JAKARTA – Lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) bukan berarti calon mahasiswa bisa menarik napas lega. Ada banyak hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan sebelum resmi menyandang status sebagai mahasiswa kampus negeri.
Bagi Seni Ida Pazriah, kelulusan berarti dia dan orangtua harus memikirkan cara memenuhi kewajiban membayar uang kuliah tunggal (UKT). Alumnus SMKN 4 Padalarang, Bandung, Jawa Barat, ini harus memiliki dana Rp3.225.000 sesuai besaran UKT yang dibebankan kampus.
“Pembayaran terakhir 25 Juli. Bagi saya, jumlah ini masih lumayan besar,” kata Seni, Kamis (17/7/2014).
Siswa lulusan 2013 ini berhasil menembus seleksi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Seni lulus di pilihan ketiganya, jurusan pendidikan manajemen perkantoran.
“Alhamdulillah, orangtua juga senang saya lulus,” tuturnya.
Meski kebingungan memenuhi kewajiban UKT, orangtua Seni tetap mendukung untuk kuliah. Apalagi, ini adalah tahun terakhirnya bisa mengikuti seleksi masuk kampus negeri.
Kebingungan juga melanda Galih Irvan Setiaji. Tetapi, alumnus SMAN 1 Cilacap, Jawa Tengah, itu justru bingung jika harus memilih di antara dua kampus negeri. Saat ini Galih lulus di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip). Tapi, dia belum melakukan registrasi karena masih menunggu hasil ujian masuk di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Besok hasilnya diumumkan,” ujarnya singkat.
Di jalur mandiri ini, Galih memilih pendidikan kedokteran; jurusan yang juga dipilihnya ketika SBMPTN di Undip. Galih mengaku sejak dulu memang ingin menjadi dokter.
Orangtua Galih membebaskannya untuk memilih kampus. Tetapi, Galih akan meminta pertimbangan orangtuanya jika ternyata besok dia lulus juga di UGM.
“Saya sih penginnya kuliah di UGM,” katanya.
Lain halnya dengan Vidia Flavia Oktazafira. Meski diterima di Universitas Padjadajaran (Unpad), ia mengaku akan melepaskan kelulusan itu.
“Jurusan yang menerima saya enggak disetujui orangtua,” kata gadis yang diterima di jurusan ilmu perpustakaan tersebut.
Pilihan utama Vidia adalah jurusan sastra Inggris. Dia memilih jurusan ilmu perpustakaan sebagai cadangan. Sebenarnya, alumnus SMAN 12 Bandung ini tidak bermasalah jika kuliah di jurusan tersebut. Tetapi, dia lebih menuruti saran orangtuanya dan tidak mendaftar ulang di Unpad.
“Daripada ke sananya ada apa-apa, mendingan nurut orangtua,” imbuhnya.
Meski demikian, Vidia akan tetap menempuh pendidikan tinggi. Dia mantap memilih Universitas Widyatama, Bandung, sebagai kampusnya.
“Saya pilih jurusan akuntansi,” kata Vidia. (lebih…)