close

langet

Kegiatan

MAN Insan Cendekia Aceh Timur melakukan kampanye anti rokok kepada masyarakat dilingkungan Madrasah


 Siswa MAN Insan Cendekia Aceh Timur melakukan kampanye anti rokok kepada masyarakat dilingkungan Madrasah. Kampanye anti rokok  ini merupakan tugas mata pelajaran biologi untuk materi ekresi sekaligus melatih siswa dalam menyampaikan buah fikiran didepan orang banyak merupakan modal saat menjadi pemimpin dikemudian hari sebagaimana yang disampaikan oleh Evi Susilawati yang merupakan guru pengasuh pelajar biologi di sekolah tersebut.

Penanaman kesadaran akan bahayanya merokok harus dilakukan sejak dini pada anak-anak. Selain itu peran orang tua dalam memberi contoh kepada anak juga sangat penting karena pada umumnya orang tua yang merokok anak anaknya juga akan mencontoh pekerjaan tersebut. sehingga pendidikan sejak dini tentang bahaya merokok sudah sepatutnya di lakukan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh anak anak siswa MAN INSAN CENDIKIA.

read more
Renungan

“SEBIDANG TANAH”

Seorang pria yg tidak lulus ujian masuk universitas, di nikahkan orang tuanya.
Untuk mendapat penghasilan, ia pun melamar menjadi guru sekolah dasar dan mulai mengajar. Karena tidak punya pengetahuan mengajar, belum sampai  satu minggu mengajar ia sudah dikeluarkan.
Setibanya di rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata: “Banyak ilmu dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada pula yang tidak bisa. Tidak perlu bersedih karena hal ini. Mungkin ada pekerjaan lain yang lebih cocok untukmu sedang menantimu.”
Kemudian ia melamar dan melakukan pekerjaan lain, namun dipecat juga karena geraknya lambat.
Saat itu sang istri berkata : kegesitan kaki – tangan setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?
Ia pun bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun yg berhasil, semua gagal di tengah jalan.
Namun demikian, tiap kali pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.
Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara.
Kemudian ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota.
Akhirnya ia menjadi boss yang memiliki kekayaan berlimpah.
Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, kenapa ketika masa depan nya masih suram, engkau tetap begitu percaya kepada ku ?
Jawaban sang istri ternyata sangat polos dan sederhana :

Sebidang tanah yg tidak cocok ditanami gandum, bisa dicoba untuk ditanami kacang. Jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, coba tanami buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam, pasti bisa berbunga, karena pada sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, pasti bisa menghasilkan panen dari nya.
Mendengar penjelasan sang istri, ia mengeluarkan air mata terharu…. Keyakinan kuat, ketabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit unggul.
Semua prestasi dirinya, adalah berkat keajaiban bibit unggul yang kokoh hingga bertumbuh kembang jadi kenyataan.
Di dunia ini tidak ada seorang pun yg hanya sekedar sampah, dia hanya tidak berada di posisi yang tepat.
Setelah membaca cerita ini, jangan dibiarkan saja, teruskan ke orang lain. 

Anda akan ikut berbahagia apabila orang yg tadinya susah menjadi sukses.
Tujuh kalimat di bawah ini, adalah intisari kehidupan :
1. *Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas tidak akan bisa merasakan kebahagiaan*
2. *Orang yang tidak bisa toleran, seberapa banyak pun teman nya, akhirnya akan sendirian*
3. *Orang yang tidak tahu bersyukur, seberapa pintar pun, tidak akan sukses*
4. *Orang yang tidak bertindak nyata, seberapa cerdas pun tidak akan tercapai cita-cita nya.*
5. *Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapa giat pun kerja nya tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.*
6. *Orang yang tidak bisa menabung, dapat rejeki terus pun tidak akan bisa menjadi kaya.*
7. *Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapa kaya pun tidak akan bahagia.*

(Sumber: Facebookpage Zulkarnaini Ramli)

read more
Bingkai Dunia

Perbandingan TK di Jepang dengan Indonesia.

