ASRAMA mahasiswa Aceh Barat Daya yang dibangun oleh Kerajaan Arab Saudi diharapkan dapat menjadi “kampus” kedua bagi mahasiswa.
“Asrama tidak hanya menjadi tempat tinggal semata, tapi juga menjadi ‘kampus’ kedua bagi mahasiswa, dengan mengisi berbagai kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan intelektualitas,” kata Ketua Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Kabupaten Aceh Barat Daya (Hipelmabdya) Banda Aceh, Fendi Satria Daroesman, Jumat 25 April 2014.
Menurutnya, asrama harus dijadikan sebagai wadah produktif guna melahirkan generasi muda yang peduli dengan pembangunan daerah. Selain itu, dalam waktu dekat mahasiswa dan paguyuban kecamatan akan duduk dengan Pemerintah Abdya untuk membahas mekanisme pengisian personalia dan aturan asrama.
“Sehingga diharapkan ke depan tidak terjadi permasalahan-permasalahan yang dapat merusak hubungan silaturahmi mahasiswa,” ujarnya.
Terkait pengelolaan, Fendi mengatakan secara umum menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Abdya. Sementara secara khusus akan ditangani oleh penghuni asrama.
“Ya mungkin, seperti kebersihan asrama dan perwatan yang berskala kecil lainnya akan menjadi tanggung jawab bersama. Dan hal tersebut akan menjadi salah satu rekomendasi dari rapat bersama seluruh paguyuban kecamatan nantinya,” kata mahasiswa Fisipol Unsyiah ini.
Seperti diketahui, pada Rabu 23 April lalu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Kerajaan Arab Saudi, Abdulrahman AR Robhan telah meresmikan asrama bantuan Kerajaan Arab Saudi di Desa Lamgapang, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
Peresmian itu dilakukan secara simbolis dengan memotong pita oleh Wamendagri Kerajaan Arab Saudi. Turut hadir Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Bupati Abdya, Jufri Hasanuddin beserta pejabat dari daerah berjuluk Breuh Sigupai tersebut.[]
Sumber: atjehpost.com