Software bajakan masih menjadi primadona pengguna komputer pribadi di Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh BSA Global Software terbaru ditemukan fakta 80% sofware yang terpasang di komputer-komputer pribadi di Indonesia merupakan software bajakan.
Riset tersebut dilakukan sekali dalam dua tahun meliputi 34 negara termasuk Indonesia. Riset yang dilakukan pada tahun 2013 tersebut menunjukkan perbaikan sedikit dalam persentase penggunaan software bajakan di Indonesia, yaitu turun 2% dari riset sebelumnya.
Menurut laporan kontan.co.id, banyak pengguna menggunakan software bajakan dikarenakan mereka tidak mengetahui apa yang dipasang di sistem komputer mereka. Ini artinya, banyak pengguna cenderung membiarkan saja apa yang ada di dalam sistem komputer atau terima jadi.
Bila ditinjau lebih jauh, penurunan 2% dalam dua tahun dalam penggunaan software bajakan bukanlah sebuah prestasi bagus. Banyak diketahui bahwa sofware bajakan merugikan produsen software. Kerugiannya tidak sedikit, yaitu sebesar 1,46 miliar dollar AS atau sekitar 17,3 triliun rupiah.
Hal yang perlu lebih diperhatikan adalah fakta bahwa penggunaan software bajakan secara global justru makin meningkat dari 42% di tahun 2011 menjadi 43% di tahun 2013.
Untuk mengatasi hal ini mungkin tidak hanya cukup melakukan razia sofware, namun lebih kepada edukasi dan penggunaan software alternatif gratis berbasis open source seperti Linux. Sudah seharusnya, penggunaan software berbasis open source lebih diutamakan dan dikampanyekan karena jika pengguna software ini meningkat, otomatis akan mengurangi banyaknya pengguna software bajakan.
Sumber: ICTWatch / Kontan
Gambar: CNN.com