Dalam rangka penanganan masa tanggap darurat bencana Gempa bumi di Aceh Tengah dan Bener Meriah Dinas Pendidikan Aceh Melaksanakan beberapa Program utama yaitu :
- Pendirian Posko Pendidikan yang berfungsi sebagai Media Komunikasi dan sumber Informasi untuk Persiapan Proses rehab rekon gempa gayo.
- Pendataan Kondisi Pendidikan di Aceh tengah dan Bener meriah yang bertujuan untuk mengetahui kondisi real di lapangan tentang seluruh sarana Pendidikan yang rusak berat (RB), rusak sedang (RS) dan Rusak Ringan (RR), selain melakukan pendataan terhadapa kondisi fisik, Dinas Pendidikan Aceh juga melakukan pendataan terhadap Tenaga Pendidik dan anak didik yang menjadi korban gempa.
Pendataan yang dilakukan selama ini telah menghasilkan data dasar yang digunakan sebagai dasar untuk Rehabilitasi dan rekontruksi Aceh tengah dan bener meriah pasca gempa.
Jumlah seluruh sekolah yang rusak akibat gempa sebanyak 372 sedangkan setelah diverifikasi jumlah sekolah yang membutuhkan pembangunan RKB-S sebanyak 236 Sekolah yang tersebar di Aceh Tengah dan Bener Meriah yaitu :
- Aceh Tengah
SD/MI : 129 Sekolah
SMP/MTs : 31 Sekolah
SMA/SMK/MA : 23 Sekolah
Total : 183 Sekolah
- Bener Meriah
SD/MI : 36 Sekolah
SMP/MTs : 11 Sekolah
SMA/SMK/MA : 6 Sekolah
Total : 53 Sekolah
- Pembangunan Ruang Kegiatan Belajar Sementara (RKB-S)
Dalam rangka persiapan tahun ajaran baru 2013-2014 Dinas Pendidikan Aceh bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh Tengah dan Bener meriah melaksanakan program Pembangunan Ruang Kegiatan Belajar Sementara (RKB-S) yang dikelola secara swakelola oleh Para Kepala Sekolah bekerjasama dengan Komite sekolah, jumlah RKB-S perjenjang pendidikan yang dibangun adalah :
- Kabupaten Aceh Tengah
- SD : 300 Ruang
- SMP : 74 Ruang
- SMA : 50 Ruang
Total : 424 Ruang
- Kabupaten Bener Meriah
- SD : 59 Ruang
- SMP : 29 Ruang
- SMA : 20 Ruang
Total : 108 Ruang
- Total
Kabupaten Aceh Tengah : 424 Ruang
Kabupaten Bener Meriah : 108 Ruang
Total : 532 Ruang
Kendala yang masih dihadapi dilapangan dalam pelaksanaan Rehab Rekon Pendidikan adalah :
- Ketersediaan Lokasi Pembangunan RKB-S, seharusnya berada disekitar pemukiman penduduk atau disekitar sekolah yang rusak namun beberapa kasus dilapangan ada sekolah yang tidak memiliki halaman yang cukup atau layak untuk dilakukan pembangunan RKB-S, sehinga RKB-S yang dibangun terpaksa agak jauh dengan sekolah lama yang telah rusak.
- Banyak Aset sekolah yang dalam proses pembongkaran di jarah oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab seperti kursi, lemari buku, meja dan alat sekolah lainnya, sehingga sebagian sekolah tidak lagi memiliki mobile untuk kegiatan PBM.
- terdapat beberapa donatur yang masih kurang melakukan kordinasi dengan pihak terkait dalam penyaluran bantuan, sehingga terjadi ketidak merataan distribusi bantuan.
|
|