Lhoksukon – Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Aceh Utara periode 2022 – 2027 resmi dilantik. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua IGI Provinsi Aceh, Drs Imran, pada Senin (12/9) di aula kantor Bupati Aceh Utara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Utara, Dr A Murtala MSi, meminta organisasi profesi (orprof) guru untuk bersinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh Utara.
“Hari ini kita dihadapkan dengan berbagai tantangan. Perubahan selalu terjadi. Berbagai organisasi hadir untuk menjawab perubahan tersebut. Melalui sinergisitas berbagai organisasi dapat menghimpun tujuan peningkatan kualitas pendidikan,” ujar Murtala.
Dikatakan Murtala bahwa adanya orprof akan lebih mudah untuk saling sharing informasi. Setiap orprof dapat mengambil peran tertentu. IGI sudah, lanjut Murtala sudah berbuat dan yang pertama memberikan pembelajaran bagi guru dalam adaptasi digital.
“Pandemi mempercepat proses digitalisasi. Oleh karena itu guru harus mengembangkan diri. Semoga IGI terus berkobar. Saya menaruh harapan besar adanya perubahan guru kea rah lebih baik di bawah peran IGI,” sebut Murtala.
Ketua IGI Wilayah Aceh, Drs Imran, dalam sambutannya menegaskan bahwa pendidikan tidak pernah berhenti. Tanpa pendidikan, tambah Imran, suatu daerah akan tertinggal. Semua persoalan dapat diselesaikan dengan pendidikan.
“IGI Aceh telah melatih lebih dari 3000 guru untuk menulis. Lebih dari 700 judul buku sudah ditulis guru dan siswa setelah dilatih IGI,” ucap Imran.
Imran menambahkan bahwa IGI adalah orprof pertama yang melatih guru tentang virtual learning, bahkan sebelum pandemic terjadi. IGI terus bergerak meskipun tanpa iuran dan dukungan anggaran dari pemerintah.
Sementara itu, Ketua IGI Kabupaten Aceh Utara, Qusthalani MPd, menyebutkan bahwa IGI hadir untuk menghiasi dunia pendidikan. Antusiasme guru untuk meningkatkan kompetensi sangat luar biasa sehingga banyak program lahir dari IGI Aceh Utara.
“Literasi dan digitalisasi merupakan program utama IGI. Mengenai advokasi guru, jika tidak ada orprof lain yang melakukan, maka IGI akan memberikan advokasi pada guru,” imbuh Qusthalani.
Qusthalani menambahkan bahwa sudah banyak program IGI Aceh Utara yang sudah berjalan. Misalnya pelatihan daring Meuseuraya, meuripee untuk program sosial.
“Saat ini IGI Aceh Utara dipercaya untuk mengelola Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud. Kita menyasar pada 29 SD dan SMP. Kita juga sudah melahirkan 70 judul buku karya guru dan siswa,” pungkas Qusthalani.
Lebih lanjut Qusthalani menuturkan bahwa semua itu terlaksana berkat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, Cabang Dinas Pendidikan (CDP) Aceh Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, serta berbagai dukungan dari stake holder lainnya. Qusthalani tidak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut dan meminta agar dukungan tersebut terus diberikan tanpa henti.
Pelantikan pengurus IGI Aceh Utara turut dihadiri oleh beberapa pejabat di Kabupaten Aceh Utara, orporf guru lainnya, serta seluruh pengurus dan anggota IGI Aceh Utara. Sekda Aceh Utara, Murtala dan beberapa pejabat bahkan turut menjadi saksi penandatanganan berita acara pelantikan. (*)
Editor: Darmawan