close

langet

Berita TerkiniKegiatan

PELAKSANAAN UTN ULANGAN 1 DI ACEH BERJALAN LANCAR


jaringanpelajaraceh. Pelaksanaan UTN (Ujian Tulis Nasional) di provinsi Aceh berjalan lancar. Hasil pemantuan jaringanpelajaraaceh pelaksanaan UTN Ulangan 1 di salah satu region dari 8 Region berjalan lancar. Jaringan internet dan listrik juga sangat mengdukung sehingga peserta yang mengikuti UTN dapat menyelesaikan ujian sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia sebut Muhammadi salah satu petugas Pelaksanaan UTN dari LPMP.

Pelaksanaan UTN dikhususkab bagi para guru yang tidak lulus ujian sertifikasi pada tahap sebelumnya. Para peserta harap dapat mencapai nilai 80 untuk dapat lulus. Namun jika tidak sampai nilai 80. peserta ujian dapat ikut ujian ulangan pada bulan september.

Pelaksanaan UTN dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang di dukung oleh Dinas Pendidikan Aceh dan LPTK. Total peserta yang mengikut UTN kali ini sebanyak 1140 orang yang tersebar di 23 yang 8 region utama ujian yaitu Aceh Besar, Lhokseumawe, Langsa, Aceh tengah, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Barat. 

read more
Artikel

Gudang buku Aceh di www.acehbooks.org

Share Info dari www.mitailme.com

Gudang buku Aceh di www.acehbooks.org

Aceh adalah salah satu bangsa yang memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Bangsa Aceh dapat berbangga di dengan sejarahnya karena Kerajaan Aceh yang mampu menguasai Semenanjung Malaya dan Sumatera bahkan pengaruhnya sampai ke tanah Jawa.

Ketika penjajah mampu menancapkan kukunya di nusantara selama tiga setengah abad, tetapi di Aceh mereka membutuhkan waktu selama 50 tahun untuk dapat benar-benar menguasai beberapa kota strategis di Aceh, dan pemerintah kerajaan Belanda sendiri mencatat bahwa kerugian terbesar yang mereka alami selama melakukan invansi penjajahan ke nusantara adalah saat menghadapi orang-orang Aceh.

Banyak cerita dan kisah heroik para pejuang yang saat ini mulai terlupakan oleh anak cucu kita, hal ini seharusnya tidak terjadi di era kebangkitan teknologi. karena saat ini telah tersedia ratusan bahkan ribuan ebook  yang bercerita tentang Aceh yang dapat kita dapatkan secara gratis.

Pasca musibah gempa dan tsunami banyak peninggalan sejarah ataupun buku-buku yang bercerita tentang Aceh hilang hal ini menjadi perhatian pemerintah saat itu. Kerajaan Belanda yang saat itu juga ikut terlibat dalam proses rehabilitasi dan rekontruksi Aceh menawarkan bantuan kepada Aceh yang disambut oleh pemerintah Aceh dengan permintaan untuk melakukan digitalisasi seluruh dokumen dan peninggalan sejarah Aceh yang ada di Belanda dan seluruh dunia. Kerajaan Belanda menyanggupi permintaan pemerintah Aceh tersebut hingga lahirlah sebuah website yang bernama www.acehbooks.org dibawah binaan Universitas Leiden Belanda yang di dalam website tersebut menyediakan seluruh Ebook yang bercerita tentang Aceh.

Silakan kawan-kawan membaca sepuasnya tentang sejarah Aceh dan bahkan bisa mendownload buku tersebut secara gratis yang mana hak paten yang telah dibayar oleh pemerintah Belanda Mari sama-sama ikut menjaga dan melestarikan sejarah dan kebudayaan Aceh Kalau bukan kita siapa lagi

