CALIFORNIA – Awalnya, siswa ini iseng ikutan kegiatan paleontologi di lingkungan sekolah. Tetapi siapa sangka, keisengannya berbuah penemuan penting dalam ilmu pengetahuan.
Pada 2009, Kevin Terris berpartisipasi dalam kegiatan paleontologi yang digagas Raymond M. Alf Museum of Paleontology di Claremont, California. Sekolah Kevin, The Webb Schools, memang berafiliasi dengan museum tersebut dan kerap terlibat kerjasama.
Ketika itu, Kevin bergabung bersama siswa lainnya dalam penelitian fosil di Monumen Nasional Grand Staircase-Escalante. Sebelumnya, kurator Raymond M. Alf Museum of Paleontology Andrew Farke telah lebih dulu menemukan fosil dinosaurus di situs tersebut.
Saat menggali, Kevin menemukan tulang menonjol keluar dari balik batu besar. Dia pun memberi tahu Andrew yang kemudian menyimpulkan bahwa itu adalah tulang rusuk. Namun, mereka kesulitan mengeluarkan fosil yang belakangan dinamai “Joe” tersebut.
Dilansir livescience.com, Rabu (23/10/2013), Andrew kemudian mengelilingi batu besar tersebut dan mengangkatnya. Ternyata itu adalah kepala dinosaurus.
Setelah diteliti, batu tersebut adalah fosil bayi dinosaurus berparuh bebek paling kecil, paling muda, dan paling lengkap yang pernah ditemukan. Satu sisi fosil menunjukkan kepala, sedangkan sisi lainnya menunjukkan ekor.
Hewan pemakan tumbuhan ini dikenal sebagai Parasaurolophus, dan hidup di bumi sekira 75 juta tahun lalu. Dinosaurus dalam kelompok ini juga dikenal dengan bentuk kepalanya yang menyerupai tabung, yang berfungsi membuat suara tertentu untuk memanggil kawanannya. Spesimen mungil ini, si Joe, sangatlah muda. Bahkan kepalanya terlihat hanya seperti tonjolan.
“Kami sekarang mengerti lebih banyak tentang bagaimana Parasaurolophus menumbuhkan kepalanya,” kata Andrew.
Penemuan Joe mengarahkan para paleontologis untuk menggali situs tersebut besar-besaran. Joe sendiri akan dipamerkan kepada masyarakat umum.
Lalu, bagaimana kabar Kevin? Dia kini belajar geologi di kampus pilihannya.