X

Kerjasama dengan Pusat Riset PMRI USK, Disdik Kabupaten Aceh Tengah Laksanakan Pelatihan dengan Pola In-On-In

Aceh Tengah _ Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah bekerja sama dengan Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) Universitas Syiah Kuala (USK) melatih guru SD se Kabupaten Aceh Tengah, kegiatan ini terus berlanjut sejak tahun 2021. Seluruh kegiatan dilaksanakan selama 12 hari kerja sejak awal bulan Maret 2022

Muslim Hakim MY, SPd, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan menyebutkan berbeda dengan pelatihan tahun 2021, pada tahun 2022 ini pola pelatihan yang diterapkan adalah Pola In-On-In. Maksudnya, peserta mengikuti pembekalan materi dan diskusi persiapan mengajar selama empat hari (kegiatan IN 1) lalu menerapkan di sekolah masing-masing (kegiatan ON) setelah itu mengkaji hasil penerapan (kegiatan IN 2).

Lanjutnya, kegiatan pelatihan diikuti oleh 37 guru SD dari berbagai sekolah yang tersebar di Kabupaten Aceh Tengah, Kabid GTK juga mengucapkan selamat kepada enam peserta terbaik dan berharap segera berbagi kepada guru-guru yang belum mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan Matematika Realistik.

Sementara itu, Prof. DR Rahmah Johar yang merupakan Kepala PRP-PMRI USK mengatakan, mereka menyambut baik kerjasama ini, karena dengan diadakan kegiatan ini guru dapat melakukan praktek langsung karena mempelajari pendidikan matematika realistik tidak tuntas kalau hanya dilakukan dalam bentuk diskusi di ruang pelatihan (kegiatan IN) saja.

“Pada pelatihan ini materi yang adalah 1) penjelasan tentang Pendidikan Matematika Realistik dan kaitannya dengan kelas yang Demokratis; 2) analisis strategi berfikir siswa dalam menyelesaikan masalah yang real serta menantang; 3) merancang lintasan belajar dalam bentuk gunung es untuk materi luas persegipanjang, volume balok, dan pengolahan data; dan 4) Peer teaching persiapan mengajar”, ujar Rahmah Johar yang juga merupakan salah satu narasumber pada kegiatan ini

Rahmah Johar menambahkan, sebelum kegiatan ON, peserta juga dilatih oleh fasilitator daerah untuk membuat video pembelajaran supaya peserta memiliki pengalaman mendokumentasikan aktivitas pembelajaran yang inovatif untuk dibagikan kepada guru lain di Kecamatan mereka masing-masing.

Diakhir kegiatan dia mengingatkan kembali bahwa tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi juga belajar supaya mengikuti tantangan perubahan zaman dan menyesuaikan dengan kebutuhan anak didik. Guru hendaknya juga menjadi guru yang refkelektif, kalau bisa sekaligus menjadi teacher as researcher.

Tuti Zubaidah, MPd salah satu Narasumber menyebutkan setelah praktek mengajar, guru dan narasumber melakukan refleksi tentang kejadian-kejadian penting di kelas yang dikaitkan dengan prinsip Realistic Mathematics Education (RME) serta Pedagogical Content Knowledge (PCK), Selain itu, setiap guru melakukan editing video pembelajarandan sebagian dari mereka meng-upload di Youtube sehingga dapat berbagi dengan guru lain.

Setiap guru menerapkan Pendidikan Matematika Realistik sebanyak dua pertemuan dan direkam oleh guru di sekolah yang bersangkutan dan juga oleh tim PRP-PMRI dari IAIN Takengon. Pengambilan rekaman langsung oleh tim PRP-PMRI bertujuan membantu guru mendapatkan hasil rekaman yang lebih baik dan narasumber dapat menyaksikan langsung kejadian di kelas, tambah Ega Gradini dosen IAIN Takengon yang juga terlibat dalam kegiatan pelatihan.

Pada acara penutupan salah satu peserta menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka karena mereka belajar cara merancang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang didahului dengan membuat rancangan aktivitas dalam bentuk gunungg es (Ice Berg) yang memuat level situation, model of, model for, dan formal knowledge. Melalui aktivitas ini siswa belajar secara aktif menyelesaikan masalah yang menantang mereka untuk berfikir. Selama ini guru sering mengandalkan buku paket

fitriadi:
Related Post