Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta-Kemendikbud-Mengenakan batik bernuansa hijau, Iim Gunawan, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Subang, menghadiri Kick off Meeting dan Penandatangan Technical Arrangement
Pelaksanaan Program Percontohan Revitalisasi SMK Bidang Pertanian, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta (8/2/2018). Sekolah yang dipimpinnya merupakan satu dari dua sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah percontohan untuk program ini bersama SMKN 5 Jember.
Senyum Iim mengembang saat menceritakan proses dari awal hingga SMKN 2 Subang dipilih menjadi sekolah percontohan program kerjasama pemerintah Indonesia-Belanda ini. Ia menceritakan pada tahun 2016, ada kunjungan dari Kantor Staf Kepresidenan ke sekolahnya dan menanyakan bagaimana sekolah tersebut menyiapkan sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian.
Menjawab pertanyaan itu dirinya menjelaskan bahwa SMKN 2 Subang mengadakan latihan dasar ketarunaan selama tiga bulan saat kelas X. Keluaran dari kegiatan ini adalah anak menjadi displin. Selama tiga bulan, peserta didik masuk sejak pukul lima pagi hingga pukul empat sore. Hal ini untuk membangkitkan karakter siswa. “Bila sudah terjadi akan mudah mengatur,” ujarnya.
Menurutnya, sektor industri juga sudah mengakui keberhasilan program ini. Siswa yang dididik karakter dengan baik akan lebih mudah saat terjun ke dunia kerja.
Iim menuturkan bahwa keunggulan utama sekolah yang dipimpinnya ini ada dua. Pertama yaitu menerapkan sistem ketarunaan, dan yang kedua adalah menjalin kerjasama dengan industri melalui teaching factory di sekolah. Kerjasama ini mengajarkan siswa untuk dapat menghasilkan sesuatu dengan usahanya.
“Hasil produk kami sudah dijual sampai ke Jogja,” sebutnya bangga. Bahkan ia mengaku sempat menolak permintaan dari daerah lain karena khawatir tidak bisa memenuhi permintaan.
Menjadi satu dari sekolah percontohan se-Indonesia diakuinya merupakan beban moral yang cukup besar. Namun ia tidak menampik, dengan ditunjuknya SMKN 2 Subang menjadi sekolah percontohan, menjadikan para guru dan siswa di sekolah tersebut semakin bersemangat.
Iim berharap program kerjasama Indonesia dan Belanda dalam merevitalisasi SMK di bidang pertanian ini tidak tanggung-tanggung, sehingga dapat membuat jurusan pertanian tidak lagi dipandang sebelah mata. Ia juga berharap para lulusan SMK bisa memiliki sertifikat keterampilan yang diakui oleh dunia industri.
Sebelumnya Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud menandatangani perjanjian kerjasama dengan pemerintah Belanda dalam merevitalisasi SMK di bidang pertanian. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, diantaranya Kemendikbud, Kantor Staf Kepresidenan, Kementerian Pertanian, Kedutaan Besar Belanda, Institut Pertanian Bogor, Universitas Wageningen, serta mitra industri.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, menyampaikan perjanjian kerjasama ini berbeda dari biasanya. Program ini langsung menunjuk lokasi SMK yang akan menjadi sekolah rujukan. Alasan hanya dua sekolah yang dipilih sebagai sekolah percontohan program ini agar dapat fokus sampai program benar-benar berjalan. (Anang Kusuma).
sumber:https://www.kemdikbud.go.id