Taman kanak-kanak atau lebih dikenal dengan PAUD adalah salah satu jenjang pendidikan informal bagi anak sebelum memasuki jenjang pendidikan formal. PAUD adalah salah satu jenjang pendidikan informal bagi anak sebelum memasuki jenjang pendidikan informal. Pemerintah mencanangkan satu Desa satu PAUD. Hal ini dilakukan karena pentingnya pendidikan PAUD bagi anak usia 0 sampai 5 tahun sebagai masa perkembangan optimal anak atau dikenal dengan golden age,  namun pengelolaan dan konsep pelaksanaan PAUD yang salah dipahami oleh masyarakat telah menjadikan PAUD tidak seperti yang seharusnya. sebagai contoh anak-anak di PAUD diajari untuk harus bisa menulis dan membaca dan yang lebih parahnya lagi para orang tua akan merasa senang dan bangga ketika anaknya yang masih di PAUD sudah bisa menulis dan membaca. Kondisi ini juga disebabkan oleh sistem penerimaan pada jenjang pendidikan berikutnya ( SD ) yang mensyaratkan anak-anak  harus mampu menulis dan membaca. sudah sangat salah kaprah.

 Jepang yang merupakan salah satu negara maju di dunia dapat dijadikan sebagai barometer pendidikan secara internasional termasuk pendidikan PAUD-nya. Anak-anak Jepang yang berada di PAUD tidak pernah diajari menulis dan membaca apalagi harus menghafal hal-hal yang tidak perlu. anak-anak PAUD  Jepang waktunya diisi penuh dengan bermain dan bersosialisasi sesama mereka.  pemerintah Jepang memandang bahwa pembangunan karakter anak harus dilakukan pada saat usia golden Age, anak-anak harus diajari untuk saling mengenal sesama mereka dan saling membantu.  mereka diajari untuk mengenal aturan-aturan sosial seperti lampu merah berbicara sopan dan saling menolong.  untuk perbandingan lebih lanjut bagaimana pendidikan PAUD di Jepang silakan klik link berikut ini

http://www.erabaru.net/2017/04/10/usai-melihat-tk-jepang-ini-baru-tahu-anak-anak-kita-mungkin-bersekolah-di-tk-palsu/

(Facebook :Dian agustina)

read more
ArtikelBerita Terkini

Catat..! penerimaan Siswa baru jenjang SD/MI tidak boleh melakukan Test baca tulis

Sesuai dengan pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada semua jenjang dan satuan pendidikan  sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Nomor : 421.3/A.3/498 /2017. pemerintah Aceh melarang sekolah untuk melakukan test baca tulis bagi penerimaan siswa baru SD/MI dengan alasan apapun.

hal ini tertuang langsung dalam pasal 8  ayat 5 pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menyebutkan bahwa “Tidak melakukan tes baca, tulis, dan berhitung (calistung)”. adapun peraturan selengkapnya tentang penerimaan siswa baru untuk jenjang SD adalah ssebagai berikut :

Syarat calon peserta didik baru SD sederajat:

  1. Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) pada SD sederajat pada tanggal 1 Juli 2016 :
    1. telah berusia 7 (tujuh) sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib diterima;
    2. telah berusia 6 (enam) tahun dapat diterima;
    3. telah berusia 5 (lima) tahun sampai dengan kurang dari 6 (enam) tahun, dapat dipertimbangkan atas rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
  2. Dalam hal tidak ada psikolog profesional sebagaimana  dimaksud  pada   angka 1 (satu) huruf c, rekomendasi dapat dilakukan oleh Dewan Guru SD sederajat yang bersangkutan sampai dengan batas daya tampungnya terpenuhi sesuai standar pelayanan minimal pendidikan dasar.
  3. Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) pada SDLB dapat menerima usia lebih dari 12 (dua belas) tahun.
  4. Tidak dipersyaratkan telah mengikuti TK atau bentuk lain yang sederajat.
  5. Tidak melakukan tes baca, tulis, dan berhitung (calistung).
  6. Memiliki Akte Kelahiran/Surat Keterangan Lahir.

 

read more
Berita TerkiniDokumen

Pedoman Penerimaan Siswa Baru tahun 2017

Dinas Pendidikan Aceh telah mengeluarkan Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada semua jenjang dan satuan pendidikan diatur dengan Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Nomor : 421.3/A.3/498 /2017.

Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) harus dijadikan Pedoman bagi Seluruh sekolah dalam Penerimaan siswa baru Tahun 2017 di semua jenjang pendidikan.

berikut link Download nya

 

 

read more
Berita TerkiniKegiatan

Catat. Ujian Tulis Nasional (UTN) Aceh akan dilaksanakan mulai tanggal 25-28 April 2017

Catat. Ujian Tulis Nasional (UTN) Aceh  akan dilaksanakan mulai tanggal 25-28 April 2017

Dinas Pendidikan Aceh bekerjasama dengan LPMP akan melaksanakan ujian tulis nasional (UTN) secara serentak di 8 titik di kabupaten kota mulai tanggal 25 s.d 28 April 2017. Ujian tulis nasional atau disingkat dengan UTN adalah ujian ulang bagi peserta sertifikasi guru jalur pendidikan dan latihan profesi guru PLPG tahun 2016 yang belum mencapai nilai utn minimal 80 karena berdasarkan buku panduan teknis pelaksanaan sertifikasi guru yang dibuat oleh konsorsium sertifikasi guru, peserta dinyatakan lulus sertifikasi guru jika memenuhi dua syarat kelulusan yaitu lulus PLPG dan lulus utn dengan nilai minimal 80.

Pelaksanaan UTN di Aceh dibagi 8 titik yaitu untuk Wilayah Banda Aceh Aceh Besar Sabang dilaksanakan  dilaksanakan di LPMP Aceh, untuk Kabupaten Aceh Tengah Bener Meriah UTN dilaksanakan di SMK 1 Takengon, untuk Kabupaten Lhokseumawe Aceh Utara dan Bireuen UTN dilaksanakan di SMK Negeri 2 Lhokseumawe. Kota Langsa Aceh Timur dan Aceh Tamiang UTN dilaksanakan di SMK Negeri 1 Langsa Aceh Tenggara dan gayo lues UTN dilaksanakan di SMK 1 Kutacane,  Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya UTN dilaksanakan di SMK Negeri 1 Meulaboh.  Aceh Selatan Aceh Barat Daya dan Simeulue UTN dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tapaktuan Subulussalam dan Singkil UTN dilaksanakan di SMK Negeri 1 Simpang Kiri.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. Laisani, M.Si mengharapkan kepada para guru yang mengikuti UTN agar dapat mempersiapkan diri secara matang sehingga mampu mencapai nilai minimal untuk lulus sertifikasi. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa UTN juga akan dijadikan standar penilaian kemampuan guru secara nasional.

read more
Renungan

Bekal perjalanan…

image

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: A Ilyas Ismail

Sewaktu sakit menjelang wafatnya, sahabat Abu Hurairah sempat menangis. Ketika ditanya, beliau berkata, “Aku menangis bukan karena memikirkan dunia, melainkan karena membayangkan jauhnya perjalanan menuju negeri akhirat. Aku harus menghadap Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Aku pun tak tahu, perjalananku ke sorga tempat kenikmatan atau ke neraka tempat penderitaan.?”

Lalu Abu Hurairah berdo’a: “Ya Allah, aku merindukan pertemuan dengan-Mu, kiranya Engkau pun berkenan menerimaku. Segerakanlah pertemuan ini”! Tak lama kemudian, Abu Hurairah berpulang ke rahmatullah. (Ibn Rajab, Jami` al-`Ulum wa al-Hikam).
   
Sahabat Nabi SAW yang satu ini, Abu Hurairah, memiliki keutamaan tersendiri. Lantaran tidak terlalu sibuk dalam bisnis dan politik, Abu Hurairah merupakan seorang sahabat yang paling banyak belajar dan mendapatkan pengajaran dari Baginda Rasulullah SAW.

Tak heran bila sejarah mencatatkan namanya sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Kita semua berhutang budi kepadanya. 
    
Sebagaimana ditunjukkan Abu Hurairah, setiap Muslim mesti mengingat kematian, dan memperbanyak bekal dalam perjalanan panjang menuju negeri akhirat. Setiap perjalanan, sejatinya, memerlukan bekal, baik fisik maupun non fisik (spiritual).

Kitab suci Alqur’an menyebut takwa sebagai sebaik-baik bekal. “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah/2: 197).
   
Bekal itu setidak-tidaknya meliputi empat macam. Pertama, transendensi, yang bertolak dari kekuatan iman kepada Allah SWT.

