close

munawar kirani

Berita Terkini

BP PAUD Dikmas Aceh Berikan Pelatihan Kecakapan Wirausahan Bagi Masyarakat Miskin

Jaringanpelajaraceh.com, Aceh Besar – Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD Dikmas) Aceh kembali memberikan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) kepada masyarakat miskin. Pelatihan tersebut berlangsung di Lembaga Pendidikan Kursus (LKP) KHALIA Kursus, Lambaro Angan, Aceh Besar, Kamis (21/9/2017) dan akan berlangsung selama 2 bulan ke depan.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala BP Paud dan Dikmas Aceh, As’ari,S.Pd M.Pd yang didampingi oleh Plt Ketua Yayasan Khairani, M.Pd serta dihadiri dari unsur Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar.

“Kegiatan tersebut diikuti oleh 40 orang ibu-ibu muda di kalangan warga prasejahtera yang berusia 16-40 tahun. Dengan sasaran masyarakat miskin yang masih produktif,” terang As’ari.

Lebih lanjut ia menuturkan, peserta nantinya akan diberi pelatihan menjahit kebaya pengantin dengan metode modern.

Kepada para peserta, As’ari berpesan untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan. Alasannya, pendidikan ini diberikan secara cuma-cuma dengan harapan perserta dapat memanfaatkannya untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari para pendidik.

“Harapannya, setelah menyelesaikan pelatihan, peserta yang didominasi ibu rumah tangga ini diharapkan bisa mandiri dan mungkin saja ada yang bisa membuka usaha menjahit kebaya,” sambungnya lagi.

Pendanaan program ini sendiri menggunakan sumber dana dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2017.

Sumber: http://www.bppauddikmasaceh.id/bp-paud-dikmas-aceh-berikan-pelatihan-kecakapan-wirausahan-bagi-masyarakat-miskin/

read more
Berita Terkini

Ujian Paket C Batal

* Akibat Panitia tak Sediakan Komputer

Jaringanpelajaraceh.com, SIGLI – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Kesetaraan Program Paket C tingkat SMA yang sedianya diikuti 47 peserta di Gedung SMA Mutiara, Pidie, Selasa (10/10), batal dilaksanakan karena ketiadaan komputer sebagai fasilitas utama dalam menggelar UNBK ini.
Puluhan peserta yang sejak pagi sudah bersiap-siap untuk menjalani ujian, harus pulang dengan perasaan kecewa. Mereka pun diminta kembali pada Jumat (13/10).

Seorang peserta ujian menilai pihak panitia dari Dinas Pendidikan Pidie, tak siap dalam menggelar ujian ini. “Dinas Pendidikan tidak melakukan persiapan apapun dalam menggelar ujian Paket C ini. Bahkan komputer saja tidak tersedia,” kata Zubir, peserta ujian.

Ia menyarankan, pemerintah seharusnya membuat persiapan lebih dulu jika hendak melaksanakan ujian Kesetaraan Program Paket C sistem UNBK ini. “Akibat panitia yang tidak siap, kami rugi waktu karena harus pulang disebabkan ujian dibatalkan,” tambah peserta ujian lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Murthalamuddin SPd MSP, yang ditanyai Serambi atas batalnya pelaksanaan ujian Paket C berbasis komputer ini, merasa tidak bertanggungjawab atas pelaksanaan ujian ini dan terkesan buang badan atas persoalan ini. “Pelaksanaan ujian ini tanggung jawab Disdik Aceh,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Drs Laisani MSi, yang dihubungi Serambi melalui sambungan telepon, Selasa (10/10) mengatakan, bahwa pelaksanaan ujian Paket C ini merupakan tanggungjawab bersama antara Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Aceh.
Namun sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian ini, Laisani pun mengaku tidak tahu penyebab batalnya UNBK Kesetaraan Program Paket C di Pidie kemarin. “Saya belum menerima laporan dari panitia. Saya akan cek penyebab ujian itu batal dilaksanakan,” kata Laisani.(naz)

Sumber :http://aceh.tribunnews.com/2017/10/11/ujian-paket-c-batal

 

