuk tahun 2013 ini, guru-guru yang tidak mendapatkan tunjangan khusus dari APBN hanya bisa gigit jari.Begitulah regulasi pemerintah Indonesia, sedikit pun tidak menampung rasa keadilan, sedangkan pemerintah Aceh hari ini lebih mementingkan kelompoknya dari pada rakyat, buktinya anggota DPRA dari fraksi PA berani dan tidak malu-malu mengusulkan dana yang begitu besar, Rp 50 miliar, untuk pengukuhan Wali Nanggroe. Sementara program tunjangan guru terpencil untuk beberapa guru saja di Aceh telah dihapus dengan alasan yang tidak jelas.

read more
Berita Terkini

SDN 67 Wakili Aceh ke GP Junior Band

Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh, Syaridin MPd, Rabu (6/1) melepas keberangkatan 58 siswa SDN 67 Percontohan ke Grand Prix Junior Band (GPJB) yang berlangsung di Cibubur, Jakarta, 10 November 2013.SERAMBI/M NASIR YUSUF
Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh, Syaridin MPd, Rabu (6/1) melepas keberangkatan 58 siswa SDN 67 Percontohan ke Grand Prix Junior Band (GPJB) yang berlangsung di Cibubur, Jakarta, 10 November 2013.SERAMBI/M NASIR YUSUF

*Bersaing dengan 10 SD Se-Indonesia di Cibubur

BANDA ACEH – Sebanyak 58 murid SDN 67 Percontohan Banda Aceh sebagai juara drum band junior tingkat Provinsi Aceh tahun 2013, Kamis (7/11) pagi ini, dijadwlkan bertolak ke Cibubur, Jakarta Timur, untuk mengikuti Grand Prix Junior Band (GPJB) ke 12 memperebutkan Piala Presiden.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Banda Aceh, Syaridin MPd, ketika melepas 58 murid asuhan Deni Hayati SPd, Rabu (6/11) di Banda Aceh, meminta duta Aceh ke GPJB ke-12 agar berlomba secara serius dan sekaligus menyumbangkan medali untuk Aceh.

Menurut Syaridin, Pemko Banda Aceh tidak berharap terlalu banyak kepada peserta Grand Prix Junior Band ke-12. “Kami hanya berharap mereka paling sedikit membawa satu gelar juara,” kata Syaridin yang kemudian diaminkan para siswa.

Syaridin didampingi Kabid Dikmen Drs Amiruddin, Kabid Dikdas Sabri TS, dan Kabid PLS Drs Teuku Angkasa mengatakan, pihaknya sangat optimis tim drumband SDN 67 Percontohan mampu meraih satu gelar juara. Ia menambahkan, dari 58 murid yang berangkat, 45 di antaranya turut ditemani orang tuanya ke Cibubur.

Kepala SDN 67 Percontohan, Deni Hayati SPd mengatakan pihaknya datang lebih awal karena ada peralatan drum band yang tidak dibawa. Sehingga murid harus menyesuaikan diri dalam menggunakan perangkat milik orang lain.

Grand Prix Junior Band ke 12 tahun 2013 yang memperebutkan Piala Presiden (untuk juara I), Piala Menpora (juara II) dan Piala Mendikbud (juara III), diikuti oleh 11 tim dari 11 SD Se-Indonesia. Dari Sumatera, hanya Aceh satu-satunya yang hadir pada even tahun ini.

Even tersebut digelar 10 November 2013, dan hanya memperlombakan cabang display. Untuk juara satu, peserta harus memperoleh nilai terbanyak dari 10 item yang dinilai, di antaranya penampilan dan keserasian kustum.(http://aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Ical: Pendidikan di Aceh Sudah Maju

Bupati Nagan Raya Drs HT Zulkarnaini (kiri) bersama Wakil Ketua DPRA H Sulaiman Abda , menyambut kedatangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Selasa (5/11). SERAMBI/DEDI ISKANDAR
Bupati Nagan Raya Drs HT Zulkarnaini (kiri) bersama Wakil Ketua DPRA H Sulaiman Abda , menyambut kedatangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Selasa (5/11). SERAMBI/DEDI ISKANDAR

SUKA MAKMUE – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) memuji perkembangan dunia pendidikan di Aceh yang menurutnya sudah sangat maju dan berkembang. Ical berharap kualitas pendidikan ini harus terus dikembangkan agar melahirkan tokoh-tokoh yang akan berperan untuk memajukan Aceh di masa mendatang.

Pendapat itu disampaikan Aburizal Bakrie, menjawab wartawan, usai melakukan ceramah motivasi bagi ratusan siswa berlangsung di Kompleks SMK Negeri 1 Suka Makmue, Nagan Raya, Selasa (5/11) sore. Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah anggota DPR RI, DPRA, Bupati serta unsur DPRK Nagan Raya dan Aceh Barat, serta sejumlah tokoh Aceh dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh yang sengaja datang ke Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya.

Aburizal mengatakan, jika melihat situasi dan kondisi saat ini, semakin tahun kualitas pendidikan di Tanah Rencong sudah menunjukkan hal yang sangat baik dan lebih maju. Bahkan para anak didik pun sudah menguasai teknologi.

Aburizal enggan menanggapi ketika disinggung terkait kondisi dana pendidikan di Aceh yang kini lebih besar. Ia lebih menekankan bahwa pencapaian pendidikan di Aceh benar-benar mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kita tidak bisa bilang kalau sekarang lebih buruk dari lalu, bohong itu. Sekarang anak-anak ini (siswa) sekarang sudah maju, karena bisa main perangkat elektronik,” katanya.