Transendensi menunjuk pada kemampuan manusia menyeberang atau melintasi batas-batas alam fisik, menuju alam rohani yang tak terbatas, yaitu Allah SWT. Ciri yang mula-mula dari orang takwa adalah transendensi, yu`minu bi al-ghayb (QS. Al-Baqarah/2: 3).
   
Kedua, distansi, yaitu kemampuan menjaga jarak dari setiap godaan dan kesenangan duniawi yang menipu (al-Tajafa fi Dar al-Ghurur). Distansi adalah kunci keselamatan.

Dalam bahasa modern, seperti dikemukakan al-Taftazani, distansi tak mengandung makna menolak dunia atau meninggalkannya, tetapi mengelola dunia dan menjadikannya sebagai sarana untuk memperbanyak ibadah dan amal shalih. Di sini, dunia dipahami hanya sebagai alat (infrastruktur), bukan tujuan akhir.
   
Ketiga, kapitalisasi dalam arti kemampuan menjadikan semua aset yang dimiliki sebagai modal untuk kemuliaan di akhirat. Penting diingat, kapitalisasi hanya mungkin dilakukan oleh orang yang benar-benar percaya kepada Allah, dan percaya pada balasan-Nya.

Firman-Nya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah/2: 45-46).
   
Keempat, determinasi dalam arti memiliki semangat dan kesungguhan dalam mengarungi kehidupan. Determinasi tak lain adalah perjuangan itu sendiri.

Dalam Islam, perjuangan itu bersifat multideminsional dan multi-quotient, meliputi perjuangan fisikal (jihad), intelektual (ijtihad), dan spiritual (mujahadah). Allah SWT akan  membukakan pintu-pintu kemenangan bagi orang yang berjuang dan memiliki determinasi dalam perjuangan. (QS. Al-`Ankabut/29: 69).
   
Inilah empat macam bekal yang perlu dipersiapkan sebelum ajal menjempunya. Semua orang berakal mengerti, kalau cukup bekal, perjalanan me

read more
Bingkai Dunia

Ternyata…Teropong Astronomi Indonesia Jauh Tertinggal Dari Thailand

image

Bandung – Indonesia membutuhkan teropong yang lebih besar untuk ilmu astronomi modern sehingga bisa mengimbangi teknologi astronomi yang dimiliki negara di kawasan itu, kata Guru Besar Kelompok Keahlian Astronomi ITB, Prof Dr Suhardja D.Wiramihardja.

“Saat ini Indonesia hanya memilliki teropong terbesar dengan diameter 0,7 meter. Teropong ini sangat jauh tertinggal, Australia dan Thailand telah memiliki teropong yang berdiameter lebih besar,” katanya di Bandung, Jumat (25/4/2014).

Ia menyebutkan, sejumlah negara telah memiliki teropong dengan diameter 12 meter hingga 15 meter, sehingga fasilitas yang ada saat ini jauh tertinggal.

Menurut Suhardja ilmu astronomi merupakan ilmu tertua yang memiliki banyak sekali kegunaanya. Astronomi bisa digunakan untuk menentukan musim tanam padi, hingga menentukan arah bagi nelayan.

“Rasi Bintang yang disebut Bentang Layang dimanfaatkan oleh nelayan untuk menentukan arah selatan bagi nelayan dan menentukan musim tanam bagi petani,” katanya.

Suhardja menjelaskan masyarakat Sunda bahkan telah memanfaatkan ilmu astronomi sejak zaman dulu. Menurutnya, warga di Tatar Pasundan itu menggunakan ilmu astronomi sebagai penunjuk waktu.

“Pranatamangsa merupakan sistem penanda waktu yang telah digunakan oleh etnis Sunda sejak zaman dulu,” kata Suhardja.

Selain sebagai penunjuk waktu masyarakat juga menggunakan astronomi untuk kegunaan lain. Orion Belt yang disebut masyarakat sunda dengan “Wuluku” telah digunakan sebagai penanda musim.

“Wuluku digunakan oleh masyarakat sunda sebagai penanda musim,” kata Suhardja.