read more
ArtikelBerita Terkini

SMK-PP NEGERI SAREE ACEH SEBAGAI PELOPOR SEKOLAH PERTANIAN ACEH YANG MAJU DAN BERKEMBANG SESUAI ZAMAN

SMK-PP NEGERI SAREE ACEH SEBAGAI PELOPOR SEKOLAH PERTANIAN ACEH YANG MAJU DAN BERKEMBANG SESUAI ZAMAN

1. Sejarah

SMK-PP Negeri Saree yang dulunya dikenal dengan SPP-SPMA berdiri pada tahun 1967 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Nomor : 7/Pend/1967, tanggal 2 Pebruari 1967, yang semula berlokasi di Jalan Panglima Nyak Makam No. 24 Banda Aceh dan pada tahun 1987 yaitu tepatnya tanggal 14 Agustus 1987 Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP-SPMA) pindah ke Saree (Jalan Banda Aceh – Medan Km.69 Saree Kabupaten Aceh Besar). Seiring perkembangannya SPP-SPMA Negeri Saree Aceh berubah nomenklaturnya menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri Aceh (SMK-PP Negeri Saree).

SMK-PP Negeri Saree Saat ini sudah mengembangkan 4 (empat) Program Keahlian yaitu :

  1. (5263) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (Grade A),
  2. (5094) Agribisnis Ternak Ruminansia (Grade A),
  3. (5183) Agribisnis Tanaman Perkebunan (Grade A)
  4. dan (5032) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (Grade B).

Sejak berdirinya SMK-PP Negeri Saree tahun 1967 sampai dengan sekarang telah dipimpin oleh 9 orang kepala sekolah, yaitu :

  1. M. Hasbi Hamid, B.SA Periode : Tahun 1967 s/d 1981
  2. Zainuddin, MD Periode : Tahun 1981 s/d 1992
  3. Ir. Mahraja Saril Periode : Tahun 1992 s/d 1996
  4. Ir. Rustam Efendi Periode : Tahun 1996 s/d 1998
  5. Ir. Daski Ali Periode : Tahun 1998 s/d 2002
  6. Ir. Razali Adami, MP Periode : Tahun 2002 s/d 2008
  7. Maswadi, SP.,M.Pd Periode : Tahun 2008 s/d 2013
  8. Ir. Rusli Saleh, M.Si Periode : Tahun 2013 s/d 2015
  9. Muhammad Amin, SP.,MP. Periode : Tahun 2016 s/d sekarang

2. Visi dan Misi

Sebagai acuan dalam mengembangkan SMK-PP Negeri Saree, pemangku kepentingan merumuskan dan menyepakati Visi dan Misi berikut ini

  1. Visi

Terwujudnya lulusan pendidikan menengah pertanian yang beriman, mandiri, profesional dan berjiwa wirausaha yang mampu mengembangkan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.

Misi

  1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan menengah pertanian
  2. Meningkatkan kualitas ketenagaan dan fasilitas kependidikan menengah pertanian
  3. Meningkatkan kerjasama pendidikan menengah pertanian

Motto

“Mewujudkan manusia bertaqwa dan berkarakter pertanian”

  1. Maklumat/Janji Pelayanan

“Memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan standar pelayanan”

3. Kurikulum dan Metode Pembelajaran

            Pelaksanaan Kurikulum dan Metodelogi Pembelajaran mengacu kepada aturan  Departemen Pendidikan Nasional dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan pertanian pada tingkat nasional dan tingkat regional Aceh.

4. Peserta Didik

Peserta didik berasal dari Sekolah Menengah Pertama dan yang sederajat. Jumlah peserta didik di SMK PPN sare pada tahun ajaran 2016/2017 adalah sebanyak : 549 siswa

5. Guru dan Tenaga Pendukung

Jumlah guru pada saat ini sudah mencukupi standar kebutuhan dalam proses belajar mengajar, namun bila dihubungkan dengan kegiatan praktek dan kegiatan ekstrakurikuler masih diperlukan penambahan jumlah.  jumlah total guru di SMK PPn Sare adalah sebanyak 148 orang dengan berbagai spesialisasi dalam bidang pertanian.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana fisik untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar sudah tersedia bila ditinjau dari segi jenisnya, namun bila dilihat dari kuantitas dan kualitas masih memerlukan peningkatan. Disamping itu sarana laboratorium dan prasarana memerlukan peningkatan dalam kualitas dan kuantitas.

SPP sare memiliki 4 Asrama, 1 Aula, 4 Bengkel, 2 Laboratorium, 1 unit gudang, 1 unit klinik, 1 Mushalla, 1 Pustaka dan 26 Ruang Kelas.