 

read more
Berita Terkini

Siswa Ujian Pakai HP

Jaringanpelajaraceh.com-BLANGPIDIE Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Unggul Tunas Bangsa Aceh Barat Daya (Abdya) mulai melaksanakan ujian harian menggunakan smartphone berbasis android atau iOS. Secara teknis, ujian kali ini tidak memiliki perbedaan dengan ujian konvensional lainnya. Namun yang membedakan hanya media yang digunakan untuk mengerjakan soalnya.
Guru Studi Prakarya Rekayasa Desain Grafis, Teuku Masadi S Kom kepada Serambi mengatakan ulangan harian menggunakan smartphone berbasis android atau iOS dilaksanakan untuk kelas X sampai kelas XII. “Tujuannya untuk melatih siswa-siswi agar terbiasa karena ke depannya, masing-masing mereka akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Karena, aplikasi ini tampilannya persis dengan tampilan UNBK,” ujarnya.

Menurutnya ujian harian menggunakan smartphone berbasis android itu pertama di Aceh. Sebelumnya pihaknya juga sudah pernah melaksanakan ujian semester berbasis komputer pertama di Aceh. Terobosan itu dilakukan, mengingat seluruh siswa di SMAN Unggul Tunas Bangsa telah memiliki smartphone.
“Soal dan jawaban persis seperti pelaksanaan UNBK, soal yang tampil antara satu siswa dengan siswa lainnya tidak sama, karena menggunakan sistem acak. Tujuannya agar siswa serius mengikuti ujian sekaligus melatih diri dan kemampuan para siswa,” terangnya.
Selain itu, tambahnya, menggunakan sistem android ini lebih memudahkan siswa untuk mengerjakan soal. Dengan menggunakan aplikasi ujian di smartphone para siswa juga tidak bisa melakukan kecurangan. Selain soalnya yang diacak, siswa juga tidak bisa membuka aplikasi pencarian google.
“Soal yang dibuat ujian berbasis android sama halnya seperti ujian kertas. Untuk soal yang bertipe choise nilainya langsung ditampilkan saat siswa selesai ujian, sedangkan ujian essay harus diperiksa oleh guru bidang studi yang melaksanakan ujian,” ungkapnya.
Mudah dan Hemat Waktu
Sementara itu Shalsa Ayudhila, seorang siswa SMAN Unggul Tunas Bangsa mengaku senang dengan ulangan berbasis android. Selain hemat waktu juga memudahkan siswa. “Jika ada yang salah langsung diedit jawabannya, tidak perlu penghapus pakai stipe-x atau alat penghapus,” katanya.(c50)
keunggulan menggunakan hp
* Melatih siswa agar terbiasa menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
* Tampilan aplikasi persis dengan tampilan UNBK
* Menggunakan sistem android ini lebih memudahkan siswa untuk mengerjakan soal
* Mengurangi siswa melakukan kecurangan
* Untuk soal yang bertipe choise nilainya langsung ditampilkan saat siswa selesai ujian
* Hemat waktu juga memudahkan siswa

 

