JaringanPelajarAceh.com — Simeulue | Dinas Pendidikan Aceh menyelenggarakan simulasi penanggulangan bencana Gempa Bumi dan Kebakaran. Senin (08/9) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Teupah Barat, Kabupaten Simeulue, salah satu upaya Pemerintah Aceh melakukan pengarusutamaan kesiapsiagaan bencana disekolah.
Simulasi juga dimaksudkan antisipasi untuk warga sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran yang sewaktu – waktu bisa terjadi.
Panitia Pelaksana, Faisal Ilyas menegaskan bahwa pengalaman gempa berkekuatan 6,2 skala Richter pada 2 Juli 2013 lalu di Kabupaten Aceh Tengah dan sebagian lagi di Bener Meriah, meluluhlantakkan sebagian besar bangunan mengingatkan kita kembali bahwa pendidikan kesiapsiagaan bencana usia dini mendesak dilakukan dan berkelanjutan. Kegiatan ini merupakan bagian dari membangun kesadaran dan kesiapsiagaan warga sekolah khususnya siswa
Simulasi sebagai persiapan matang sekolah ketika terjadi bencana, dan memberi sugesti untuk kesadaran bencana, semoga kegiatan ini terus berlanjut, harapnya
Simulasi diharapkan warga sekolah dapat menguji coba prosedur tetap/ Standart Operational Prosedur (SOP) dan jalur evakuasi yang telah disepakati bersama, sehingga dapat diidentifikasi informasi yang masih harus disesuaikan dalam prosedur tetap tersebut.
Latihan ini juga memperkuat pemahaman, dan ketrampilan siswa khususnya dokter kecil tentang pertolongan pertama, mengatasi pendarahan, syok, cedera, luka bakar dan pemindahan penderita saat evakuasi.
Simulasi yang diikuti 300 warga sekolah, terdiri dari siswa dan guru, komite, kepala desa serta beberapa undangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan Simeulue, serta 10 Sekolah Dasar binaan.
Penanggung Jawab Program Muksalmina menambahkan kegiatan ini bagian dari program membangun kesiapsiagaan bencana warga sekolah kawasan rawan bencana, Program dipusatkan pada penguatan kapasitas manajemen sekolah, guru, dan murid, dampak yang cukup positif terhadap penumbuhan kesadaran, pengetahuan, dan perubahan kebijakan di sekolah dalam mengurangi risiko bencana.
10 Sekolah dikawasan rawan bencana didampingi secara serius mulai dari sosialisasi program, Inisiasi fasilitator siaga bencana sekolah, latihan alat peraga, desain jalur evakuasi, desain SOP penanggulangan bencana, dan simulasi
Adapun 10 sekolah tersebut; SDN 1,2,5,6,7,9 Simeulue Tengah, dan SDN 11,3,8,9 Teupah Barat.