Sebelumnya, Aburizal Bakrie juga memberikan sejumlah hadiah kepada para siswa yang berprestasi di wilayah ini berupa sejumlah perangkat elektronik, jenis laptop. Ia juga menyumbangkan buku yang ia tulis sendiri untuk SMK Negeri 1 Suka Makmue, dan buku ini juga sudah beredar luas di masyarakat.

Sementara pada Rabu (6/11) hari ini, Aburizal Bakrie dijadwalkan akan melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya peresmian Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Nagan Raya, serta melakukan silaturahmi bersama ribuan masyarakat. Agenda ini berlangsung di Alun-Alun Suka Makmue.(http://aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Memotivasi dan Hindari Mengeluh

DALAM pertemuan dengan ratusan siswa di SMK Negeri 1 Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, turut menyampaikan ceramah motivasi. Tokoh yang namanya kerap disingkat ARB ini, memotivasi siswa untuk menerapkan pola hidup bertanggung jawab, jujur, serta tidak mengeluh meski sedang mengalami masalah apa pun.

Aburizal mengatakan, setiap cobaan dari Allah Swt pasti menyimpan hikmah, dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Sehingga, jika mengalami masalah atau sedang mengalami cobaan dari Sang Pencipta, tentunya manusia sebagai hamba harus bisa menghadapinya, tanpa keluhan. “Orang yang tidak pernah gagal, maka tidak akan pernah berhasil,” katanya.

Ical mengatakan, jika nanti mengalami masalah, maka tidak harus memendam masalah ini seorang diri atau terpuruk serta tidak harus putus asa. Akan tetapi, persoalan seperti ini harus dihadapi dengan tegar dan bangkit dari masalah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Di sisi lain, Aburizal Bakrie juga berpesan kepada para siswa untuk menanamkan sifat jujur dan terbuka serta tidak lari masalah. Akan tetapi, hal ini harus dilakukan secara terbuka dan dihadapi tanpa harus lari dari persoalan yang sedang dihadapi.

Dalam pertemuan kemarin, Aburizal juga menceritakan semangat hidupnya mulai dari menjadi seorang pedagang benang hingga sukses seperti sekarang.(http://aceh.tribunnews.com)

read more
Berita Terkini

Mendikbud: Perkuat Bahasa Indonesia di Percaturan Internasional!

1120202-ron--m-nuh-780x390

JAKARTA, KOMPAS.com — Posisi Indonesia di kancah global semakin penting. Di bidang ekonomi, Indonesia menempati 16 besar kekuatan ekonomi dunia dan masuk kelompok G-20. Pada 2030 nanti, diperkirakan Indonesia menempati tujuh besar dunia. Peran besar ini hendaknya dibarengi peran dari sektor lain, seperti sosial, politik, dan budaya, termasuk di dalamnya bahasa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta agar memperkuat peran bahasa Indonesia di percaturan internasional. Dia mengatakan, bahasa Indonesia tidak hanya sekadar digunakan sebagai bahasa lokal, tetapi untuk berinteraksi dengan bahasa dunia.

“Bukan berarti Indonesia mau menjajah dunia. Justru ingin memberi makna positif dalam kemajuan umat,” katanya saat membuka Kongres Bahasa Indonesia X di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Kongres yang akan berlangsung mulai 28-31 Oktober ini mengambil tema “Penguatan Bahasa Indonesia di Dunia Internasional“. Peserta kongres ini sebanyak 1.168 orang yang terdiri atas pakar, praktisi, pemerhati, dosen, guru, mahasiswa, serta pencinta bahasa dan sastra, baik dari dalam maupun luar negeri. Hadir perwakilan dari luar negeri yakni Ketua Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, Ketua Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam, perwakilan Singapura, Timor Leste, Jepang, Rusia, Jerman, Belgia, Australia, dan Pakistan.

Mendikbud menyampaikan, cara untuk memperkuat bahasa Indonesia adalah dengan memupuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia, memperkuat guru bahasa Indonesia, dan memperbanyak ruang-ruang ekspresi, seperti menampilkan puisi, drama, dan teater.

“Tidak kalah penting bekerja sama dengan lembaga-lembaga bahasa dunia, seperti British Council, Centre Culturel Francais (CCF) Perancis, dan Goethe Institut Jerman,” katanya.

Mendikbud menyebutkan, saat ini bahasa Indonesia memiliki jumlah penutur terbesar keempat di dunia karena jumlah penduduk Indonesia sebanyak 240 juta dari 7,2 miliar penduduk dunia. Bahasa Indonesia, lanjut Mendikbud, juga dipelajari di 45 negara.

“Oleh karena itu, kita ingin mendorong terus agar bahasa Indonesia bisa dipelajari dan dikenalkan di berbagai negara,” katanya.

Mendikbud menambahkan, saat ini telah dilakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di dunia untuk mendirikan pusat-pusat pembelajaran bahasa Indonesia. Dia mencontohkan, kerja sama dijalin dengan China, Australia, dan Jerman.

Kepada generasi muda, lanjut Mendikbud, agar menyiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik ke depan karena negara ini adalah milik mereka. Bangsa yang baik, kata Mendikbud, kalau generasi mudanya jauh lebih bagus dari yang tua.

“Tugas kita memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak muda untuk mendorong naik ke atas. Dunia pendidikan punya peran penting,” katanya.

read more
1 6 7 8 9 10 15
Page 8 of 15