7. Kegiatan Penguatan Kapasitas Guru dan Pemagangan Siswa

 

SMK PP Sare terus berusaha berinovasi melalui penguatan kapasitas Guru dan Siswa dengan melakukan pelatihan dan pemagangan siswa melalui  :

  1. Pelatihan siswa pada perusahaan Kubota (Perusahaan Pembuat alat pertanian),
  2. Pelatihan Guru di STPP (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian)
  3. Pelatihan Guru di BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) Singosari Malang
  4. Pelatihan siswa dan MoU dengan Kampung Flory di Yogyakarta.
  5. Pelatiahan Guru dan siswa melalui kerjasama dengan PT. Agro 21 malang.

 

8. Prestasi yang berhasil diraih di Tahun 2016.

Siswa SMK PP Sare berhasil meraih Juara 3 pada Olimpiade SMK Pertanian, yaitu

  1. Ahmad Fajri,
  2. Fachru Razi,
  3. Reza Firdaus

9. Unit Produksi dan Green School

Unit Produksi : SMK Sare memiliki unit produksi yang menghasil  beberapa produk pertanian dan Peternakan seperti jagung, kacang tanah, Kambing, Lembu dan beberapa hasil pertanian dan peternakan lainnya. Produk-produk tersebut umumnya di kirim ke Kota Banda Aceh dan Sigli.

10. Penelusuran Alumni.

Penelusuran alumni merupakan salah satu program andalan SMK PP Sare, dimana para alumni yang telah berhasil dan sukses diminta untuk memberikan pengalaman dan motivator bagi para siswa, sehingga meningkatkan sengat dan motivasi serta menambah pengalaman bagi siswa sebagai bekal untuk bersaing dalam dunia kerja.

 

read more
Kegiatan

Satlantas Polres Aceh Tengah mengunjungi TK Bhayangkari Takengon untuk melaksanakan kegiatan Polisi Sahabat Anak, pada hari Rabu, 5 April 2017.

Satlantas Polres Aceh Tengah mengunjungi TK Bhayangkari Takengon untuk melaksanakan kegiatan Polisi Sahabat Anak, pada hari Rabu, 5 April 2017.

Dalam pelaksanaan Program Dikmas Lantas tersebut, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Aceh Tengah, Aiptu EJ Hutasoit
bersama anak-anak TK Bhayangkari Takengon menyampaikan himbauan kepada pengendara kendaraan bermotor untuk tertib berlalu lintas agar terciptanya Kamseltibcar lantas.

Dalam giat tersebut Kanit Dikyasa didampingi oleh Bripka Rediansyah Putra, Brigadir Ibnu Hajar dan Bripda Cut Nola Sari dari unit Dikyasa Polres aceh tengah. (Sumber:Ditlantas Aceh)

read more
Berita TerkiniBingkai Dunia

Asal usul hari minggu.

*Kronologis kata AHAD diganti MINGGU*

Sebelum Tahun 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan *MINGGU* selalu tertulis hari *AHAD*. Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan *Minggu*. 

Kita semua sepakat bahwa kalender atau penanggalan di Indonesia telah terbiasa dan terbudaya utk menyebut hari *AHAD* di dalam setiap pekan (7 hari) dan telah berlaku sejak periode yg cukup lama. 

– Bahkan telah menjadi ketetapan di dalam Bahasa Indonesia.

– Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu? 

– Kelompok dan kekuatan siapakah yang mengubahnya?

– Apa dasarnya ? 

– Resmikah dan ada kesepakatankah?
Kita ketahui bersama bahwa nama hari yang telah resmi dan kokoh tercantum ke dalam penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu adalah dgn sebutan :

1. *Ahad* (al-Ahad = hari kesatu), 

2. *Senin* (al-Itsnayn=hari kedua),

3. *Selasa* (al-Tsalaatsa’ = hari ketiga)

4. *Rabu* (al-Arba’aa = hari keempat), 

5. *Kamis* (al-Khamsatun = hari kelima), 

6. *Jum’at* (al-Jumu’ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah), 

7. *Sabtu* (as-Sabat=hari ketujuh).
Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dalam semua kerajaan di Indonesia.
Semua ini adalah karena jasa positif interaksi budaya secara elegan dan damai serta besarnya pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia yang membawa penanggalan Arab.
Sedangkan kata *MINGGU* diambil dari bahasa Portugis, *Domingo* (dari bahasa Latin Dies Dominicus yang berarti *”Dia Do Senhor”*, atau *HARI TUHAN KITA*). 
Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai *Dominggu* dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai *Minggu*.