Sumber: http://aceh.tribunnews.com/2017/10/07/siswa-ujian-pakai-hp

read more
Berita Terkini

1.323 Pelamar Sipir Aceh Gugur CAT

Jaringanpelajaraceh.com-BANDA ACEH, Setelah sempat tertunda dari pagi hingga sore, hari pertama pelaksanaan Tes Kompetensi Dasar (TKD) melalui Computer Assisted Test (CAT) bagi lulusan SMA/sederajat di Aceh kemarin, baru bisa dilaksanakan pukul 18.00 WIB.
Dari 1.348 peserta yang ikut seleksi ini di Universitas Abulyatama, Banda Aceh kemarin, 1.323 di antaranya gugur karena tak memenuhi passing grade. Hanya 25 orang memenuhi passing grade untuk memperebutkan 583 posisi CPNS sipir se-Aceh hingga tahap akhir nanti November 2017.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional VIII Aceh, Makmur Ibrahim SH MHum menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambi tadi malam. Menurutnya, TKD melalui CAT di hari pertama jadwalnya lima sesi mulai pukul 08.00 WIB dan satu sesi 700 orang, namun karena salah satu steker (colokan listrik) hangus dan mengeluarkan asap, maka ujian hanya bisa dilaksanakan untuk sesi pertama dan kedua.
“Untuk sesi pertama jumlah peserta 700 orang, namun peserta yang hadir 680. Memenuhi passing grade 12 orang dan tidak memenuhi 668. Nilai tertinggi 335 dan nilai terendah 84,” kata Makmur via WhatsApp.
Sedangkan untuk sesi kedua, kata Makmur jumlah peserta yang hadir 668 orang atau 32 orang tak hadir. Mereka yang memenuhi passing grade hanya 13 orang. “Totalnya dari 1.348 peserta yang ikut tadi (kemarin), hanya 25 orang memenuhi syarat,” kata Makmur.
Adapun passing grade nilai harus dicapai dalam TKD untuk lulusan SMA/sederajat, kata Makmur adalah Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 75, Tes Intelegensi Umum (TIU) 80, dan Tes Kepribadian Pribadi (TKP) 143. Waktu penyelesaian 100 soal yang tentunya di bawah standar soal lulusan untuk S1 ini 90 menit. Ketetapan itu, diatur dalam Permenpan Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Nilai Ambang Batas TKD Seleksi CPNS Tahun 2017.
“Jadi, kalau salah satu tidak mencapai passing grade, dia tidak masuk ke tahap selanjutnya. Jadi harus mencapai passing grade dari setiap kategori ujian itu sesuai batas minimal tersebut,” kata mantan kepala Biro Hukum dan Humas Setda Aceh ini.
Makmur menjelaskan, pelaksanaan tes melalui CAT dilakukan transparan. Masyarakat bisa langsung melihat nilai peserta melalui layar tancap disiapkan panitia di kanton kampus itu. Jika nilainya belum mencapai passing grade, maka akan muncul warna merah, tetapi jika sudah mencapai, maka angkanya berubah jadi hitam.
Dikonfirmasi terpisah sekitar pukul 22.30 WIB kemarin atau sesaat baru usai TKD melalui CAT sesi kedua itu, Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkumham Aceh, Zulkifli SH MH selaku Ketua Panitia Seleksi Daerah Aceh membenarkan informasi seperti disampaikan Makmur.
Adapun peserta sesi tiga, empat, dan lima jatah kemarin, kata Zulkifli, pelaksanaan TKD melalui CAT diundur ke sesi empat, lima, dan enam hari terakhir seleksi ini, Minggu, 1 Oktober 2017. Sedangkan peserta sesi pertama, dua, dan tiga pada Minggu tersebut tetap sesuai jadwal awal. “Untuk besok dan hari berikutnya tetap sesuai jadwal semula,” kata Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, akibat gangguan teknis kemarin, hari ini, Selasa (26/9), Sekjen Kemenkumham selaku Ketua Panitia Seleksi Nasional, Bambang Rantam Sariwanto dijadwalkan akan meninjau ke lokasi ujian di Abulyatama.
Kemarin, kata Zulkifli saat akan dimulai ujian sesi pertama pukul 08.00 WIB, tiba-tiba kabel penghubung sistem CAT ke arus listrik tiba-tiba hangus. Menurutnya, kerusakan ini sudah diperbaiki sekitar pukul 12.00 WIB oleh vendor atau pihak ketiga yang bertanggungjawab terhadap hal ini, namun saat dicoba lagi, kabel kembali hangus, sehingga harus mereka perbaiki kembali dan baru nornal lagi sekitar pukul 18.30 WIB. (mas/sal)

 

Sumber:http://aceh.tribunnews.com/2017/09/26/1323-pelamar-sipir-aceh-gugur-cat

read more
Berita Terkini

MIN Kuta Blang Terbakar

MIN Kuta Blang Terbakar

Jaringanpelajaraceh.com-Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Kuta Blang Lhokseumawe, Rabu (20/9) jelang Magrib, terbakar. Imbasnya, sejumlah ruang, buku pelajaran, hingga dokumen penting, hangus dilalap ‘si jago merah’. Meski begitu, proses belajar mengajar (PBM) di sekolah tersebut pada Jumat (22/9) hari ini, dijadwalkan tetap berjalan seperti biasa.