Ia menjelaskan, astronomi sebagai ilmu tertua masih relevan dan terus berkembang hingga saat ini. Astronomi akan terus diperlukan karena rasa ingin tahu manusia akan terus berkembang dan tidak akan hilang. (Ant)

read more
Renungan

Syarat seorang muhaddist

SEJUMLAH pihak bermudah-mudah menggelari beberapa orang dengan gelar “al muhaddits”. Atau bahkan lebih dari itu, dengan julukan lebih,  “muhaddits abad ini”, padahal yang bersangkutan belum tentu memiliki periwayatan hadits, tidak menyimak hadits dari para perawi dan muhadditsun sebelumnya, atau mungkin hanya memperoleh ijazah dalam kitab-kitab tertentu saja.

Sebenarnya, syarat apa yang harus dipenuhi, hingga seseorang layak memperoleh gelar al muhaddits? Tentu, jawabannya kita kembalikan kepada kriteria yang ditetapkan para huffadz dan muhaditsun mengenai mereka yang layak disebut muhaddits.

Muhaddits sendiri secara bahasa adalah orang yang meriwayatkan (rawi) hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. (Mu’jam Al Wasith, hal.160). Namun, dalam ilmu musthalah al hadits, ditetapkan syarat, hingga seorang perawi disebut muhaddits.

Berikut ini, penulis ketengahkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang hingga ia bisa disebut sebagai muhaddits, dengan merujuk kajian yang telah ditulis oleh Al Hafidz As Suyuthi dalam Muqadimah Tadrib Ar Rawi, (hal. 29-35).

Tatkala berbicara mengenai tingkatan penguasaan dalam ilmu hadits, Al Hafidz As Suyuthi telah membahas masalah ini dengan penjang lebar, ketika menyebutkan kriteria hafidz, muhaddits dan musnid, dengan menyampaikan, ”Ketahuilah bahwa derajat terendah dari ketiganya adalah musnid, yakna siapa yang meriwayatkan hadits dengan isnad-nya, baik dia memiliki ilmu tentang hadits atau hanya sekedar meriwayatkan. Adapun muhaddits lebih tinggi dari hal ini.”

Beliau juga menukil pendapat Taj bin Yunus dalam Syarh At Ta’jiz, tentang siapa itu muhaddits,  ”Siapa yang memiliki ilmu mengenai penetapan hadits dan keadilan para perawinya, karena siapa yang hanya terbatas menyimak saja, maka ia tidak termasuk alim.”

Az Zarkasyi juga menyebutkan, ”Adapun bagi para fuqaha’, muhaddits untuk mereka secara mutlak tidak diberikan, kecuali kepada mereka yang hafal matan hadits dan memiliki ilmu mengenai jarh dan ta’dil para perawinya, dan tidak hanya sebatas meriwayatkan.

Dari beberapa paparan tersebut, menyimak merupakan syarat seseorang dalam ilmu hadits, baik musnid, muhaddits, atau hafidz. Namun, muhaddits lebih tinggi tingkatannya dibanding musnid, karena muhaddits harus memiliki pengetahuan menganai jarh wa ta’dil.

Akan tetapi, dalam keterangan di atas tidak disebutkan secara terperinci berapa jumlah hadits yang harus disimak dan dihafal, serta tingkatan pengetahuan mengenai rijal al hadits. Keterangan lebih jelas mengenai syarat-syarat seorang bisa disebut muhaddits dijelaskan oleh Tajuddin As Subki, dalam Mu`id An Ni’am, ”Sesungguhnya muhaddits adalah siapa yang tahu asanid dan ilal, nama-nama rijal, (sanad) al ali dan an nazil, hafal banyak matan, menyimak Kutub As Sittah, Musnad Ahmad, Sunan Al Baihaqi, Mu’jam At Thabarani, dan digabungkan dengannya seribu juz dari kitab-kitab hadits. Ini adalah derajat terendah.”

Muhaddits Perlu Menyimak

Kemudian As Subki melanjutkan, ”Jika ia menyimak apa yang telah kami sebutkan, dan mencatat thabaq (tingkatan para perawi), serta berkeliling kepada para syeikh (perawi), kemudian berbicara tentang ilal, wafayat dan masanid, maka ia berada dalam derajat muhaditsin tingkat pertama”.

