close

Kusnandar Zainuddin

Artikel

Ganti Uang Kembalian dengan Permen Ternyata Bisa Dipenjara Lho

Pernahkah kamu menerima permen sebagai ganti uang kembalian saat tidak ada receh?

Biasanya uang kembalian senilai Rp 100 atau Rp 200 diganti dengan permen dengan alasan tidak ada receh.

Sebenarnya pembeli berhak menolak.

Namun, banyak di antara kita menerima karena recehan nilainya dianggap tidak seberapa.

Berhati-hatilah jika kamu pernah mengalami atau melakukannya.

Pasalnya, mengganti kembalian dengan permen adalah sebuah pelanggaran.

Pelakunya bisa dipenjara karena ada hukum yang mengatur fenomena ini.

Melansir TribunKaltim.com, Suryono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, mengatakan bahwa mengganti uang kembalian dengan permen bisa membuat orang dipenjara maksimal setahun atau dikenai denda hingga Rp 200 juta.

Uang rupiah adalah alat tukar resmi yang sah digunakan di Indonesia.

Pedagang dan pembeli harus memahami aturan ini dengan baik.

Jika ada yang melanggar, masyarakat wajib melapor kepada polisi.

Aturan ini tertera pada Pasal 33 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 tahun 2011 tentang penggunaan rupiah.

Dalam UU tersebut disebutkan, setiap orang yang tidak menggunakan rupiah dalam setiap transaksi dengan tujuan pembayaran, penyelesaian kewajiaban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang dan/atau transaksi keuangan lainnya, dapat dikenai pidana denda atau kurungan seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Bila mengalami kasus seperti ini, silakan laporkan pedagang atau toko tersebut ke pihak kepolisisan.

Mengganti uang dengan permen juga melanggar UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman maksimal dua tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar.

Di sana disebutkan, konsumen berhak memilih mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan nilai tukar, kondisi dan jaminan yang dijanjikan.

Jadi, jika kamu mendapat kembalian tidak sesuai, pedagang atau kasir bisa mendapat hukuman.

Lain kali, jangan hanya diam saja jika ada pedagang atau kasir toko swalayanmemberikan permen sebagai ganti kembalian.

Bagaimana jika keadaannya di balik.

Uangmu kurang Rp 100 sedangkan kamu punya permen di saku, apakah pedagang mau menerimanya untuk membayar?

Jadi, mintalah apa yang menjadi hakmu.

//TribunTravel.com

read more
Berita Terkini

ASENet; Berkumpulnya Wirausahawan Muda ASEAN di Unsyiah, Saling Sharing Informasi dan Pamer Inovasi

BANDA ACEH –Sebanyak 85 wirausahawan muda dari berbagai Universitas dari dalam dan luar negeri berkumpul di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), 14 sampai 18 Maret 2018.

Unsyiah menjadi tuan rumah Asean Student Entrepreneurship Network (ASENet) Convention II, yaitu ajang sharing informasi sekaligus pamer inovasi di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam.

Pembukaan konferensi wirausahawan muda ASEAN ini dilakukan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Dr Muhammad Dimyati, Kamis (15/3/2018).

Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengatakan, ASENet menjadi wadah bagi para pengusaha muda untuk bertukar pikiran serta membuka jaringan di lintas negara.

Menurutnya, ke depan sektor ekonomi kreatif diharapkan bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional. “Pemuda harus didorong menjadi entrepreneur agar dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan daya saing bangsa,” ujarnya.

Ketua Panitia ASENet 2018, Dr Iskandarsyah Madjid SE MM menyampaikan bahwa kegiatan itu bertujuan spesifik, yakni mengkolaborasikan wirausahawan muda ASEAN untuk membangun ekonomi ASEAN.

“Tema yang kami angkat sangat spesifik, yaitu Pengusaha Kreatif untuk Ekonomi Kreatif. Kami ingin pengusaha muda turut mendukung ekonomi ASEAN,” katanya.