Pantauan Serambi di lapangan, sejumlah ruang seperti ruang perpustakaan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, kamar mandi guru, dan dua ruang belajar di lantai dua yang selama ini digunakan oleh murid kelas enam., hangus terbakar. Di samping itu, dua lokal lainnya yang selama ini digunakan murid kelas enam dan kelas lima, ikut terkena imbas saat proses pemadaman api.
Sedangkan barang-barang yang terbakar antara lain, seluruh mobiler di ruang perpustakaan, buku-buku di perpustakaan, rapor murid, administrasi guru, meja dan kursi guru, mobiler kelas, lemari guru, kipas angin kantor, AC (air conditioner), printer, dan prokyektor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronolis kebakaran terjadi saat seluruh dewan guru dan para pegawai telah pulang.
Tiba-tiba muncul api dari ruang pustaka yang berada di lantai dua. Saat asap mulai mengepul ke udara, langsung mengundang perhatian warga sekitar. Melihat api mulai menjilat bangunan sekolah, warga pun menghubungi pemadam kebakaran.
Tidak lama kemudian, sejumlah Damkar dari Pemko Lhokseumawe, Pemkab Aceh Utara, PAG, dan PIM, tiba di lokasi. Petugas pemadam kebakaran dan juga para relawan Tagana terus berjibaku memadamkan api. Sekitar dua jam kemudian, api pun berhasil dipadamkan.
Sehari kemudian atau pada Kamis (21/9) pagi, para guru, pegawai, dan dibantu para murid, mulai membersihkan lokasi kebakaran, karena pihak sekolah menargetkan pada Jumat (22/9) hari ini, aktivitas belajar mengajar di sekolah itu tetap dilaksanakan sebagaimana biasanya.
Kepala MIN Kuta Blang Lhokseumawe, Husni Kasem kepada Serambi, menyebutkan, dewan guru dan dia sendiri pada Rabu sore pulang dari sekolah sekitar pukul 18.00 WIB. “Saat kami pulang, kondisinya aman-aman saja. Namun, sekitar 10 menit saya sampai di rumah, baru mendengar kabar kalau sekolah terbakar, sehingga langsung kembali ke sekolah,” jelasnya. “Sesuai informasi yang saya peroleh, api memang muncul dari ruang pustaka dan diduga akibat konsleting listrik,” imbuh dia.
Menurut Husni, akibat kejadian tersebut, selain membakar sejumlah ruang, juga ikut menghanguskan sejumlah dokumen penting, seperti rapor dan lainnya. “Termasuk sejumlah laporan keuangan,” bebernya.
Sedangkan untuk proses belajar mengajar pascakebakaran, Husni memastikan akan tetap berlangsung seperti biasa, dan tidak akan ada murid yang harus diliburkan. “Sekolah tetap jalan seperti biasa, paling hanya jadwal belajar yang berubah. Bagi yang tidak ada lokal untuk sekolah pagi hari, maka akan kita atur jadwalnya menjadi sore hari,” pungkas Husni Kasem.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Hendri Budiman, melalui Kasat Reskrim AKP Budi Nasuha menjelaskan, berdasarkan penyeldikan awal, diduga kuat kalau kebakaran terjadi akibat konsleting listrik. Di mana api awalnya muncul dari atap ruang perpustakaan. “Namun begitu, kita masih terus melakukan penyelidikan. Sejauh ini, kita pun tidak menemukan adanya indikasi kalau gedung pendidikan tersebut dibakar,” demikian AKP Budi. (bah)

 

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2017/09/22/min-kuta-blang-terbakar

read more
Berita Terkini

LOMBA MOBILE KIHAJAR 2017

Hasil gambar untuk LOMBA MOBILE KIHAJAR 2017

jaringanpelajaraceh.com-Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK) memiliki tugas melakukan pengkajian dan pengembangan model multimedia pendidikan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, BPMPK menyelenggarakan fungsi untuk

