Jaringanpelajaraceh – Banda aceh, Sebanyak 5436 calon mahasiswa UIN Ar-Raniry bakal bersaing pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (UM-PTAIN), 24 hingga 25 Juni 2014 mendatang. Hal ini membuat kampus biru menduduki peringkat pertama dalam hal peserta terbanyak se-Indonesia.
Sehubungan dengan pelaksanaannya, Wakil Rektor Bidang Akademik Muhibbuthabry mengatakan pelaksanaan tes akan dilakukan di kampus UIN dan melibatkan dua sekolah yang berada disekitar kampus.
“Kita menambah dua tempat yakni MAN dan MTsN Rukoh, karena peserta yang mendaftar pun sangat banyak,” jelas Muhibbuthabry saat ditanya via telpon Minggu, (22/6).
Setelah tes, lanjutnya Lembar Jawaban Komputer yang telah diisi oleh peserta, akan langsung dikirimkan dan diperiksa di Malang. Kelulusan juga akan ditentukan secara Nasional. Jadi kata Warek 1, soal kelulusan akan ditentukan oleh pusat dan bukan kewenangan dari kampus. Menurutnya tugas kampus hanya melaksanakan tes saja.
Mengenai persiapan, Muhibbutabry mengatakan mengenai sarana belum selesai seluruhnya. Lokasi ujian yang berbeda, juga membuat persiapan belum tuntas hingga saat ini. Ia juga mewanti-wanti tentang lembar soal yang tidak cukup diberikan dari pusat, mengingat beberapa tahun terakhir kejadian tersebut hampir selalu terjadi.
Sementara itu, panitia UM-PTAIN, Syarbini mengungkapkan, tiga bidang yang dipilih peserta tes terdiri dari Ilmu Pengetahun Alam, Ilmu Pengetahun Sosial, dan Ilmu Pengetahun Campuran. Masing-masing pilihan tersebut tetap mengikuti ujian yang akan dimulai pukul 08.15 WIB nanti. Pada hari pertama, calon Maba akan mengikuti Tes Potensi Akademik bersama.
“Hari kedua nanti peserta akan mengerjakan soal sesuai dengan pilihan jurusan yang dipilihnya. Bagi yang IPC akan mengerjakan kedua jenis soal yaitu IPA dan IPS,” jelas Syarbini.
Syarbini juga mengingatkan kepada peserta yang telah mendaftar dapat langsung melihat dan memastikan tempat dan ruang pelaksanaannya sehari sebelum ujian dilaksanakan agar tak kesulitan mencari ruang saat hari H.
Kesulitan pada sistem online
Terkait dengan kendala yang dihadapi selama proses penerimaan mahasiswa baru, Muhibbuthabry menjelaskan, penggunaan sistem online yang digunakan masih belum memadai. Selain itu juga kesiapan fisik seperti gedung dan juga sumber daya manusia belum mencukupi.
“Kita juga susah di sistem online yang baru diterapkan ini, karena belum terlalu memadai, seperti misalnya tiba-tiba mati lisrik. Juga tenaga pengajar yang sedang dipersiapkan,” ungkapnya.
Muhibbuthabry berharap agar calon-calon mahasiswa baru nantinya tak hanya diterima dalam status sebagai mahasiswa UIN Ar-Raniry saja. “Artinya bukan mengejar kuantitas, tapi juga meningkatkan kualitas dengan penguatan karakter. Penguatan karakter akan dilaksanakan di Ma’had Jamiah selama enam bulan, itu kita lakukan agar tampak karakteristik UIN Ar-Raniry,” pungkas Warek
Ia juga meminta dalam proses pelaksanaan ujian nantinya, baik peserta ataupun pengawas dapat menjaga ketertiban dan keamanan jalannya ujian. Sehingga dapat menciptakan suasana ujian seperti yang diharapkan. []
Sumber: sumberpost | [rm]