KUALASIMPANG – Jumlah angka putus sekolah di Aceh Tamiang tinggi, sementara alokasi APBK untuk sektor pendidikan juga memadai. Namun ternyata, besarnya dana tak menjamin kualitas terdongkrak.
JaringanPelajarAceh.com- “DPRK Aceh Tamiang akan mendorong pihak eksekutif, tidak hanya SKPK yang terkait langsung, tetapi pemangku kepentingan lainnya juga akan mencari tahu akar masalah serta solusi penyelesaian terhadap tingginya angka putus sekolah yang terjadi di Aceh Tamiang,” kata Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang.
Bisa jadi, katanya, putus sekolah ini disebabkan oleh perekonomian keluarga yang lemah dan imbas dari kemiskinan. Sehingga orang tua dan peserta didik, mengambil jalan pintas untuk berhenti sekolah tanpa berpikir panjang demi masa depan si anak.
“Jika benar angka lima ribuan siswa putus sekolah, maka akan berdampak pada potensi akan kehilangan generasi emas (lost generation) Aceh Tamiang, ini tanggung jawab kita bersama, tidak hanya SKPK terkait,” Tugas pendidikan adalah mengupayakan agar anak bisa mengenal potensi dirinya, sedangkan pendidikan berperan memberikan fasilitas agar mereka dapat mengembangkan potensinya, baik bidang akademik maupun potensi non-akademik, seperti seni dan olahraga. Jika anak mempunyai bakat tetapi tidak di didik dengan tepat, maka potensinya tidak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Demikian sebaliknya, jika anak tidak berbakat tetapi dipaksakan oleh guru dan orang tuanya, potensinya pun tidak akan tumbuh dengan baik. Pasti akan ada konflik internal dalam jiwa anak. Karena itulah, harus serasi dan seimbang antara potesi bawaan anak dengan pendidikan. Peran pendidikan dalam membangun generasi emas sangatlah penting untuk mengantarkan generasi masa kini menjadi generasi emas yang akan datang.