ASENet 2018 di Unsyiah bukan sekadar konferensi dan presentasi makalah para wiraushawan muda dari 10 negara, tapi juga menjadi ajang untuk memamerkan produk andalan mahasiswa dari masing-masing kampus.

Hal itu diungkapkan Executive Officer Entrepreneurship Centre (EpiC) Universiti Sains Malaysia (USM), Mohd Khairul Anwar Habib Rahman BSc kepada Serambinews.com.

Dikatakan, USM mendapatkan stan di Gedung AAC Dayan Dawood yang menampilkan berbagai produk unggulan mahasiswa. Produk yang juga dijual ke publik itu di antaranya kosmetik, 3D printing, merchandise khas USM, makanan olahan, dan inovasi lainnya.

“Semua yang ditampilkan di stan ini merupakan inisiatif mahasiswa yang bernilai ekonomis,” ujar Khairul.

Sumber: Serambinews.com

read more
Berita Terkini

Satlantas Polres Aceh Besar Adakan Lomba Pembuatan Video Parodi Keselamatan Berlalulintas

Satuan Lantas Polres Aceh Besar akan meluncurkan inovasi dalam Operasi Keselamatan 2018. Adapun inovasi yang diluncurkan berjudul ‘Sat Lantas Aceh Besar Challange’, yaitu Lomba Pembuatan Video Parodi Keselamatan terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia yang didukung sponsor dan stakeholder.

Kapolres Aceh Besar, AKBP Heru Suprihasto melalui Kasat Lantas, Iptu Sandy Titah Nugraha mengatakan, tema yang diusung adalah 7 pelanggaran prioritas yakni Helm, Safety belt, Drinking Driver, Child Restrain, Menggunakan HP, Melawan arus dan Melebihi batas kecepatan

“Tujuan dari inovasi ini untuk mengajak serta menggiring masyarakat dan warganet berpartisipasi langsung dalam pembuatan video keselamatan dan mengambil peran terhadap pentingnya keselamatan dalam berlalulintas dalam Operasi Keselamatan 2018,” ujarnya Rabu (28/2/2018).

Dijelaskannya, tujuan dari inovasi tersebut juga adalah agar menarik masyarakat untuk berlomba-lomba membuat video edukasi lalulintas dan memposisikan mereka sebagai pelaku langsung dalam mengkampanyekan tertib berlalu lintas.

Lalu, juga agar semakin banyak video parodi keselamatan yang terbuat dan tersebar luas dikalangan masyarakat, sehingga semakin banyak pula masyarakat yang terhibur dan tereduksi dalam berlalulintas.

“Selain itu, untuk neningkatkan citra Polri yang humanis dan semakin dekat dengan masyarakat serta menyalurkan bakat dan kreatifitas para generasi muda dan para “Video Maker” untuk hal-hal yang positif dan menguntungkan bagi institusi Polri serta meringankan tugas Polri dalam Dikmas Lantas,” jelasnya.

Adapun kategori juara perlombaan yakni kategori terlucu namun penuh edukasi Lalulintas yang berhadiah Rp 3 juta ditambah piagam penghargaan dan kategori tergokil dan penuh hikmah dalam berlalulintas yang berhadiah Rp 3 juta ditambah piagam penghargaan.

Syarat dan ketentuan adalah sebagai berikut:

