BANDA ACEH –Sebanyak 85 wirausahawan muda dari berbagai Universitas dari dalam dan luar negeri berkumpul di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), 14 sampai 18 Maret 2018.
Unsyiah menjadi tuan rumah Asean Student Entrepreneurship Network (ASENet) Convention II, yaitu ajang sharing informasi sekaligus pamer inovasi di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam.
Pembukaan konferensi wirausahawan muda ASEAN ini dilakukan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Dr Muhammad Dimyati, Kamis (15/3/2018).
Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengatakan, ASENet menjadi wadah bagi para pengusaha muda untuk bertukar pikiran serta membuka jaringan di lintas negara.
Menurutnya, ke depan sektor ekonomi kreatif diharapkan bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional. “Pemuda harus didorong menjadi entrepreneur agar dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan daya saing bangsa,” ujarnya.
Ketua Panitia ASENet 2018, Dr Iskandarsyah Madjid SE MM menyampaikan bahwa kegiatan itu bertujuan spesifik, yakni mengkolaborasikan wirausahawan muda ASEAN untuk membangun ekonomi ASEAN.
“Tema yang kami angkat sangat spesifik, yaitu Pengusaha Kreatif untuk Ekonomi Kreatif. Kami ingin pengusaha muda turut mendukung ekonomi ASEAN,” katanya.
ASENet 2018 di Unsyiah bukan sekadar konferensi dan presentasi makalah para wiraushawan muda dari 10 negara, tapi juga menjadi ajang untuk memamerkan produk andalan mahasiswa dari masing-masing kampus.
Hal itu diungkapkan Executive Officer Entrepreneurship Centre (EpiC) Universiti Sains Malaysia (USM), Mohd Khairul Anwar Habib Rahman BSc kepada Serambinews.com.
Dikatakan, USM mendapatkan stan di Gedung AAC Dayan Dawood yang menampilkan berbagai produk unggulan mahasiswa. Produk yang juga dijual ke publik itu di antaranya kosmetik, 3D printing, merchandise khas USM, makanan olahan, dan inovasi lainnya.
“Semua yang ditampilkan di stan ini merupakan inisiatif mahasiswa yang bernilai ekonomis,” ujar Khairul.
Sumber: Serambinews.com