Pengkajian model multimedia untuk pendidikan,
perancangan model multimedia untuk pendidikan,
Pembuatan model multimedia untuk pendidikan,
Pengelolaan sarana dan peralatan multimedia,
Fasilitasi pengembangan model dan pemanfaatan multimedia untuk pendidikan dan
Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai.
Berhubungan dengan tugas dan fungsi BPMPK tersebut, serta jangkauan wilayah kerja secara nasional, maka BPMPK perlu untuk mempublikasikan keberadaan dan fungsinya agar dikenal oleh masyarakat luas yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Terlebih agar program-program yang telah dilaksanakan beserta produk-produknya bisa secara langsung dikenal dan dinikmati oleh sekolah maupun seluruh stakeholder pendidikan khususnya penguna mobile edukasi. Untuk lebih mempublikasikan keberadaan BPMPK dan program-programnya maka salah satu strateginya yang dilakukan oleh BPMPK adalah melaksanakan Lomba Mobile Ki Hajar.
Lomba Mobile Kihajar yang dulunya bernama Lomba Mobile Edukasi. Lomba ini mempertandingkan karya Aplikasi Mobile Edukasi, yaitu aplikasi yang dijalankan di perangkat smartphone atau tablet serta mengandung unsur pendidikan. Lomba ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan dan merupakan rangkaian acara Anugerah Kihajar yang diselenggarakan oleh Pustekkom Kemdikbud. Diharapkan dari kegiatan ini BPMPK beserta program-programnya dapat dikenal dan dirasakan secara langsung manfaatnya oleh seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia.

Lomba ini bertujuan untuk :
Memotivasi pelajar, guru dan masyarakat untuk mengembangkan bahan belajar interaktif melalui perangkat handphone.
Memotivasi pelajar, guru dan masyarakat akan pentingnya bahan ajar/media pembelajaran berbasis TIK sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya mobile edukasi.
Membentuk budaya pembelajaran yang inovatif dan kreatif bagi seluruh pelajar, guru dan masyarakat melalui bahan ajar/media pembelajaran berbasis TIK, khususnya mobile edukasi.
Memperkaya konten pendidikan di internet.
Diharapkan dari kegiatan ini BPMPK beserta program-programnya dapat dikenal dan dirasakan secara langsung manfaatnya oleh seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia.

Dasar Hukum

Landasan filosofis dan kebijakan yang dijadikan dasar dalam pelaksanaan SDM Yang Terampil Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan TIK untuk Pembelajaran, BPMPK adalah:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4287);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/ Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat-Pusat di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional;
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 22 tahun 2012 tentang tugas pokok dan fungsi BPMP
Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2015-2019;
Rencana Strategis Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional Tahun 2015-2019;
Rencana Strategis (Renstra) BPMP 2015 – 2019;

Sasaran

Sasaran dalam kegiatan ini adalah pelajar yang sedang mempelajari proses pengembangan aplikasi mobile untuk pendidikan.
Sasaran selajutnya adalah guru yang menjadi ujung tombak dalam pengembangan dan pemanfaatan aplikasi mobile untuk pendidikan.
Selain itu juga khalayak umum yang tertarik dengan pengembangan aplikasi mobile untuk pendidikan.
Target yang hendak di raih adalah 90 yang akan dijadikan bahan ajar untuk memperkaya konten-konten mobile edukasi di http://m-edukasi.kemdikbud.go.id
Tujuan

Memotivasi masyarakat untuk mengembangkan bahan belajar interaktif melalui perangkat mobile/handphone.
Memotivasi pelajar, guru dan masyarakat akan pentingnya bahan ajar/media pembelajaran berbasis mobile sebagai salah satu media pembelajaran alternatif.
Membentuk budaya pembelajaran yang inovatif dan kreatif bagi seluruh siswa sekolahmelalui bahan ajar/media pembelajaran berbasis TIK, khususnya mobile edukasi.
Membentuk komunitas untuk mengembangkan konten yang memperkaya konten pendidikan di internet.
Tahapan Pelaksanaan

Program mobile learing merupakan salah satu model pembelajaran multimedia yang dikembangkan oleh BPMPK. Keunikan dari model ini adalah menggunakan alat (device) handphone, dimana sudah cukup banyak masyarakat menggunakan atau memanfaatkannya sebagai alat komunikasi. Namun BPMPK mencoba untuk memanfaatkan handphone sebagai alat untuk belajar bagi siswa, guru maupun masyarakat secara umum.