Jadi, kita pasti paham siapa yang dimaksud *TUHAN KITA*, bagi yg beribadah di hari minggu.
Bagaimana ini bisa terjadi?

– Ada yang mengatakan dengan dana yang cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia.

– Percetakan dibayar agar menihilkan (0) kata *AHAD* diganti dengan *MINGGU*. 

– Setetah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral (sangat murah). 
Dampaknya adalah: 

– Masyarakat Indonesia secara tak sadar, akhirnya kata *Ahad* telah terganti menjadi *Minggu* di dalam penanggalan Indonesia. 
Pentingkah?

Jawabannya :

*Sangat Penting* untuk upaya mengembalikan kata *Ahad* .
Bagi umat Islam adalah penting, karena kata 

– *Ahad* mengingatkan kepada nama *Allah SWT* yang Maha *Ahad* sama

read more
Berita TerkiniKegiatan

​Aceh Perkuat SDM SMK Sesuai Kompetensi 

Aceh Perkuat SDM SMK Sesuai Kompetensi 

BANDA ACEH- Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh terus dan sedang menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)  sesuai bidang keahlian. SMK merupakan lingkungan yang sangat strategis sebagai sekolah pengembangan SDM yang memiliki kompetensi kehalian. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Laisani, M.Si, saat melepas tim Mobile Training Unit (MTU) bidang pembinaan SMK, Dinas Pendidikan Aceh ke Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Selatan, Sabtu, (08/04/2017), di Banda Aceh.Tim tersebut meliputi instruktur, teknisi dan supir.

“Karena sekolah adalah lingkungan yang sangat kompleks, semua kegiatan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realistis serta pengoorganisasian secara efektif dan efisien. Sehingga, peserta didik sebagai calon tenaga kerja terampil dimasa mendatang dapat disiapkan sebaik mungkin” ujar Kadisdik Aceh, Laisani.

Dikatakan dia, guna mengantisipasi peningkatan mobilisasi tenaga kerja antar negara ASEAN, khususnya Aceh dan umumnya di Indonesia, salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal.

“Juga menyiapkan strateginya, sehingga sumber daya manusia tersebut benar-benar memenuhi kualifikasi untuk bisa bersaing dengan negara-negara ASEAN yang lain. Antisipasi terhadap Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sangat diperlukan, terutama bidang pemberdayaan dan pengembangan SDM terampil,” katanya.

Masih kata Laisani, mengingat penghapusan hambatan bersifat non-tarif dan kebijakan satu pintu (elimination of non-tariff barriers and single window), mengakibatkan tenaga kerja dari luar negeri akan lebih mudah bermigrasi ke indonesia. 

“Mereka (tenaga kerja asing) yang memiliki keahlian di atas keahlian sumber daya manusia Indonesia, tentu akan mendapat  peluang di perusahaan yang ada di indonesia. Sehingga jika hal ini tidak diantisipasi secepat mungkin, maka kita akan tetap terpuruk dan tidak mampu bersaing,” katanya lagi.

Menurutnya, yang menjadi hal khusus dan dihadapi Indonesia atas terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) sejak tahun 2015 hingga sekarang tentunya didasarkan pada keyakinan atas manfaat secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dikawasan ASEAN.

“Dan yang paling diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia adalah untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan meningkatkan pemberdayaan potensi yang kita miliki. Salah satunya adalah pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), memotivasi SMK supaya terus melakukan inovasi dalam pengembangan program-program berkualitas,” tuturnya.

Sehingga, lanjut dia, SMK diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) handal yang nantinya mampu berkompetisi di era MEA, bahkan bisa menembus pasar kerja (labor market) di tingkat regional dan internasional.          

