jaringanpelajaraceh.com-Jakarta-Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Tata Kelola Pemerintahan, Drs Bachtiar Ishak mengatakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah menyetujui berdirinya 20 cabang dinas pendidikan (Disdik) di 23 kabupaten/kota se-Aceh.
Bachtiar Ishak menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambi di Jakarta seusai mendampingi Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bersama Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs Laisani, Msi seusai mengikuti pertemuan dengan Dirjen Bina Keuangan Daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Selasa (13/3).
Bachtiar menyebutkan Cabang Disdik Aceh itu akan melayani bidang administrasi, kenaikan pangkat, kenaikan angka kredit, tunjangan fungsional, dan lain-lain. “Jadi untuk segala keperluan administrasi itu, guru tidak kehabisan waktu lagi datang ke Banda Aceh,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyampaikan informasi yang sudah pernah diberitakan Serambi sebelumnya, yakni kualitas guru di daerah ini meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji kompetensi guru 2018, Aceh berada di peringkat 15 nasional. Sebelumnya pada 2017, Aceh di peringkat 23 dan pada 2016 di urutan 32 nasional.
Alhamdulillah, secara perlahan, kualitas guru kita di Aceh semakin baik. Kita harapkan sampai 2022, kualitas guru Aceh ada di kelompok lima besar nasional,” kata gubernur.
Ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran Dinas Pendidikan Aceh yang telah berusaha keras memperbaiki mutu guru. “Tapi kita tidak bisa puas dengan hasil ini, sebab kita harus berusaha lebih keras lagi meningkatkan kualitas guru,” ujar Gubernur Irwandi.
Kadisdik Aceh Laisani menjelaskan, uji kompetensi diikuti seluruh guru PNS dan guru non-PNS. Saat ini di Aceh terdapat 14.127 guru PNS dan 12.521 guru non-PNS. Mereka mengajar di SMA, SMK, dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Laisani berjanji akan terus meningkatkan kualitas guru melalui berbagai program, baik bersifat akademis maupuan sosial.
Kemarin , Kadisdik Aceh, Laisani juga menginformasikan bahwa Rp 176 biaya operasional sekolah (BOS) Aceh jatah triwulan pertama 2018 (Januari, Februari, dan Maret) sudah terealisasi. Kepada kepala sekolah diingatkan agar memanfaatkan BOS ini sesuai petunjuk teknis kementerian.“Semoga dengan terealisasi dana BOS ini dapat mengoptimalisasi berbagai persiapan ujian nasional, baik yang dilakukan berbasis kompueter maupun berbasis kertas dan pensil.
Semoga daya serap kurikulum terus meningkat dan ini menjadi acuan keberhasilan kinerja kepala sekolah,” harap Laisani. (fik)
sumber:http://aceh.tribunnews.com