  1. NO SARA AND POLITIC
  2. DURASI 1 MENIT (WAJIB BAHASA INDONESIA)
  3. SOPAN DAN SANTUN
  4. PENUH EDUKASI
  5. WAJIB GOKIL DAN LUCU (NO GARING)
  6. MENERIMA DAN MENYETUJUI HASIL KEPUTUSAN DEWAN JURI
  7. KARYA MERUPAKAN ASLI MILIK SENDIRI DAN TIDAK BOLEH MENJIPLAK IDE ORANG LAIN
  8. PESERTA BOLEH MENGIRIMKAN LEBIH DARI 1 VIDEO MAKSIMAL 5 VIDEO
  9. VIDEO YANG DIKIRIMKAN, DIIZINKAN UNTUK DIKLAIM SEBAGAI VIDEO EDUKASI MILIK SATLANTAS POLRES ACEH BESAR
  10. APABILA DIDALAM VIDEO ADA MELIBATKAN PEMERAN POLISI, WAJIB MENGGUNAKAN PERSONEL POLRI ASLI DAN DIUTAMAKAN POLISI LALULINTAS (PEMBUAT VIDEO JUGA BOLEH MEMINTA BANTUAN PERSONEL SATLANTAS ACEH BESAR)
  11. VIDEO WAJIB DIBERI LOGO “INSTAGRAM” DAN TITLE “SATLANTAS ACEH BESAR” DISUDUT BAWAH SEBELAH KANAN
  12. VIDEO BELUM PERNAH DIUNGGAH DI MEDIA SOSIAL MANAPUN, DAN BOLEH DIUNGGAH SETELAH DIUNGGAH DI AKUN INSTAGRAM SATLANTAS ACEH BESAR
  13. PESERTA ADALAH WARGA NEGARA INDONESIA DAN TERBUKA UNTUK SELURUH MASYARAKAT INDONESIA
  14. VIDEO DIKIRIM KE EMAIL sandfurry09@gmail.com PALING LAMBAT 14 MARET 2018 BESERTA FOTO KTP DAN NO. TELP YANG BISA DIHUBUNGI

“Jadwal kegiatan lomba, pengumpulan video tanggal 1 Maret hingga 14 Maret 2018 dan penanyangan nominasi 10 besar terpilih di akun Instagram Satlantas Aceh Besar tanggal 16,17 dan 18 Maret 2018. Untuk pengumuman pemenang lomba tanggal 20 Maret 2018,” tambahnya.

read more
Berita Terkini

42 Sekolah Ikuti LPI Banda Aceh

JaringanPelajarAceh.com | Banda Aceh – Sebanyak 42 tim yang terdiri atas 19 SMP sederajat dan 23 SMA sederajat telah mendaftar guna mengikuti Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Banda Aceh tahun 2014. Jumlah ini berdasarkan data sekolah yang mendaftar hingga penutupan pada 10 September. Kompetisi tingkat pelajar yang memperebutkan Piala Wali Kota Banda Aceh itu dijadwalkan bergulir sejak 17 September.

Kabid Pemuda dan Olahraga Disdikpora Banda Aceh, HM Hasbi kepada Serambi, kemarin, mengatakan, 19 SMP sederajat yang terdaftar terdiri dari SMPN 2, SMPN 16, SMPN 3, SMPN 7, SMPN 1, MTs Ulumul Quran, SMPN 14, dan SMPN 8. Kemudian ada SMPN 17, SMPN 6, MTsN Rukoh, SMP Islam, MTsN 2, SMPN 13, SMPN 10, MTs Babun Najah, MTs Meuraxa, SMPN 19, dan SMPN 4. “19 tim SMP sederajat ini akan memperebutkan satu tiket ke tingkat provinsi,” ujarnya.

Sedangkan 23 tim SMA sederajat, kata Hasbi, diikuti SMAN 3, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 8, SMAN 9, SMK Kesehatan Asyifa School, SMAN 11, SMAN 16, SMAN 4, MAS Darul Ulum, dan SMAN 2. Selanjutya MAN Rukoh, SMAN 7, MAN 2, SMAN 13, SMKN 2, SMAN 4, SMK 5, SMK 1, SMTI, MAS Babun Najah, SMA Lab School Unsyiah, dan SMAN Fajar Harapan. Hingga pendaftaran ditutup 10 September, tercatat ada 42 tim dari SMP dan SMA sederajat yang ikut LPI ini. “Ternyata respon dari pihak sekolah cukup bagus untuk bisa bermain dalam pertandingan ini,” ujarnya.

