Sudah menjadi rahasia umum, membaca buku sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, dan menambah wawasan serta pengetahuan. Namun, studi terbaru yang diterbitkan pada journal Science & Medicine menemukan manfaat lain dari membaca buku.
Berdasarkan pola membaca dari 3.635 orang berusia 50 tahun atau lebih, ditemukan bahwa mereka yang rajin membaca buku, hidup dua tahun lebih lama bila dibandingkan dengan mereka yang tidak membaca buku.
Dilansir dari situs theguardian.com, menurut Avni Bavishi, Martin Slade dan Becca Levy, peneliti dari Yale University School of Public Health, seseorang yang membaca buku lebih dari 30 menit setiap hari hidup jauh lebih lama.
Dalam jurnal mereka yang berjudul “A Chapter a Day: Association of Book Reading With Longevity”, diungkapkan jika seorang pembaca dibandingkan dengan seorang non-pembaca, maka dari rata-rata umur manusia, seorang yang bukan pembaca memiliki tambahan waktu 85 bulan atau 7,08 tahun. Sedangkan mereka yang bukan pembaca buku memiliki waktu 108 bulan atau 9 tahun.
Dari perbandingan tersebut terlihat, mereka yang rutin membaca buku minimal 30 menit sehari bisa bertahan 23 bulan lebih lama bila dibandingkan mereka yang tidak membaca buku.
“Kami menemukan bahwa membaca buku memberikan manfaat lebih besar daripada membaca Koran atau majalah. Kami menemukan bahwa efek ini mungkin terjadi karena buku lebih banyak melibatkan pikiran pembaca – memberikan lebih banyak manfaat kognitif, dan arena itu meningkatkan masa hidup,” ungkap Avni Bavishi salah satu peneliti dari Yale University School of Public Health.
Jurnal tersebut juga mengungkapkan, dalam membaca terdapat dua proses kognitif yang terlibat sehingga membuat para pembaca memiliki umur yang panjang.
Pertama, membaca buku memicu ‘proses lamban dan mendalam’ dari ‘pembacaan yang mendalam’.
Maksudnya, dalam membaca terdapat sebuah keterlibatan kognitif yang terjadi saat pembaca menarik koneksi ke apa yang dia baca, kemudian menemukan hubungannya ke dunia luar, dan akhirnya mengajukan pertanyaan tentang konten buku yang disajikan.
Keterlibatan kognitif mungkin menjelaskan mengapa kosa kata, penalaran, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis menjadi meningkat karena membaca buku.
Kedua, buku dapat memicu empati, persepsi sosial, dan kecerdasan emosional. Ketiga hal itu merupakan proses kognitif sehingga menyebabkan kelangsungan hidup menjadi lebih besar.
Melihat manfaat-manfaat buku diatas, terlihat jelas sekali perbedaan antara mereka yang membaca buku dan mereka yang tidak membaca buku.
Namun sayangnya, di Indonesia tingkat pembaca buku masih sangatlah kurang. Hal tersebut tak hanya terkait dengan ketertarikan masyarakat terhadap buku, tetapi juga kepada sumber daya buku yang tersedia.
Hal tersebut sangat mungkin terjadi, apalagi bagi mereka anak-anak Sekolah Dasar Negeri yang memiliki akses terbatas terhadap buku-buku.
Padahal dengan keberadaan buku, tidak hanya menambah ilmu dan umur yang mereka miliki, namun juga bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak tersebut untuk mengejar impian dan masa depan yang lebih cerah.
Melihat kenyataan pahit tersebut, apakah tindakan nyata yang bisa kita lakukan? Kemudian bagaimana cara kita untuk bisa membantu mereka?
Untungnya saat ini terdapat Gerakan #BukuUntukIndonesia. Gerakan yang digagas oleh BCA ini hadir menciptakan perubahan bagi anak-anak di Indonesia untuk memiliki pengetahuan yang #LebihBaik lagi, sekaligus juga memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak dalam mengejar impian dan masa depan yang lebih cerah.
Bagi yang ingin berpartisipasi, kita bisa turut membantu dengan menyumbangkan dana dan penyaluran buku dengan klik disini.
Nantinya setiap dana yang masuk akan digunakan untuk pembelian buku dan akan disumbangkan ke Sekolah Dasar Negeri yang membutuhkan di 60 daerah Indonesia, dimana masih sangat terbatas akses bukunya.
Semoga dengan gerakan #BukuUntukIndonesia ini bisa menjadi jalan bagi anak-anak Indonesia untuk rutin membaca sehingga segala manfaat yang dimiliki dari membaca buku bisa mereka rasakan dan mereka pergunakan.
(sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2017/06/23/ingin-hidup-lebih-lama-rajinlah-membaca-buku)