Penulis buku tersebut, Nab Bahany AS mengatakan buku itu mengisahkan tentang sosok Harun Keuchik Leumiek sebagai pengumpul dan pengeloksi benda-benda sejarah Aceh.
Pak Harun bukan hanya mengoleksi benda-benda sejarah tapi beliau memahami betul mengenai seluk beluk benda itu, dan ilmu itu tidak didapat dalam akademik,” kata budayawan Aceh ini.
Menurut Nab Bahany, Harun Keuchik Leumiek sudah mulai mengoleksi benda-benda sejarah Aceh dari akhir 70-an.Hampir semua benda sejarah seperti kain tenun Aceh, perhiasan, dan benda lain dikoleksinya.
Kontribusi beliau dalam menyelamatkan benda-benda sejarah sangat besar sekali. Tak ada orang lain yang bisa melakukan hal seperti itu. Ini yang harus kita apresiasi bersama,” ujarnya.
Seharusnya, tugas mengumpul dan mengoleksi benda-benda sejarah Aceh dilakukan Pemerintah Aceh.Karena untuk mengumpulkan itu bukan pekerjaan mudah
Selain finansial, kesabaran, dan perawatan. Hari ini belum ada kolektor benda budaya Aceh yang koleksinya selengkap yang dimiliki Pak Harun Keuchik Leumiek. Dan semua benda itu sudah berusia ratusan tahun,” pungkasnya.(*)
sumber http://aceh.tribunnews.com