Dikatakan Hasbi, screening test pemain akan dilaksanakan selama dua hari mulai 12-13 September di GOR Disdikpora Banda Aceh di Pango Raya. Sedangkan pelaksanaan pertandingan semula dijadwalkan digelar di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh. “Tapi karena pada 20 September stadion dipakai untuk pertandingan antara Atjeh All Star melawan Legenda Brasil, maka akan dibahas lagi untuk menentukan tempat pelaksanaan pertandingan,” ucap dia. “Kita berharap semua tim yang sudah mendaftar supaya dapat mengikuti screening test,” harapnya.

LPI ini, kata Hasbi, total menyediakan hadiah masing-masing untuk SMP/MTs dan SMA/MA senilai Rp 9 juta. Rinciannya juara I Rp 3 juta, juara II Rp 2,5 juta, juara III Rp 2 juta, dan juara IV Rp 1 juta. Sedangkan topskor dan pemain terbaik masing-masing Rp 500 ribu. Pertandingan LPI ini bagian dari pembinaan sepakbola untuk siswa sekolah, dan seleksi tim yang mewakili Banda Aceh ke tingkat provinsi. “Melalui LPI ini diharapkan pelajar bisa juga berprestasi di sepakbola,” ujarnya.

//Serambinews.com

read more
Berita Terkini

Ini Pemenang Lomba Karya Tulis Hardikda 2014

JaringanPelajarAceh.com | Banda Aceh – Pemenang lomba karya tulis artikel dan feature dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Daerah (HARDIKDA) Aceh ke 55 tahun 2014, Jum’at, (12/9) resmi diumumkan.

Ketua panitia lomba karya tulis, Mukhtaruddin Yakob, mengatakan, lomba karya tulis tersebut telah di buka sejak 3 hingga 20 Agustus lalu, dan sebanyak 121 naskah masuk ke meja panitia.

“Perlu kita apresiasi antusias peserta untuk mengikuti lomba karya tulis ini. Sebab, pesertanya tidak hanya dari Provinsi Aceh saja, melainkan juga ada dari luar Aceh, seperti Jakarta dan Manado,” ujar Mukhtaruddin Yakob.

Dikatakan dia, dari seratusan naskah yang masuk ke meja panitia. Telah dilakukan penilaian oleh dewan juri kategori umum dan wartawan (feature), masing-masing sampai terbaik empat.

“Untuk naskah kategori wartawan, ada sekitar 16 naskah yang masuk nominasi untuk dilakukan seleksi. Lalu, setelah dilakukan penilaian tinggal empat peserta yang mempunyai nilai terbaik,” katanya.

Hasil juara lomba karya tulis artikel dan feature HARDIKDA Aceh, dibacakan Ketua Dewan Juri, Drs. Bustamam Ali, M.Pd. Disebutkan, peserta dari kategori umum yang meraih juara yaitu, juara I diraih Dr. Fauzi Saleh dengan meraup nilai 79,14, judul naskah Beut Bak Meunasah Model Pendidikan Aceh.

Juara ke II diraih T. Kamal Fasya (77,57), judul naskah Bukan Polittisasi Pendidikan Aceh, di tempat ke III, DR. Jarjani Usman (75,85), judul naskah Pentingnya Gardan Ganda Pendidikan dan juara IV jatuh ke tangan Rahmad Saputra (75,14) judul naskah Pendidikan Aceh Tanggung Jawab Semua Pihak, sebutnya.

Selanjutnya, untuk kategori wartawan (feature). Juara I diraih Fachruradzie M. Gade (82,71). Dia merupakan wartawan dari acehkita.co, dengan judul naskah Potret Buram Pendidikan Anak Pulo.

