close
Berita Terkini

Hadapi Era Disrupsi, SMKN 1 Al Mubarkeya Gelar Workshop Pembelajaran Abad 21

 

Pengawas Pembina SMKN 1 Al Mubarkeya, Drs. M.Akbari, MA, ketika memberikan arahan pada acara pembukaan.

JARINGAN PELAJAR ACEH–Aceh Besar. Dalam rangka menghadapi era disrupsi serta meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP), SMKN 1 Al Mubarkeya menggelar workshop pembelajaran abad 21 pada Rabu (11/3/2020) kepada seluruh guru di Aula sekolah tersebut di Gampong Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dan dibuka secara resmi oleh pengawas pembina Dinas Pendidikan Aceh, Drs. M.Akbari, MA

Hadir sebagai pemateri pada kegiatan tersebut Herliana, M.Pd salah satu Widyaswara dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Provinsi Aceh.

M.Akbari ketika membuka kegiatan menyampaikan bahwa, ini adalah satu keberuntungan bagi guru-guru SMKN 1 Al Mubarkeya, karena mendapatkan kesempatan yang baik untuk mengupgrade pengetahuan.

Dalam paparan materi, Herliana, lebih menekankan bagaimana konsep pembelajaran di sekolah pada Era Disrupsi, apalagi sekarang sedang berlangsung revolusi industri 4.0.

“Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21 kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi: (1) Communication (2) Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving, dan (4) Creative and Innovative”, papar Herlina.

Lebih lanjut Herlina, menyampaikan bahwa untuk mewujudkan pembelajaran abad 21 guru harus memiliki keterampilan proses yang baik dalam pembelajaran. Keterampian proses dapat diartikan sebagai keterampilan guru dalam menyajikan pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran  berpusat kepada siswa (student center), dan merangsang siswa untuk menyelesaikan masalah.

“Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan muatan pengetahuan, mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi dengan mesin”, lanjut Herliana.

“Sistem pendidikan membutuhkan gerakan kebaruan untuk merespon era industri 4.0. Tiga keterampilan yang diprediksi menjadi keterampilan paling dibutuhkan di masa depan atau di era industri 4.0 yaitu Literasi digital yang diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big Data), katanya.

“Selanjutnya literasi teknologi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan aplikasi teknologi, serta literasi manusia yang diarahkan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain”, urai Herliana secara detail kepada guru-guru SMKN 1 Al Mubarkeya.

 

Herliana, M.Pd ketika memberikan materi kepada peserta workshop

Sementara itu, Dra. Dahliati, M.Pd Kepala SMKN 1 Al Mubarkeya disela-sela kegiatan menyampaikan bahwa guru sebagai ujung tombak pembelajaran harus mampu merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar yang berkualitas, apalagi menghadapi era revolusi industri 4.0.

“Kita mengharapkan dengan berbagai pelatihan atau bimbingan teknis yang telah dilakukan selama ini, diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran”, pungkas Dahliati.