“Keterlibatan SMK dalam memposisikan diri di kancah MEA 2017 ini pasti menjadi sorotan utama. Hal ini didasari oleh konsep fundamental, visi dan misi SMK itu sendiri lebih unik, dimana kurikulum SMK terus mengikuti persyaratan perkembangan tenaga kerja, dan memprioritaskan skill yang memenuhi kualifikasi pasar tenaga kerja,” lanjut Kadisdik Aceh ini. 

Ia menyebutkan, lulusan SMK juga harus menguasai bahasa asing baik secara lisan maupun tulisan. Lebih jauh lagi bahkan SMK diharapkan tidak saja mencetak lulusan setiap tahun melainkan mencetak lulusan yang bersertifikasi profesi sesuai dengan kebutuhan, yaitu dengan memperhatikan arah dan tujuan yang ingin dicapai sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan tenaga kerja serta kualifikasi yang diterapkan.

“Itu sebabnya, Dinas Pendidikan Aceh meluncurkan pilot program peningkatan kerjasama dunia usaha dan dunia industri  (DUDI) sebagai salah satu bentuk program dengan inovasi terkini dalam menghadapi MEA di tahun 2017 ini,” sebut Laisani. 

Dijelaskan dia, program peningkatan kerjasama dunia usaha dan dunia industri  (DUDI) merupakan sub kegiatan program mobile training unit  yang diselenggarakan oleh bidang pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh. 

“Program ini tidak hanya untuk menghadapi tantangan MEA, melainkan sebagai salah satu usaha untuk menjawab persoalan krisis tenaga kerja terampil di kawasan ASEAN. Program peningkatan kerjasama dunia usaha dan dunia industri (DUDI) ini diharapkan dapat meningkatkan persentase kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja yang relevan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. 

“Selain itu dengan program ini nantinya akan meningkatkan persentase tenaga kerja berbakat dimasa usia produktif, dan dapat memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan SDM di Aceh khususnya bagi lulusan SMK nanti,” sambungnya.

Ia menilai, program tersebut juga menawarkan konsep kemitraan (co-operationship) antara SMK dan dunia usaha, antara SMK dan dunia industri sebagai wujud kesadaran di kedua belah pihak dalam memainkan peranan good business dikawasan ASEAN. 

“Bentuk perwujudan dari kedua belah pihak tersebut dapat dilihat dengan terjalinnya hubungan kerjasama dalam mengimplementasikan konsep-konsep penyelenggaraan pendidikan dan training professional yang bersertifikasi secara berkelanjutan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Dengan demikian, melalui program ini akan menjembatani lulusan SMK agar dapat dengan mudah untuk memasuki dunia kerja nyata sesuai dengan keahlian yang dimiliki,” imbuh Laisani.

Program Mobile Training Unit (MTU) sebagai salah satu upaya meningkatkan kompetensi kehalian siswa, diluncurkan juga dalam rangka mengatasi adanya kekurangan peralatan di sejumlah sekolah sebagai sarana praktek siswa. 

Menurut laporan Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, jumlah kompetensi keahlian yang difasilitasi melalui MTU ini masih kurang, hanya da sebelas kompetensi, diharapkan tahun 2018 akan dilakukan penambahan 2 (dua) armada MTU lagi sehingga nantinya minimal ada penambahan 8 (delapan) kompetensi keahlian lagi.   

“Mobile Training Unit (MTU) pada tahun ini akan melatih sebanyak 1.650 orang dengan berpangkalan di 30 SMK yang tersebar di seluruh Aceh. SMK yang dijadikan sasaran program Mobile Training Unit (MTU) ini diutamakan sekolah yang masih minim dalam hal sarana prasarana dan fasilitas praktik siswa” demikian dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK, Miftahuddin.   

“Kita harapkan, SMK yang menjadi sasaran Mobile Training Unit (MTU) dapat benar-benar memanfaatkan keberadaan Mobile Training Unit (MTU) di sana semaksimal mungkin, baik dalam mengekplorer sarana prasana praktek maupun pendalaman materi dari para instruktur yang kita kirim” tambah Miftahuddin.

