Jaringanpelajaraceh.com I Aceh Utara – Riska Amelia dan Safrizal merupakan dua orang anak yatim dari Kabupaten Aceh Utara yang berhasil lolos untuk kuliah ke luar negeri tepatnya di Kampus Vistula University Polandia.
Amel panggilan sehari-hari untuk gadis kelahiran Aceh Utara pada 26 Juni 2013 merupakan seorang anak yatim, ayahnya baru meninggal dunia pada awal Januari 2021. Kini Amel tinggal bersama ibunya yang berprofesi sebagai guru di sebuah Madrasah Ibtidayah.
Kelulusannya ke Kampus di luar negeri, merupakan suatu kebahagiaan bagi keluarga dan kebanggaan masyarakat Aceh, namun dibalik semua itu ada rasa sedih yang dipendam oleh gadis yang tinggal di Gampong Matang Drien Panton Labu Kabupaten Aceh Utara ini.
“Saya sangat bangga kak bisa lulus kuliah keluar negeri, ucapnya ketika dihubungi oleh awak media ini, namun kalau berbicara tentang kendala mungkin lebih ke dana sih kak, karena mama sekarang orang tua tunggal dan gajinya tidak seberapa ditambah tanggungan keluarga yang juga bukan cuma amel, jadi tidak mungkin bagi amel untuk memaksa mama menanggung semua biaya pendidikan amel”, ungkapnya dengan penuh kesedihan.
Alumni SMAN 1 Tanah Jambo Aye ini sangat berharap Pemerintah Aceh atau donatur lainnya untuk dapat membantunya memberikan dana berangkat ke Polandia dan Biaya pada tahun pertama disana karena selajutnya akan ada bea siswa dari kampus tersebut.
“Amel sangat berharap pada Pemerintah kak, agar dibantu dana keberangkatan dan biaya tahun pertama disana,
karena Amel ingin menjadi seorang yang berguna bagi lingkungan Amel, menjadi pemudi Aceh yang mampu membawa Aceh ke tingkat internasional, Amel juga ingin membuktikan bahwa Aceh memiliki banyak sekali pemuda pemudi yang handal, kompeten dan berkualitas yang mampu membangun daerahnya sendiri”, ungkap Amel penuh harap dengan berlinang air mata.
Kisah Amel juga tidak jauh berbeda dengan Safrizal, ia juga salah satu yatim dari Aceh Utara yang lulus masuk perguruan tinggi di Eropa tepanya Vistula University Polandia jurusan Hubungan Internasional.
Safrizal merupakan putra dari ibu Sri Wahyuni yang sehari-hari hanya bekerja sebagai pedagang dan ayahnya sudah meninggal delapan tahun yang lalu.
Safrizal juga sangat berharap, pemerintah Aceh maupun donatur lainnya bisa membantu dia untuk biaya keberangkatan dan kuliah tahun pertama di Polandia.
“Saat ini saya sedang bingung untuk mencari biaya keberangkatan, maka saya sangat berharap agar Pemerintah Aceh bisa membantu biaya untuk berangkat ke Polandia, mudah-mudahan cita-cita saya melanjutkan kuliah diluar negeri tidak terhambat”,ungkapnya penuh harap.
Cerita Amel dan Safrizal merupakan sebuah kisah pilu anak-anak Aceh yang lulus Kuliah ke Luar Negeri, namun terkendala dengan biaya keberangkatannya. Kisah ini semoga mengetuk hati Pemerintah atau Donatur lainnya, agar dapat membantu dua anak yatim ini sehingga bisa meraih cita citanya.