Program Director MM Executive Tubagus Hanafi Soeriaatmadja menjelaskan muara terbentuknya program pendidikan berteknologi tinggi ini. Dilihat dari sudut pandang luas Indonesia, menurut Tubagus, pertumbuhan ekonomi di atas 7 % di luar Jawa, sementara pertumbuhan ekonomi di Jawa di bawah lima persen. Sementara itu, sekolah dan pendidik hampir keseluruhan terpusat di Pulau Jawa.
“Artinya, ekonomi tumbuh tidak dibarengi dengan perkembangan pendidikan yang ada. Dari sudut pandang lebih sempit lagi, yaitu dilihat dari sudut pandang warga Jakarta, tak sedikit eksekutif muda yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Padahal, kebanyakan dari mereka masih memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi,” ujar Hanafi kepada Kompas.com di di BINUS Business School, Jakarta, pekan lalu.
Hanafi mengungkapkan, ada dua hal yang menjadi kendala mereka meraih pendidikannya, yaitu waktu dan lokasi.
“Kemudian kami mencoba mencari solusinya, yaitu metode pendidikan yang bisa diakses orang luar Pulau Jawa, serta tidak terbatas lokasi dan waktu. Kami hadirkan MM Online ini sebagai salah satu solusi,” kata Hanafi.
Hanafi mengatakan, program MM Online adalah program hybrid atau ramah lingkungan. Jika di kelas biasa atau umum ada jadwal dan jam kuliahnya, pada MM Online ini mahasiswa bebas untuk belajar maupun me-review mata kuliah kapan pun ia mau.
Namun, lanjut Hanafi, bukan berarti kebebasan itu tanpa kontrol. Walaupun mendapat kebebasan untuk kuliah secara online, pihak universitas tetap memberikan batas waktu ataudateline pengumpulan tugas.
Tak hanya pengumpulan tugas yang diberikan batas waktu. Semua pertanyaan mahasiswa kepada dosen pun ada batas waktunya. Misalnya, jika mahasiswa bertanya pada Senin, dosen dapat menjawab satu hingga tujuh hari ke depan.
Pengalaman
Sampai saat ini, Binus University telah berpengalaman selama empat tahun menggelar program online, yaitu Binus Online Learning untuk program S-1. Adapun untuk program master atau S-2 berbasis teknologi, binus mempeloporinya dengan menawarkan metode MM Online.
“Sehingga dalam membangun sistem online di MM Online ini Binus tidak perlu lagi melewati proses yang berliku,” ujar Hanafi.
Secara teknis, jumlah mahasiswa dibatasi menjadi 25 mahasiswa tiap kelasnya. Padahal, sistem perkuliahan online bisa mencapai kapasitas hingga ratusan mahasiswa. Namun, karena alasan efektifitas belajar mengajar dan sebagai kampus yang memiliki Akreditasi A, seorang dosen di Binus tidak boleh mengajar lebih dari 25 mahasiswa tiap kelasnya.
“Karena berbasis teknologi dan internet, teknik atau metode pembelajaran yang kami terapkan tidak lagi utuh dengan tatap muka setiap hari di kelas, melainkan melalui video conference,diskusi kelompok (via chatting), dan sebagainya menggunakan perangkat teknologi dan internet,” papar Hanafi.
Namun, lanjut Hanafi, kegiatan tatap muka tetap dilaksanakan. Paling tidak, kata dia, kegiatan tatap muka di kelas dilaksanakan selama dua kali, yaitu di awal dan akhir semester. Kegiatan tatap muka pertama dilaksanakan saat perkenalan antar mahasiswa dengan sang dosen.
“Di pertemuan pertama itu itu akan dijelaskan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku selama perkuliahan dan penjelasan terkait perkuliahan berbasis online,” kata Hanafi.
Setiap minggunya, para mahasiswa juga mendapatkan materi mata kuliah lewat powerpointsatau slide presentations yang dilengkapi dengan suara (voice) sang dosen. Mahasiswa dapat belajar dan me-review pencapaian pembelajarannya kapan pun ia inginkan.
“Setelah mendengarkan review dan presentasi, mahasiswa berkewajiban mengisi top up quizterkait materi yang telah dipelajari sebelumnya. Materi dapat dilanjutkan kalau seluruh pertanyaan dalam quiz itu dapat dijawab dengan benar,” ujar Hanafi.
Di hari berikutnya, dosen bersama mahasiswa belajar melalui alternatif lain, dengan forumchatting dan blog. Alternatif belajar ini menjadi sarana mahasiswa untuk memberikan pendapat berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh dosen maupun sebaliknya. Dalam satu sesi ini, dimana satu mata kuliah dipelajari selama tiga bulan, akan ada satu kali dalam tiga bulan, metode pembelajaran melalui video conference.
Hanafi menjelaskan, video tersebut merupakan video belajar antarmahasiswa dengan dosen. Metode perkuliahan ini dapat berupa presentasi tugas, diskusi langsung, maupun kuliah dari dosen tamu.
“Di akhir perkuliahan tetap akan ada kegiatan temu muka dengan pelaksanaan ujian akhir. Hal ini untuk menanggulangi upaya kecurangan, misalnya saja jangan sampai sekretarisnya yang mengerjakan ujian, karena online dan tidak ada yang mengawasi,” kata Hanafi.
Untuk Anda semua yang berminat mengikuti perkuliahan BINUS MM Online, pendaftaran perkuliahan sudah ditutup pada 2 Oktober 2013 lalu. Pada Desember ini, program MM online baru akan diujicobakan kepada mahasiswa dan mulai aktif pada Februari 2014 mendatang.