“Instruktur yang kita kirim bersama MTU ini adalah mereka yang telah terlatih dengan baik di tingkat nasnional dan juga telah berpengalaman dalam melakukan pelatihan serupa pada tahun-tahun sebelumnya” demikian dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Bidang Pembiaan SMK ini, juga dikatakannya; “Tahun ini juga kita lakukan pengkaderan instruktur dengan menambah tenaga instruktur baru untuk masing-masing kompetensi keahlian yang dilatihkan, sehingga kita akan memiliki jumlah instruktur yang cukup dan kader yang memadai”

Sementara para peserta pelatihan terbaik  pada masing-masing angkatan pelatihan ini, yang jumlah keseluruhannya ada 100 (seratus) orang siswa akan kita magangkan di dunia usaha dan dunia industri atau lembaga yang lebih berkompeten dalam meningkatkan keahlian dan konpetensi siswa sesuai (*)

read more
Artikel

Asal usul Pulau Sumatera

Asal usul Pulau Sumatera

Bagian 2

  • 704 M – Sri Indrawarman naik tahta sebagai Maharaja Sriwijaya.
  • 713 M – Sriwijaya mengirim utusan pertamanya ke Tiongkok (dinasti Tang).
  • 718 M – Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik dengan Kekhalifahan Islam Umayyah di Arabia. Indrawarman mengirim sepucuk surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz berisi ketertarikannya pada Islam dan permintaan untuk mengirim ulama yang dapat menjelaskan ajaran itu kepadanya.
  • 739 M – Sriwijaya menjadikan kerajaan Sunda dan Galuh di Jawa Barat sebagai bawahannya.
  • 752 M – Sriwijaya menaklukkan Kalingga di Jawa Tengah.
  • 775 M – Dinasti Sailendra menjadi penguasa di Sriwijaya dan Mataram (Jawa). Dharanindra naik tahta sebagai Maharaja yang menyatukan kedua negara tersebut. Candi Borobudur mulai dibangun di Jawa. Prasasti Ligor. Sailendra berturut-turut menaklukkan Tambralingga (Nakhon Si Thammarat) dan Patani di Thailand Selatan.
  • 777 M – Kerajaan Jeumpa didirikan di Bireuen oleh Pangeran Syahriansyah Salman dari Persia.
  • 787 M – Sailendra menyerang Champa di Vietnam Selatan dan Chenla di Kamboja.
  • 792 M – Samaratungga naik tahta sebagai Maharaja Sailendra.
  • 802 M – Penguasa Kamboja Jayawarman II memerdekakan diri dari Sailendra dan mendirikan kerajaan Khmer.
  • 825 M – Candi Borobudur selesai dibangun.
  • 840 M – Kesultanan Perlak berdiri di Aceh Timur, didirikan oleh perantau dari Persia.
  • 847 M – Perpecahan Sailendra. Rakai Pikatan dari dinasti Sanjaya melepaskan Mataram dari pengaruh Sailendra. Balaputradewa, putra mahkota Sailendra di Jawa terpaksa menyingkir ke Sumatra.
  • 850 M – Kerajaan Tambusai berdiri di Rokan Hulu sebagai bawahan Sriwijaya.
  • 851 M – Kerajaan Lamuri diperkirakan berdiri di Aceh Besar.
  • 856 M – Balaputradewa diangkat menjadi Maharaja Sriwijaya.
  • 860 M – Prasasti Nalanda. Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan Pala di India. Balaputradewa mendirikan sebuah biara di Nalanda sebagai bentuk persahabatan tersebut.


read more
Artikel

Asal usul pulau Sumatera

Kronologi Sejarah Pulau Sumatra

Bagian 1

75000 SM – Erupsi Gunung Toba. Letusan dahsyat dari sebuah supervulkano yang menyebabkan perubahan iklim yang dikatakan hampir memusnahkan populasi manusia modern saat itu. Manusia itu sendiri sebenarnya belum sampai ke Sumatra, gelombang migrasi mereka dari Afrika ikut terhenti untuk sementara akibat erupsi ini. Gunung Toba kemudian tenggelam dan kalderanya membentuk sebuah danau besar yang juga bernama sama.
25000 SM – Gelombang pertama manusia modern sampai di benua kuno Sunda, termasuk Sumatra.

