BANDA ACEH – Sebanyak 250 pelajar SD, SMP dan SMA serta perwakilan guru mengikuti Festival Film Sains 2013 yang diselenggarakan Earth Hour Aceh, WWF Indonesia dan Goethe Institut di Balai Kota Banda Aceh, Sabtu (30/11). Festival ini dibuka Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal.
Dalam sambutannya, Illiza mengatakan, Pemko Banda Aceh menyambut baik penyelenggaraan festival film ini, dimana tahun ini Banda Aceh dipilih bersama 19 kota lainnya di Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan ini. “Kita harapkan film yang ditayangkan dapat meneruskan pesan-pesan untuk mengajak banyak orang paham tentang pentingnya mewujudkan energi keberlanjutan,” kata Illiza.
Menurutnya, Pemko bersama Earth Hour Aceh sejak 2012 lalu telah bersama-sama membuat gerakan efisiensi energi melalui kampanye Earth Hour dimana Pemko Banda Aceh berpartisipasi untuk ikut serta dalam aksi memadamkan lampu selama 1 jam setiap bulan Maret yang serentak dilakukan di kota lainnya. “Aksi padam lampu satu jam hanya awal untuk sebuah komitmen yang kami tunjukkan,” imbuhnya.
Ketua panitia festival film sains, M Syarif Al Hayat kepada Serambi mengatakan, festival film ini menampilkan 11 film dengan berbagai topik tentang energi, iptek, air, dan lingkungan hidup. “Selain menonton film, siswa kami ajak melakukan permainan dengan berbagai eksperimen serta menjawab berbagai kuis yang mengasah pemahaman mereka setelah menonton film,” ujarnya.
Sementara Koordinator Earth Hour Aceh, Chik Rini mengatakan, film-film yang ditayangkan di festival film tersebut mengajak siswa untuk menjelajah teknologi di bidang energi ramah lingkungan. “Kami berharap siswa tertantang untuk mrnciptakan teknologi sederhana bersumber dari energi yang ramah lingkungan seperti memanfaatkan sumber air, udara dan matahari,” kata Chik Rini.
Selain itu menurutnya, siswa diajak untuk lebih hemat memanfaatkan energi seperti listrik yang ada saat ini, karena masih menggunakan sumber dari bahan bakar fosil yang tidak berkelanjutan.(ni)