jaringanpelajaraceh.com– Banda Aceh,Rapai sebagai salah satu seni dan budaya masyarakat Aceh ikut memeriahkan pembukaan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) VIII 2017 di Provinsi Aceh, Senin (9/10) malam.
Tari ini memanfaatkan Rapai, alat musik sejenis Rebana yang mengiringi para penari. Setiap penari menabuh satu Rapai. Ada sekitar 500 penari yang bakal membawakan Rapai sehingga ada 500 rapai yang ditabuh. 500 penabuh rapai itu terdiri atas 430 penari rapai geleng dan 70 orang penabuh rapai pasee, rapai geurimpheng, dan rapai uroh.
Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama, Imam Safei mengungkapkan, penampilan seni dan budaya lokal Aceh sebagai langkah mweujudkan tema besar Pentas PAI, Merawat Keberagaman, Memantapkan Keberagamaan.
Dengan hal itu, Pentas PAI juga bisa menyosialisasikan Islam rahamtan lil alamin,” ujar Imam Safei.
Selain Tari Saman yang terkenal itu, Aceh juga mempunyai Tari Rapai dengan syair-syair religius sehingga dapat memperkuat rasa cinta terhadap keberagaman Indonesia dengan tetap meneguhkan keberagamaan.
500 penari rapai yang telah dipersiapkan menampilkan gerak tari dan musik tradisonal, dipadukan dengan musik modern. Para penari berasal dari Komunitas Ragam Aceh Kreatif.
Kegiatan yang melibatkan 907 peserta dari unsur SD, SMP, SMA, dan SMK ini juga menyajikan sejumlah penampilan budaya-budaya local seperti tari saman, dan tari Pameulia Jamee yang akan dibawakan langsung oleh para siswa dan siswi dari Aceh.
Di antara bidang yang akan dilombakan dalam kegiatan yang berlangsung hingga 14 Oktober 2017 ini yaitu, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Cerdas Cermat PAI, Kaligrafi Islam, Seni Nasyid, Debat PAI, dan Kreasi Busana Muslim.
Selain dihadiri oleh Kepala Kanwil se-Indonesia, kegiatan yang pertama kali digelar di luar Pulau Jawa ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Provinsi Aceh Irwandi Yusuf. (Fathoni)
sumber:www.nu.or.id