* Minat ke Sekolah Negeri Menurun
BANDA ACEH – Akses pendidikan masih belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat Aceh. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012 yang dimuat BPS Aceh di dalam bukunya ‘Aceh dalam Angka 2013’, ada 26,16 persen anak Aceh yang tidak bersekolah lagi, atau putus sekolah.
Jumlah tersebut dihitung dari total jumlah penduduk usia sekolah di Aceh, yang dibagi berdasarkan empat kelompok umur. Yaitu 7-12 tahun (SD), 13-15 tahun (SM), 16-18 tahun (SMA), dan 19-24 tahun (Perguruan Tinggi).
Buku ‘Aceh Dalam Angka 2013’ diserahkan oleh Plt Kepala BPS Aceh, Azhar, kepada Pemimpin Perusahaan Harian Serambi Indonesia, Mohd Din, saat melakukan kunjungan silaturrahmi, Selasa (24/9), dalam rangka memperingati Hari Statistik yang jatuh pada Kamis, 26 September 2013.
“Buku ‘Aceh Dalam Angka 2013’ ini belum kita edarkan. Serambi yang pertama mendapatkannya,” kata Azhar yang datang bersama sejumlah kepala bidang BPS Aceh.
Dalam buku itu disebutkan, secara total, jumlah penduduk usia sekolah yang masih bersekolah adalah sebanyak 73,33 persen. Sementara 26,16 persen tidak bersekolah lagi, dan sisanya 0,51 persen sama sekali tidak pernah bersekolah. Terbanyak yang tak sekolah lagi adalah penduduk laki-laki, yaitu mencapai 28,02 persen dan perempuan 24,23 persen.
Menurut tingkat pendidikan, anak Aceh yang tak bersekolah lagi pada kelompok usia SD sebanyak 0,23 persen, SMP 5,26 persen, SMA 24,80 persen, dan tingkat usia perguruan tinggi 70,73 persen.
Buku ‘Aceh dalam Angka 2013’ juga perbandingan jumlah murid/siswa antara sekolah negeri dengan swasta, yang datanya diperoleh dari Dinas Pendidikan Aceh.
Untuk tingkat Sekolah Dasar, jumlah murid pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 479.149, menurun dari tahun ajaran sebelumnya yang sebanyak 491.449. Padahal dari sisi jumlah guru, ruang kelas, dan jumlah SD Negeri justeru mengalami peningkatan.
Berbeda dengan SD swasta. Meski jumlah sekolahnya mengalami penurunan, jumlah muridnya justeru meningkat dari 16.454 menjadi 17.044. Jumlah kelas dan jumlah guru SD swasta juga mengalami peningkatan.
Kondisi yang sama juga terjadi pada SMP Negeri. Meskipun jumlah sekolah, ruang kelas, dan guru bertambah, namun jumlah murid justeru menurun dari 184.526 menjadi 180.948 murid. Sedangkan jumlah murid SMP swasta meningkat dari 16.714 menjadi 18.745.
Untuk tingkat SMA, jumlah siswa di sekolah negeri juga mengalami penurunan dari 134.074 menjadi 130.773 siswa. Kondisi yang sama juga terjadi pada sekolah swasta, dari 11.514 murid menjadi 6.283 siswa. Sedangkan untuk jumlah sekolah, ruang kelas, dan guru, baik negeri dan swasta sama-sama mengalami peningkatan.(serambi 25 september 2013)