Sebelumnya Tajuddin As Subki juga mengkritik kelompok yang mengira sebagai muhaddits dengan hanya mengkaji Masyariq Al Anwar As Saghani dan Mashabih Al Baghawi, dengan mengatakan, ”Hal itu tidak lain karena mereka jahil terhadap hadits. Walau mereka hafal dua kitab itu di luar kepala dan digabungkan kepadanya dua kitab semisalnya, belum menjadi muhaddits, dan tidak akan pernah menjadi muhaddits, hingga onta masuk ke lubang jarum.”

Beliau melanjutkan, ”Demikian pula, jika kelompok tersebut mengklaim sampai kepada derajat tinggi hadits dengan mengkaji Jami’ Al Ushul Ibnu Atsir, dengan ditambah Ulum Al Hadits Ibnu Shalah dan Taqrib wa At Taisir Imam An Nawawi, dan sejenisnya. Kemudian menyeru,  ‘barangsiapa sampai derajat ini, maka ia adalah muhaddits dari para muhadditsun atau Bukhari zaman ini,’ dan dengan lafadz-lafadz bohong sejenisnya. Sesungguhnya yang kami sebutkan ini tidak dihitung sebagai muhaddits.”

Walhasil, muhadits menurut tradisi para ulama hadits adalah mereka yang kemampuannya lebih tinggi daripada musnid yang sekedar meriwayatkan namun tidak memiliki ilmu mengenai jarh wa ta’dil dan lainnya. Dan merupakan bencana dalam dunia ilmu hadits, jika seseorang belum layak disebut musnid, tapi sudah melompat menjadi muhaddits.(Hidayatullah)

read more
Renungan

Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua

SEBAGAI manusia kita memiliki hak dan kewajiban. Begitu pula dengan seorang anak. Anak merupakan anugerah dari Allah SWT. Anak adalah titipan yang harus dpenuhi haknya oleh kedua orang tuanya. Namun, anakpun memiliki kewajiban tertentu yang harus dilakukan terhadap kedua orang tuanya.

Apa sih kewajiban anak terhadap orang tua? Sedikitnya ada 10 kewajiban anak terhadap orang tua, yaitu:

1. Memberi makan jika dibutuhkan.
Ada kalanya mereka mengalami kesulitan ekonomi, sehingga untuk mencari sesuap nasi pun mereka masih sungkan / malu meminta uluran dari kita, padahal mereka sangat mengharapkan uluran tangan kita, oleh karena itu kita harus rajin2 menjenguk / silaturahmi kepada mereka (apabila tempat tinggal kita berjarak), sehingga kita bisa tau apa yang sedang mereka butuhkan.

2. Memberi pelayanan jika diminta. Hal ini harus kita lakukan dengan ikhlas dan sabar.

3. Menyambut Jika dipanggil.
Sesibuk apapun kita, usahakan disempatkan untuk menjawab panggilan mereka, usahakan jangan sampai membuat mereka marah, karena murka orang tua adalah murka ALLAH juga.

4. Menaati jika diperintah.
Selama apa yang diperintahkan tidak melanggar perintah ALLAH, maka kita harus menjalankan perintah itu.

5. Berbicara dengan lemah lembut (sopan). Kita harus selalu berusaha melakukannya, minimal tingkah laku kita harus sopan kepada mereka.

6. Memberi pakaian jika diperlukan.
Harga mahal bukanlah suatu jaminan untuk membuat mereka senang, tapi perhatian dan keikhlasan kitalah yang mereka harapkan.

7. Apabila berjalan bersama, tidak boleh mendahului. Ini merupakan salah satu cerminan sikap hormat kita kepada mereka.

8. Menyukai baginya apa yang ia suka bagi dirinya sendiri. Termasuk memberitahukan kabar baik kita supaya mereka ikut merasakan senang.

9. Menjauhkan dari apa yang tidak disukainya. Salah satunya adalah jangan memberitahukan kabar buruk / kesedihan kita kepada mereka agar mereka tidak ikut bersedih.

10. Berdoa memintakan ampun baginya setiap kita berdoa untuk diri kita sendiri. Salah satu hal yang menghindarkan mereka dari api neraka kelak adalah doa dari kita meski mereka sudah di alam kubur. [rika/islampos/sumber:kasiyanto]

read more
1 19 20 21 22 23 24
Page 21 of 24