Juara II, Suryadi (81,14). Suaryadi merupakan wartawan Koran Bireun, dengan judul naskah Pondasi Pendidikan dari Mantan kombatan GAM. Juara ke III diperoleh Ansyari Hasim (81). Dia merupakan jurnalis dari Serambinews.com, dengan mengusung tema Berbasis Dunia Maya Mengantar Mahasiswa Meraih Toga, dan juara ke IV diraih Muhammad Sanusi (75) dari RRI Lhokseumawe dengan judul naskah Prestasi Sekolah Siswa Pinggiran, rincinya.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, menyambut baik dan mengapresiasi para peserta yang telah berkontribusi terhadap lomba tersebut. Ia pun merespon atas usulan ketua dewan juri yang meminta agar naskah tersebut dapat dibukukan.

“Kita sangat mengapresiasi peserta yang telah berkontribusi pada lomba karya tulis artikel dan feature HARDIKDA Aceh ini. Sehingga, arah pendidikan Aceh akan semakin baik dimasa mendatang. Saya sangat setuju untuk dibukukan naskah peserta lomba,” katanya.

Disisi lain ia menyampaikan, pada pertengahan September ini pihaknya akan menggelar resepsi pendidikan sekaligus pembagian hadiah dan Rapat Kerja Pendidikan yang dijadwalkan di Hermes Palace Hotel, Kota Banda Aceh.

“Dalam hal ini, kita mengundang para Bupati/Walikota, anggota DPRK terpilih Ketua Bappeda, Ketua MPD, Kepala Dinas Pendidikan, dari 23 Kabupaten dan Kota Se Aceh, guna membicarakan tentang pendidikan Aceh,” tuturnya.

//AJNN.net

read more
Berita Terkini

Disdik Aceh Latih 40 Siswa Simeulue sebagai Dokter Kecil

Dokter Kecil

JaringanPelajarAceh.com — Simeulue | Dinas Pendidikan Aceh menyelenggarakan Latihan Pertolongan Pertama untuk Siswa Sekolah Dasar, Minggu (7/9) bertempat di SDN 3 Teupah Barat, Simeulue upaya integrasi materi kebencanaan dalam pendidikan bagi siswa.

Pelatihan ini memperkuat pemahaman, dan ketrampilan peserta tentang pertolongan pertama, mengatasi pendarahan, syok, cedera, luka bakar dan pemindahan penderita.

Siswa yang dilatih merupakan calon dokter kecil yang diharapkan akan mempu menangani teman sebayanya bila terjadi kecelakaan dengan memiliki keterampilan tentang praktik pertolongan pertama. Hal ini penting dalam rangka penguatan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan kelompok ekstrakurikuler menuju sekolah siaga bencana pada masa yang akan datang.

Kegiatan ini merupakan rangkaian Program Pendidikan Kebencanaan atau disebut juga Sekolah Siaga Bencana ditujukan untuk 10 sekolah tingkat dasar yang berada di kawasan rawan bencana, difokuskan pada Kecamatan Teupah Barat dan Simeulue Tengah

Ilgi Dea Ananda (10) siswa kelas 5 SDN 08 Teupah Barat, saat diwawancarai mengungkapkan kami diajarkan cara menangani luka, mimisan, pingsan, tapi kami belum bisa melakukan, perlu di ulang lagi, agar kami bisa praktekkan disekolah nanti.

read more
Berita Terkini

Perlu Alarm Gempa Di Simeulue

JaringanPelajarAceh.com — Simeulue| Lingkungan mengajarkan kepada kami, kalau ada gempa kuat, smong (tsunami) atau tidak smong secara otomatis kami menjauh dari laut, pengalaman ini menjadi pengetahuan bersama warga Simeulue, karena keadaan alam di Simeulue, yang berdekatan dengan laut. Ungkap Tetti Kamila (32) Guru kelas SDN 3 Teupah Barat.

Kalau disekolah smong diceritakan pada saat proses pembelajaran, misalnya tanda-tanda smong, air laut surut, dan umumnya siswa mengetahui dari lingkungan keluarganya.

