Jaringanpelajaraceh.com – Sarat kekerasan yang dilakukan oleh pelajar senior terhadap junior di lingkungan sekolah, Masa Orientasi Sekolah (MOS) sebaiknya dihapus. Hal itu dikatakan oleh pengamat pendidikan Jimmy Paat. Kegiatan orientasi sekolah dengan bergaya militer ini sangat merugikan mental pelajar.
“Mereka meniru pendidikan militer, tapi tak paham dan tidak pernah bertanya langsung pada instruktur militer tentang peraturan pendidikan militer yang sebenarnya,” kata Jimmy dikutip dari tempo.co, Senin (25/8).
Mayoritas panitia MOS di sekolah dinilainya tidak begitu mengerti sistem pendidikan militer. Orientasi yang penuh kekerasan berlaku karena kebiasaan. Padahal menurutnya, pelatihan militer jauh berbeda dengan pendidikan umum.
Karena itu, Jimmy berharap Dinas Pendidikan segera menghapus kegiatan MOS. Membangun pendidikan berkarakter bisa dilakukan dengan banyak hal positif lainnya. Ia mencontohkan kegiatan berbasis seni dan olahraga yang melatih siswa untuk mampu terbiasa tampil di depan umum.
Pada awalnya, MOS bertujuan untuk memperkenalkan visi dan misi sekolah serta menjalin komunikasi antara murid baru, murid lama, serta perangkat karyawan dan guru. Namun belakangan, orientasi siswa ini menyimpang pada kekerasan dan senioritas hingga menimbulkan korban siswa baik secara fisik dan mental.
“Hal ini tampak dipaksakan, maka lebih baik dihapuskan saja karena kekerasan dalam orientasi sekolah sama sekali tidak dibenarkan,” ujar Jimmy.
sumber: Sumberpost.com