Jaringanpelajaraceh – Sekolah Menengah Atas (SMA)Fatih Putra berhasil meraih empat juara pada perlombaan yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Aceh dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Juara diperoleh pada cabang lomba cerita rakyat dan pidato bahasa inggris, yang diumumkan pada Peringatan HAN di Anjong Mon Mata, Rabu (27/8).
Wakil Ketua Panitia Penyelenggara HAN, Sri Hardina kepada Serambi mengatakan perlombaan tersebut dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori usia 7 sampai 12 tahun dan usia 13 sampai 18 tahun. Sementara penilaian yang dilakukan yaitu penampilan, kemampuan mempengaruhi audiens, isi yang disampaikan, serta penggunaan bahasa.
“Perlombaan ini sudah kita laksanakan selama empat hari (11-14 Agustus) di Auditorium RRI. Dan pemenangnya kita umumkan pada peringatan Hari Anak Nasional,” ujarnya.
Peringatan HAN ini juga dilengkapi dengan penampilan Amira Sausan Karima (7), putri Aceh yang berhasil meraih juara II Hafizh Quran, dan Najla Nur Salsabila (9) juara I lomba cerita rakyat pada peringatan HAN tahun ini. Kegiatan ini dihadiri seratusan murid TK, SD, SMP, dan SMA yang menampilkan berbagai tarian kreasi serta membaca puisi.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs Darmawan MM mewakili Gubernur Aceh dalam sambutannya mengatakan, di bidang kesehatan Aceh masih memiliki angka kematian bayi dan tingkat gizi buruk yang relatif tinggi. Sementara di bidang sosial, pergaulan bebas di kalangan remaja Aceh, serta kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat.
“Terkait kekerasan terhadap anak pemerintah pusat baru saja menerbitkan Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kekerasan seksual terhadap anak. Di dalamnya dituntut agar adanya peran aktif semua lembaga untuk melindungi anak, termasuk para kepala daerah,” kata Darmawan.
Kepala BP3A Aceh, Dahlia MAg menambahkan kasus gizi buruk terjadi disebabkan karena faktor kemiskinan, dan umumnya di perkampungan. Sebab itu untuk mengurangi kasus ini, pihaknya bekerjasama dengan KB Aceh mensosialisasikan agar ASI eksklusif diberikan hingga umur anak dua tahun, dan penambahan gizi melalui kegiatan posyandu setempat.
Sumber : Serambinews.com