Kekhawatiran kalau ada gempa saat disekolah guru-guru duluan yang merespon, dan menyelamatkan diri akibat trauma, maka alarm gempa seperti ini sangat dibutuhkan sebagai peringatan dini, tambahnya

Alarm Gempa

Hal tersebut di ungkap saat acara desain alat peraga dan integrasi materi kebencanaan ke dalam pembelajaran (07/09) di Aula SDN 3 Teupah Barat, upaya meningkatkan kapasitas guru dalam mendesain media pembelajaran, dan hal-hal praktis lain dalam pengintegrasian materi kesiapsiagaan bencana.

Penanggung Jawab Program Pendidikan Kebencanaan Dinas Pendidikan Aceh, Muksalmina menegaskan bahwa kegiatan yang diikuti 40 guru dari 10 Sekolah Dasar tersebar di Kecamatan Teupah Barat dan Simeulue Tengah, termasuk daerah rawan bencana

Kegiatan ini dimaksudkan untuk pengetahuan dan praktek penerapan desain media pembelajaran, gagasan desain, cara penyajian yang akan meningkatkan kualitas media pembelajaran menjadi lebih baik dan menarik, mudah dan terstruktur.

Peserta diajak membuat alat peraga alarm gempa, alat tersebut cukup sederhana dan murah, tapi sangat bermanfaat dengan kondisi Siemeulue yang dekat sekali dengan bencana tersebut.

read more
Berita Terkini

Transformasi Cerita Smong untuk Siswa Sekolah

JaringanPelajarAceh.com — Simeulue | Melihat dengan nyata bagaimana kearifan lokal yang telah berulang kali diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui cerita dan lagu. pengetahuan lokal dikenal sebagai “cerita smong” sebutan Tsunami di Pulau Simuelue dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari dan pengaruhnya terhadap kemampuan masyarakat menghadapi bencana cerita ini menjadi pembelajaran guna menafsirkan kembali apa-apa yang telah dilakukan dan terjadi dimasa lalu dan mempelajarinya untuk masa sekarang.

Kekuatan Kearifan lokal ini yang menjadi dasar Dinas Pendidikan Aceh untuk dapat dilestarikan dan menjadi pembelajaran ke generasi saat ini, melalui penetapan 10 sekolah tingkat dasar tersebar di kawasan rawan bencana tersebar di Kecamatan Teupah Barat dan Simeulue Tengah, sebagai sekolah siaga bencana. ini menjadi gagasan baru sehingga menjadikan masyarakat sekolah yang aman dari bencana sehingga belajar pun nyaman, sebut Muksalmina penanggung jawab program Sekolah Siaga Bencana Dinas Pendidikan Aceh

Mursalmina, juga menyebutkan penyelenggaraan pendidikan kebencanaan Dinas Pendidikan Aceh sudah dimulai sejak tahun 2013 silam dipusatkan pada penguatan kapasitas manajemen sekolah, guru, dan siswa guna memberi dampak positif terhadap penumbuhan kesadaran, pengetahuan, dan perubahan kebijakan di sekolah. Terlebih adanya dukungan baik dari dinas pendidikan kabupaten kota.

Faisal Ilyas, Koordinator Sekolah Siaga Bencana mengungkapkan Program ditujukan untuk 10 sekolah tingkat dasar, 40 fasilitator dari guru yang berada di kawasan rawan bencana yakni; SDN 1, 2, 5, 6, 7, 9 Simeulue Tengah, dan di SDN 3, 8, 9, 11 Teupah. Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 3 – 10 September 2014.

Pembelajaran atau praktek terbaik yang didapat dari program ini :

  • Siswa dan guru mengetahui apa yang harus dilakukan untuk penanggulangan bencana di sekolah
  • Sekolah memiliki peta evakuasi, jalur evakuasi, dan standart operational Prosedure (SOP) sebagai acuan sekolah dalam bertindak
  • Tingkat Kepercayaan orang tua murid terhadap sekolah meningkat
read more
1 2 3 4 5
Page 3 of 5