Untuk mempopulerkan program mobile learning yang dikembangkan oleh BPMPK, maka BPMPK mengajak masyarakat khususnya pelajar, guru dan umum untuk berperan serta mengembangkan bahan ajar multimedia berbasis mobile learning, dalam bentuk Lomba. Lomba tersebut bernama “Lomba Mobile Ki hajar 2017” dengan tiga kategori, yakni kategori pelajar, guru dan umum.

Lomba Mobile Ki Hajar adalah lomba pembuatan media pembelajaran berbasis device mobile dengan karya berupa aplikasi atau konten pembelajaran yang dijalankan pada handphone, smartphone atau tablet.
Pelaksanaan kegiatan lomba ini dibagi dalam 5 tahapan, yaitu Sosialisasi/Publikasi, Pendaftaran dan Pengumpulan, Seleksi Karya, Grand Final/Penjurian dan Penyerahan hadiah.

 

baca juga : https://www.jaringanpelajaraceh.com/berita-terkini/provinsi-aceh-akan-gelar-pentas-pai-nasional/#.WbteJ_lJbIU

 

 

sumber: http://m-edukasi.kemdikbud.go.id

read more
Berita Terkini

Irwandi: Saman Kebudayaan Gayo yang Kini Dimiliki Dunia

 

Jaringanpelajaraceh.com-Tari Saman merupakan hasil karya masyarakat Gayo yang kini dimiliki dunia. Hal tersebut sesuai dengan keputusan Unesco yang telah menetapkan Tari Saman sebagai warisan Budaya Dunia tak Benda, pada tahun 2011 lalu.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, drh H Irwandi Yusuf M Sc, dalam sambutan saat membuka secara resmi, pagelaran Tari Saman Massal 12.262 Penari, dalam rangka memecahkan rekor MURI, yang di pusatkan di Stadion Seribu Bukit, Minggu (13/8/2017).
Masyarakat Gayo Lues yang menciptakan Tari Saman. Tari Saman sudah ditetapkan oleh Badan Dunia Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda, pada tahun 2011,” tegas Gubernur.

Dengan resmi, Pagelaran Tari Saman Massal 10.001 penari yang jumlahnya sudah terkoreksi menjadi 12.262, saya nyatakan dibuka. Hidup Gayo!,” pekik Gubernur memantik semangat para peserta Tari dan seluruh masyarakat yang memadati Stadion Seribu Bukit.
Gubernur menambahkan, setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda, Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues berkewajiban untuk mempromosikan Tari Saman ke seluruh penjuru dunia.

Berbagai langkah telah ditempuh oleh pemerintah, yaitu dengan aktif mensosialisasikan Tari Saman pada kegiatan-kegiatan berskala lokal, nasional maupun dunia. Bahkan, pada tahun 2014 Pemkab Gayo Lues dan Dinas Pariwisata Aceh, telah menggelar Tari Saman Massal 5.005 penari.
Antusiasme masyarakat saat itu juga sangat tinggi. Jumlah penari yang berhasil dicatat oleh tim dari MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) pada saat itu adalah 5.057 penari. Dan, MURI mengganjar pagelaran Tari Saman Massal tersebut dengan ‘Sejarah Superlatif Rekor Dunia (Guinnes World Record).
Hari ini, masyarakat Gayo Lues bersama masyarakat dari beberapa kabupaten di sekitarnya telah berhasil memecahkan rekor atas nama sendiri. Target 10.001 penari berhasil dilampaui. Bahkan, pada saat gladi terakhir (Sabtu, 12/8) jumlah penari telah mencapai 10.448 orang.

Pada pelaksanaan pagelaran Tari Saman Massal hari ini, tim dari MURI mencatat sebanyak 12.262 penari ikut ambil bagian dalam prosesi pemecahan rekor dunia tersebut.
Sementara itu, dalam rangka memperkenalkan Tari Saman secara lebih luas lagi, Ibnu Hasim selaku Bupati Gayo Lues berarap agar Kementerian Pariwisata dapat menggelar Tari Saman Massal dengan jumlah yang jauh lebih banyak di Jakarta.

 

Sumber :http://aceh.tribunnews.com/2017/08/13/irwandi-saman-kebudayaan-gayo-yang-kini-dimiliki-dunia

read more