22000 SM – Kebudayaan Padang Bindu muncul di Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.

10000 SM – Zaman Es (Kala Pleistosen) berakhir. Zaman Modern (Kala Holosen) pun dimulai. Benua Sunda lenyap akibat kenaikan permukaan laut, dan berubah menjadi sebagian dari kepulauan yang kini dikenal sebagai Nusantara.

9000 SM – Kebudayaan Kerinci muncul di Jambi.

7000 SM – Kebudayaan maju muncul di sepanjang pantai timur Langsa-Langkat.

4000 SM – Tahap kedua kebudayaan Padang Bindu.

3500 SM – Kebudayaan maju diperkirakan muncul di Aceh.

3000 SM – Kebudayaan maju muncul di Barus dan Minangkabau, serta pulau Nias.

2500 SM – Kebudayaan maju muncul di Lampung.

2000 SM – Padang Bindu digantikan oleh kebudayaan Pasemah, yang kemudian menyebar ke Pagaralam, Lahat, dan Bengkulu.

1000 SM – Barus berkembang menjadi kota pelabuhan yang ramai.

900 SM – Luhak Nan Tigo berkembang menjadi kebudayaan Pariaman.

400 SM – Kebudayaan maju muncul di wilayah Lubuk Jambi (Kuantan Singingi-Indragiri-Tebo).

200 SM – Peradaban awal suku Tumi berkembang di Lampung.

100 SM* – Peradaban awal Bukit Bakar diperkirakan muncul di Kuantan Singingi.

1 SM* – Bukit Bakar diperkirakan berkembang menjadi kerajaan Kandis.

150 M – Ptolemeus menyebutkan Barus sebagai sebuah pelabuhan dagang penting di Timur Jauh dalam salah satu karya tulisnya. Diperkirakan Barus telah berkembang menjadi sebuah peradaban maju.

200 M – Kerajaan Skala Brak Hindu berdiri di Lampung Barat. Kandis diperkirakan mengalami gejolak politik, menyebabkan beberapa wilayah melepaskan diri.

206 M* – Kandis menaklukkan Koto Alang yang memberontak. Rajanya melarikan diri ke Pariaman, kemudian mengembangkan wilayah tersebut menjadi sebuah peradaban awal.

210 M* – Negeri Jambi Kuno diperkirakan muncul di pesisir Teluk Wen yang kini menjadi Muara Tebo. Negeri ini kemudian menaklukkan Kandis.

220 M – Kerajaan Koying berdiri di pedalaman Kerinci.

245 M – Kerajaan Tupo muncul menggantikan kedudukan Jambi Kuno.

280 M – Koying menaklukkan Tupo.

340 M – Peradaban Tulang Bawang muncul di Lampung.

400 M* – Teluk Wen diperkirakan lenyap akibat pendangkalan berkepanjangan. Koying memindahkan pusat pelabuhan dagang ke Kuala Tungkal.

441 M – Kerajaan Kandali (Kantoli) muncul di Kuala Tungkal sebagai bawahan Koying, diperkirakan didirikan oleh perantau dari Kuntala, India.
454 M – Kandali merdeka dari Koying.

