Menurut Darmawan, ide awal penulisan buku tersebut saat ia membaca postingan media sosial beberapa teman yang mengisahkan peristiwa selamat dari tsunami menjelang peringatan tsunami akhir tahun 2019. Kisah tersebut, tambah Darmawan, umumnya dituliskan di media sosial dan merupakan kisah nyata yang dialami penulisnya.
“Setelah membaca postingan kisah nyata teman-teman, terpikir bagi saya untuk mengumpulkan kisah tersebut. Kumpulan kisah nyata itu akan kita bukukan dalam bentuk antologi kisah nyata tsunami. Ide ini kita lemparkan dan mendapat sambutan positif dari teman-teman,” tutur Darmawan.
Darmawan menambahkan bahwa terdapat sekitar 20 penulis yang siap membagikan kisah nyata tersebut. Para penulis ini, kata Darmawan, akan mengumpulkan kisah tersebut pada akhir Januari 2020. IGI Lhokseumawe sudah menyiapkan editor untuk buku tersebut.
“Umumnya para penulis mengalami musibah tsunami saat sedang menyelesaikan kuliah. Bahkan ada yang harusnya selesai kuliah saat tsunami itu terjadi. Oleh karena itu buku antologi ini rencananya diberi judul Sarjana Tsunami. Sebagai informasi tambahan, para penulis mayoritas merupakan guru yang bertugas di Aceh dan luar Aceh,” tutup Ketua IGI Lhokseumawe itu.
Darmawan berjanji bahwa buku tersebut akan diurus ISBN sehingga layak dikonsumsi masyarakat. Kepada para penulis sangat diharapkan untuk segera menyelesaikan tulisannya agar buku tersebut dapat diterbitkan dalam waktu dekat. (*)