Banda Aceh – Pola pendampingan sistematis dari orangtua kepada anggota keluarga atau biasa disebut pendidikan Parenting adalah salah satu cara untuk menangkal pengaruh buruk globalisasi seperti pergaulan bebas, tawuran, narkoba dan kekerasan seksual.
jaringanpelajaraceh.com-Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Aceh, Darwati A Gani, kepada awak media usai menyampaikan sambutan pada acara Seminar Parenting Berbasis Karakter, yang diselenggarakan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) bekerjasama dengan Ikatan Istri Pimpinan BUMN, di Anjong Mon Mata, Kamis (5/10/2017).
Seminar hari ini sangat penting untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang pendidikan parenting. Usai mengikuti kegiatan ini, kita berharap para peserta dapat menyampaikan dan menerapkankepada lingkungan dan anak didik. Sehingga permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di keluarga bisa di minimalisir,” ujar Darwati.
Dalam sambutan singkatnya, Darwati mengungkapkan bahwa parenting juga telah diperintahkan Allah dalam Surat At Tahrim Tahrim ayat 6, yang artinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan.
Darwati menegaskan, makna dari ayat ini menunjukkan betapa besarnya tanggungjawab orangtua dalam membangun keluarga yang utuh. Oleh karena itu, pola pembinaan keluarga wajib menjadi perhatian, sebab hal itu sangat menentukan karakter dan perilaku anak di masa depan.
Meski baru popular, namun istilah dan semangat parenting telah ada dalam Al-Quran, Hadits dan kearifan lokal masyarakat Aceh. Surat At Tahrim ayat 6 telah menegaskan, bahwa parenting adalah salah satu hal utama yang ditekankan dalam Islam,” ungkap Darwati.
Pendidikan Parenting Berbasis Karakter
Oleh karena itu, selaku orang tua, Darwati mengajak semua pihak untuk tidak tinggal diam melihat kondisi generasi terkini yang sangat rentan terhadap pengaruh buruk globalisasi. Para orang tua harus mampu melakukan langkah tepat untuk mengantisipasi pengaruh negatif tersebut agar tidak merebak terlalu jauh.
Kita harus bisa menciptakan saringan terbaik untuk menyeleksi budaya yang masuk, sehingga jika pengaruh globalisasi itu tidak sesuai budaya lokal, kita dapat menyingkirkannya. Di sinilah dibutuhkan adanya advokasi parenting yang berbasis karakter,” imbuh Darwati.
Pemahaman tentang parenting berbasis karakter ini tentu sangat penting kita kuasai sebagai dasar dalam mendidik anak-anak agar terarah dengan baik. Oleh karena itu, pada seminar ini kita mencoba untuk menggali lebih jauh dan mendengarkan paparan ahli tentang apa dan bagaimana cara menerapkan Parenting berbasis karakter ini,” sambung Darwati.
Darwati berharap, kehadiran sejumlah narasumer dan para ahli parenting pada seminar ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga pengetahuan yang disampaikan dapat dijadikan sebagai modal berharga dalam membangun keluarga serta menjadi contoh bagi pembinaan keluarga yang bahagia, dan pembinaan anak-anak yang berkualitas.
Darwati juga mengungkapkan, dalam beberapa kesempatan dirinya juga sempat menyampaikan kepada Gubernur Aceh agar sebahagian dana desa dialokasikan untuk kegiatan pembangunan Sumber Daya Manusia terkait dengan membangun keluarga dan mendidik anak yang baik.
Jadi harus ada paradigma bersama bahwa membangun desa bukan semata membangun fisik atau infrastruktur, karena tanpa pembangunan sumber daya manusia yang baik, maka pembangunan tidak akan berjalan dengan baik,” pungkas Darwati A Gani.
Sementara itu, Eri Imam Apriyanto, selaku Ketua Ikatan Istri Pimpinan BUMN, menjelaskan bahwa pendidikan parenting merupakan program nasional yang digagas oleh OASE KK untuk mendukung program Revolusi Mental Presiden Joko Widodo.
Ini merupakan salah satu bentuk dukungan IIP BUMN. Kita berharap Ketua Dekranasda Aceh dapat pula mengkampanyekan dan mensosialisasikan permasalahan parenting ini secara lebih luas, baik untuk anggota PKK, Dekranasda dan para guru PAUD, karena para gurulah yang akan bersentuhan langsung dengan anak didik.”
Sementara itu, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Seminar Pendidikan Parenting Berbasis Karakter itu, Eri menekankan, bahwa keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama untuk anak-anak.
Pola asuh akan berpengaruh bagi perkembangan dan kehidupan anak di masa mendatang. Oleh karena itu, keterlibatan keluarga dalam pendidikan akan berpengaruh pada prestasi anak di masa mendatang,” tambah Eri
Meski bukan pekerjaan instan, namun Eri meyakini jika dijalankan dengan baik, maka program ini akan membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
“Memang dampaknya tidak bisa segera kita rasakan. Namun kita yakin dalam 5 atau 10 tahun ke depan program ini akan membuahkan hasil sesuai dengan harapan kita semua,” pungkas Eri Imam Apriyanto. (Ngah)
sumber:humas.acehprov.go.id