499 M – Tulang Bawang berkembang menjadi kerajaan.

512 M – Kerajaan Nagur muncul di Simalungun, didirikan oleh perantau dari Nagore, India.

540 M – Peradaban Kota Kapur berkembang di pesisir barat pulau Bangka.

563 M – Utusan terakhir Kandali ke negeri Cina.

  • 644 M – Kerajaan Koying digantikan oleh Jambi Melayu yang berpusat di Minanga.
  • 650 M – Dapunta Hyang Sri Jayanasa, diperkirakan seorang bangsawan Skala Brak, mendirikan kedatuan Sriwijaya di pedalaman Ogan Komering Ulu.
  • 670 M – Sriwijaya berevolusi menjadi kerajaan.
  • 671 M – Seorang biksu Tang bernama I-Tsing dari Kanton mengunjungi Sumatra dan menetap di Sriwijaya selama enam bulan sebelum melanjutkan perjalanan ke Nagapattam di India.
  • 672 M – Suatu perkampungan Arab Muslim berkembang di Barus. Ini merupakan komunitas Islam pertama yang ada di Nusantara.
  • 682 M – Prasasti Kedukan Bukit. Sriwijaya memulai penaklukkan terhadap negeri-negeri di sekitarnya. 
  • 683 M – Sriwijaya berhasil menundukkan Jambi Melayu, dan menjadikan negeri-negeri di Lampung sebagai bawahannya. Jayanasa lalu mendirikan kota Palembang dan menjadikannya sebagai ibukota yang baru.
  • 684 M – Prasasti Talang Tuo.
  • 685 M – I-Tsing telah menyelesaikan studinya di India dan singgah kembali di Sumatra, mendapati bahwa sebagian besar pulau tersebut telah takluk di bawah hegemoni Sriwijaya.
  • 686 M – Prasasti Kota Kapur. Sriwijaya menaklukkan Bangka-Belitung. Sriwijaya kemudian juga menduduki pesisir Sunda.
  • 688 M – Sriwijaya berturut-turut menaklukkan Riau, Rokan, Kampar, Kuantan, Mandailing, Barus, Asahan, Bintan, Kelantan, Pahang, dan Kedah.
  • 692 M – Jayanasa wafat.
  • 700 M – Kebudayaan maju diperkirakan berkembang di pulau Simeulue.
  • (Bersambung)..
read more
Berita TerkiniKegiatan

100 PAUD/Lembaga Kursus di Aceh akan di Akreditasi tahun ini

100 PAUD/Lembaga di Aceh Kursus akan di Akreditasi tahun ini

Pada tahun Tahun ini Badan Akreditasi Nasional PAUD dan PNF Provinsi Aceh akan melakukan akreditasi terhadap 100 lembaga PAUD atau Lembaga Kursus yang ada di Aceh, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh ketua BAP PAUD Drs. Charuddin, TS dalam pembukaan acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAP-PAUD dan PNF yang berlangsung di Banda Aceh mulai tanggal 18-19 April 2017.
Ketua BAP PAUD dan PNF Aceh yang didampingi oleh Sekretarisnya Drs. Wahidin menyampaikan bahwa derdasarkan data yang dihimpun dari data pokok pendidikan (dapodik) kemendikbud RI dan badan pusat statistik, jumlah lembaga pendidikan non formal yang berada di aceh adalah : PAUD sebanyak 5018 lembaga; PKBM sebanyak 208 lembaga dan lembaga kursus sebanyak 379 lembaga. Hingga tahun 2016 tercatat jumlah lembaga pendidikan non formal dan PAUD yang telah berhasil di akreditasi adalah sebanyak 524 lembaga atau setara 9,34% dari 5605 lembaga. Jumlah ini masih sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh masih sangat terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh pemerintah pusat dalam mendanai proses akreditasi yang rata-rata membutuhkan biaya hingga Rp.. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) untuk masing-masing lembaga. Berdasarkan hal tersebut diatas sudah sepatutnya akreditasi lembaga PAUD dan pendidikan non formal mendapatkan tempat yang penting dalam pembangunan pendidikan aceh.
Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Muslem Yacob, S.Ag,M.Si diikuti oleh para asesor BAP PAUD dan PNF serta dihadiri juga oleh para Kepala Dinas Pendidikan Kab/kota serta para pemerhati Pendidikan Non Formal di Aceh.

read more
Artikel

JEJAK HITAM CIA DALAM SEJARAH INDONESIA


Siapa yang tidak kenal CIA. Organisasi agen terbesar di dunia miliknya paman sam. Organisasi ini ditenggarai terlibat dalam banyak eskalasi pemberontakan di negara negara ketiga.

Indonesia juga punya pengalaman buruk dalam catatan sejarahnya. Organisasi ini ikut terlibat dalam beberapa pemberontakan di Indoensia. Salah satunya dalam peristiwa Permesta. Permesta adalah salah satu pergerakan pemberontakan yang ditunggangi oleh amerika untuk menggualingkan Presiden sah RI saat itu Ir Sukarno.

Selengkapnya.

https://tirto.id/peran-cia-di-balik-pemberontakan-sumatera-dan-sulawesi-ck6Z

read more
1 18 19 20 21 22 24
Page 20 of 24