* Dituduh pukul murid
SIGLI – Kasus pemukulan murid oleh oknum guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kampong Asan, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie, telah dilaporkan ke Kankemenag setempat. Kasus itu dijadwalkan akan diselesaikan besok, Senin (9/12).
Menurut keteragann kepala MIN Kampong Asan, Drs Arbi, yang dihubungi Serambi kemarin menyebutkan, kasus dugaan pemukulan murid oknum guru di madrasah yang dipimpinannya itu telah disampaikan ke Kankemenag Pidie. Dijelaskan Arbi, peristiwa itu terjadi saat Bad seorang guru di madrasah itu menanyakan pada murid yang berada dalam kelas kelas V yang kebetulan saat itu belum ada guru yang masuk ke ruang tersebut. Sehingga proses belajar mengajar di kelas V belum berlangsung. Tiba-tiba masuk Bad ke ruang tersebut. Lalu, menanyakan kepada murid pelajaran apa hari ini. Kebetulan, sebagian murid menjawab pelajaran Penjaskes dan sebagian lagi menyebukan Quran Hadis.
Murid yang menjawab Panjaskes termasuk Islami Sadakta putri dari Fauzi dipanggil ke depan. Masih menurut keterangan Arbi, saat itu Bad menarik jilbab murid itu dan guru tersebut membantah memukul murid.
Kata Arbi, tindakan yang dilakukan oknum guru kemungkinan ada kaitannya dengan riwayat penyakit bahwa oknum guru itu menderita darah tinggi. “Kasus itu baru satu kali terjadi di MIN Kampong Asan. Saya juga telah menasehati Pak Bad, bahwa sekarang guru dilarang berbuat kekerasan pada murid,” katanya.
Sementara menurut Fauzi orang tua murid tersebut mengaku sangat kecewa terhadap prilaku oknum guru MIN Kampong Asan yang memukul anaknya. Katanta Fauzi, oknum guru itu merasa tersinggung dengan jawaban murid itu. Sehingga tak mampu membendung emosi dan memukul murid, sehingga murid kelas V MIN tersebut menangis. Seharusnya, tambah Fauzi jika ada masalah di rumah, guru tidak membawa ke sekolah, sehingga murid tidak menjadi korban. “Kami berharap kasus pemukulan terhadap murid tidak terjadi lagi. Kantor Kemenag Pidie harus memeberikan teguran dan mengevaluasi terhadap oknum guru tersebut,” pinta Fauzi.(naz)